11 Juni 2018

Dianggap Kinerja Kurang Maksimal Dua Paslon Gruduk Kantor Panwas Kota Pagaralam

Liputansumsel.com
Pagaralam,Liputansumsel.com - Sekitar ratusan orang yang menamakan dirinya Koalisi gabungan paslon berdemo di kantor Panwaslu kota Pagaralam. Mereka menuntut Panwaslu menertibkan Pembagian sembako dan kacamata gratis oleh salah satu pasangan calon (Paslon).

Pantauan Liputansumsel.com di lokasi, Jalan Mayjend S.Parman, Pagaralam Utara, para pendemo datang ke kantor Panwaslu menggunakan 10 lebih Kendaraan berbagau jenis. Mereka langsung turun dan masuk ke kantor Panwaslu kota Pagaralam untuk menyampaikan pelanggaran yang menurut mereka itu pelanggaran.

Para pendemo disambut langsung oleh Ketua Panwaslu Ihwan Novri Se, beserta Anggota dan di jaga ketat oleh aparat Polisi dan TNI,salah satu Paslon mengatakan menurut mereka bagaimana kinerja Panwaslu terhadap laporan dari masyarakat terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu Paslon.

\\"Kami minta Panwaslu Kota Pagaralam untuk lebih tegas, jujur dan adil di Pilkada kota Pagaralam, dan juga Panwaslu  agar menindaklanjuti pengaduan masyarakat akan pelanggaran-pelanggaran \\" kata koordinator pendemo dan juga salah satu Paslon Ir Gunawan.

Aksi itu berlangsung  dengan pengawalan polisi. Setelah kurang lebih beberapa jam berdikusi di ruang kantor Panwaslu,Ketua Panwaslu Ihwan novri beserta anggota Panwaslu dan juga para perwakilan Pendemo sepakat serta Kapolres Kota Pagaralam AKBP Dwi Hartono. Berdialog dengan pendemo pun akhirnya memutuskan untuk sepakat akan menindak tegas bentuk pelanggaran."Kami sepakat apabila ada pelanggaran kedepannya akan kami tindak tegas " ujar Ihwan Kinerja Kurang Maksimal Dua Paslon Gruduk Kantor Panwas Kota Pagaralam
10:33:25 Jun 11 2018
Pagaralam,Liputansumsel.com - Sekitar ratusan orang yang menamakan dirinya Koalisi gabungan paslon berdemo di kantor Panwaslu kota Pagaralam. Mereka menuntut Panwaslu menertibkan Pembagian sembako dan kacamata gratis oleh salah satu pasangan calon (Paslon).

Pantauan Liputansumsel.com di lokasi, Jalan Mayjend S.Parman, Pagaralam Utara, para pendemo datang ke kantor Panwaslu menggunakan 10 lebih Kendaraan berbagau jenis. Mereka langsung turun dan masuk ke kantor Panwaslu kota Pagaralam untuk menyampaikan pelanggaran yang menurut mereka itu pelanggaran.

Para pendemo disambut langsung oleh Ketua Panwaslu Ihwan Novri Se, beserta Anggota dan di jaga ketat oleh aparat Polisi dan TNI,salah satu Paslon mengatakan menurut mereka bagaimana kinerja Panwaslu terhadap laporan dari masyarakat terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu Paslon.

\\"Kami minta Panwaslu Kota Pagaralam untuk lebih tegas, jujur dan adil di Pilkada kota Pagaralam, dan juga Panwaslu  agar menindaklanjuti pengaduan masyarakat akan pelanggaran-pelanggaran \\" kata koordinator pendemo dan juga salah satu Paslon Ir Gunawan.

Aksi itu berlangsung  dengan pengawalan polisi. Setelah kurang lebih beberapa jam berdikusi di ruang kantor Panwaslu,Ketua Panwaslu Ihwan novri beserta anggota Panwaslu dan juga para perwakilan Pendemo sepakat serta Kapolres Kota Pagaralam AKBP Dwi Hartono. Berdialog dengan pendemo pun akhirnya memutuskan untuk sepakat akan menindak tegas bentuk pelanggaran."Kami sepakat apabila ada pelanggaran kedepannya akan kami tindak tegas " ujar Ihwan

10 Juni 2018

Ulama dan Silent Majority Dinilai Siap Menangkan Ishak – Yudha

Liputansumsel.com
PALEMBANG –liputansumsel.com--
Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumsel, Ishak Mekki dan Yudha Mahyuddin, Husni Thamrin, menilai hasil survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI) yang memenangkan Dodi – Giri tak menggambarkan kondisi karakter pemilih yang ada di Sumsel.

Menurutnya, keunggulan masih pada Ishak – Yudha hingga sekarang.

“Ini dikarenakan ulama dan silent majority yang siap menangkan Ishak – Yudha nanti,” ujar Husni, Sabtu (9/6).

Husni menjelaskan, kekuatan ulama menjadi tulang punggung kemenangan Ishak – Yudha. Karena ulama di mata masyarakat Sumsel merupakan figur yang dihormati dan diikuti ucapan dan lakunya oleh masyarakat.

“Misalnya dari basis pesantren yang ada di Sumsel, jumlah ulama, para santri dan orang tuanya sudah menyumbang suara yang cukup banyak untuk Ishak – Yudha. Belum lagi dari majelis-majelis,” terang Husni.

Selain pesantren dan majelis, kata Husni, pemilih yang berprofesi petani juga banyak yang mengikuti ijtihat politik para ulama. Ditambah lagi masyarakat yang tinggal di pesisir.

Sedangkan untuk silent majority, yang berarti kebanyakan pemilih diam atau tidak mengungkapkan pilihannya di ruang publik, diprediksi Husni akan memilih Ishak – Yudha.

“Alasannya karena silent majority ini berasal dari kalangan kritis seperti mahasiswa dan profesonal yang menilai calon pemimpin berdasarkan gagasannya, program nyatanya dan rekam jejaknya,” tambah Husni.

Dengan kondisi pemilih seperti ini, Husni pun menegaskan bahwa kemenangan Ishak – Yudha tak dapat dibendung. “Insya Allah masyarakat Sumsel ini memilih Ishak – Yudha yang berpengalaman, amanah, bersih dari KKN dan berpihak kepada masyarakat banyak. Semoga Sumsel lebih baik ke depannya,” tutup Husni.(rul)

Pospera Pererat Jalinan Silaturahmi Antar Pemuda dan Pejuang Pemuda tahun 98

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com-Demi menjalin silaturahmi antar pemuda dan pejuang pemuda tahun 98. Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) mengadakan buka puasa dan diskusi santai di sekretariatnya dikawasan jalan POM Palembang. Nantinya bahan diskusi ini akan di bawa ke Jakarta untuk rembuk Nasional 7 Juli mendatang.

"Sama seperti pemuda 98 mereka 10tahun lagi akan mengisi perubahan di negara ini. Sebagian besar dari mereka akan duduk di dewan, jika mereka baik maka perubahan akan berbuah baik. Tapi jika mereka rusak tentu saja Pembangunan akan mengalami kemunduran disemua aspek," jelas ketua DPD Pospera
Tumpal Simare Mare saat diwawancarai usai kegiatan di poskonya Jumat (8-6-2018).

Tema yang akan diangkat pada rembuk Nasional nanti ialah masalah Radikalisme,intoleransi dan Terorisme. Jadi kritik para pemuda sangatlah penting dalam mendapatkan pemimpin buat kedepannya. Jadi aktivis yang ada di 2019 ini diharapkan bisa mengubah negara ini menjadi lebih baik. Jika ditanya mengapa para aktivis di 98 tidak berperan penting di perubahan Indonesia. Jawabannya adalah tidak semua aktivis di 98 terjun ke politik. Diketahui bersama pencalonan membutuhkan banyak uang. Para aktivis 98 juga masih banyak yang tidak mau terjun ke dunia politik. Tapi tetap saja semua unsur pemuda mengawasi kinerja dari para pemimpin.

"Semua juga banyak yang membajak sistem mengaku aktivis 98 hanya buat supaya dipilih saja. Padahal saat aksi tersebut mereka tidak pernah turun kejalan," jelasnya. (A2)

Alex : Lebih baik tidak berangkat daripada tidak sampai

Liputansumsel.com
Plembang, Liputan Sumsel.com-Demi menciptakan situasi yang kondusif saat mudik lebaran nanti  Pemerintah Provinsi  Sumatera Selatan mengadakan Gelar pasukan angkutan lebaran tahun 2018. Melalui tema lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai. Gubernur Sumsel mengimbau semua jajaran di pemerintahannya untuk lebih mengoptimalkan pengawasan untuk mengurangi angka kecelakaan.

"Kemarin kita mengadakan apel persiapan keamanan saat ini apel kesiapan transportasi mudik lebaran. Saya berharap tahun ini angka kecelakaan akan berkurang," harap Gubernur Sumsel H Alex Noerdin usai melaksanakan apel di terminal alang-alang lebar Jumat (8/6).

Rem pada tiap kendaraan harus di cek. Jadi pada saat berkendara harus selalu siap. Jangan sampai ada kekurangan saat hendak berjalan jauh. Sopir harus selalu diperiksa kesehatannya ditiap pos pemeriksaan. Loket jangan sampai ada calo tiket. Jasa Raharja juga harus selalu siap memberikan santunan atau merawat jika ada korban kecelakaan.

" Saya mengimbau semua pihak sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk bisa mensukseskan arus mudik ini," harapnya.(A2)

AHY: Apa Kabar Revolusi Mental?

Liputansumsel.com
JAKARTA –liputansumsel.com--Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  dalam pidato politiknya yang bertajuk ‘Dengarkan Suara Rakyat” yang berlangsung di Hall JCC Senayan Jakarta, Sabtu (9/6) mempertanyakan program revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).



Menurutnya, program tersebut saat ini telah jauh dari cita-cita.

“Pada awal pemerintahan Presiden Jokowi, sebagian besar rakyat menaruh harapan terhadap program tersebut yang bertujuan membangun manusia Indonesia. Ketika pemerintah saat ini berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan dan infrastruktur lainnya, kita patut bertanya, apa kabar Revolusi Mental?” kata AHY disambut tepuk tangan riuh kader Demokrat.



Masyarakat, lanjut AHY , tentunya masih ingat bahwa konsep revolusi mental tersebut sangat gencar dijanjikan saat kampanye Pilpres lalu. Dalam perjalanannya nampaknya kurang diperhatikan. “Kita larut dengan hiruk pikuk pembangunan infrastruktur,” sambung AHY.



Padahal, lanjutnya, program revolusi mental ini sangat baik untuk mengubah karakter bangsa menjadi lebih baik. Pembangunan karakter tersebut seharusnya terus dilanjutkan.



Di bagian lan orasinya, AHY juga menyampaikan persoaalan mendasar yang menyangkut kehidupan bangsa yakni tentang kemiskinan. AHY menyinggung salah satu solusi untuk memfondasi persoalan kemiskinan tersebut telah dilaksanakan di era kepemimpinan Presiden SBY yakni dengan memberi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).



“Namun sayang, BLSM tersebut tidak dilanjutkan di era sekarang,” tambahnya.


Acara mendengar bersama orasi AHY, diawali dengan sambutan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, SBY dan berbuka bersama dengan para kader yang hadir dari seluruh DPD se Indonesia. DPD Partai Demokrat Sumsel mengutus Sekretaris DPD, MF. Ridho bersama tim komunikasinya.



Kepada awak media yang menemuinya, Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel, MF. Ridho menyatakan, bahwa program BLSM yang disampaikan oleh AHY tersebut selaras dengan program yang diusung oleh Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wagub Sumsel Nomor 3, Ishak – Yudha, yakni program bantuan langsung tunai (BLT) untuk warga yang tidak mampu dan pemberian pinjaman modal bagi UMKM.



Menurut Ridho, BLT yang diusung oleh Ishak – Yudha merupakan juga BLSM di zaman Presiden SBY. “Oleh karenanya kita sangat mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Ketua Kogasma AHY itu dalam orasinya yang bertajuk “Dengarkan Suara Rakyat”,” kata Ridho.
****