06 November 2018

Penilaian Keberhasilan Camat Sebagai Motivasi Meningkatkan Kinerja Setiap Kecamatan

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com-Sebagai bentuk dalam meningkatkan pelayanan dan memotivasi kinerja dari setiap kecamatan. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menggelar Lomba dan Penilaian Keberhasilan Camat se-Kota Palembang, Senin (5/11/2018).

Penilaian Kecamatan terbaik yang menjadi agenda  tiap tahun ini, bertujuan untuk meningkatkan semangat berkompetisi dalam memaparkan keberhasilan dari program-program yang dibuat oleh setiap kecamatan yang ada di Kota Palembang.

Kabag Pemerintahan Kota Palembang Herly Kurniawan menyampaikan bahwa sistem penilaian kali ini berbeda dari sebelumnya untuk menghindari kecurangan pihaknya membawa 2 tim penilai, yaitu tim OPD dan tim independen yang terdiri dari Media, Akademisi dari Unsri dan PGRI, Kepolisian, Ikatan Dokter Indonesia, MUI, PKK dan Ombudsman.

"Sebelumnya, Tim Penilai dari kepala OPD, tapi tidak efektif karena yang diminta datang kepalanya ini malah yang datang kepala seksinya, kan nggak bagus. Camat ini termasuk komponen pemerintah kota yang sangat penting karena itu peran serta keberhasilan mereka tak boleh dipandang sebelah mata," kata dia, .

Untuk penilaian, pada tahun ini semua pihak tidak bisa dipengaruhi, apalagi nanti penilaian hasil dari pengecekan dilapangan, dan kecakapan camat dalam penyampaian materi.

Nilai dari kedua tim akan dikolaborasi dan akan dievaluasi pada tahap akhir, semuanya harus independen. Yang akan dinilai meliputi, lingkungan, kemajuan UMKM, Kegiatan kegamaan, sektor pendidikan, pelayanan publik, dan sektor-sektor lainnya yang mendukung kemajuan masing-masing Camat dan nantinya apa yang telah dipaparkan pihak kecamatan  akan dilakukan pengecekan dilapangan.

"Untuk hari pertama ini  kami menilai di dua Kecamatan, yakni Kecamatan Ilir Barat (IB) I dan Kecamatan Ilir Barat II dan kegiatan akan dilaksanakan selama sembilan hari semoga dengan kegiatan ini dapat memotivasi para camat agar semakin bergairah dalam mensukseskan pembangunan di wilayahnya sesuai dengan visi Pemerintah KotaPalembang yaitu Palembang EMAS Darussalam," terangnya.

Kegiatan lomba keberhasilan Camat tingkat kota Palembang tahun 2018 untuk tahap pertama ini di laksanakan di Kantor Camat Ilir Barat I Jalan Padang Selasa dan Kantor Camat Ilir Barat II di Jalan Makrayu.

Camat Ilir Barat II Kota Palembang A.Halim Machmud, SE, MM mengatakan pihaknya selalu berupaya semaksimal mungkin menjalankan  program-program yang seiring dengan program pemerintah Kota Palembang.

Diantaranya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dalam pencetakan dan penyerahan KTP-el ke masyarakat, program ramah lingkungan, rapat rutin dengan lurah dan RT-RW, gotong royong dan safari sholat subuh, serta pembinaan UMKM masyarakat.

"Untuk program kedepan pihak kecamatan nantinya akan mengatasi daerah rawan banjir yaitu dengan membuat drainase di dekat Universitas Syakakirti dan satunya lagi di Tanjung burung semoga pengerjaan ini dapat cepat diproses,".pungkasnya (A2)

05 November 2018

PWI Oi Galang Dana Sosial, Peduli Gempa

Liputansumsel.com
Indralaya.liputansumsel.com--
Persatua Wartawan Indonesia (PWI) Ogan Ilir menggelar aksi sosial turun kejalan, dalam membantu menggalang dana musiba gempa dan Tsunami di provinsi Sulawesi kabupaten donggala dan Sigih didepan pemda lama Jalan lintas Timus KM35 OI, Senin (5/10).

Plt ketua PWI OI Yasandi mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut untuk menggalang dana membantu saudara yang berada di sulawwsi yang saat ini terkena musibah gempa dan tsunami di kabupaten Donggala dan Singgih.

"Ini merupakan salah satu program PWI OI yang bekerjasama dengan media cetak dan elektronik dalam membantu peduli menggalang dana untuk membantu saudara kita yang ada disana yang terkena musibah,"kata Yasandi.

Ia menambahkan program ini akan terus dilakukan selama satu pekan bersama teman-teman jurnalis dalam menggalang dana bantuan.

"Saat ini kita sudah melakukan aksi sosial yang pertama terkumpul berjumlah Rp. 727.000 ribu dalam menggelar sosial satu jam ini,"terangnya.

Yasandi juga mengusulkan  program jangka pendek kepada Pemkab OI memberikan usulan untuk dibangunkan gedung PWI OI.

"Kami sudah mengusulkan kepada Pemkab OI untuk dibangunkan gedung PWI untuk kantor PWI karena saya sangat perihatin PWI hingga saat ini belum mempunyai sekretariat," ujarnya.

Dirinya juga berharap kedepan supaya teman lebih kompak untuk membantu saudara yang terkena bencana baik bencana nasional dan lokal lebih.

"Saya berharap agar teman-teman jurnalis di OI agar tetap kompak seperti ini dalam membantu menggalag dana saudara yang terkena bencanan gempa dan Tsunami di Donggala dan Siggih," katanya.(rul)

Polres Pagaralam Amankan Ganja seberat 23,88 gram

Liputansumsel.com
PAGARALAM,Liputansumsel.com
Upaya keras aparat kepolisian dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pagaralam terhadap pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika seolah tak dihiraukan oleh Putra Hartama bin Salman (27) yang notabene tercatat sebagai seorang mahasiswa disalahsatu perguruan tinggi swasta diKota Pagaralam, pasalnya yang bersangkutan masih nekat menggunakan dan mengedarkan barang haram jenis ganja sehingga tanpa ampun warga Talang Darat Rt.004 Rw. 02 Kelurahan Gunung Dempo Kecamatan Pagaralam Selatan ini diciduk aparat satuan reserse narkoba Polres Pagaralam di Villa Seganti Setungguan Gunung Dempo, Minggu (4/11/2018).

Kapolres Pagaralam AKBP Dwi Hartono, S.IK, MH melalui kasatres Narkoba AKP, Syafruddin membenarkan adanya penangkapan pemakai dan pengedar narkotika jenis ganja diwilayah hukumnya, " Dari informasi yang kami himpun, yang bersangkutan sering melakukan transaksi narkotika di Villa Seganti Setungguan, setelah melakukan penyelidikan dan memastikannya berada dilokasi, sekitar pukul 16.30 Wib kamipun bergerak dan melakukan penggerebekkan, benar saja tersangka berhasil kami tangkap", Ujar Syafruddin.

Masih menurut kasat, " Bersama tersangka, kami mengamankan barang bukti berupa 3 paket besar, 1 paket kecil dan 1 lintingan narkotika jenis ganja, jika ditotalkan seberat 23,88 gram.  Terhadap yang bersangkutan masih kita amankan dan secara intensif kita lakukan pemeriksaan di Mapolres Pagaralam, kepadanya kita sangkakan melanggar Undang undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika".

Sementara itu, Kepala BNNK Pagaralam Andi Kurniawan menyampaikan keprihatinannya terhadap berbagai kasus Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Kota Pagaralam, ditengah gencar-gencarnya BNNK dan pihak kepolisian melakukan sosialisasi atas bahaya Narkotika dengan cara melakukan tes urine disemua lapisan masyarakat, " kami sangat prihatin, disaat gencar-gencarnya BNNK dan Kepolisian melakukan berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap peyalahgunaan dan peredaran gelap barang haram tersebut, tetap saja para pengedar menemukan celah, namun demikian kami tak akan surut sedikitpun dalam perang ini", ujar Andi.

Ditambahkannya, " Banyak cara yang kami lakukan demi menyelamatkan generasi Bangsa, bersama Kepolisian dan Pemerintah Kota Pagaralam BNNK sudah membuat nota kesepakatan dalam pemberantasan narkotika, dan kepada para pengguna (pecandu red) kami mengingatkan untuk sesegera mungkin melakukan koordinasi dengan kami guna kita lakukan rehabilitasi, jika dengan kesadaran sendiri tidak akan dipidanakan" tutur Andi.

Atas perbuatannya, Putra Hartama dijerat dengan pasal 111 dan 112 UU 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Putra Hartama bin Salman diancam hukuman maksimal 20 tahun.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini BNNK Pagaralam melakukan tes urine terhadap berbagai kalangan seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepolisian, Pegiat Media (Wartawan) dan anggota masyarakat, hal ini dilakukan untuk meminimalisir dan mempersempit ruang gerak peredaran Narkotika.

BNN Amankan 5 Pelaku Pengedar Narkoba Di Desa Alai

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com –BNN Kota Prabumulih Berkolaborasi dengan BNN Kabupaten Muara Enim, menangkap  lima orang pengedar narkoba di desa Alai selatan kecamatan lembak kabupaten Muara Enim, pada selasa (4/11/2018).

Operasi gabungan  tersebut di pimpin langsung oleh kepala BNN kabupaten Muara Enim AKBP.Abdul Rahman dan kepala BNN Kota Prabumulih Ibnu Mundzakir SSos.beserta tim dari kedua insitusi ini
Sebelum melakukan penangkapan Tim mendapat informasi dari masyarakat, kemudian tim melakukan pemetaan lokasi langsung mengadakan pengintaian dan pemantauan  ke lokasi target yang di duga pengedar narkoba tersebut.

Koronolgis penangkapan team pemberantasan BNNK telah menuju Tkp mulai dari jam 14.00 wib siang ,tetapi team belum menemukan tersangka dan penyalahguna ,setelah terus melakukan pemantauan kemudian sekira pukul 18.00 wib team melakukan penangkapan dan penggeledahan  ,lokasi TKP di kandang ayam yang terletak cukup jauh dari pekampungan  warga di desa alai selatan  kecamatan lembak.
Terkait penangkapan Team Kolaborasi Operasi gabungan BNNK mengamankan terdiri dari lima orang tersangka yaitu  Sasmita dewi (29), Aulia sari (21) asal sungai medang , Sandi (28) asal desa alai selatan, Johan alexander dan Reno asal sungai lilin kabupaten banyuasin,
Adapun barang bukti Narkoba yaitu 4 paket  bungkus besar ganja kering seberat 2 kilo, 30 bungkus paket  kecil ganja kering  siap edar ,dan 10 paket kecil sabu siap  edar berkisar seharga Puluhan juta , timbangan eklektonik ,hp, bong alat pakai hisap sabu ,kemudian diaman kan juga dua senjata api rakitan (senpira) ,10 butir  selongsong peluru yang telah digunakan ,pedang ,motor bebek, sejumlah uang termasuk terdapat Mata uang 10 ringgit malaysia.
BNNK Muara Enim Akbp Abdul Rahman mejelaskan untuk proses penyidikan dan pengembangan akan  kita lakukan di BNNK Muara enim ,mengingat Locus dan tempos di wilayah muara enim ,koordiansi tetap kita bersama BNNK prabumulih untuk pengembangan mengingat TKP berbatasan dekat dengan kota prabumulih,”jelasnya
Di Tambahkan Ibnu mundzakir terkait penemuan mata uang ringgit dapat di duga tersangka terindikasi jaringan internasional,  lokasi Tkp kandang ayam di gunakan sebagai tempat Pesta dan transakasi narkoba dan kemungkinan ada di duga tempat pesta sex,di perkampungan ini sangat memperihatinkan karena sudah biasa di edarkan untuk siswa sekolah mulai dari Kelas 5 SD,SMP ,SMA,bahkan ada beberapa warga lembak yang di rehabilitasi “ungkapnya .
“untuk undang undang narkotika jenis sabu sabu akan kita jerat kenakan pasal 112,114 ,selain itu untuk ganja akan kita jerat dengan pasal 111, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun maksimal 20 tahun penjara.”pungkasnya 

04 November 2018

Proyek 10,3 Miliar, Diduga Tidak Sesuai Dengan Pekerjaan

Liputansumsel.com
PRABUMULIH.lipitansumsel.com--Proyek pengalih arus (Krib,red) atau Peningkatan Perkuatan Tebing Sungai Lematang Kelurahan Payuputat Kota Prabumulih Tahap 1 senilai Rp 10,3 miliar lengah pengawasan dan terkesan tertutup dari publik. Pasalnya, Diduga tidak ada satupun pengawas yang ditempatkan dilokasi proyek baik dari Dinas PUPR Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VII Provinsi Sumsel ataupun pihak konsultan sendiri.

Tak hanya itu, proyek yang bersumber dari dana APBN Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VII Provinsi Sumsel, juga terkesan tertutup dari publik. Ini dikarenakan papan proyek diketahui di sengaja disembunyikan oleh pihak kontraktor dalam hal ini PT Lamsaruly Artha Kencana selaku pemenang tender. Ketika beberapa awak media mengecek papan proyek di simpan di sebelah rumah penduduk,mungkin Agar masyarakat umum tidak mengetahui besaran dana pembangunan proyek pemecah arus tersebut.

Menurut Tulus Simanjuntak selaku pelaksana lapangan PT Lamsaruly Artha Kencana saat dikonfirmasi awak media menjelaskan, proyek pengalih arus sungai lematang ini sumber dananya berasal dari APBN di Kementerian PUPR. Proyek pengalih arus setidaknya membutuhkan 4525 hexapod.

"Fungsi dari beton pemecah arus atau hexapods tersebut diperlukan untuk memperlambat laju arus sungai. Selain itu, beton pemecah arus juga diperlukan untuk mempertahankan dinding penahanan tanah supaya tidak abrasi akibat terjangann air sungai yang cukup deras," terangnya akhir pekan kemarin.

Masih kata Tulus mengatakan, hexapods tersebut memang diletakan bertumpuk tidak beraturan dibeberapa titik bantaran sungai lematang. Hal ini bertujuan agar arus sungai lematang yang deras dapat di pecah sehingga tidak langsung menghantam dinding bantaran sungai.

"Dalam kontraknya kita membuat hexapods sebanyak 4525 buah dengan anggaran Rp 10,3 miliar. Hexapods dicetak sendiri dengan material adukan semen, pasir, koral dan besi. Hexapods merupakan beton bertulang K 225. Pekerjaan di mulai dari bulan Agustus dan progres pengerjaannya sudah diatas 80 persen," tegasnya.

Disinggung apakah pihak pengawas dari dinas terkait dan pihak konsultan kerap datang untuk melakukan pengawasan serta papan proyek tidak dipasang dilokasi pekerjaan dengan alasan papan proyek dilepas karena ada alat berat yang lewat, agar tidak rusak dan di lepas dahulu. Tulus menegaskan kalau sejauh ini pihak dinas terkait dan konsultan kerap melakukan pengawasan dan pengecekan langsung dilapangan.

"Kebetulan saja orang PU dan konsultannya waktu kawan-kawan media datang sedang keluar ada pekerjaan di Palembang. Mereka selalu mengawasi pekerjaan kita kok. Nah kalau untuk papan proyek sebenarnya sudah dipasang, namun karena lokasinya mengganggu pekerjaan makanya kita copot. Yang pasti papan proyek ada namun memang kami simpan dan tidak dipasang lagi," tegasnya.

Sementara itu menanggapi proyek 10,3 miliar yang berada di Kelurahan Payuputat, Lurah Kelurahan Payuputat Edi Susanto SE menerangkan, sejauh ini proyek tersebut tidak ada masalah. Bila perlu proyek pengalih arus itu dapat mengurangi banjir yang selama ini kerap terjadi.

"Semoga saja proyek tersebut dapat mengurangi banjir. Kita minta pihak pemborong untuk mempertahankan kualitas pekerjaannya. Dan janji pihak pemborong kepada masyarakat, jalan yang rusak akan diperbaiki dengan cara di cor beton. Kami berharap semua pihak ikut mengawasi proyek tersebut karena nilainya cukup besar Rp 10,3 miliar," pungkasnya.Tim