09 Juli 2019

Tiga Desa Persiapan Akan di Verifikasi Tim Penataan Desa Provinsi Sumsel

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel, Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Drs H Apriyadi MSi menerima kunjungan Tim Panataan Desa Provinsi Sumatera Selatan yang di komandoi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sumsel H Yusnin, di Ruang Rapat Sekda Muba, Senin (8/7/2019).

Pertemuan tersebut dalam rangka verifikasi lapangan yang akan dilakukan Tim Penataan Desa Provinsi Sumsel terhadap tiga desa persiapan untuk ditingkatkan menjadi desa definitif.

Apriyadi mengatakan pemekaran desa dilakukan untuk mempercepat pembangunan dan mempermudah pendekatan pelayanan kepada masyarakat.

"Kami minta kepada Camat dan desa yang bersangkutan turut mendampingi Tim dari Provinsi Sumsel," ucapnya.

Kepala Dinas PMD Provinsi Sumsel H Yusnin menuturkan verifikasi lapangan untuk tiga desa itu akan dimulai besok (9/7/2019). Ia menambahkan saat ini persyaratan peningkatan desa sangat ketat, selain Muba ada 72 desa di Provinsi Sumsel yang akan ditingkatkan statusnya dari desa persiapan menjadi desa definitif.

"Besok (Selasa, 8 Juli 2019) klarifikasi lapangan setelahnya kami akan berikan rekomendasi kepada Pemkab Muba terkait peningkatan status tiga desa ini," pungkasnya.

Turut hadir pada pertemuan ini Kabag TAPEM Setda Muba Tris Tomy SSTP, Kabag Hukum Setda Muba H Yudi Herzandi SH MH, dan rombongan Tim penataan Desa Provinsi Sumsel.(agung/rill).

UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PASAR RAKYAT DISPERINDAG KUCURKAN BUKU PADUAN

Liputansumsel.com

MUBA-Liputansumsel,-Upaya peningkatan citra pasar rakyat ditengah maraknya pasar modern saat ini dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Muba. Dimana, dalam meningkatkan daya saing pasar rakyat Disperindag Muba meluncurkan buku panduan Pengembangan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan di Ruang Rapat Hotel Ranggonang, Senin (7/7/19).

Plt Kepala Disperindag Muba, Azizah melalui Kasi Pengembangan dan pengelolaan sarana distribusi, Suprianto SE MSi, mengatakan tujuan diluncurkan buku pedoman ini sebagai pedoman bagi Pemkab Muba, BUMD, dan koperasi dan swasta dalam pembangun dan revitaliasi pasar rakyat. Hal ini terdapat UU No 7 tahun 2014 mengenai pasar tradisional menjadi pasar rakyat.

"Sejauh ini pasar rakyat sebagaimana kita ketahui daya saingnya kalah dengan pasar modern, maka dari itu buku panduan Pengembangan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan diharapkan dapat mengangkat citra postif dan maju pasar rakyat. Karena pasar rakyat menjadi tumpuan ekonomi masyatakat dan juga nilai-nilai tradisi dan adat istiadat,"kata Suprianto.

Selama ini citra pasar rakyat sering dikategorikan kumuh dan jauh dari kata modern seperti pasar modern yakni swalayan. Maka dari itu pentingnya buka panduan ini diharapkan membuat citra pasar rakyat menjadi terangkat.

"Pada buku panduan ini terdapat tentang tara cara pengelolaan pasar rakyat dan spesifikasi dari gedung pasar rakyat yang berdaya saing. Kabupaten Muba terdapat 68 pasar tradisional dan mempunyai peran penting dalam melayani konsumen dan meningkatkan perekonomian suatu desa,"jelasnya.

Sementara, Fredi salah satu Kepala Desa di Kecamatan Lalan menyambut baik adanya buku panduan mengenai Pengembangan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan. Di desanya  pengelolaan pasar rakyat menjasi modern sangat dibutuhkan. "Setelah ini apa yang ada di buku panduan secara tidak langsung bisa diterapkan. Apalahi pasar di Kecamatan Lalan yang jauh dari akses pasar modern sehingga perlu ditingkatkan saja,"ungkapnya.(agung/rill).

Sekda OKI:Kalau Memang Benar melanggar Aturan ASN Rangakap Jabatan Ketua KONI, Lebih elegan dan Manis mengundurkan Diri

Liputansumsel.com


OKI.lipitansumsel.com--Menindaklanjuti Aksi unjuk rasa LSM BARAK INDONESIA beberapa hari yang lalu dimana Jabatan Camat Lempuing Jaya merangkap Ketua KONI OKI menjadi Bola panas diperbincangkan.

Usai Rapat Paripurna Bupati OKI Iskandar, SE melalui SEKDA OKI H Husin Spd, MM Ketika dikonfirmasi awak media Senin 8/07/19 mengatakan"informasi terkait ketua KONI rangkap Jabatan itu sudah sampai kekita dan saya akan panggil yang bersangkutan, namun sebelumnya akan kami pelajari dulu terkait permasalahan tersebut"Ujar Husin.

Lanjut Husin"Dan kalaupun yang bersangkutan benar-benar melanggar aturan, ya yang nama ASN harus ikuti aturan yang ada dan  sebaik dan sepantasnya mundur dari ketua  KONI   karena sangat disayangkan sekali dengan jabatannya selaku ASN/camat sedangkan pak bupati tidak bisa memberhentikan ketua koni itukan jabatan Organisasi"Pungkasnya.

Ditempat yang berbeda LSM BARAK terkait keterangan SEKDA OKI, Malvin MM BRF saat dibincangi dilapangan mengatakan"keterangan Sekda terkesan masih sangat datar bahkan terlihat melindungi pihak terkait padahal sudah jelas kalau ada undang undang yang mengatur sebagaimana mestinya ASN tidak diperbolehkan Rangkap Jabatan, kalaupun ada selama ini menurut keterangan beberapa pihak tidak jadi masalah bukan berarti tindakan tersebut dibenarkan melainkan tidak yang ada mempermasalahkannya saja"Terangnya. (PD)

08 Juli 2019

Keberadaan Tagana Sangat Bermanfaat dan Membantu

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel, Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Drs H Apriyadi MSi membuka secara langsung Pelatihan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tahun 2019, di Wisma Atlet Sekayu, Senin (8/7/2019).

Pada kesempatan itu Sekda Muba mengatakan keberadaan relawan Tagana memang sangat bermanfaat dan membantu dalam kegiatan tanggap darurat di tingkat pertama, karena terjadinya bencana tidak dapat diprediksi secara tepat.

"Oleh karena itu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terkena bencana kawan-kawan Tagana harus punya kemampuan, kegiatan seperti ini (pelatihan tanggap darurat) memang perlu dilakukan untuk menambah kualitas dan profesionalisme," ujarnya.

Ia berpesan kepada peserta pelatihan agar dapat mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya. Dan kepada Dinas Sosial Muba, Sekda menghimbau supaya memperhatikan tambahan kesejahteraan anggota Tagana Muba.

"Dalam menghadapi penanggulangan bencana kita tidak boleh panik, untuk itu kami berpesa ikuti kegiatan ini sebaik-baiknya karena ini sudah menjadi jiwanya korsanya kawan-kawan Tagana dalam menjadi relawan," imbuh Apriyadi.

Plt Kepala Dinas Sosial Muba Drs Ahmad Nasuhi SH MM melaporkan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 8 -10 Juli 2019, diikuti 98 orang Tagana dari kecamatan dalam Kabupaten Muba.

"Saat ini jumlah yang telah kita bantu dari bulan Januari sampai Juni 2019 sebanyak 2300 paket sembako meliputi bencana alam dan bencana sosial," tuturnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Dandim 0401 Muba Letkol Arm Muh Saifuddin Khoiruzzamani SSos, dan Wakapolres Muba Kompol Ade Adriansyah Saputra SIk.(agung/rill).

Pembangunan Gedung SD 4 Teluk Kijing Diduga Tidak Transparan

Liputansumsel.com

 
Muba,liputansumsel.com--Sejalan dengan program pemerintah Musi banyuasin merupakan pelopor sekolah gratis se kabupaten Muba patut di acungi jempol pasalnya anak-anak yang kurang mampu masih bisa melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi lagi ,namun program tersebut tidak serta Merta berjalan dengan baik masih banyak rintangan dan cobaan yang menghalangi.

Seperti halnya pembangunan gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Teluk Kijing Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin di duga tidak transparan dengan anggaran pembangunan gedung yang nantinya akan di gunakan siswa belajar mengajar dengan kualitas bangunan yang di ragukan


Pantauan Portal ini sejak di mulai pembangunan gedung SDN 4 sampai saat ini angaran tidak tranparan karena di papan proyek yang di pasang tidak di di cantumkan  berapa jumlah nominal angaran  yang di gunakan.

Pembanguan milik pemerintah seharusnya tidak boleh di tutup tutupi karena uang yang di bangunkan adalah dari rakyat jadi masyarakat harus tau dengan anggaran yang di pergunakan agar masyarakat bisa memantau pembangunanya, jika memang harus transparan kenapa tidak di tuliskan anggaran dananya,ada apa di balik pembangunan SDN 4 Teluk Kijing. ?

Kepala sekolah SDN 4 teluk kijing Muba Manzi Sp.d  saat di hubungi melalui ponselnya  menyarankan awak media untuk bertanya langsung kepada bupati MUBA terkait jumlah nominal pembangunan SD tersebut.

"Tanya saja sama bupati kalu mau tau jumlah nya, "ujarnya.

Terpisah, kepala desa teluk kijing Margaretha  mengatakan dirinya tidak tau siapa yang mengerjan proyek tersebut,karana dirinya mendapat informasi dari wrga ada beberapa proyek yang sedang di kerjakan namun satupun tidak ada yang melapor

"Kami Bae dak tau dek gawean apo di sekolah itu di sini Ado berapo proyek dak katek yang ngenjuk tau apo lagi melapor dengan kami selaku pemerintah desa.takutnyo Bae kagek Ado apo apo masih kami jugo yang dilibatkan " tutur nya(wa2n)