23 Agustus 2019

OKI Buka Keran Dana Pusat untuk Akses Air Bersih Bagi Warga Miskin

Liputansumsel.com
KAYUAGUNG —LiputanSumSel.Com Kedatangan Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali mampu membuka keran dana pusat untuk warga OKI.

Bantuan senilai Rp 28 Miliar dipastikan kembali digelontorkan untuk penyediaan akses air bersih dan sanitasi layak untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Ogan Komering Ilir.

“2020 dipastikan kita kembali mendapat bantuan akses air bersih untuk masyarakat kita sudah selesaikan DED nya“ Ungkap Direktur PDAM Tirta Agung.
Banarianto, SE saat mendampingi bupati OKI pada acara Penandatangan Naskah dan Berita Acara Serah Terima Hibah atau Alih Status Barang Milik Negara di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (23/8).

Bantuan tersebut tambah banar untuk menambah kembali jumlah sambungan rumah (SR) baru air PDAM kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR ) sebanyak 1.500 SR pada 2019 dan 2.000 SR pada tahun 2020 atau untuk melayani sekitar 17.500 jiwa dengan nilai hibah mencapai Rp 28 miliar.

Untuk mendapat Hibah Air Minum ini tambah Banar Pemda harus memenuhi beberapa persyaratan. Seperti adanya Peraturan Daerah (Perda), Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dan kesiapan APBD pada tahun berjalan. Ditambah lagi, Kementerian PUPR memprioritaskan kabupaten/kota penerima hibah air minum adalah daerah dengan PDAM berkinerja baik dalam pemasangan SR.

“PDAM sebagai BUMD disyaratkan masih memiliki kapasitas produksi tidak terpakai dan daftar MBR calon penerima hibah sesuai kriteria yang ditentukan” ujarnya.

Sementara  kriteria bagi penerima manfaat, dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), jelas Banar antara lain kondisi rumah sesuai kriteria dan bersedia menjadi pelanggan PDAM serta daya listrik yang terpasang pada rumah tangga tersebut tidak lebih besar dari 1.300 VA.

Kementerian PUPR bersama Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya terus berupaya meningkatkan cakupan pelayanan air bersih dan menekan kawasan kumuh di Indonesia.

Peningkatan akses air bersih dan pengelolaan persampahan itu turut berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat untuk hidup lebih sehat.

“Pertambahan jumlah penduduk terutama di perkotaan, mengakibatkan kebutuhan prasarana air bersih dan sanitasi juga meningkat. Program Hibah Air Minum Perkotaan dan Perdesaan merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses aman air bersih di Indonesia yang saat ini baru mencapai 73, 8 persen,” kata Sekretaris Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR, T. Iskandar.

Ditempat yang sama, Bupati OKI, H Iskandar, SE telah menerima hibah Barang Milik Negara (BMN) berupa Aset infrastruktur permukiman senilai Rp 53,16 Milyar dari Kemen PUPR. Aset tetap tersebut  dibangun antara tahun anggaran 2005-2017 dengan dana APBN di Ditjen Cipta Karya.

Bupati, Iskandar, berterimakasih atas perhatian Kementerian PUPR.

Dirinya berharap program ini bisa terus dilanjutkan untuk kepentingan Warga OKI, sebab masih banyak fasilitas publik yg membutuhkan pembenahan.

"Kami ucapkan terimakasih atas kepercayaan Kementerian PUPR dan kami  tetap  berharap  bantuan dalam bentuk lainnya sehingga bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk  kesejahteraan masyarakat OKI," katanya(Povi)

22 Agustus 2019

Kapolda Sumsel Serahkan Dana Operasional RT/ RW

Liputansumsel.com
Prabumulih. liputansumsel.com Walikota Prabumulih Ir Ridho Yahya MM beserta Wakil Walikota Prabumulih Ardiansyah Fikri SH Menyambut langsung kedatangan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. djoko Prastowo, SH.MH beserta rombongan dalam kegiatan Pembagian Dana Operasional RT, RW, Dinsos,Zakat,Baznas,Petugas Kebersihan Makam, Penyerahan HonorariumLinmas dan Tali asih Kapolda Sumsel di Pendopoan Rumah dinas.

Walikota Prabumulih Ir Ridho yahya MM dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Kapolda Sumsel.dan memohon maaf jika ada yang kurang berkenan dalam penyambutannya.

"Terima kasih atas kunjungan kerja Kapolda ke Polres Prabumulih, Pemerintah Kota siap bersinergi dengan Polri dalam membangun Kota prabumulih, "ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebutkapolres Prabumulih, Dandim II/SG Prabumulih, Sekda Prabumulih, Kajari Prabumulih, Kadin, Kaban, Linmas, RT, RW dan unsur muspida terkait.

Acara tersebut diwarnai dengan penampilan Tari saman dari gabungan Korps TNI dan Polres Prabumulih. (adv/win)


Lestarikan Kebudayaan Palembang Melalui Festival Palembang Nian Ke-3

Liputansumsel.com
Palembang,Liputan Sumsel.Com - Untuk melestarikan kesenian yang ada di kota Palembang, Dinas Kebudayaan Kota Palembang menggelar festival Palembang nian ke- 3 di De Burry Cafe belakang Museum SMB II Palembang.

Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Lisa Surya Andika mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan untuk mengapresiasi seni rupa yang ada untuk dapat terus di kembangkan di kota Palembang.

“ Dalam festival seni Palembang nian ke -3
Ad 5 lomba yakni lomba menyanyikan lagu Palembang dengan kategori pelajar dan umum, lomba cipta dan baca puisi bahasa palembang, lomba sastra tutur Palembang, Syaroffal Anam,  melukis dan menghias gerabah,” ujarnya, Rabu (21/8/2019).

Lisa menyampaikan Pegelaran festival Palembang Nian ke-3 ini berlangsung dari tanggal 20 Agustus sampai 22 Agustus 2019 dengan
Jumlah 270 peserta.

Selain itu, hadiah bagi pemenang sesuai kategori akan diberikan piagam, trophy, dan uang pembinaan dengan total hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 32.000.000,- untuk 40 orang pemenang lomba.

Untuk penilaian juri, diberikan sesuai dengan prinsip dan kaidah penilaian oleh para juri yang terdiri dari unsur akademisi, praktisi, dan seniman yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidangnya.

“Semoga kedepan dapat mengembangkan seni budaya yang ada di Sumatera Selatan khususnya kota Palembang, supaya dapat dikenal secara nasional maupun Internasional,”. (Ali)

Kasus Pembunuhan Korban Ina Batal Di Bacakan, Menunggu Petunjuk Kajati Sumsel

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Masih ingatkah kasus pembunuhan yang disertai dengan pemerkosaan dan mayatnya dibakar hingga menghebohkan masyarakat luas awal tahun lalu. Adapun korbannya, yakni Ina Antimurti (20), seorang janda asal Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).

Wanita malang tersebut ditemukan tewas dengan kondisi hangus terbakar, di Kabupaten Ogan Ilir. Pihak keluarga sendiri sudah meyakini bahwa jasad korban merupakan benar Inah, lantaran dikenal dari ciri barang korban.

Sebelum dibunuh dengan cara dibakar, korban terlebih dahulu diperkosa bersama oleh dua pelaku, Asri dan Malik. Korban dibunuh menggunakan balok kayu, lalu AS dan Malik memperkosanya. Sebelum mereka mengeksekusi korban, terlebih dahulu para tersangka ini pesta sabu.

Saat ini kasus tersebut sudah memasuki persidangan di Pengadilan Negeri Muara Enim dengan agenda mendengarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap ketiga terdakwa, Asri Marlin bin Roziq, Abdul Malik bin Muslim, dan Feriyanto bin Zulkifli.

Namun, pembacaan tuntutan jaksa tersebut batal dibacakan hari ini, lantaran JPU masih menunggu petunjuk dari Kejati Sumsel. “Sidang akan dilanjutkan pada hari Rabu 28 Agustus 2018,” ujar Majelis Hakim Haryanto Das’at, didampingi anggota, Hartati dan Dedek Agung kepada awak media, pada Kamis, (22/8/2019).

Dalam sidang kali ini, nampak aparat menjaga ketat jalannya sidang. Mengingat kasus tersebut termasuk salah satu kasus yang menonjol dan mengundang perhatian khalayak ramai.

Dari pantauan awak media tampak ratusan masa di halaman Kantor Pengadilan Negeri Muara Enim yang merupakan Sanak saudara dan kerabat dari korban yang ingin memantau jalannya persidangan.

Warga Keluhkan, Bangunan DD Desa Pedamaran Vl SekDes Akui Jarang dilibatkan

Liputansumsel.com
OKI -liputansumsel.com-- Pemerintah Desa Pedamaran VI, Kecamatan Pedamaran tahun ini kembali membangun infrastruktur desa. Dana pembangunan bersumber dari dana desa tahun 2019. Salah satu rehab siring di beberapa titik.

Namun dari rehab tersebut beberapa masyarakat sempat mengeluhkan bangunan tersebut. Salah satunya rehab siring . "Kalau saya perhatikan bangunan tersebut menyalahi aturan, karena pelaksanaan di lapangan batu bata yang dipasang hanya setenga. Harusnya satu."kata warga yang mengaku paham akan bangunan.

Dengan kondisi ini pembangunan yang ada terkesan tumpang tindih. Sumber ini mengatakan, ada bangunan siring dari batu kali yang lokasinya tidak jauh dari rumah Sekdes. "Bangunan yang lama hanya ditumpang dengan beberapa batu bata saja."ungkapnya.

Belum lagi pelaksanaan pembangunan di desa tersebut diduga tidak transparan Karena pihak pemerintah desa setempat tidak memasang papan proyek.

Tidak hanya itu, lanjut warga ini Desa Pedamaran VI salah satu desa yang banyak mendapatkan kucuran dana desa hingga mencapai miliaran lebih. Namun pantauan di lokasi pembangunan. Tidak sesuai dengan yang dibangunkan."Kroscek aja di lokasi.  "ujarnya.

Sekretaris Desa (Sekdes), Ansori, dikonfirmasi mengenai apa saja pembangunan yang dilaksanakan di desanya pada tahun ini. Dengan spontan Ansori tidak mengetahui karena kata Ansori dirinya jarang dilibatkan oleh kades."Saya tidak tahu karena tidak dilibatkan."katanya.

Disinggung mengapa sampai tidak dilibatkan, Ansori mengatakan, kemungkinan kurang  paham aturan." Kadesnya kurang paham aturan."Ujarnya.

Dia menyarankan untuk mengetahui tentang bangunan bisa langsung konfirmasi dengan Jaya."Jaya saja temui dia pelaksananya."kata Sekdes.

Jaya ditelpon konfirmasi melalui ponselnya seolah enggan menjelaskan tentang  pembangunan di Desa Pedamaran VI. Jaya mengatakan suara sambungan telepon tidak terlalu jelas." Dak jelas suaronyo."ujar Jaya.

Sementara Kepala Desa Pedamaran VI, Gusman dikonfirmasi terkait hal ini melalui ponselnya tidak merespon. SMS yang dikirim lewat WA juga tak direspon.(PD)