26 Juli 2019

Sekda Minta Peserta Pasangan Isbat Nikah Segera Lengkapkan Persyaratan

Liputansumsel.com

MUBA- lipitansumsel. Com--Ini harus segera kita realisasikan, pihak terkait dalam penyelenggaraan Itsbat nikah terpadu Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2019, Saya minta kecamatan yang belum mendaftar dan masih belum lengkap persyaratan segera di masukan berkasnya, Kalau bisa tim turun langsung kelapangan.

Demikian tegas Sekda Kabupaten Musi Banyuasin H. Apriyadi MSi., saat memimpin rapat evaluasi Rapat Evaluasi Itsbat Nikah terpadu Kabupaten
Muba 2019, Jumat (26/7/2019) di Ruang Rapat Randik.

"Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan September, maka segera membuat progresnya agar kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar,"mintanya.

Berdasarkan laporan, Kepala Bagian Kesra Opi palopi, pihaknya sudah mensosialisasikan hal tersebut di tiap-tiap kecamatan yang ada di wilayah kabupaten Muba.

"Untuk peserta isbat nikah sampai saat ini berjumlah 649 pasangan peserta dari 8 kecamatan yang akan diisbatkan. Masih tersisa 6 kecamatan lagi yang belum melaporkan. Terkait 6 kecamatan ini, kami sudah mengumpulkan para kades. Terkait berkas yang belum lengkap, kami juga akan mengembalikannya ke kades,"terangnya.

Dikatakannya, Kegiatan isbat nikah terpadu tersebut, September bisa di lakukan dan peserta akan langsung mendapatkan buku paling lama 3 hari, setelah pelaksanaan.(agung/rill).

Pemkab Muba Terus Kebut Rencana Pendirian Pabrik Kelapa Sawit

Liputansumsel.com


SEKAYU - liputansumsel. Com--Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berupaya perkebunan kelapa sawit menarik perhatian banyak investor. Kehadiran investor ini membawa angin segar mendongkrak PAD Muba, salah satunya PT MUBA GLOBAL LESTARI (MBGL) yang bermaksud bekerjasama dengan PT Petro Muba membangun pabrik kelapa sawit di Muba.

Menurut paparan Direktur Utama PT MBGL, Bintang Aryana menjelaskan bahwa dari tujuh lahan yang pernah di survey akhirnya terpilih lahan milik H Yusuf Senen dan untuk perizinan dr PT MBGL masih dalam proses. Pabrik kelapa sawit yang direncanakan akan berdiri di Muba, direncanakan berlokasi di Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Keruh dengan luas 26,9 Hektar.

"Kami memastikan 15 tahun kedepan dengan asumsi perbandingan antara minyak kelapa sawit kasar atau CPO yang diproduksi dalam setiap kilogram TBS (rendemen kelapa sawit) yang dihasilkan, bisa dipastikan besaran PAD yang masuk ke Kabupaten Muba dapat meningkat, "jelasnya pada paparan/expose Progres Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit PT MBGL, bertempat di Ruang Rapat Randik, Jum'at (26/7/2019).

Mewakili Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra H Rusli SP MM selaku pimpinan rapat  menyambut baik atas kerjasama ini, dimana realisasi nya nanti melalui PT MBGL ini, Muba bisa menghasilan minyak goreng sendiri, dan tentu saja mendatangkan PAD untuk Kabupaten Muba.

"Namun ada hal yang perlu diperhatikan dibalik kerjasama ini, pertama agar legalitas ini benar-benar clear dari semua pihak dan harus sesuai aturan, jangan sampai mengorbankan BUMD sendiri, kita yang membuat aturan kita yang melanggar, "ujar Rusli.

Dikatakan Rusli, selain itu juga Pemkab Muba memberi saran kepada PT MBGL agar siapkan kebun terlebih dahulu baru dirikan pabrik. Kerjasama perdagangan ini harus tegas,  terkadang di awal bagus namun berakhir tidak bagus, untuk itu harus berhati-hati.

"Kami siap mendukung dan mengapresiasi serta mendorong kerjasama apapun itu dan kami sesuai arahan bapak Bupati wajib mengawal dan memberikan kemudahan kepada investor yang akan berinvetasi di daerah kami, namun untuk menjaga semua berjalan dengan baik tentunya semua proses percepatan dimaksud kita wajib dan mengikuti  sesuai aturan yang berlaku , perlu di kaji ulang soal legalitas dan kerjasama pihak terkait untuk menghindari hal-
hal yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Kami Pemkab Muba siap membantu semua investor sesuai dengan ketentuan yang berlaku, "ucapnya.

Jembatan Sumsel Babel Berpotensi Terhubung Tol Trans Sumatera

Liputansumsel.com


Kayuagung---LiputanSumSel.Com Masyarakat dan pemerintah daerah berharap rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Sumsel-Babel terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Sumatera (JJTS). Tujuannya agar masyarakat, khususnya Bangka dapat turut merasakan multiplayer effect dari proyek strategis nasional (PSN).

“Perlu perencanaan pembangunan yang berorientasi jangka panjang. Kita ingin jembatan Bangka-Sumatera akan menghubungkan kawasan industri Sadai dan sekitarnya (KISS) dan minapolitan di bagian timur terkoneksi dengan tol trans Sumatera. Multi player effectnya luar biasa untuk Sumatera juga Bangka” Ungkap Bupati Bangka Selatan (Basel) H. Justiar Noer pada acara penandatanganan MOU kerjasama pembangunan antara Pemkab OKI, Sumsel dan Pemkab Basel, Provinsi Babel di Tobo Ali, Jum’at, (26/7/2019).

Justiar menambahkan  Konektivitas melalui pembangunan infrastruktur itu, bisa mempermudah arus barang ke Bangka yang merupakan daerah kepulauan.

“Jadi secara regional kita berharap kemudahan arus barang maupun orang. ada koneksi antara Bangka dengan Sumaera dan Jawa melalui jembatan hingga tol trans Sumatera” Ungkap Justiar. Dia mencontohkan  untuk pangan dan sayur-mayur selama ini dipasok Bogor, “Kalu dialihkan ke Sumsel yang lebih dekat tentu ongkos lebih murah,” paparnya.

Sementara itu, kata dia, potensi bahari dan pariwisata di Babel akan lebih optimal jika sudah terkoneksi melalui jalur darat ke Sumatera.

“Kami punya potensi sumber daya laut, juga pariwisata. Orang akan berduyun datang ke sini untuk berlibur hasil laut juga dapat di pasok ke Sumsel ”katanya.

Wakil Bupati OKI, Dja'far Shodiq mengatakan, Pemkab OKI sangat mendukung rencana pembangunan jembatan yang akan kembali menyatukan Sumsel dengan Babel tersebut.

"Rencananya insya allah di Air Sugihan, itu lebih dekat. Pemkab OKI saat ini masih nego-nego. Kalau sudah ada rencana bangun jembatan, tentu kita harus siapkan akses jalan," ujarnya.
Dinas PU OKI, kata Dja'far sudah diatensikan untuk menindaklanjuti pembangunan akses jalan tembusan dari titik lokasi jembatan.

"Insya allah kita mau segera mungkin, tapi belum bisa menentukan kapan. Tapi kami Pemkab OKI selalu mendukung pusat. Insya allah tahun 2020 sudah ada perencanaan," terangnya.

Shodiq juga optimis rencana pembangunan jembatan penghubung Sumsel-Babel mampu mendongkrak  ekonomi dua daerah hingga 5 persen.
"Saya yakin itu ekonomi antara Basel dan OKI akan semakin baik. Bukan hanya sekitar dua sampai tiga persen, malah bisa sampai lima persen untuk kenaikannya. Insya allah dapat meningkatkan ekonomi masyarakat karena kita sudah punya hitung-hitungan," jelasnya.(Povi)..

Terhubung Jembatan, Ekonomi OKI-Basel Bisa Terdongkrak Hingga 5 Persen

Liputansumsel.com


KAYUAGUNG---LiputanSumSel.Com Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, H.M. Djakfar Shodiq optimis rencana pembangunan jembatan penghubung Sumsel-Babel mampu mendongkrak  ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel dan Bangka Selatan (Basel), Provinsi Babel hingga 5 persen.

"Saya yakin itu ekonomi antara Basel dan OKI akan semakin baik. Bukan hanya sekitar dua sampai tiga persen, malah bisa sampai lima persen untuk kenaikannya. Insya allah dapat meningkatkan ekonomi masyarakat karena kita sudah punya hitung-hitungan," jelasnya.

Dja'far Shodiq menilai, kerjasama yang dilakukan dengan Pemkab Bangka Selatan (Basel) yang ditandatangani pada Jum’at, (26/) merupakan langkah tepat dalam pembangunan daerah.
Tingginya produktivitas beras di Kabupaten OKI menurut dia potensial untuk dikirim ke Basel dan sekitarnya.
“Kita punya beras dan produk-produk pertanian sedangkan Basel potensi lautnya luar biasa, jadi bisa saling menguatkan nantinya” Ungkap Shodiq.
Sementara itu, Bupati Bangka Selatan, H. Justiar Noer berharap implementasi perjanjian kerjasama antara kedua daerah diharapkan adanya percepatan pembangunan baik di Kabupaten Bangka Selatan maupun di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

“Ada percepatan pembangunan yang kita harapkan baik itu dari distribusi barang maupun orang. mengingat saat ini melalui moda laut maupun udara sangat berbiaya tinggi” Ungkap Justiar.

Justiar menilai ke depannya kedua daerah ini akan saling mengisi baik secara ekonomi maupun pelayanan pemerintahan.

“Potensi di Basel bisa di bawa ke Sumatera melalui OKI, selain itu kita butuh bahan mentah yang ada di Sumsel untuk energi maupun pangan” Ungkapnya.
Dibidang pelayanan pemerintahan kerjasama antara Pemkab OKI dan Basel  berupa pendataan dan penertiban dokumen administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

Dari laporan Disdukcapil Basel, banyak warga masyarakat asal OKI berdomisili di wilayah Basel demikian warga Basel di wilayah OKI.

“Kita ini dipisahkan lautan dan akan terhubung jembatan, jadi penting untuk saling menguatkan termasuk dalam penertiban administrasi kependudukan”Ungkap Justiar.

Sedangkan untuk menekan kecelakaan di laut melalui jalur tikus antara OKI dan Basel, Kedua pihak (Pemkab OKI-Pemkab Basel) gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat agar berjalan sesuai aturan yang ada
"Kalau yang ilegal itu tidak segera mungkin kita bina, takutnya kalau menemui permasalah maka akan sulit untuk mengcovernya. Di lalulintas Kabupaten OKI dan Bangka Selatan," ujarnya.(Povi)

Jembatani Sumsel-Babel, OKI-Basel Perkuat Sinergi

Liputansumsel.com


KAYUAGUNG--- LiputanSumSel.Com Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel bersama pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Provinsi Bangka Belitung sepakat saling sinergi dengan melakukan penandatanganan kerjasama pembangunan daerah.
Selain mendukung percepatan pembangunan jembatan, kerjasama yang disepakati dua daerah yang berbatasan secara maritim ini antara lain di bidang perhubungan laut, administrasi kependudukan catatan sipil, pertanian, pariwisata dan perikanan.

Penandatanganan kerjasama dilakukan Bupati Bangka Selatan H. Justiar Noer dan Wakil Bupati OKI H.M. Djakfar Shodiq,  Jumat (26/7/2019) di Ruang Kerja Bupati Bangka Selatan di Tobo Ali.

 “Nota Kesepahaman ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya terakhir di Kementrian PUPR, kita harus saling sinergi, serta saling menguatkan agar semua program pembangunan termasuk jembatan Bangka ke Sumsel dapat terlaksana dengan cepat dan baik, serta hasilnya segera dapat dirasakan oleh masyarakat Ogan Komering Ilir dan Bangka Selatan”Ungkap Wakil Bupati OKI, H.M. Djakfar Shodiq.

Wakil Bupati OKI, Dja'far Shodiq mengatakan, Pemkab OKI sangat mendukung rencana pembangunan jembatan yang akan kembali menyatukan Sumsel dengan Babel tersebut.
"Rencananya insya allah di Air Sugihan, itu lebih dekat. Pemkab OKI saat ini masih nego-nego. Kalau sudah ada rencana bangun jembatan, tentu kita harus siapkan akses jalan," ujarnya.

Dinas PU OKI, kata Dja'far sudah diatensikan untuk menindaklanjuti pembangunan akses jalan tembusan dari titik lokasi jembatan. Saat ini, pemerintah pusat akan mempersiapkan feasibility study (FS) pembangunan jembatan.
"Insya allah kita mau segera mungkin, tapi belum bisa menentukan kapan. Tapi kami Pemkab OKI selalu mendukung pusat. Insya allah tahun 2020 sudah ada perencanaan," terangnya.

Bupati Bangka Selatan (Basel) H. Justiar Noer berharap implementasi perjanjian kerjasama akan mempercepat pembangunan baik di Kabupaten Bangka Selatan maupun di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

"Semoga kerjasama ini terus berlanjut pada bidang dan sektor unggulang masing masing daerah," harap Justiar
Justiar mengatakan, seiring wacana pembangunan Jembatan Bangka Sumatera (Bahtera) kedua daerah sepakat untuk mendukung dan melakukan persiapan-persiapan.

“Untuk akses jembatan (Bahtera) bahkan kami sudah buka jalan penghubung sepanjang 128 km ke sebagin.  Jangka panjangnya jembatan tersebut akan terkoneksi dengan kawasan industri Sadai dan sekitarnya (KISS) dan minapolitan di bagian timur bahkan kita ingin Bangka terkoneksi ke Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)” ungkap Justiar.(Povi)