02 Februari 2020

Tanggal Spesial 02/02/2020 Jadi Kabar Bahagia Keluarga Bakar Adil

Liputansumsel.com
Pagaralam,Liputansumsel.com - Kabar bahagia datang dari Keluarga Bakar Bin Adil, Winda Anggraini S.Pd Binti Darman Bakar Adil di kediamannya Jl.Kombes H Umar, Kecamatan Pagaralam Selatan. sekaligus Winda Anggaraini S.Pd ini resmi dilamar oleh kekasihnya, Nando Hidayat Akbar S.Pd Putra Ke-6 bapak Sudani alamat Desa Gunung Megang Kecamatan Jarai pada Sabtu, 2 Februari 2020 yang secara kebetulan tanggal tersebut Spesial 02/02/2020.

Kebaya Winda Anggraini dipenuhi motif bunga  di berbagai sisi kebaya,
Penampilannya kian memesona dengan paduan kain yang juga dihiasi motif bunga dan daun yang berukuran cukup besar.

Busana yang dikenakan oleh Winda senada dengan dekorasi yang dibuat oleh Dian Bridal Decoration. Hiasan acara lamaran tersebut diketahui merupakan keinginan sang calon pengantin

"Nanti nikah terserah Nina mau kaya gimana, tapi, lamaran itu acara Mami, jadi temanya peranakan, ya?" tulis Karina di kolom salah satu potret dekorasi prosesi lamarannya.

Tampilan Winda semakin elegan dengan rambut tertutup Hijab. Makeup simpel dipulas di wajah Karina oleh makeup, Makeup Dian Bridal.

Penampilan Winda semakin lengkap dengan adanya aksesori berbentuk bunga dengan kelopak yang tertutup yang tergantung di kepala bagian kirinya. Sebuah cincin pun dikenakan di jari Winda sebagai tanda resminya lamaran.


Melalui kerabatnya Rico, Winda sering mengatakan ingin menikah ia merencanakan untuk menikah saat usianya 28 tahun.

Sebab, menurut Winda, waktu yang paling pas buat seorang perempuan melepas masa lajangnya yaitu di usia 28 dan beranggapan perempuan sudah cukup punya bekal kehidupan yang bisa diceritakan kepada anak cucunya nanti.

"Hari ini, langkah pertama menuju sebuah pelaksanaan perintah agama itu dilaksanakan. Terima kasih Nando sudah memberanikan diri. Semoga niat kita dilancarkan dan diberi kemudahan." Katanya (02/02/2020)

Dalam momen lamarannya, Winda pun menceritakan bahwa dirinya tidak menyiapkan diri untuk berbicara panjang lebar. Ia bahkan sempat terdiam sementara untuk memikirkan jawaban saat Nando melamarnya. "Udah intinya aku nerima lamaran Nando," tutupnya. (Ric)

PEMDES MULYA JAYA GOTONG ROYONG BIKIN JEMBATAN TPU

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Pemerintah desa mulya jaya kecamatan lalan kabupaten Musi Banyuasin melakukan gotong royong untuk memperbaiki jembatan pemakaman umum(TPU) dengan pengecoran,kegiatan tersebut langsung di komandoi langsung oleh kepala desa mulya jaya dengan seluruh jajaran perangkat desa dan warga masyarakat,Minggu(2/2/20).


Kepala Desa mulya jaya kecamatan lalan WAHYU FREDY PUTRA, menjelaskan bahwasanya jembatan tersebut selama ini di gunakan warga akses jalan untuk menyeberang ke TPU namaun sejak 3 bulan terahir ini rusak dan patah di makan usia .


Dengan rusaknya jembatan tersebut banyak warga yang ingin menuju TPU tersebut mengalami kesulitan karena jembatan tersebut mengalami kerusakan yang parah karena pondasi penunjang jembatan banyak yang patah,dengan demikian kami bersama melakukan berinsiatif swadaya masyarakat mengumpulkan dana untuk Pembuatan coran jembatan

"Jembatan yang selama ini merupakan akses jalan menju TPU sudah mengalami kerusakan karena di makan usia maka kami selaku Pemerintah mengajak warga untuk untuk bergontong rotong memperbaiki jembatan "Jelasnya

Masih di jelaskan Wahyu ,Tempat Pemakaman umum (TPU) berlokasi di Dusun II RT 05  Desa mulya jaya
ini merupakan tempat pemakaman desa kami yang selam ini mengalami kesulitan ketika berziarah ke TPU.

Juru kunci Pemakaman sekaligus juga warga masyarakat Desa mulya jaya Sarpen mengucapakn terima kasih kepada Pemerintah Desa beserta jajaran yang telah berinisiatif bersama warga lainnya cepat tanggap dan sangat mengedepankan gotong royong kekompakan walaupun jembatan yang di buat ini sederhana tetapi sangat la bermanfaat untuk kepentingan bersama.

"Saya mengucapakn terima kasih kepada pemerintah desa dan seluruh warga yang telah berpartisipasi dalam pembangunan jembatan ini ,karena jembatan ini sangant di butuhkan warga "Ucapnya.(agung).

Sekda Muba Ingatkan Peserta Tes CPNS Jangan Lupa Belajar dan Berdoa, Bukan Bawa Jimat

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Terhitung satu minggu lagi pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkungan Pemkab Muba akan dimulai yakni tepatnya pelaksanaan akan dimulai pada 8-12 Februari 2020 dan akan dipusatkan di GOR Ranggonang.

Pantauan di GOR Ranggonang Sekayu tampak fasilitas komputer dan sarana prasarana penunjang pelaksanaan tes sudah rampung disiapkan oleh pihak Pemkab Muba dibawah komando Bupati Muba Dodi Reza dan Wakil Bupati Muba Beni Hernedi.

Pada pelaksanaan tes SKD nanti seluruh peserta diminta steril dan tidak membawa barang-barang yang tidak diperbolehkan, peserta hanya diperkenankan membawa identitas dan nomor peserta.

"Apalagi kalau ada yang coba-coba bawa jimat itu sangat dilarang, didalam ruangan peserta tidak boleh membawa apapun kecuali identitas berupa KTP dan nomor peserta," tegas Sekda Muba Drs Apriyadi MSi.

Lanjutnya, sebelum masuk ke dalam ruangan tes seluruh peserta akan diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas dan Sat Pol PP. "Ini guna meminimalisir adanya peserta yang membawa benda seperti handpone dan perangkat lainnya yang dilarang," ungkapnya.

Dikatakan Apriyadi, peserta diminta untuk hadir tepat waktu dan tidak terlambat. "Dua jam sebelum jadwal yang ditentukan sudah hadir di lokasi," terangnya.

Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza menghimbau kepada peserta agar belajar dan berdoa agar bisa melewati tahapan tes SKD dengan hasil yang maksimal. "Belajar dan berdoa adalah hal yang penting," ucapnya.

Dodi menambahkan, bagi peserta yang berasal dari luar Muba kiranya bisa hadir lebih awal atau satu hari sebelum pelaksanaan tes. "Ini guna mengantisipasi kendala ketika di perjalanan dan tidak menghambat peserta untuk ikut tes, semoga nantinya seluruh peserta dapat mengikuti proses tes dengan lancar," pungkasnya.(agung/rill).

Ketua PWI Sumsel Kecam Tindakan Pengusiran dan Menghalangi Wartawan

Liputansumsel.com

PRABUMULIH,--liputansumsel.com – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Firdaus Komar mengecam keras tindakan menghalangi disertai pengusiran terhadap salah satu wartawan media online ini, pada saat peliputan pemeriksaan pekerjaan pengaspalan jalan Jenderal Sudirman kota Prabumulih oleh Tim BPK Provinsi Sumsel didampingi Dinas Pekerjaan Umum kota Prabumulih, pada Kamis sore (30/01/2020) kemarin.



“Kita sangat menyesalkan kejadian itu masih adanya tindakan yang menghalang-halangi dan bahkan mengusir wartawan saat mau peliputan, ini jelas melanggar UU Pers dan ini akan kami tindaklanjuti agar tidak terus terjadi hal seperti ini,” tegas Firdaus Komar, ketika dihubungi melalui via ponsel, baru-baru ini.



Menurut Firkom, tindakan menghalangi kegiatan jurnalistik jelas diatur di dalam UU Pers No 40 Tahun 1999 pada Pasal 18 Ayat (1) yang menyebutkan, bahwa setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).



“Sangat jelas bahwa wartawan dalam melaksanakan tugasnya dilindungi UU Pers No 40 Tahun 1999,” sebut Firdaus, seraya menyatakan pihaknya akan membentuk tim terkait kejadian tersebut.

Lebih lanjut, Firdaus juga mengimbau kepada rekan-rekan wartawan agar selalu mengedepankan etika sopan santun dalam melaksanakan tugas profesinya sebagaimana diatur di dalam Kode Etik Jurnalistik serta professional.



“Karena itulah panduan kita dalam melaksanakan tugas sebagai wartawan, dan kita harapkan kejadian seperti itu nantinya tidak ada lagi khususnya di Sumatera Selatan ini,” tandas dia.

Seperti pemberitaan sebelumnya, tindakan pelecehan dan intimidasi terhadap profesi jurnalistik ini bermula saat wartawan portal ini hendak mewawancai salah satu petugas pemeriksa dari BPK Provinsi Sumsel, usai mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.



Namun saat hendak menanyakan seputar kegiatan Tim BPK Sumsel tersebut, tiba-tiba datang seorang pria sambil berlari dan meneriaki wartawan media ini.

“Oi kamu dari mano, nak ngapoi, sudah pegilah sano, kalu idak kamu dateng be ke kantor, kito selesaike be di kantor,” ujar pria yang belakangan diketahui bernama Iwn (inisial, red), dan mengaku sebagai Direktur perusahaan pelaksana pekerjaan peningkataan jalan Sudirman kota Prabumulih.



Tak sampai disitu, tindakan arogan pria yang saat itu menggenakan topi berwarna cream dan memakai baju kemeja hitam tangan panjang dan celana jeans hitam ini terus berlanjut.

Dirinya tak hanya mengusir wartawan media portal ini juga menyuruh petugas BPK Provinsi Sumsel dan Dinas PU Prabumulih pergi meninggalkan lokasi.

“Sudah pegi, bubar galo,” bentak Iwn.

Mendapati tindakan itu, spontan petugas BPK Sumsel dan Dinas PU Kota Prabumulih langsung pergi menjauh meninggalkan wartawan media ini, diduga karena takut tindakan Iwn semakin jauh dan nekat.

Sementara dari informasi yang diterima, kedatangan tim BPK dari Provinsi Sumsel didampingi petugas Dinas PU kota Prabumulih ini untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan peningkatan jalan dengan menggunakan Hotmix (aspal) dijalan Jendral Sudirman yang didanai dari anggaran Bantuan Gubernur (Bangub) Sumsel tahun 2019 senilai dua puluh miliar lebih. (Red)