08 Juli 2019

Pembangunan Gedung SD 4 Teluk Kijing Diduga Tidak Transparan

Liputansumsel.com

 
Muba,liputansumsel.com--Sejalan dengan program pemerintah Musi banyuasin merupakan pelopor sekolah gratis se kabupaten Muba patut di acungi jempol pasalnya anak-anak yang kurang mampu masih bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi lagi ,namun program tersebut tidak serta Merta berjalan dengan baik masih banyak rintangan dan cobaan yang menghalangi.

Seperti halnya pembangunan gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Teluk Kijing Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin di duga tidak transparan dengan anggaran pembangunan gedung yang nantinya akan di gunakan siswa belajar mengajar dengan kualitas bangunan yang di ragukan


Pantauan Portal ini sejak di mulai pembangunan gedung SDN 4 sampai saat ini angaran tidak tranparan karena di papan proyek yang di pasang tidak di di cantumkan  berapa jumlah nominal angaran  yang di gunakan.

Pembanguan milik pemerintah seharusnya tidak boleh di tutup tutupi karena uang yang di bangunkan adalah dari rakyat jadi masyarakat harus tau dengan anggaran yang di pergunakan agar masyarakat bisa memantau pembangunanya, jika memang harus transparan kenapa tidak di tuliskan anggaran dananya,ada apa di balik pembangunan SDN 4 Teluk Kijing. ?

Kepala sekolah SDN 4 teluk kijing Muba Manzi Sp.d  saat di hubungi melalui ponselnya  menyarankan awak media untuk bertanya langsung kepada bupati MUBA terkait jumlah nominal pembangunan SD tersebut.

"Tanya saja sama bupati kalu mau tau jumlah nya, "ujarnya.

Terpisah, kepala desa teluk kijing Margaretha  mengatakan dirinya tidak tau siapa yang mengerjan proyek tersebut,karana dirinya mendapat informasi dari wrga ada beberapa proyek yang sedang di kerjakan namun satupun tidak ada yang melapor

"Kami Bae dak tau dek gawean apo di sekolah itu di sini Ado berapo proyek dak katek yang ngenjuk tau apo lagi melapor dengan kami selaku pemerintah desa.takutnyo Bae kagek Ado apo apo masih kami jugo yang dilibatkan " tutur nya(wa2n)

07 Juli 2019

Ujian Pengambilan TKK Penyuluh Sadar Wisata.

Liputansumsel.com


MUBA -liputansumsel,Saka Pariwisata Muba laksanakan ujian krida saka pariwisata sebagai syarat kecakapan khusus (SKK) krida penyuluh sadar wisata pada hari minggu, 07 juli 2019 bertempat di ruang rapat dispopar kab. muba.

Arman Sucipto, SH, Sekretaris Pimpinan Saka Pariwisata Cabang Musi Banyuasin yang juga Kasi Operasional Pramuka Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Musi Banyuasin menjelaskan; setelah beberapa bulan melaksanakan latihan rutin akhirnya pembinaan anggota saka pariwisata muba sudah masuk ke tahap pengambilan tanda kecakapan khusus (TKK) krida-krida saka pariwisata.

Sebelum anggota saka pariwisata mendapatkan tanda kecakapan khusus (TKK) ada syarat yang harus mereka laksanakan yaitu ujian syarat kecakapan khusus (SKK) krida-krida bersangkutan,

Sedangkan krida-krida saka pariwisata tersebut ada 3 krida yaitu krida penyuluh wisata 2 SKK (SKK penyuluh sadar wisata dan SKK penyuluh ekowisata), krida pemandu wisata 4 SKK (SKK pengetahuan daya tarik wisata, SKK pemanduan wisata, SKK penyusunan program perjalanan wisata dan SKK pemimpin perjalanan wisata) dan kuliner wisata 2 SKK (SKK masakan khas lokal dan SKK makanan ringan khas lokal).

Hari ini adik-adik anggota saka pariwisata muba ujian krida penyuluh pariwisata pengambilan TKK penyuluh sadar wisata saja berarti hanya satu SKK, karena SKK penyuluh ekowisata materinya blm selesai, sementara krida-krida saka pariwisata yang lain akan dilaksankan nanti.

Adapun kategori penilaian anggota saka pariwisata harus bisa paparan atau persentasi dan dapat menjelaskan di depan anggota saka yg lain tentang hal-hal sebagai berikut ; pertama; dapat menjelaskan manfaat pembangunan pariwisata dibidang ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan kepada lingkungan terbatas, kedua; posisi dan peran masyarakat dalam pembangunan pariwisata, ketiga; konsep sadar wisata dan sapta pesona dan penerapannya.

Bagi adik-adik yang dinyatakan lulus berhak mengenakan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) krida penyuluh sadar wisata; hari ini ada 6 orang adik-adik anggota saka pariwisata yang tampil antara lain; Lensi Agustin, Dea Natasya Putri Utamies, Susi Wulandarai, Andini Nawangsari, Fitriani dan Nur Sholeha sedangkan yang lainnya minggu depan dan seterusnya.

Sementara tim penilainya, terdiri dari saya sendiri, Kasi Pembinaan dan Pengembangan Pramuka; Efendi Kasim, Pamong Saka Putera; Malison, Pamong Saka Puteri; Meilena, SE dan Instruktur Saka; Sandi Nopriansyah Putra, lanjut; Arman

Proses pembinaan saka pariwisata tahun 2019 itu sendiri tidak lepas dari dukungan penuh dari Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kab. Muba Muhammad Fariz, S. STP.,MM sebagai Ketua Majelis Pembimbing Saka Pariwisata Muba karena beliau sangat mengharafkan adik-adik anggota saka pariwisata ini bisa mempromosikan dan memperkenal potensi wisata yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin melalui gerakan pramuka sesuai dengan Program dan Visi Misi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang dibawah kepemimpinan H. Dodi Reza Alex sebagai Bupati dan Beni Hernedi sebagai Wakil Bupati.

Sementara itu Kwarcab Gerakan Pramuka Musi Banyuasin Melalui Sekretaris Kwarcab; Sumadi MS mengatakan; memberi apresiasi atas kegiatan pembinaan yang telah dilakukan oleh saka pariwisata muba, kami juga mengucapkan terima kasih pada Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Musi Banyuasin Muhammad Fariz, S. STP.,MM beserta jajarannya yang telah memberi dukungan seluas-luasnya terhadap kegiatan pramuka terutama kegiatan pembinaan saka pariwisata,

semoga saka-saka lain juga dapat berperan aktif dalam melakukan pembinaan bagi anggota pramuka sesuai dengan tujuan dari gerakan pramuka itu sendiri;(agung/rill).

Gandeng Komunitas, Forkopimcam Jirak Jaya Lengkapi Fasilitas TPA

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Beragam cara dilakukan untuk meningkatkan minat baca tulis Alquran anak-anak di daerah pelosok. Seperti yang dilakukan pihak Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jirak Jaya bersama beberapa komunitas diantaranya Komutitas RX King se-Sumsel menggelar bakti sosial, Minggu (7/7) dengan memberikan sejumlah fasilitas untuk melengkapi kebutuhan TPA Modern Darussalam.

"Ini juga upaya merealisasikan Misi pak Bupati Dodi Reza untuk menekan angka anak-anak yang buta baca tulis Alquran, Forkopimcam dengan komunitas motor dan kepemudaan kali ini memberikan bantuan untuk kelengkapan TPA Modern Darussalam," ungkap Camat Jirak Jaya, Nen Fadli.

Menurutnya, inisiatif baksos ini juga merupakan gerakan positif dari komunitas motor dan organisasi kepemudaan di Muba.

"Ini juga menunjukan bahwa anggota komunitas motor punya inisiatif yang sangat tinggi untuk meningkatkan minat baca tulis Alquran ke daerah-daerah pedesaan," ungkapnya.

Lanjutnya, adapun bantuan yang diberikan kepada TPA Modern Darussalam yakni diantaranya pengeras suara, printer, buku, dan kebutuhan untuk pengecatan TPA.

"Semoga gerakan ini nantinya dapat juga diterapkan di daerah lain di Muba," harapnya.

Sementara itu, Perwakilan Komunitas RX-King se-Sumsel menyebutkan baksos yang dilakukan ini merupakan gerakan yang mendukung misi pak Bupati Dodi Reza.

"Harapan kami, anak-anak lebih giat untuk belajar dan baca tulis Alquran. Ini sangat sinergi dengan program pak Bupati," tuturnya.

Pada kegiatan tersebut juga turut dihadiri Danramil diwakili oleh Babinsa Jirak Jaya, Serda Sukarno, Kapolsek Sungai Keruh diwakili, Ipda Agus Ansori, Kepala Desa Jirak Jaya, Pengurus TPA Modern Darussalam beserta para santri, JTA Desa Jirak, dan LSM Laskar Merah Putih Jirak.(agung/rill).

06 Juli 2019

Teknologi Mososa Berbasis Limbah Diharapkan dapat Mendambah Income Warga

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel, Teknologi Mososa adalah teknologi berbasis limbah (solid sawit/limbah decanter) sebagai bahan dasar pembuatan pakan ternak & pupuk organik menjadi murah (60% dibawah harga standar) kualitas SNI.

Hal itu disampaikan Hary Agus Wibowo pemilik hak paten Teknologi Mososa saat dikonfirmasi di salah satu kediaman warga desa Tanjung Agung Barat kecamatan Lais kabupaten Musi Banyuasin, (5/7/2019).

Hary mengatakan, formulasi komplet​ (complet feed) yang dipergunakan yakni bekicot/keong/cacing, magot bsf dan aemua jenis vegetasi dialam seperti daun pisang, enceng gondok, rumput rumputan/alang alang, daun karet/sawit dan lain lain.

“Bahan ini diperoleh dengan membeli di masyarakat.​ Diperkirakan perhektar masyarakat dapat untung minimal 4 – 6 juta perbulan. Dengan demikian, semua harga ternak/ikan akan turun tetapi peternak tidak dirugikan. Demplot percontohan ada di belakang Makam pahlawan kelurahan kayuara kecamatan Sekayu,” jelas Hary.

Lebih lanjut menurut Hary, pihaknya akan mengadakan Expo yang rencananya akan dilaksanakan dengan memamerkan diantaranya, pembuatan pakan ternak ayam, pakan ikan Lele, ikan Patin dan lain lain, pakan kambing dan sapi, pembuatan pupuk, obat tradisional ternak, teknologi modern berternak, budi daya keong,

Sementara, materi Expo nantinya akan mengupas tentang pengentasan kemiskinan dengan memamerkan Teknologi Mososa berbasis Iimbah Solid Sawit. Penampilan pakan ternak dengan harga Rp. 3500 hingga Rp. 5000, sementara harga pasaran Rp 8000 hingga Rp. 10000.

“Bahan baku semua ada di Muba seperti keong sawah, siput darat, rumput/Semak blukar, daun pisang, daun karet, daun hidrilla, cebok pisang, daun sawit, enceng gondok, cacing,  belatung lalat BSF, dan lain lain,” imbuhnya.

Kedepan, dengan ikutnya warga masyarakat menjalankan usaha ini menjadi lapangan kerja baru dan salah satu upaya untuk mendukung pemerintah kabupaten Muba yang saat ini gencar mengentaskan kemiskinan dan yang paling utama adalah meningkatkan pendapatan atau penghasilan, masyrakat dengan ikut berperan aktif juga melihat peluang yang ada jelasnya lagi.

“Kami berharap Kalau seluruh perusahaan di Muba khusunya di ring 1 wilayah kerjanya kiranya mendorong kami kedepanha bersama pemerintah untuk  membuat pabrik pakan ternak, mudah mudahan pabrik tersebut akan berdiri. Pembuatan pabrik sendiri berkisar 500 milyar,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Lais Drs Deni Sukmana mengatakan sangat mendukung karena konsep peningkatan pendapatan perkapita untuk membangkitkan semangat ekonomi masyarakat disekitarnya.

“Untuk memaksimalkan potensi didesa dengan konsep sederhana, tinggal bagaimana kita menciptakan sumber pendapatan dari sekitar kita,” ujarnya

Sementara, untuk pabrik pakan sudah ada dipetaling tapi pakan ikan, oleh karena itu bila perlu pabrik pakan ikan tersebut diubah menjadi pabrik pakan ternak, dan saya akan kordinasikan dengan seluruh perusahan yang ada di wilayah kerjanya sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik kedepanya harap Deni Sukmana.(agung/rill).

Dodi Hadiri Tasyakuran Pernikahan Bupati Banyuasin

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Bupati Musi Banyuasin H Dodi Reza Alex Noerdin menghadiri acara tasyakuran pernikahan Bupati Banyuasin H  Askolani SH MH dengan Istrinya dr Sri Fitriyanti di Rumah Dinas Bupati Banyuasin Jl. Sekojo Komplek Perkantoran Desa Mulya Agung Kecamatan Banyuasin III Pangakalan Balai, Sabtu (6/7/2019).

Menurut Plt Kepala Dinas Kominfo Aminuddin SPd SIP MM, Acara syukuran sudah dilakukan sejak Rabu lalu. Acara Ngundang sudah dilakukan Rabu, malamnya dilakukan acara Ningkuk, dan dilakukan juga acara Betangas.

"Telah dilakukan pemotongan kepala kerbau, masak gengan dan masak bumbu, serta pembuatan janur. Berbagai Pagelaran Seni Budaya juga ditampilkan pada acara syukuran, ada pagelaran saropal anam, keromongan, prosesi timbang kepala kebo, senjang, dan serambi Banyuasin,” jelas Aminuddin.

Berbagai rangkaian acara ini merupakan bagian dari Syukuran Pernikahan Bupati Banyuasin. Sebelumnya, telah dilakukan Akad nikah tanggal 28 Juni dan Resepsi Pernikahan tanggal 30 Juni di Hotel Wyndham Banyuasin.

Terpantau ribuan masyarakat datang menghadiri acara sykuran tersebut. Sejumlah tokoh, pejabat hingga masyarakat umum dmenghadiri Syukuran pernikahan Bupati Banyuasin tadi siang.

Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin mengucapkan selamat berbahagia kepada Bupati Banyuasin atas pernikahannya.

“Mari kita do’akan, semoga pernikahan Bupati Banyuasin membawa berkah untuk kedua mempelai dan untuk Banyuasin Bangkit,” harap Dodi.(agung/rill).