04 Mei 2020

Pemkot Serahkan Berkas Usulan PSBB Ke Provinsi Sumsel

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Sekertaris Daerah kota Palembang Ratu dewa secara langsung melakukan penyerahan berkas  usulan surat Pembatasan Sosial Berskala Besar, (PSBB) ke Provinsi Sumatera Selatan yang diterima oleh Sekertaris Daerah Pemprov Nasrul Umar. Mengacu dari data 109 yang positiv mengidap covid 19, Pemerintah kota Palembang tentunya mengambil langkah cepat guna memutus rantai seletah terlebih dahulu memberlakukan sistem karangtina bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker.


Hal ini dibenarkan Sekda Pemprov Sumsel Nasrul Umar, bahwa Pemkot Palembang sudah mengajukan PSBB, hari ini juga setelah berkas diterima secepatnya saya serahkan kepada Pak Gubernur guna diproses langsung untuk dibawah ke Kementrian Kesehatan.


"Saya secara pribadi sangat mengapresiasi atas tindak cepat Pemkot Palembang dalam mengantisipasi guna memutus rantai penyebaran covid 19 tersebut. Secara mekanismenya setiap kota dan Kabupaten dipersilakan mengajukan PSBB ke Pemprov Sumsel. Tentunya dari kebijakan yang telah dilakukan Pemkot Palembang dalam pengajuan ini, Pemprov sangat mendukung apa yang telah disampaikan mengingat Palembang adalah ibu kota Sumatera Selatan," jelasnya usai menerima berkas usulan PSBB dari Pemkot Palembang senin (4/5/2020).


Ditempat yang sama Sekda kota Palembang Ratu Dewa menambahkan jika berkas usulan PSBB tersebut secepatnya akan disampaikan segera ke Kementrian Kesehatan dan kita tunggu 2-3 hari hasilnya apakah bisa atau tidak dalam penerapannya.


"Hal ini juga berdasarkan dari pengamatan kita dari tingkat status dan kajian dari dinas sosial dan Kesehatan dan Bapeda, semua telah lengkap dan sudah kita ajukan pada hari ini. Untuk jaringan pengamanan sosial ia mengatakan dari 115 ribu orang miskin di Palembang ada tambahan lagi daftar baru sebanyak 4969 orang miskin baru ini harus terdaftar datanya dari RT dan lurah untuk di data secara benar agar tidak keliru, jika masih ada kesalahan data maka Dinas sosial harus memverivikasi ulang kembali data tersebut. Saya harap media juga menjadi pemantau pendistribusian sembako tersebut,"pungkasnya(Rl/A2)

Wawako Palembang Sosialisasi Physical Distancing di Pasar Lemabang Kecamatan Ilir Timur II

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com – Guna mengantisipasi wabah penyebaran virus corona di Kota Palembang terutama di pasar-pasar tradisional, Wakil Wali Kota Fitrianti Agustinda melakukan sosialisasi physical distancing di Pasar Lemabang Kecamatan Ilir Timur II (IT II), Minggu (3/5/2020).

Dikatakannya, sosialisasi penerapan pembatasan jaga jarak untuk berjualan maksimal 1,5 meter. Apabila pedagang tidak menghiraukan petunjuk dan aturan pemerintah hal ini sangat mengkhawatirkan.

“Apabila tidak diatur dengan jaga jarak, di khawatirkan penyebaran virus corona semakin marak khusus pasar Lemabang ini, karena banyak berdatangan tanpa memikirkan jarak physical distancing, takutnya tersebar virus Corona,” ungkapnya.

Selain itu, kata Fitri pedagang pasar Lemabang boleh berjualan di pinggir jalan, dimulai dari pagi sampai pukul 11.00 WIB siang, setelah itu untuk pengguna jalan yang melintas, baik kendaraan roda dua, roda empat maupun pejalan kaki.

“Hari ini saya sengaja hadir menyampaikan bahwa tempat kita berdiri ini, dengan harapan tidak ada lagi penumpukan massa untuk berkumpul sesuai arahan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, ” ujarnya.

“Penerapan akan dilakukan secepatnya, kemungkinan besok sudah menyusun para pedagang bisa menempati lapak-lapak para pedagang berjualan di pinggir jalan agar bisa ditempatkan lapak-lapak dengan menjaga jarak dikhususkan,” tambah dia.

Fitri mengimbau untuk terus mensukseskan tentang belanja online guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Terpenting, pedagang yang berbelanja di pasar Lemabang masih di tetapkan di pinggir jalan namun berjarak, masyarakat harus memakai masker, jaga kesehatan, dan mencuci tangan.

“Kami hitung  hampir 400 pedagang untuk diatur sampai semua menempati lapak disini. Secara tiga atau empat lapis baik depan, belakang, kiri dan kanan agar tidak berhimpitan,” tandasnya.(Rl/A2)

Gugus Tugas OKI Selidiki Penambahan 3 Pasien Terkonfirmasi Covid-19

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten OKI melakukan penyelidikan mendalam terhadap penambahan tiga kasus terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kabupaten OKI per Minggu, (3/4/20).

"Jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai dengan hari ini sebanyak sembilan orang. Dari sebelumnya sebanyak 6 orang. Bertambah tiga kasus baru dan sudah disampaikan tadi oleh Gugus Tugas Provinsi Sumsel kami lanjutkan malam ini di OKI,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten OKI, Iwan Setiawan di dampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI, Alexsander Bustomi pada Vidcon pres rilis perkembangan Covid-19 Kabupaten OKI, Minggu, (3/5) malam.

Dijelaskan Iwan, status penambahan tiga kasus terkonfirmasi positif terbaru ini masih dalam penyelidikan apakah merupakan transmisi lokal ataupun masih kasus impor.

"Kita lakukan pendalaman baik melalui kontak tracing maupun hasil uji lab" Ungkap dia.

Adapun tiga orang warga OKI terkonfirmasi positif Covid-19 masing-masing kasus nomor 166 laki-laki berumur 30 tahun dengan inisial CSY, kasus nomor 173 Laki-Laki  berumur 75 tahun berinisial MN, dan kasus 176 perempuan berinisial RM berumur 35 tahun.

“Ketiga kasus ini sekarang masih menjalani isolasi mandiri dan persiapan rujukan ke Rumah Sakit. Sementara untuk contact tracking sedang dilakukan dan akan segera dilakukan pengambilan sampel swab besok hari,” Ujar Iwan.

Sementara kontak tracking untuk kasus 176 tambah Iwan sudah dilakukan. Hasilnya sebanyak 7 orang dirujuk ke ODP center Teluk Gelam dan segera dilakukan pengambilan sampel swab.

Dengan bertambahnya tiga kasus ini Iwan berharap masyarakat untuk disiplin mengikuti anjuran pemerintah, menghindari kerumuman, memakai masker dan rutin mencuci tangan.

Semakin bertambahnya Orang Tanpa Gejala (OTG) di OKI tambah Iwan perlu diwaspadai "karena bisa saja menularkan virus kepada orang lain yang tidak baik imun tubuhnya" Ingatnya.

Mengenai Perkembangan situasi terkini COVID-19 di Kabupaten OKI saat ini dijelaskan Iwan antara lain; jumlah Pelaku Perjalanan wilayah Terjangkit (PPT) sampai hari ini mencapai 9.705 orang, dengan rincian dalam pemantauan 4.534 orang, 5.171 orangselesai pemantauan.

Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten OKI sampai hari ini sebanyak 87 orang, selesai pemantauan 73 orang dan masih dalam pemantauan 14 orang.

Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 82 orang, dan PDP sebanyak enam orang, 3 diantaranya selesai pengawasan.(PD)

Per Tanggal 3 Mei, Pasien Sembuh Covid 19 di Sumsel Bertambah 7 Orang

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)  Yusri, kembali mengumumkan penambahan pasien sembuh dari Corana Virus Disease19 (Covid19) di Provinsi Sumsel. Per tanggal 3 Mei 2020 Ia mengatakan terdapat penambahan sebanyak 7 orang pasien sembuh, sehingga jumlah total menjadi 36 orang. 


“Alhamdulillah, hari ini per 3 Mei 2020 terdapat penambahan 7 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari covid 19 dan sudah diperkenankan berkumpul kembali ke keluarganya. Total pasien sembuh sebanyak 36 orang, dimanan berdomisili di Kota Palembang 26 Orang, OKI 2 Orang, OKU 2 Orang, Pagaralam 1 Orang, Prabumulih 1 Orang, Lubuk Linggau 1, Banyuasin 1 Orang, Musi Banyuasin 1 Orang dan Luar kota 1 Orang,” ungkapnya saat mengumumkan perkembangan Corana Virus Disease19 (Covid19), Melalui video conference dengan awak media di Command Center, Minggu (3/5).


Namun, selain pasien sembuh corona bertambah, pasien yang positif covid-19 juga alami penambahan sebanyak 29 orang.

“Pada hari ini pertanggal 3 Mei 2020 kasus terkonfirmasi positif covid-19 bertambah 29 Orang yaitu 15 Orang dari palembang, 5 Orang dari Banyuasin, 3 Orang dari OKI, 1 Orang dari OKUT, 1 Orang dari Lahat, 1 Orang dari OI dan 3 Orang WNA),” katanya 


Pertanggal 3 mei, sebanyak 1090 sampel sedang diperiksa, terdiri dari 744 sampel Orang Tanpa Gejala (OTG), 276 sampel Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 70 sampel Orang Dalam Pemantauan (ODP). 


“Jumlah sampel positif 185 Orang, 
sampel negatif 185 Orang dan Masih Proses Pemeriksaan 720 Orang,” tuturnya 

Yusri menghimbau agar masyarakat Provinsi Sumsel tetap selalu mematuhi peraturan pemerintah untuk memutuskan rantai penyeberan covid 19 atau virus corona. Mengingat pandemi covid 19 ini jika tidak disikapi dengan baik, akan menyebabkan penambahan pasien yang cukup signifikan. 


“Penyakit ini setiap hari selalu bertambah , mencegah agar tidak bertambah kami meminta masyarakat untuk mematuhi aturan pemerintah, pakailah masker terutama berada di tengah kerumunan, Selalu cuci tangan di air mengalir, perkuat daya tahan tubuh, tidur dan istrahat yang cukup. Kemudian beraktifita yang teratur, tidak stress dan tidak panik. Semuanya bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan virus,”pungkasnya

Gubernur Herman Deru Kirim Tim Jemput Bantuan Rapid Tes

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H.Herman Deru didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Priyo Widyanto dan Sekda Sumsel H. Nasrun Umar mengikuti Rapat Koordinasi Operasi Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 melalui video conference dari Command Centre Kantor Gubernur Sumsel, Sabtu (2/5) pagi. 

Rapat itu sendiri dipimpin langsung oleh Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Letjen Doni Monardo dan diikuti 12 Gubernur se Indonesia. 

Dalam kesempatan paparan vidcon secara singkat itu,  Gubernur HD  mengajukan penambahan bantuan rapid tes ke pusat untuk Sumsel dan langsung direspon oleh Kepala Gugus tugas. HD pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan mengirimkan petugas untuk langsung melakukan jemput bola ke pusat.

"Iya kita tidak minta banyak, kalau rapid tes masih ada di pusat kita minta ke Pak Doni Monardo kirim kesini. Bila perlu kita jemput," jelasnya. 

Selain meminta tambahan bantuan rapid tes, dalam kesempatan itu Gubernur HD juga menjelaskan soal kesiapan Pemprov Sumsel yang sangat maksimal untuk mencegah penyebaran Covid.

Bukan hanya menyediakan 1000 kamar sebagai tempat isolasi ODP di Wisma Atlet Jakabaring, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Pemprov Sumsel juga telah menyalurkan bantuan APD kepada petugas pemakaman di Sumsel. Dengan cara ini diharapkannya tidak akan terjadi penolakan jenazah di Sumsel.

Menurut HD sejauh ini kesadaran masyarakat untuk melakukan isolasi sangat tinggi. Bukan hanya dari kalangan masyarakat umum, para pelajar yang pulang mondok pesantren dari pulau Jawa juga sangat kooperatif menjalani screening di ODP center demi memutus mata rantai Covid di Sumsel.

" Kami sediakan kamar setara hotel, makan yang cukup dan kegiatan senam bagi ODP. Begitu juga untuk tenaga medis, Pemprov Sumsel menyiapkan hotel kebanggaan daerah Swarna Dwipa untuk mereka beristirahat," jelas HD.

Mengenai jumlah kasus yang mencapai 156 kata HD tak lain karena animo masyarakat yang memeriksakan diri ke lab sangat tinggi. Sehingga setelah terkonfirmasi positif mereka lebih cepat diisolasi agar tidak menularkan ke warga lain.

Kebetulan lanjut HD laboratorium BBLK yang membawahi 5 Provinsi yakni Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu dan Lampung di Sumbagsel terletak di Sumsel sehingga pengecekan sampel menjadi lebih cepat.

" Karena itu sampel cepat diterima.  Saran Saya untuk di provinsi yang sudah ada lab seperti ini, sebaiknya diberikan kewenangan juga untuk melakukan pemeriksaan lab juga," katanya.

Sementara itu Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Letjen Doni Monardo mengatakan rakor ini bertujuan untuk mendata perkembangan penanganan Covid secara utuh dari tiap kepala daerah se Indonesia. Untuk mencegah penyebaran Covid ini  menurutnya Kepala Daerah juga perlu melibatkan tokoh masyarakat.

Menurutnya upaya pencegahan sangat penting karena cukup sulit jika hanya mengandalkan sistem kesehatan. Contohnya saja keberadaan dokter spesialis paru yang sangat minim jumlahnya sekitar 1: 1,2 juta penduduk. Begitu juga ketersediaan tempat tidur.

Makanya lanjut Doni langkah pencegahan menjadi fokus yang harus dilakukan bekerjasama dengan semua komponen masyarakat. Seperti tokoh agama, budayawan, pemuda dan lainnya dengan menggunakan bahasa daerah yang mudah dimengerti agar program dan sosialisasi dari pusat sampai ke daerah.

" Banyak masyarakat lebih mendengar pesan dari mereka. Jadi kota harap kepatuhan untuk disiolin diri lahir bukan karena ketakutan tapi atas kesadaran sendiri," jelasnya.

Terkait ketersediaan APD dan sejenisnya, Doni mengatakan sejauh ini sudah banyak yang mereka diatribusikan ke daerah. Seperti misalnya APD yang mencapai 1,6 juta, kemudian rapid tes yang hampir mencapai 1 juta juga sudah disebar ke berbagai daerah.

" Walaupun rapid tes ada kekurangan dan biayanya tinggi tapi ini bjsa memberi rasa percaya diri masyarakat. Dan ini akan tetap kita lakukan selama stok mendukung begitu juga APD," jelasnya.

Dalam kesempatan itu Doni juga menghimbau soal adanya data yang kurang sinkron antara pengiriman pusat dengan daerah soal penerimaan baik APD dan rapid tes. " Jangan sampai kelak perbedaan ini menjadi temuan. Saya minta petugas logistik cek itu," tandasnya.

Selain Gubernur Sumsel, Kapolda Sumsel dan Sekda Sumsel, hadir juga mendampingi, Danrem O44 Gapo Kolonel Arm Jauhari Agus Suraji, Danlanal Palembang Letnan Kolonel Laut (P) Saryanto, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy