10 Juni 2018

Alex : Lebih baik tidak berangkat daripada tidak sampai

Liputansumsel.com
Plembang, Liputan Sumsel.com-Demi menciptakan situasi yang kondusif saat mudik lebaran nanti  Pemerintah Provinsi  Sumatera Selatan mengadakan Gelar pasukan angkutan lebaran tahun 2018. Melalui tema lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai. Gubernur Sumsel mengimbau semua jajaran di pemerintahannya untuk lebih mengoptimalkan pengawasan untuk mengurangi angka kecelakaan.

"Kemarin kita mengadakan apel persiapan keamanan saat ini apel kesiapan transportasi mudik lebaran. Saya berharap tahun ini angka kecelakaan akan berkurang," harap Gubernur Sumsel H Alex Noerdin usai melaksanakan apel di terminal alang-alang lebar Jumat (8/6).

Rem pada tiap kendaraan harus di cek. Jadi pada saat berkendara harus selalu siap. Jangan sampai ada kekurangan saat hendak berjalan jauh. Sopir harus selalu diperiksa kesehatannya ditiap pos pemeriksaan. Loket jangan sampai ada calo tiket. Jasa Raharja juga harus selalu siap memberikan santunan atau merawat jika ada korban kecelakaan.

" Saya mengimbau semua pihak sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk bisa mensukseskan arus mudik ini," harapnya.(A2)

AHY: Apa Kabar Revolusi Mental?

Liputansumsel.com
JAKARTA –liputansumsel.com--Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  dalam pidato politiknya yang bertajuk ‘Dengarkan Suara Rakyat” yang berlangsung di Hall JCC Senayan Jakarta, Sabtu (9/6) mempertanyakan program revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).



Menurutnya, program tersebut saat ini telah jauh dari cita-cita.

“Pada awal pemerintahan Presiden Jokowi, sebagian besar rakyat menaruh harapan terhadap program tersebut yang bertujuan membangun manusia Indonesia. Ketika pemerintah saat ini berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan dan infrastruktur lainnya, kita patut bertanya, apa kabar Revolusi Mental?” kata AHY disambut tepuk tangan riuh kader Demokrat.



Masyarakat, lanjut AHY , tentunya masih ingat bahwa konsep revolusi mental tersebut sangat gencar dijanjikan saat kampanye Pilpres lalu. Dalam perjalanannya nampaknya kurang diperhatikan. “Kita larut dengan hiruk pikuk pembangunan infrastruktur,” sambung AHY.



Padahal, lanjutnya, program revolusi mental ini sangat baik untuk mengubah karakter bangsa menjadi lebih baik. Pembangunan karakter tersebut seharusnya terus dilanjutkan.



Di bagian lan orasinya, AHY juga menyampaikan persoaalan mendasar yang menyangkut kehidupan bangsa yakni tentang kemiskinan. AHY menyinggung salah satu solusi untuk memfondasi persoalan kemiskinan tersebut telah dilaksanakan di era kepemimpinan Presiden SBY yakni dengan memberi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).



“Namun sayang, BLSM tersebut tidak dilanjutkan di era sekarang,” tambahnya.


Acara mendengar bersama orasi AHY, diawali dengan sambutan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, SBY dan berbuka bersama dengan para kader yang hadir dari seluruh DPD se Indonesia. DPD Partai Demokrat Sumsel mengutus Sekretaris DPD, MF. Ridho bersama tim komunikasinya.



Kepada awak media yang menemuinya, Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel, MF. Ridho menyatakan, bahwa program BLSM yang disampaikan oleh AHY tersebut selaras dengan program yang diusung oleh Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wagub Sumsel Nomor 3, Ishak – Yudha, yakni program bantuan langsung tunai (BLT) untuk warga yang tidak mampu dan pemberian pinjaman modal bagi UMKM.



Menurut Ridho, BLT yang diusung oleh Ishak – Yudha merupakan juga BLSM di zaman Presiden SBY. “Oleh karenanya kita sangat mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Ketua Kogasma AHY itu dalam orasinya yang bertajuk “Dengarkan Suara Rakyat”,” kata Ridho.
****

09 Juni 2018

GUMARI DAN SUMIATI PAW ANGGOTA DPRD PROVINSI SUMSEL RESMI DILANTIK

Liputansumsel.com
Palembang,Liputansumsel.com
Wakil ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan M,YANSURI S,IP Memimpin Rapat Paripurna XXIII,,Rapat tersebut dalam rangka pengucapan sumpah dan janji Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan Pengganti Antar Waktu(PAW) Jum'at 8/6/2018 bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumel.

Berdasarkan Surat keputusan Mentri Dalam Negri(KEMENDAGRI)Republik Indonesia No:161.16 1804 TH 2018 tanggal 30 mei 2018 dan No:161.16-1833 TH 2018,Tanggal 6juni 2018 tentang Pengangkatan Pergantian Antar Waktu(PAW)Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan H,GUMARI SE dari partai DEMOKRAT menggantikan H,MIRZAN IQBAL ,Dan H,SUMIATI SH,MM menggantikan YULIUS MAULANA

Dari Pantauan Liputansumsel.com Terlihat Gubernur Sumatera Selatan H,ALEX NOERDIN didampingi SEKDA Prov SUM-SEL NASRUN UMAR Menghadiri acara tersebut.

Gubernur Sumatera Selatan H,ALEX NOERDIN Mengucapakan "Selamat Kepada H,GUMARI,SE dan SUMIATI,SH,MM,,atas dilantiknya sebagai anggota DPRD Provinsi sumsel",Dan saya ucapkan juga "selamat bekerja untuk melaksanakan tugas tugas baru sebagai Pengganti Antar Waktu(PAW) Anggota DPRD Provinsi Sumsel sisa jabatan 2014-2019".

ALEX MENGUNGKAPKAN" Tugas tugas yang akan dihadapi oleh Anggota DPRD Pergantian Antar Waktu(PAW)Provinsi Sumatera Selatan kedepan cukup berat dan tentunya kita semua berharap hal ini dicermati dilakukan dengan sungguh sungguh sesui dengan tugas DPRD antara lain memperjuangkan bkesejahteraan rakyat daerah serta menampung aspirasi masyarakat",,

Selain itu"Mengembangkan ekonomi daerah,,sertaMeningkatkan kwalitas pembangunan didaerah hendaknya selalu lebih bersinergi dan bersama sama bertanggung jawab atas pembangunan daerah"Pungkas nya.

Sementara Itu wakil ketua DPRD Provinsi Sumsel M,YANSURI S,IP menambahkan "Setelah pengucapan sumpah janji sebagai anggota DPRD provinsi sumsel maka H,GUMAIRI SE dan HJ,SUMIATI SH,MM Resmi menjadi Anggota DPRD Provinsi sumsel".
" Selamat Datang dan selamat bertugas dengan harapan agar amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan sebaik baik nya guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat,,

H,GUMARI mengungkapkan "Dirinya dilantik pada hari ini sangat bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat tentunya kami akan bekerja dengan baik karna kami wakil rakyat tentunya atasan kami adalah Rakyat sumsel" Pungkas nya(ADV/Armin)

Tanggapan Ishak – Yudha untuk Survei Yang Menangkan Dodi – Giri

Liputansumsel.com
PALEMBANG –Liputansumsel.com--
Sembilan belas hari lagi menuju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel, Lingkaran Survey Indonesia (LSI) merilis temuan surveinya pada 1 – 5 Juni 2018. Hasilnya menempatkan pasangan calon (Paslon) Dodi Reza – Giri Ramandha dengan elektabilitas tertinggi, sementara Paslon Ishak Mekki – Yudha Mahyuddin berada di posisi ketiga dari empat Paslon ang ada.



Mendengar informasi tersebut, Ketua Tim Pemenangan Ishak – Yudha, Muchendi Mahzareki menanggapinya dengan santai. Menurutnya hasil survei bisa berbeda-beda, itu dapat dilihat di antaranya dari metodelogi dan waktunya.



“Sekarang pertanyaannya metodeloginya seperti apa, objektif tidak?,” ujar Muchendi, Jumat (8/6).



Ketua Komisi Pemenangan Pemilu (KPP) DPD Partai Demokrat Sumsel itu juga menjelaskan, ada kemungkinan error dalam suatu hasil survei. Misalnya, responden memberikan respon yang salah, respon yang terpilih bukanlah individu yang sesuai dengan tujuan survei, pewawancaranya tidak jujur dalam mengisi kuisioner, human error dan kesalahan input kuisioner.



“Ini belum lagi ditambah jika memang hasil survei tersebut sengaja dibuat untuk menggiring opini pemilih. Jadi tidak bisa dipercaya sepenuhnya,” tegas Muchendi.



Lebih lanjut, Muchendi mengaku bahwa Ishak – Yudha juga memegang hasil survei yang menjadi konsumsi internal. Dan bukan hanya dari satu lembaga survei, tapi dari beberapa lembaga survei yang hasilnya dapat dibandingkan secara terperinci antara yang satu dengan yang lainnya.



“Hasilnya kami happy, karena seluruh lembaga survei menyatakan Ishak – Yudha mengalami kenaikan elektabilitas yang sangat signifikan. Bahkan ada hasil survei yang menempatkan Ishak – Yudha unggul di posisi pertama,” papar Muchendi.



Sedangkan untuk Paslon lain, Muchendi memberikan sedikit bocoran. “Untuk HDMY trennya turun terus, sedangkan untuk Dodi – Giri, ya memang naik tapi sangat perlahan. Itu data yang kami pegang,” imbuhnya.



Selain itu, Muchendi juga mengaku sudah terbiasa dengan hasil-hasil survei yang mendikreditkan Cagub Ishak. Menurutnya, Ishak memang sering dipandang dan diposisikan sebagai calon underdog di antara calon lainnya.

Meski begitu, kata Muchendi, berdasarkan rekam jejak, Ishak justru telah memenagkan beberapa pemilihan dan mengalahkan beberapa nama calon yang ada di Pilgub Sumsel sekarang.



Mulai dari pemilihan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Ishak mengalahkan Ketua DPRD, Mawardi Yahya yang juga maju pada tahun 2004.



Lalu pada 2008, Ishak kembali mengalahkan tiga pasangan calon lainnya di OKI. Kemudian di 2010 juga pernah menumbangkan Herman Deru pada Musda Demokrat Sumsel, ditambah lagi tahun 2013 bersama Alex Noerdin mengalahkan tiga Paslon lain di Pilgub Sumsel.



“Jadi di 2018 ini, insya Allah menang lagi mengalahkan tiga Paslon lain dan menjadi Gubernur Sumsel 2018 – 2023,” tambah Muchendi.



Terakhir, Muchendi pun mengingatkan kepada semua pihak jika pemilih di Sumsel melihat Ishak Mekki adalah sebagai pemimpin yang amanah dan bersih dari korupsi, kolusi, nepotisme serta kasus hukum maupun amoral. Perhitungan pemilih terhadap faktor ini tidak bisa diabaikan oleh siapa pun termasuk lembaga survei.



“Pemimpin yang amanah, insya Allah didukung masyarakat dan dibela oleh sejarah rekam jejaknya. Ishak – Yudha menang, Sumsel lebih baik,” pungkas Muchendi.(rul)

08 Juni 2018

Dimasa Jabatan Ida Usulan Hutan Kemasyarakatan 350 Hektar sudah memiliki Izin

Liputansumsel.com
PAGARALAM,Liputansumsel.com -
Sejak puluhan tahun lalu petani di Kota Pagaralam terlanjur berkebun atau menanam kopi dikawasan hutan lindung. ‎Maklumlah, 60 persen wilayah Kota Pagaralam adalah hutan lindung sehingga pada saat itu membuat masyarakat tidak tahu.


Dari pendataan yang dilakukan Kementerian Kehutanan, ada 4.075 hektar lahan hutan lindung yang dijadikan kebun kopi.‎ Jelas, lantaran lahan larangan kebun tersebut harus dihutankan kembali. Namun, dibawah kepemimpinan Walikota Pagaralam periode 2013-2018 dr Hj Ida Fitriati Basjuni, memperjuangkan nasib ribuan petani dengan mengusulkan lahan hutan lindung yang jadi perkebunan kopi menjadi Hutan Kemasyarakatan (HKM).


Usulan calon lokasi HKM mengacu pada Surat Walikota Pagaralam Nomor 522/701/HUTBUN/2013 tertanggal 23 November 2013. Dari 4.075 hektar lahan perkebunan, 2.750 hektar diproses untuk dijadikan HKM. Alhasil, saat ini sudah 350 hektar sudah memiliki izin HKM berkat perjuangan Walikota Pagaralam dr Hj Ida Fitriati Basjuni.


Dikatakan Ida, memang sangat disayangkan jika hutan yang sudah menjadi kebun kopi untuk dikembalikan kehutan kembali. Untuk itulah, pihaknya berjuang keras agar yang sudah menjadi kebun kopi milik petani tetap menjadi lahan perkebunan dengan status HKM.


"Dengan status HKM lahan hutan lindung bisa dikelolah dan diambil manfaatnya oleh masyarakat atas pohon yang ditanam. Namun, pengelolahan fungsinya untuk mengembalikan fungsi hutan dengan kata lain menanam tanaman keras," kata Ida.


Ditambahkan Ida, berdasarkan pendataan, ada 4.075 hektar lahan hutan lindung yang menjadi areal perkebunan yang tersebar di Kota Pagaralam. Dengan usulan HKM, maka kedepan tidak ada lagi masyarakat yang terus melakukan perambahan hutan lindung. Dikeluarkannya izin HKM agar tidak ada lagi perambahan hutan lindung untuk dalih kebun.


"Sekarang izin HKM ada yang keluar untuk beberapa wilayah, ada juga yang masih proses. Setelah adanya data ini, kedepan tidak ada lagi yang memperluas areal kebun kedalam hutan lindung. Sebab, kita memperjuangkan HKM ini tidak lain untuk kepentingan petani itu sendiri sehingga tidak kehilangan pekerjaan karena kebun dihutankan kembali," tegas dia.


Dijelaskan calon Walikota Pagaralam periode 2018-2023 dengan nomor urut 3 ini, untuk HKM hasil verifikasi ada 2.750 hektar lahan yang usulannya diproses Kementerian Kehutanan. Lantaran proses panjang, maka hal ini harus terus dikawal sehingga semua lahan yang terlanjut dikelolah petani bisa berstatus HKM.


"Saya minta dukungan seluruh petani di Kota Pagaralam agar 4.075 hektar semua berstatus HKM. Memang baru 2.750 yang diverifikasi sehingga harus dilanjutkan kelahan berikutnya. Hal ini agar petani bisa terus menggarap lahan yang sudah terlanjut dikelolah," bebernya.


Sementara itu, Sutrisno,59, warga Dusun Rimba Candi mengungkapkan, pihaknya tidak tahu jika lahan yang digarap merupakan kawasan hutan lindung. Pasalnya, lahan tersebut sudah menjadi areal perkebunan sejak puluhan tahun lalu. Dimana, kebun ini melanjutkan peninggalan orang tua.


"Kami tidak tahu jika kebun masuk hutan lindung. Jika akan dihutankan kembali jelas kami akan kehilangan pekerjaan. Dengan perjuangan Buk Ida mengusulkan HKM kami sangat mendukung sehingga lahan yang ada bisa diambil manfaatnya meskipun masuk kawasan hutan lindung," tukasnya.(Riko)