05 Februari 2018

Empat Kades di Oi Terima Penghargaan Dari Kapolda Sumsel

Liputansumsel.com



INDERALAYA-.--liputansumsel.com--
Dianggap sudah banyak membantu tugas-tugas Kepolisian dalam upaya pengungkapan kasus tindak kejahatan kriminalisme pencurian dengan kekerasan (curas) di wilayah hukum Polres Ogan Ilir (OI), khususnya di Kecamatan Pemulutan Kabupaten OI, Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Zulkarnain memberikan piagam penghargaan kepada empat orang Kepala Desa (Kades).


Empat orang Kades yang menerima penghargaan dari orang nomor satu dijajaran Kepolisian Sumsel ini antara lain yakni Kepala Desa Mekarjaya (Musiadi), Kades Rawajaya (Rasmadi), Kades Lebung Jangkar (Wildan) serta Kades Pipa Putih (Rudiyanto). Sebelum menerima penghargaan, Senin (5/2) pukul 10.00.


 keempat orang Kades tersebut diundang langsung ke ruang kerja Kapolda Sumsel dan langsung diterima Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Zulkarnain, Wakapolda Sumsel, Irwasda, Karo SDM, serta Dir Res Narkoba Polda Sumsel.


Mengenakan seragam Dinas, didampingi Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad SIK MH, Kapolsek Pemulutan AKP Zaldi MSi, penyidik pembantu Bripka Zulkarnain AF, satu persatu Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Zulkarnain memberikan piagam penghargaan kepada empat orang Kades (Musiadi, Rasmadi, Wildan, dan Rudiyanto).


"Penghargaan yang diberikan oleh Bapak Kapolda Sumsel kepada empat orang Kades. Karena, selama ini telah banyak membantu tugas-tugas Polri dalam pengungkapan kasus 365 (curas) di wilayah hukum Polsek Pemulutan Polres Ogan Ilir," ujar Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad SIK MH, Senin (5/2).


Dikatakan AKBP Gazali, usai memberikan penghargaan, Kapolda Sumsel memberikan arahan tentang keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polsek Pemulutan Polres OI, para Kades agar tetap bekerja melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.


"Dan para Kades, dapat membantu tugas-tugas Kepolisian baik memberikan informasi tentang pelaku kejahatan tiga C (curat, curas, curanmor) dan narkoba," ujar Kapolres.(rul)

DI TAHUN 2018 PT PERTAMINA EP ASSET 2 BOR 14 SUMUR EKSPLOITASI BARU

Liputansumsel.com
PRABUMULIH,--liputansumsel.com--
PT Pertamina EP, anak usaha  PT Pertamina (Persero) yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama di bawah supervisi dan koordinasi SKK Migas, menargetkan produksi minyak dan gas  pada 2018 sebesar 253,202 MBOEPD atau naik tipis dari realisasi produksi minyak dan gas 2017 sebesar 253 MMBOEPD.

Sepanjang 2017, Pertamina mencatakan produksi migas sebesar 252 mmboepd atau 96% dari target dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP). Realisasi produksi migas tersebut terdiri atas 77.200 bph produksi minyak atau 91% dari target dan 1.018 mmscfd gas yang mencapai 98% dari RKAP.

Beberapa lapangan yang diharapkan memberikan kontribusi besar adalah lapangan Bunyu di Kalimantan Timur serta beberapa lapangan lain di asset 2 yang selama 2017 memberikan kontribusi besar.

Ekariza, eks. General Manager PT Pertamina EP Asset 2 menyampaikan bahwa selama tahun 2017, Asset 2 telah berhasil menyelesaikan pengeboran lima sumur eksploitasi dan satu sumur EOR di Jirak dan rencana kerja di tahun 2018 telah ditetapkan untuk memenuhi target dari perusahaan. Rencana pengeboran sumur di tahun 2018 adalah sebanyak sembilan sumur eksploitasi, dua diantaranya merupakan carry over dari tahun sebelumnya dan lima sumur EOR Jirak.

“Unit bisnis Pertamina EP, khususnya Asset 2 memberi kontribusi migas terbesar. Dari empat lapangan, yaitu Prabumulih, Limau, Adera, dan Pendopo mampu memberikan kontribusi minyak bagi Pertamina EP sebesar 22,5% atau 17.394 bph, sedangkan produksi gas memberi kontribusi 42,6% atau sebesar 433,90 mmscfd. Ini juga berarti bahwa pencapaian Asset 2 sebesar 102% MBOEPD dari target RKAP 2017.” ujar Ekariza, yang baru saja dilantik (05/02) sebagai Operation & Production Director Pertamina Hulu Energi.

Pada tahun 2018 ini tongkat estafet kepemimpinan di PT Pertamina EP Asset 2 telah berganti, Ekariza yang semula menjabat sebagai General Manager di Asset 2 dari Agustus 2015 telah dilantik menjadi Operation & Production Director Pertamina Hulu Energi terhitung mulai hari ini (05/02).

“Saya pribadi mengucapkan terimakasih kepada stakeholders yang telah membantu kegiatan operasional perusahaan selama ini, saya juga meminta maaf apabila dalam urusan kedinasan maupun pribadi terdapat kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, semoga kita dapat bertemu kembali di lain kesempatan.” tutup Ekariza.
(ls/01)

04 Februari 2018

Sekretariat DPRD Kota Prabumulih Remehkan Keberadaan Media Online

Liputansumsel.com

Prabumulih,--liputansumsel.com - Seiring perkembangan zaman dan waktu, keberadaan media online mulai diperhitungkan. Ratusan berita serta informasi dari media online begitu mudah di akses oleh siapa saja dan dari berbagai lapisan kalangan di masyarakat.

Bahkan eksistensi media online mulai menjadi rujukan bagi kalangan elite politik sebagai wadah penyampai informasi. Hampir merata diseluruh daerah, baik eksekutif melalui pemko/pemkab, maupun legeslatif melalui DPRD nya menjalin kerja sama serta bermitra dengan media online demi mendapatkan berita terbaru, serta terpecaya, maupun menyiarkan segala kegiataan kerja mereka.

Namun kondisi tersebut justru berbanding terbalik di DPRD Kota Prabumulih. Sejumlah awak media online mengaku bahwa pihak Sekretariat DPRD Kota Prabumulih terkesan memandang remeh keberadaan media online.

Hal tersebut dilihat dari apsek pemberitaan terkait sejumlah kegiatan kerja di DPRD Kota Prabumulih maupun jalinan kerjasama (MOU) iklan atau advetorial.

Dengan berbagai alasan klasik, pihak Sekretariat DPRD Kota Prabumulih diduga berusaha keras menghindari menjalin kerja sama dalam menyiarkan serta memberitakan segala kegiatan yang menyangkut kinerja para Wakil Rakyat tersebut.

Dari berbagai informasi yang disampaikan oleh awak media online menyebutkan, salah satu alasan Sekretariat DPRD Kota Prabumulih enggan untuk menjalin kemitraan adalah keterbatasan anggaran. Selain itu, Sekretariat Dewan juga mengaku tidak ada mata pasal yang mengatur jalinan kerjasama dengan media online.

Menurut Mulwadi, salah satu Ceo Media Online di Kota Prabumulih menyebutkan, alasan yang disampaikan oleh Sekretariat Dewan tidaklah masuk akal dan dinilai terasa janggal.

"Selama ini Sekretariat Dewan hanya melayani media cetak dan televisi saja. Termasuk dalam hal MOU advetorial. Padahal peran dan fungsi antara media cetak maupun online tidak ada bedanya. Sama-sama mencari dan menyebarkan informasi kepada masyarakat," ujar Mulawadi.

Mulwadi mengaku, daerah lain sudah lebih dahulu menerima keberadaan media online. Bahkan beberapa instansi pemerintahan merasa terbantu dan mendapatkan tempat serta bermitra dengan media online.

"Media online bukan media kacangan, kita adalah bagian dari media pada umumnya. Bahkan status media kita pun jelas dan berbadan hukum," bebernya.

Hal senada juga disampaikan oleh Bambang, menurutnya keberadaan media online sejauh ini sudah diakui eksistensinya oleh Dewan Pers. Di dalam Pedoman Media Sieber yang di keluarkan Dewan Pers pada tanggal 3 Februari 2012 silam justru, menerangkan eksetensi serta tata cara aturan main media online merujuk pada Undang Undang Pokok Pers no 40 Tahun 1999 tentang Pers serta kode etik jurnalistik. Mengingat media online lebih up to date dalam hal menyajikan informasi dan lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat dimanapun berada.

"Sudah satu tahun yang lalu kita menawarkan jalinan kemitraan dengan Sekretariat Dewan. Namun hingga saat ini tidak ada kejelasan. Dengan alasan yang sama pihak Sekretariat Dewan selalu menolak. Seakan-akan media online dianak tirikan," keluhnya.

Bambang menuturkan, hampir sebagian besar instansi pemerintah maupun swasta memiliki anggaran untuk publikasi media. Hanya saja, anggaran tersebut tidak pernah sampai ke media online melalui jalinan kemitraan.

"Setidaknya Sekretariat Dewan bisa menyetarakan media online dengan media lainnya. Jangan sampai kami media online dianggap sebelah mata," tandasnya seraya berharap pihak Sekretariat DPRD Kota Prabumulih bisa mencarikan solusi yang terbaik. (Ls/01)

Hendri ditangkap, Jual Sabu Dengan Polisi

Liputansumsel.com
Indralaya.--liputansumsel.com--
Hendri (30), warga Jalan Rambutan No 502 Kelurahan Karya Jaya Kecamatan Kertapati ini, tak bisa mengelak saat digiring aparat Kepolisian ke ruang penyidik Sat Res Narkoba Polres Ogan Ilir (OI).

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh harian lepas ini, Sabtu malam (3/2) pukul 11.00 tertangkap tangan memiliki satu paket narkoba jenis sabu setelah petugas melakukan "undercover buy" atau penyamaran sebagai pembeli.

Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad SIK MH didampingi Kasat Res Narkoba AKP A Dermawan SH melalui Kabid Humas Zainalsyah SH mengatakan, terungkapnya pelaku yang diduga pengedar narkona jenis sabu ini, berawal informasi dari masyarakat yang menyatakan adanya seorang pria yang sering mengantarkan narkoba di Pemulutan tepatnya di depan Terminal Karya Jaya melalui via telepon selluler.

Berbekal informasi itu, lanjut Kapolres pihaknya langsung melakukan upaya penyelidikkan dengan menyamar sebagai pembeli dan meminta untuk dibawakan narkoba jenis sabu seberat 10 gram kepada tersangka Hendri.


Akhirnya, sepakat bertemu didepan terminal Karya Jaya Palembang. Awalnya didalam perjanjian antara Polisi yang menyamar sebagai pembeli dengan tersangka Hendri berjanji apabila sudah ada barang (narkoba) barulah diserahkan uangnya, pada waktu yg sudah ditentukan oleh tersangka setelah terjadinya pertemuan antara tersangka dan petugas yang melakukan penyamaran, tersangka melihat dulu uangnya senilai R0 12 juta.

Namun saat itu tersangka belum menunjukkan sabu selanjutnya tersangka mengarahkan petugas untuk ketemuan dipersimpangan jalan tol.

Namun tersangka merubahnya lagi di-TKP di sana tersangka langsung mengambil uangnya dan menyerahkan barang atau sabu yang tidak sesuai perjanjian.

"Kemudian setelah barang bukti di terima oleh personil (UCB), tersangka langsung melarikan diri dengan membawa uang dan dilakukan pengejaran. Selanjutnya tersangka dapat di tangkap," terang Kasat Res Narkoba Polres OI AKP A Dermawan, Minggu (4/2).

Setelah dilakukan interogasi lanjut Kasat, tersangka mengatakan barang bukti tersebut di belinya dari rekannya inisial AL (DPO) warga Kelurahan 5 Ulu Palembang.

Adapun maksud dari tersangka adalah untuk melakukan penipuan terhadap si pembeli yakni anggota yang sedang melakukan penyamaran sebagai pembeli (undercover buy) yang sama sekali tidak diketahui oleh pelaku.

"Selanjutnya tersangka bersama barang bukti dibawa ke Sat Res Narkoba Polres OI guna diproses sesuai hukum," ujar AKP A Dermawan.(rul)

Tokoh NU dan Ribuan umat doakkan HDMY Pimpin Sumsel

Liputansumsel.com
Muara Enim, - Lima ribuan masa yg berasal dari 3 Pesantren memadati puluhan tenda untuk mengkuti Istighosah yang bertemakan ''Istighosah Mantab'' yang dilaksanakan hari ini di Masjid AT-Taqwa Dusun II Desa Serdang Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim.

Acara pengajian istighosah mantap ini dihadiri oleh Calon Wakil Gubernur Sumsel periode 2018 - 2023 Ir. H. Mawardi Yahya, pengasuh pondok pesatren Syafa'atut Thulah Ky. M. Qusyairi Abror,  S.If, Tokoh Nahdathul Ulama(NU) Sumsel KH. Mudaris, dan Calon Wakil Bupati Muara Enim Ustad Suryadi para ulama dan ibu ibu pengajian.

Dalam ceramah nya tokoh NU KH. Mudaris menyampaikan bahwa kita harus memperbanyak isatigfar dan solawat yang juga dapat menjadi obat segalanya di dunia ini.

Dalam doanya KH. Mudaris beserta ribuan umat mendoakkan keselamatan para umat dan mendoakkan agar pasangan HDMY dapat memimpin sumsel.(rul)