11 Juni 2020

Feby Deru: Usaha Tanaman Hias Jadi Alternatif Meningkatkan Pendapatan Keluarga

Liputansumsel.com
Inderalaya, Ogan Ilir -liputansumsel.com-- Usai  berkunjung dan memberikan bantuan bagi para lansia di Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita, Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru didampingi Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya melihat potensi dan perkembangan usaha tanaman hias dari Idaman Tani yang berlokasi di Jalan Lintas Inderalaya, Senin (09/06) siang.

Saat berada di sana, Feby Deru dan Fauziah Mawardi Yahya tak hanya sekedar melihat kemajuan kelompok usaha tani tanaman hias yang menyediakan berbagai macam tanaman hias berikut bibitnya seperti kaktus, bunga antarium, lidah mertua, anggrek berbagai jenis, ande-ande lumut, jenggot dewa, begonia, dan lainnya. Feby Deru bersama anggota TP PKK Sumsel tanpa ragu dan sungkan memborong berbagai tanaman hias.

Menurut Feby usaha tanaman hias bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan pendapatan keluarga jika ditekuni  dengan benar,utamanya di masa pandemi Covid-19 yang meluluh lantakkan di hampir semua segi kehidupan sehingga menyebabkan sebagian besar orang kehilangan pekerjaan dan berdampak pada ekonomi.

"Selama pandemi Covid-19 banyak orang kehilangan pekerjaan, bahkan ada yang beralih profesi. Melakukan usaha apa pun asalkan halal untuk memperoleh penghasilan bagi keluarga. Saya pikir usaha tanaman hias ini bisa menjadi alternatif, asalkan ditekuni dengan giat dan tidak begitu terpengaruh dengan situasi apa pun", terangnya.

Berkebun dan bercocok tanam tanaman hias pun, lanjut Feby juga dilakukannya untuk mengisi waktu selama pandemi Covid-19. Dia mengatakan kaum perempuan umumnya suka berkebun dan bercocok tanam berupa tanaman hias memanfaatkan pekarangan rumah.

"Bercocok tanam tanaman hias bisa kita gunakan untuk mengisi waktu selama harus berdiam diri di rumah. Ini saya juga membeli tanaman hias yang akan saya tanam di rumah, ada anggrek, ande-ande lumut, jenggot dewa, juga begonia", ujarnya.

Sementara itu, Hastuti pemilik usaha tanaman hias dari Idaman Tani mengungkapkan usaha tanaman hias yang ditekuninya tak terpengaruh secara signifikan selama pandemi Covid-19. Bahkan bisa dibilang justru selama pandemi Covid-19 bercocok tanam tanaman hias makin digandrungi masyarakat.

"Alhamdulillah, usaha kami bisa dikatakan stabil dan meningkat. Usaha ini tak terpengaruh situasi. Pernah saja dalam satu hari saat pasokan bibit tanaman hias datang dari Bandung, langsung habis diborong pembeli kami memperoleh penghasilan 40 juta rupiah, biasanya rata-rata per bulan sekitar 20 hingga 30 juta rupiah", kata Hastuti.

Tak dapat dipungkiri, meski secara luas Covid-19 mengakibatkan lumpuhnya perekonomian bagi semua orang, namun bagi Hastuti justru merupakan berkah tersendiri untuknya. Meningkatnya peminat tanaman hias dijelaskan Hastuti salah satunya akibat diterapkan sistem work from home (wfh) bagi pekerja baik instansi pemerintah maupun swasta.

"Orang-orang yang biasanya bekerja setiap hari, sejak diterapkan sistem wfh mereka sebagian besar lantas mengisi kegiatannya di rumah dengan bercocok tanam tanaman hias. Bunga krisan paling banyak disukai pembeli", bebernya.

Peminat tanaman hias milik Hastuti tak hanya berasal dari Ogan Ilir saja, melainkan dari berbagai wilayah di Sumsel, seperti Palembang, Mesuji,Tugu Mulyo, Gelumbang, dan Prabumulih.

Wagub Mawardi Minta Penanganan Dampak Lain Covid-19 juga Dilakukan

Liputansumsel.com
PALEMBANG - lipitansumsel.com--Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya menekankan agar semua pihak termasuk masyarakat bersinergi dalam melakukan percepatan penanganan covid-19 di tengah menyongsong new normal atau normal baru seperti kebijakan pemerintah pusat.

Menurutnya, normal baru yang akan diterapkan merupakan kebijakan yang cukup penting dilakukan agar perekonomian dan sosial tidak terpuruk.

"Kita tidak bisa cuma fokus membasmi wabah ini. Masalah lain dampak dari covid-19 ini juga harus ditangani karena akan semakin memperburuk keadaan. Bagaimana pun harus ada kebijakan seperti normal baru ini sesuai dengan yang disampaikan presiden kepada provinsi, kota dan kabupaten," kata Mawadi usai Tatap Muka Gugus Tugas Bersama Presiden RI Joko Widodo melalui virtual, Rabu (10/6).

Sebab, jika hanya fokus dengan penanganan covid-19 ini, dia menilai, aktivitas ekonomi dan sosial akan semakin buruk dan justru akan mengganggu dan menimbulkan kerusuhan di tengah-tengah masyarakat.

"Dilain sisi memang wabah ini harus dihentikan, namun disisi lain produktivitas tetap harus berjalan. Dengan diterapkan normal baru itu tentu upaya itu bisa berjalan berdampingan. Penerapan normal baru harus juga menjalankan protokol kesehatan agar laju penyebaran wabah ini tidak meluas," paparnya.

Dijelaskannya, Pemprov Sumsel sendiri telah mengistruksikan Pemerintah Kota maupun Kabupaten untuk terus memperketat tempat-tempat keramaian seperti pasar tradisional dan terminal.

"Harus ada peningkatan kewaspadaan di pasar tradisional dan terminal itu. Edukasi secara masif ke masyarakat harus dilakukan agar kesadaran masyarakat semakin meningkat," terangnya.

Upaya tersebut yakni dengan memberdayakan pihak penerangan pasar dan terminal untuk memberikan imbauan melalui pengeras suara.

"Penempatan satpol PP juga dilakukan untuk meninkatkan kewaspadaab tersebut," bebernya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengatakan, tugas besar penanganan covid-19 belum berhenti meski diterapkannya normal baru. Untuk itu, protokol kesehatan tetap harus dilakukan agar tidak terjadi kembali lonjakan covid-19.

"Kita harus beradaptasi dengan situasi ini. Namun adaptasi ini bukan berarti kita menyerah. Kita harus tetap berjuang menghadapi covid-19 namun juga tetap harus beraktivitas dengan cara baru sehingga produktivitas tetap berjalab baik," tuturnya.

Dari hasil pengamatannya, perkembangan covid-19 di Indonesia saat ini terbilang dinamis. Saat ini terpantau, ada penurunan terhadao perkembangan wabah tersebut.

"Tapi daerah yang kasusnya menurun jangan lengah. Terus waspada dan tetap lakukan evaluasi sampai wabah ini benar-benar berakhir. Untuk normal baru, sektor-sektor akan kita buka kembali, namun secara bertahap tidak 100 persen," pungkasnya.

Feby Deru Peduli Lansia

Liputansumsel.com
Inderalaya, Ogan Ilir.liputansumsel.com--
Berjalan-jalan ke Jakabaring
Pergi ke 16 Ilir membeli duku
Beramai-ramai Ibu datang ke panti sini
Bersama-sama gunung dan keluarga kami yang ada di sini

Mendadar telur masak sebelah
Makannya berkuah pindang patin
Teguhkanlah iman Ibu karena Allah
Selamat lahir dan bathin

Demikianlah dua bait pantun dipersembahkan Musa, penghuni Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita, Inderalaya, Ogan Ilir kepada Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru dan Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya saat berkunjung ke panti sosial tersebut, pada Rabu (09/06) siang. Pantun itu sebagai ungkapan rasa haru dan bahagia yang membuncah di hatinya atas kedatangan Feby Deru dan Fauziah Mawardi Yahya beserta anggota Tim Penggerak PKK Sumsel.

Musa, pria lanjut usia berumur sekitar 70 tahunan lebih menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan kepedulian yang diberikan. Dirinya tak menyangka Ketua TP PKK Sumsel bersedia datang tak hanya untuk menyapa para lansia di panti sosial, namun juga memberikan bantuan bagi para penghuni di panti itu.

"Pantun tadi untuk Ibu beduo. Mokasih lah galak nengok kami di sini. Perhatian Ibu beduo berarti untuk kami", tutur Musa diliputi rasa haru yang telah tinggal di panti sosial Lanjut Usia Harapan Kita sejak 8 tahun lalu.

Hal serupa juga diungkapkan penghuni panti lainnya. Seperti dituturkan perempuan lanjut usia dengan sapaan akrab nenek Dayat. Dirinya mengatakan sangat bahagia keinginannya untuk menonton televisi di saat senggang sore hari tak hanya sekedar mimpi belaka.

"Makasih Bu. Lah lamo pengen biso nonton Tv. Sekarang dengan bantuan Tv dari Ibu, kami penghuni panti biso nonton", ucapnya senang.

Begitupun dengan Hairul. Pria lanjut usia berumur 95 tahun asal Tanjung Raja, Ogan Ilir menyampaikan rasa syukur tak terhingga atas bantuan sembako dan Al Quran yang diterimanya.

"Terima kasih Bu perhatiannya. Kini kami bisa tambah tekun beribadah. Al Qurannya bagus dan indah", ujarnya.

Kehadiran Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru bersama Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya sendiri ke Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita sebagai implementasi memperingati Hari Lanjut Usia Nasional ( Hari Lansia) yang diperingati setiap tanggal 29 Mei, juga wujud kepedulian  terhadap orang lanjut usia, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini.

Dalam kunjungan tersebut Feby Deru dan Fauziah Mawardi Yahya memberikan bantuan berupa masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan, minyak kayu putih, cairan desinkfektan, handuk, susu, biskuit, TV LED, dan bantuan 100 Al Quran dari TP PKK Sumsel.

Feby Deru menjelaskan PKK Sumsel bekerjasama dengan Dinas Sosial Sumsel dan Dinas Kesehatan Sumsel pada masa pandemi Covid-19 ini kembali mewujudkan kepedulian kepada masyarakat khususnya para lansia.

"Kita terus menunjukkan perhatian dan kepedulian bagi masyarakat, kali ini kepada para lansia sebagai wujud peringatan hari lansia yang saban tahun diperingati setiap tanggal 29 Mei. Mudah-mudahan bantuan yang kami berikan ini bermanfaat dan bisa dipergunakan sebaik mungkin",katanya.

Feby Deru berharap apa yang dilakukan TP PKK Sumsel bisa menjadi trigger bagi PKK kabupaten/kota se-Sumsel dalam melaksanakan kegiatan dan tugas serta program kerja PKK.

"Memang selama pandemi Covid-19 ini, kegiatan menjadi terbatas. Ada skala prioritas yang harus dilakukan. Harus bisa memilah dan memilih. Jangan lantas vakum sama sekali tanpa ada kegiatan dan program kerja", pungkasnya.

Di panti sosial lanjut usia Harapan Kita, Inderalaya, Ogan Ilir ada 80 orang penghuni, terdiri dari 35 orang laki-laki dan 45 orang perempuan, sebagian masih memiliki keluarga dan dititipkan di panti tersebut, namun tak sedikit juga yang tak lagi memiliki keluarga.

Pemkot Palembang Matangkan Persiapan Menuju New Normal

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus mematangkan persiapan untuk menuju New Normal sebagai tatanan kehidupan baru ditengah wabah Covid 19 saat ini.
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) tahap dua yang tengah dijalankan saat ini,salah satu untuk mengedukasi masyarakat untuk membiasakan mengedepankan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas.
"Begitu Kota Palembang siap memasuki era baru New Normal, otomatis aktivitas akan kembali ada (normal), tetapi kita tetap mengedepankan protokol kesehatan," kata Fitrianti Agustinda, Selasa (09/06/2020) usai memimpin audiensi bersama tim ahli dan Dewan Riset Daerah (DRD) kota Palembang terkait persiapan New Normal kota Palembang di Rumah Dinas Walikota, Jalan Tasik Palembang.
Fitri menjelaskan, New Normal merupakan tatanan kehidupan baru, artinya masyarakat harus taaat akan kebersihan diri dan lingkungan yang mengedepankan protokol kesehatan.
" Apa yang dilakukan tersebut supaya virus-virus yang lain tidak menular dalam arti kita bisa menjaga kesehatan kita semua," ujarnya

Ia juga memaparkan, bahwa berbagai persiapan juga akan dilakukan oleh Pemerintah kota Palembang guna mencegah masuknya kembali virus di kota Palembang dengan mempersiapkan berbagai pola untuk diterapkan.

"Jadi memang harus ada pola-pola yang harus kita persiapkan jauh-jauh hari untuk masyarakat, supaya nantinya masyarakat ini tangguh untuk menghadapi bencana apapun," jelasnya.

Masih dikatakannya, bahwa Pemerintah kota Palembang juga masih akan tetap melihat keberhasilan dari penerapan PSBB yang telah dilakukan dan berharap penerapan PSBB dapat betul-betul sesuai harapan.

"Setelah  kita jalani proses PSBB ini dengan baik dan masyarakat betul-betul menyadari makna dari protokol kesehatan dan berubah polanya, tentu harapan kita grafik Covid-19 ini dapat menurun dan kita persiapkan New Normal," tuturnya.

Fitri menyampaikan, bahwa dalam penerapan New Normal akan dilakukan dahulu suatu kajian melalui laporan kepada Kementerian terkait kesiapan Pemerintah kota Palembang.

"Tentunya akan dilakukan pengkajian terlebih dahulu. Pemerintah kota Palembang tidak serta merta langsung menerapkan New Normal , tentu ada kajian-kajian dan evaluasi serta mendengarkan pendepat banyak pihak," ungkapnya.

Ia menegaskan, bahwa saat ini Pemerintah kota Palembang masih terus memastikan hasil dari penerapan PSBB tahap ke dua yang saat ini dijalani sebelum memutuskan untuk penerapan New Normal.

"Tetapi, meski New Normal ini belum bisa kita memastikan, namun New Normal ini mau tidak mau harus kita persiapkan dengan matang," pungkasnya.(Rl/A2)

POLRI DI MUBA BERHASIL GAGALKAN PEREDARAN SABU 2KG

Liputansumsel.com
Muba-liputansumsel.com-Polisi sektor(polsek) Bayung Lencir Resort Musi Banyuasin berhasil mengagalkan peredaran narkoba jenis Shabu – shabu 2 Kg, ketika melaksanakan Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD) di jalan lintas Palembang – Jambi, Sabtu (06/06/20).

“Tertangkapnya Shabu 2 Kg, semua ini hasil kerja keras Polsek Bayung Lencir dan Satres Narkoba Polres Muba. Berawal dari perintah Kapolda Sumsel untuk melakukan kegiatan KKYD kepada seluruh Polsek di Muba, saat dilakukan penggeledahan awal mobil didapatkan bong kemudian dilakukan pemeriksaan ternyata ada bungkusan warna hitam yang sudah di lakban,” ujar Kapolres Musi Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem Sik, ketika Konferensi Pers di Mapolres Muba, Rabu 10/06.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem Sik didampingi Waka Polres Kompol Irwan Andeta Sik, Kasat Narkoba Polres Muba, Kapolsek Bayung Lencir dan Paur Humas Polres Muba, Ketika Konferensi Pers, Rabu 10/06/2020.

Lanjutnya, tersangka Amsyaruddin Siregar (41) alamat Bandar Jaya Lampung Tengah dan Farhan Febrian (22) alamat Kelurahan Sungai Kanan Kecamatan Sunggal, Deli Serdang Sumatera Utara.

“Kronologis kejadian pada hari Sabtu tanggal 6 Juni 2020 sektar jam 8 malam di Jalan Lintas Palembang – Jambi KM 2048 saat Polsek Bayung Lencir melaksanakan KKYD yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Bayung Lencir AKP Jonroni M Hasibuan SH dan Kanit Reskrim Ipda Dedy Kurniawan SH. Ketika sebuah mobil jenis Nissan Grand Livina warna hitam dengan nomor polisi T 1435 AO melintas, kendaraan tersebut dilakukan pemeriksaan surat-surat hingga dilakukan penggeledahan dan ditemukan Satu buah alat hisap yaitu Bong,” ungkap Kapolres.

Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan dan pengeledahan seluruh bagian mobil ditemukan di bawah jok depan sebelah kiri tepatnya di bangku Amsyaruddin Siregar barang bukti satu buah paket yang dibalut dengan menggunakan lakban warna hitam.


“Berdasarkan hasil interogasi bahwa kedua tersangka membawa barang tersebut dari Medan tujuan Jakarta dan tertangkap untuk yang ketiga kalinya. Pelaku dijerat Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 112 ayat 2 UU RI No 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup,” jelas Kapolres.(agung/rill).