25 Oktober 2020

Transparansi Data, Herman Deru Launching Anjungan Bansos Sriwijaya

Liputansumsel.com

Sumsel Resmi Miliki Anjungan Bansos Pertama di Sumbagsel 


Palembang -liputansumsel.com-- Gubernur Sumsel H.Herman Deru secara resmi melaunching Anjungan Bansos Sriwijaya di Griya Agung, Sabtu (24/10/20) siang. Peluncuran aplikasi Anjungan Bansos Sriwijaya (ABS) ini merupakan yang  pertama di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).


Menurut Herman Deru kehadiran aplikasi Anjungan Bansos Sriwijaya ini  dapat menjadi pusat data penerima bantuan sosial baik dari APBN atau APBD. Selain itu juga menjadi sarana pemantauan penyaluran bansos kepada masyarakat sehingga kedepan data menjadi valid dan dapat diakses secara luas. Dengan demikian transparansi program yang ditargetkan dapat berjalan dengan efektif.


" Anjungan Bansos Sriwijaya ini kita buat bertujuan agar penyaluran Bansos di Sumsel tepat sasaran dan benar. Karena, ini akan dapat dilihat masyarakat secara transparan. Bahkan masyarakat juga bisa menjadi petugas intelegennya," ujar HD sesaat usai peluncuran anjungan.


Peran masyarakat lanjut HD akan sangat membantu dalam memberikan informasi data penerima bansos. Pasalnya masyarakat bisa menginformasikan jika ada data penerima yang tidak tepat seperti adanya sasaran yang telah meninggal, pindah alamat  atau bahkan jika ada penerima yang sudah tidak layak karena sudah berkemampuan.


"Nah inilah fungsinya untuk menghimpun semua informasi itu. Bupati Walikota akan menjadi dashboardnya termasuk Forkopimda dan DPRD. Karena update data ini akan kita lakukan sampai tingkat kelurahan dan desa," tegas HD.


Menurut HD pihak Provinsi akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial mengenai update data yang dilakukan. Sehingga daerah tidak hanya mensuplai data, tapi juga ikut membenahi data dari Kemensos. Dengan harapan tidak ada sasaran penerima bantuan yang memang berhak menjadi terlewatkan.


Sedikit bercerita HD mengungkapkan jika semua ini berawal dari ketidakadilan yang disuarakan masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan. Baik itu bantuan dari pusat maupun daerah karena dalam penyalurannya masih merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang lama.


Melalui aplikasi ini diharapkan juga mampu memberikan kontribusi dalam rangka menghadapi persoalan data bansos khususnya di Sumsel. Karena dengan tersedianya data penerima bansos akan mempercepat proses pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar di daerah Sumsel.


"Untuk merevisi itu kita tidak punya kewenangan. Dari sanalah Saya dengan Perwakilan BPKP menggagas tentang data regional. Dan beruntung sekali kepala perwakilan BPKP kita mau memberikan bimbingan. Sehingga anjungan ini dapat menjadi navigasi kita dalam mendistribusikan bantuan agar tidak salah sasaran," jelasnya.


Di tempat yang sama Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Sumsel Mirwansyah mengatakan selama ini ada beberapa hal yang melatarbelakangi dibuatnya Anjungan Bansos Sriwijaya yang merupakan inisiasi langsung Gubernur Sumsel H. Herman Deru.


Diantaranya adalah penugasan Tim Gugus Tugas Akuntabilitas Pengawasan Percepatan Pandemi Covid 19 yang antara lain dari Bappeda, Dinas Kominfo dan Dinsos Provinsi.


Kemudian dalam masa Pandemi Covid 19 yang terjadi berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat baik masalah kesehatan, perlindungan sosial terutama masyarakat miskin. Sedangkan data usulan atau sasaran utama adalah yang bersumber dari kabupaten/kota belum diverifikasi dengan data kependudukan (NIK/KK) sehingga sangat berpotensi salah sasaran. Yang dapat mengakibatkan menumpuknya bantuan baik yang bersumber dari APBN, APBD maupun APBdes.


"Selain itu muncul juga permasalahan bagi masyarakat miskin yang tidak mempunyai NIK/KTP dan miskin baru akibat dampak Covid dipastikan tidak termasuk dalam DTKS dan dipastikan tidak mendapat bantuan sosial. Aplikasi inilah yang dapat menjawab permasalahan di atas dimana data DTKS dan Non DTKS ada di dalamnya," jelas Mirwansyah.


Adapun aplikasi ini didesain dan dikonsep oleh Tim Gugus Tugas yang terdiri dari Kominfo, Bappeda, Dinsos dan langsung diawasi BPKP Perwakilan Sumsel.


"Anjungan ini sekaligus berfungsi untuk pemutakhiran data DTKS. Setelah ini akan kita adakan pelatihan bagi aplikator anjungan di seluruh Kab/Kota se Sumsel," tandasnya.


Peluncuran ABS ini sendiri ditandai dengan handscanning oleh Gubernur Sumsel H.Herman Deru yang didampingi Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Kartika Sari Desi, Kapolda Sumsel diwakili Karo Logistik Polda Sumsel Kombes Pol Edy Yudianto, serta Kepala Perwakilan BPKP Tri Handoyo. Bahkan untuk memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat, dan tamu yang hadir Gubernur HD tak segan melakukan sendiri simulasi pengisian data untuk beberapa kabupaten.



Dilain pihak Kadis Kominfo Prov.Sumsel H. Achmad Rizwan, SSTP, MM menyampaikan aplikasi ABS ini dilaksanakan mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi serta di sediakan fitur Dashboard Pimpinan di tingkat Kab/Kota dan Provinsi untuk melakukan pengawasan dalam penyaluran Bansos.


"Masyarakat  juga bisa mengecek apakah sudah  terdata di ABS, dengan cara  memasukkan NIK," imbuhnya.


Turut hadir  Walikota Palembang H.Harnojoyo, Bupati Lahat Cik Ujang, Plt Bupati Muara Enim, Juarsah, Plt Bupati PALI Ferdian Andreas Lacony, Wakil Bupati OKI HM Djakfar Shodiq, Pjs Bupati OI Aufa Syahrizal, SP, MSc. Pjs Bupati OkU Muhammad Zaki Aslam, Pjs OKUS Nora Elisya SH.MM dan Pjs Bupati Musirawas Ahmad Rizali , serta Para Kadinsos dan Kadis Kominfo Kab/Kota Se- Sumsel.

Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan Melalui Pemanfaatan Aneka Rempah

Liputansumsel.com

Gubernur  Herman Deru Buka Festival Rempah Sumsel 2020


PALEMBANG - liputansumsel.com--Kekayaan tanaman rempah di Sumatera Selatan (Sumsel) kembali diangkat ke permukaan melalui  

ajang Festival Rempah Sumsel 2020.


Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat membuka Festival Rempah Sumsel 2020 yang gagas Tim Penggerak PKK Sumsel di halaman Istana Gubernur Griya Agung Palembang, Sabtu (24/10) pagi memberikan apresiasinya atas gagasan yang diambil TP PKK Sumsel tersebut.


Dirinya selaku  Pembina PKK Sumsel menilai inisiasi yang diambil Ketua TP PKK Feby Deru tersebut  luar biasa mengingat   Sumsel selama ini diketahui banyak menyimpan kekayaan alam berupa tanaman rempah, baik yang berfungsi sebagai penyedap rasa masakan atau juga berfungsi sebagai obat-obatan alami atau herbal. Karena itu dia mengharapkan ada edukasi yang berkelanjutan terkait dengan jenis tanaman rempah termasuk manfaat yang dapat diambil  dari tanaman rempah tersebut.


"Apresiasi yang luar biasa Saya, buat buk  Feby bersama anggota tim penggerak PKK yang memiliki inisiatif mengangkat kembali potensi rempah Sumsel. Melalui Festival ini kita akan mengetahui apa saja jenis tanaman rempah yang ada disekitar kita. Termasuk manfaatnya dengan memanfaatkan media sosial atau teknologi informasi yang ada," ucap Gubernur.


Lebih lanjut Gubernur Herman Deru mengulas sejarah bagaimana bangsa barat, Belanda salah satunya datang ke nusantara untuk mencari rempah-rempah tak terlecuali di wilayah Sumatera menjadi tujuan mereka. Bahkan berujung ingin  menguasai kekayaan rempah Indonesia.


"Ini membuktikan bawa daerah kita memang sangat kaya dengan  rempah. Melalui momen ini kita akan kembali angkat kepermukaan diharapkan dapat mengakat harkat dan martabat ekonomi petani kita di tengah Pandemi. Untuk itu PKK Kabupaten/Kota harus aktif terlibat agar rempah ini bisa memiliki nilai komersil," tambahnya. 


Sebagai bentuk edukasi yang bekelanjutan Herman Deru meminta Dinas Pendikan dapat menjadikan rempah ini sebagai pembelajaran muatan lokal. Terutama  untuk kalangan anak-anak usia PAUD.


"Saya minta kepada Dinas Pendidikan agar ada pengenalan  pengetahuan tanaman rempah ini pada anak-anak usia dini. Agar anak-anak kita mendapatkan informasi yang benar sehingga dapat memelihara tumbuhan rempah yang ada di sekitar mereka," tandasnya.


Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel Hj. Febrita Lustia HD menjelaskan rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan. 


Rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan tanaman obat, sayuran, aroma atau perisa makanan.


"Sejarah telah membuktikan hal tersebut, bahkan bangsa-bangsa di eropa datang ke Nusantara untuk berburu dan menguasai rempah negeri kita. 

Rempah menjadi  barang dagangan yang paling berharga. Rempah selain digunakan untuk masakan, juga dibuat untuk pengobatan. Memperkaya khazanah kuliner khas daerah, serta bermanfaat meningkatkan kesehatan bagi masyarakat,"  ucap Feby.


Dia menyebut,  festival rempah bertujuan untuk mengenalkan keberadaan rempah hasil Bumi Sriwijaya. Selain itu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,  membantu bangkitnya ekonomi kerakyatan dan UMKM yang terdampak Pandemi Covid-19.


"Festival ini diikuti oleh  TP PKK Kabupaten / Kota Se Sumsel, Organisasi wanita yang tergabung dalam BKOW, Dewan Rempah Indonesia dan perkumpulan jamu gendong, serta Stand UMKM dan kuliner," tandasnya sembari menyebut selama festival berlangsung digelar  bazar rempah. Talkshow, Demo membuat minuman kesehatan dari bahan baku rempah, Senam bersama, Gebyar Panggang Kemplang, lomba merangkai sayur  dan kegiatan menarik lainnya.


Diakhir  acara Gubernur Sumsel Herman Deru didampingi  TP PKK Hj. Febi Deru bersama Forkopimda Sumsel berkenan  meninjau stand rempah utusan dari  Kabupaten/Kota se Sumsel.

Program PAUD Berkualitas Lewat Layanan Holistik Integratif

Liputansumsel.com

*Hj Feby Deru Buka Rakor Bunda PAUD Se-Sumsel


Palembang - liputansumsel.com--Berangkat dari pandangan akan pentingnya pendidikan dan perawatan anak usia dini yang berkualitas merupakan pandangan yang sudah disadari secara global. Oleh karenanya Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Sumsel, Feby Deru menggelar rapat koordinasi (rakor) Bunda PAUD se-Sumsel, bertempat di Griya Agung, Sabtu (24/10/2020) siang. 



Dalam rakor tersebut, Feby Deru mengatakan rakor Bunda PAUD dilaksanakan guna mensinergikan pengembangan program PAUD berkualitas dengan layanan holistik integratif antara pusat dan daerah. 



Dia menjelaskan investasi dalam pendidikan khususnya PAUD merupakan langkah awal yang dapat mengarahkan kemajuan sebuah negara yang mampu bersaing di era globalisasi.



"Bunda PAUD simbol sekaligus mitra utama dalam gerakan nasional PAUD berkualitas. Keberadaannya, sangatlah penting untuk menggerakkan segenap komponen dan sumber daya yang ada di wilayah Provinsi Sumsel ini," terangnya.



Dibentuknya Pokja Bunda PAUD Sumsel, lanjut Feby mengingat peran Bunda PAUD dapat membangun komunikasi dengan semua pemangku kepentingan yang memiliki potensi untuk mengembangkan layanan PAUD.



"Pokja Bunda PAUD diharapkan melakukan kerjasama secara berkala dan berkesinambungan, membuat rencana program dan kegiatan Bunda PAUD. Selain itu melakukan pendampingan, koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas lintas program dalam pembinaan layanan PAUD yang sesuai dengan bidang masing-masing, mengupayakan mutu pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini," imbuhnya.



Di waktu mendatang Feby Deru optimis peran Bunda PAUD Sumsel dapat lebih maksimal, serta mampu bekerja sama, saling membantu dalam menjalankan tugas.



"Tugas utama kita adalah bagaimana kita membahas program-program PAUD yang ada di Sumsel dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan tujuan dibentuknya Bunda PAUD," tandasnya.



Sementara Ketua Pokja Bunda PAUD Sumsel Fauziah Mawardi Yahya memyampaikan latar belakang PAUD holistik integratif adalah penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan. Juga perlindungan untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan baik ditingkat  masyarakat, pemerintah daerah dan pusat.



"Rakor ini bertujuan untuk penguatan program sosialisasi kebijakan pengembangan program PAUD berkualitas dengan layanan holistik integratif. Sekaligus memberikan dukungan maksimal atas implementasi program PAUD berkualitas dengan layanan holistik integratif dari seluruh Bunda PAUD, pemangku kepentingan kabupaten/kota se-Sumsel," jelasnya.



Dikatakan Fauziah Mawardi Yahya, rakor Bunda PAUD se-Sumsel berlangsung selama 2 hari dan diikuti 50 orang peserta terdiri dari Bunda PAUD kabupaten/kota, Pokja Bunda PAUD Kabupaten/kota, Dinas Pendidikan Sumsel, Dinas Kesehatan Sumsel, PKK Sumsel, BP PAUD dan Dikmas, Gugus Tugas PAUD, BKKBN Sumsel, Himpaudi Sumsel, dan Pokja Bunda PAUD.



Rakor Bunda PAUD Sumsel juga menghadirkan pembicara Dr. Sugiyanto, Kepala Balai Pengembangan PAUD Dikmas Sumsel sebagai narasumber.



Dalam pemaparannya di hadapan peserta rakor Bunda PAUD se-Sumsel, Dr. Sugiyanto menyebutkan tantangan pembelajaran bagi anak-anak PAUD selama pandemi ini semakin berat. Oleh sebab itu, dia mengajak kepada seluruh Bunda PAUD Sumsel untuk bersatu padu memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak PAUD.

Feby Deru Pamerkan Koleksi Kriya Sriwijaya Kepada TP PKK Se-Sumsel

Liputansumsel.com


Palembang -liputansumsel.com-- Agenda gelaran rapat konsuktasi  (rakon) PKK se-Sumsel yang berlangsung di Griya Agung, sejak Jumat (23/10/2020) pagi, selain berupa rapat dan pemaparan program kerja  tahun 2021, juga diisi dengan rangkaian kegiatan kunjungan melihat dari dekat koleksi kerajinan yang dipajang di dalam  gedung Kriya Sriwijaya Jalan Pom IX Kampus.



Diajaknya para peserta rakon ini mengunjungi Kriya Sriwijaya ini oleh  Feby Deru bukan tanpa alasan. Dikemukakannya, selain untuk relaksasi dia juga sebagai cara dirinya  mendorong dan membangkitkan semangat para Ketua TP PKK se-Sumsel agar lebih  bersemangat, kreatif  dan inovatif untuk menciptakan produk unggulan baru di daerahnya masing-masing.


"Hitung-hitung ini semacam rekreasi yang juga tentunya untuk menjalin keakraban. Di sisi lain, saya harapkan setelah mereka berkunjung ke Kriya Sriwijaya, melihat langsung koleksi dan etalase berbagai produk dari 17 kabupaten/kota, para Ketua TP PKK ini bisa lebih kreatif menciptakan inovasi di daerahnya," beber Feby.


Dengan kreativitas yang ada dilanjutkan Feby, secara tak langsung PKK dapat membantu masyarakat khususnya para perajin dan pelaku UMKM untuk tetap melaksanakan produktivitas ekonomi.


"Kita tahu selama masa pandemi ini, banyak perajin dan pelaku UMKM yang terdampak. Nah di Kriya Sriwijaya ini kita tampilkan berbagai produk unggulan. Harapan saya PKK kabupaten/kota bisa terinspirasi. Melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan provinsi," imbuhnya.


Tampak ikut serta dalam kunjungan ke Kriya Sriwijaya siang itu diantaranya, Ketua TP PKK kota Palembang Selviana Harnojoyo, Ketua TP PKK kota Prabumulih , Ketua TP PKK kabupaten Empat Lawang Hepy Safriani Joncik, dan Ketua TP PKK kabupaten Lahat Lidyawati Cik Ujang.


Saat kunjungan tersebut mereka tampak antusias dan bersemangat juga tekun menyimak penjelasan Feby Deru mengenai produk unggulan yang ditampilkan di Kriya Sriwijaya.


Bahkan Ketua TP PKK kabupaten Empat Lawang, Hepy Safriani Joncik menyempatkan diri menenun kain songket dengan pewarna alam. 


Diungkapkannya kunjungan ke Kriya Sriwjaya benar-benar menyenangkan dan memberikan wawasan baru baginya. 


"Kriya Sriwijaya ini bagus sekali. Ada berbagai produk daerah yang ditampilkan di sini. Tadi saya juga mencoba menenun. Ternyata kain tenun yang tampak indah itu proses pembuatannya tak segampang yang dikira banyak orang," tuturnya.


Hepy mengatakan dia terpicu untuk melakukan hal serupa di tempatnya kelak dengan menciptakan inovasi yang bisa menjadi produk unggulan di Empat Lawang.


"Mudah-mudahan kami bisa menciptakan produk unggulan baru yang mampu menjadi ciri khas kami. Apresiasi buat bu Feby yang telah mengajak kami berkunjung ke sini", ujarnya.


TP PKK Sumsel Sinergikan Program Kerja Tahun 2021

Liputansumsel.com

Feby Deru Gelar Rapat Konsultasi TP PKK se-Sumsel


Palembang - liputansumsel.com--Meskipun pandemi covid-19 masih terjadi dan mempengaruhi seluruh lini kehidupan, tak terkecuali kegiatan dan program PKK Sumsel yang turut terdampak. Kendati demikian,  hal ini tidak menjadi penghalang bagi Ketua TP Sumsel Feby Deru untuk terus melakukan sinergi gerakan dan program PKK bersama TP PKK kabupaten/kota se-Sumsel dengan menggelar rapat konsultasi (rakon) PKK se-Sumsel, bertempat di Griya Agung, Jumat (23/10/2020) pagi, diikuti para Ketua TP PKK kabupaten/kota.


Feby Deru mengatakan program dan kegiatan PKK yang telah disusun selama satu tahun pada 2020 tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Namun hal itu tak menyurutkan semangat TP PKK Sumsel untuk berbuat dan mengabdi untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.


"Untuk itu, kami mengadakan rapat konstasi  PKK se-Sumsel guna mensinergikan gerakan dan program PKK di tahun depan. Meskipun kita tahu pandemi ini entah kapan akan berakhir. Gerakan dan program PKK harus tetap dijalankan dan kita matangkan," kata Feby.


Dilanjutkannya, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga mengatasi pandemi khususnya sektor perekonomian. Karena itu, TP PKK provinsi tetap berupaya ikut melangkahkan kaki bersama-sama dengan pemerintah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berdampak positif terhadap masyarakat. 


"Dengan membuka dapur umum, membagikan makanan siap saji, membagikan sembako, membagikan masker, dan face shield langsung ke masyarakat, maupun ke pasar tradisional, membagikan hand sanitizer, membagikan cairan pembersih lantai untuk masjid dan musholla di wilayah Sumsel," beber istri orang nomor satu di Sumsel itu.


Tak hanya membagikan bantuan, ditambahkan Feby, PKK Sumsel juga melakukan upaya edukasi ke masyarakat agar melaksanakan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.


"Sosialisasi dilakukan baik melalui media massa, media sosial, dan tatap muka langsung ke masyarakat dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara patuh," pungkasnya.


Rakon PKK se-Sumsel sendiri dibuka oleh Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan pemprov Sumsel Akhmad Najib yang mewakili Gubernur Sumsel Herman Deru.


Dalam sambutan Gubernur Sumsel yang dibacakannya Akhmad Najib mengatakan pemprov Sumsel menyambut baik kegiatan rakon PKK se-Sumsel yang merupakan salah satu program kerja TP PKK Sumsel yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara TP PKK Sumsel dengan TP PKK kabupaten/kota.


"Kegiatan ini untuk menyelaraskan program kerja TP PKK Sumsel dengan TP PKK kabupaten/kota guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Rakon ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk saling berinteraksi dan membahas berbagai permasalahan yang ada kaitan dengan program TP PKK Sumsel," imbuhnya.


Diungkapkan Najib gerakan PKK telah banyak menunjukkan keberhasilannya terutama dalam pelaksanaan 10 program pokok PKK. Hal ini bukan saja meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan, tetapi yang lebih penting adalah gerakan PKK telah menyumbang dharma bakti dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama kaum perempuan di pedesaan.


"Di kesempatan ini, saya juga mengingatkan kembali kepada para Bupati/Walikota se-Sumsel untuk senantiasa memberikan dukungan nyata terhadap program-program kerja pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga sesuai dengan Surat Kemendagri tanggal 11 Mei 2006 nomor 411.4/983/S.J . Serta mudah-mudahan semua program yang dibuat menghasilkan program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat banyak," tandasnya.


Selanjutnya rakon PKK se-Sumsel diisi dengan pemaparan program kerja PKK oleh Ketua TP PKK kabupaten/kota terkait program kerja yang telah dilakukan sepanjang tahun 2020 dan pemantapan program kerja PKK pada tahun 2021.