04 Januari 2021

Awal Januari, OKU Waspada Curah Hujan Tinggi

Liputansumsel.com


Baturaja,liputansumsel.com---Beberapa hari ini wilayah OKU diterpa hujan deras. Menurut Prakiraan BMKG Palembang, hujan deras tersebut mulai berlangsung di awal Januari 2021 ini.

Gunalfi dari bagian Pusat Penggendalian Operasi (PUSDAL OPS) BPBD OKU melalui pesan WAnya kepada media ini pada hari Sabtu dan Minggu lalu (2-3/1) menginformasikan berdasarkan hasil prakiraan probabilistik dari BMKG Palembang menyatakan untuk Update Peringatan Dini Cuaca Sumsel tanggal 2 Januari 2021 pukul 22.00 WIB kemarin terjadi hujan sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 22.30 WIB di Kabupaten OKU untuk wilayah Baturaja Timur, Baturaja Barat, Pengandonan dan sekitarnya.


Kondisi itu masih berlangsung hingga Tanggal 3 Januari.

"Kemudian untuk Update Peringatan Dini Cuaca Sumsel pada tanggal 3 Januari 2021 pukul 19.30 WIB. Masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir  dan angin kencang pada pukul 20.00 WIB di Kabupaten OKU untuk wilayah : Sinar Peninjauan, Lubuk Raja, Baturaja Timur dan sekitarnya. Kondisi ini masih berlangsung hingga pukul 22.00 WIB. Semuanya berdasarkan Prakirawan BMKG Sumatera Selatan dengan situs linknya http://www.bmkg.go.id," ungkapnya.

Lebih lanjut, Gunalfi mengatakan berdasarkan Prakirawan BMKG Sumsel, prediksi adanya terjadi curah hujan dan potensi banjir dibulan januari 2021. 

"Tapi cuaca suatu saat bsa berubah-berubah karena banyak indikator yang bisa menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem itu sendiri," lanjutnya.

Gunalfi mengingatkan sebagai peringatan dini untuk masyarakat yang tinggal di daerah yang berpotensi terjadi bencana agar tetap selalu waspada dan siap siaga. 

"Waspada Banjir dan Tanah Longsor, Angin Kencang atau Puting Beliung, dan Pohon tumbang. Dihimbau apabila terjadi bencana hilangkan rasa panik yang berlebih. Segera mengungsi ketempat yang lebih aman.

Jangan lupa selalu siap Tas Siaga Bencana yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pokok  sementara seperti makanan, sandang dan kotak P3K, serta surat-surat dan dokumen-dokumen penting lainnya. Mengaktifkan atau membunyikan tanda peringatan dini bahwa di wilayah tersebut sedang terjadi bencana seperti serine, gentongan dan lainnya. Melaporkan kejadian bencana tersebut kepada instansi terkait, bisa melalui via komunikasi dan media-media komunikasi lainnya. Apabila masyarakat yang sedang melakukan aktifitas di luar jangan lupa untuk selalu membawa perlengkapan seperti jas hujan dan lainnya. Apabila terjadi hujan disertai angin kencang jangan berlindung di bawah pohon atau bangunan yang sudah rapuh karena itu sangat berisiko untuk keselamatan kita," jelasnya.


(Dn)

Kadis PMTSP Ultimatum Pengusaha SBW, Jika Tidak Berizin "Lobang Walet Akan Dicor Semen"

Liputansumsel.com


Lubuklinggau,liputansumsel.com---- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lubuklinggau mengultimatum para pengusaha Sarang Burung Walet agar segera membuat izin usaha di tahun 2021.


Jika ditahun ini masih tidak mengurusi perizinan, Kadis PMPTSP Lubuklinggau, Hendra Gunawan memastikan akan menutup seluruh usaha SBW ilegal dengan menutup lobang keluar masuk burung waler dengan semen ( cor semen,red).


Dikatakan Aan sapaan Hendra Gunawan, selama ini khususnya di 2020 pihaknya telah memberikan jedah waktu yang cukup bagi pelaku usaha SBW untuk membuat izin, namun sepanjang 2020 para pengusaha SBW justru kucing kucingan dengan pemeritah.


Masih kata,Aan, ditahun lalu penindakan SBW ilegal tertunda oleh corona, namun pihknya sudah mendata  sementara terdapat 60 usaha burung walet di Lubuklinggau.


Untuk itu, di 2021 ini DPMPTSP mengultimatum buat izin, jika tidak akan disegel.


" Kita sudah panggil, mereka menghilang, tahun ini kita ultimatum harus buat izin, kalau masih tidak juga kita akan tutup pakai semen lobang sarang burunf walet itu," tegas Aan.


Penindakan ini,lanjut Aan, bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerahb(PAD) dan tertib adminitrasi perizinan di Kota Lubuklinggau khususnya SBW. (*)

Warga Pertanyakan Kwalitas Proyek Ruas Jalan Kuang dalam - BRK

Liputansumsel.com


Indralaya.liputansumsel.com--Kwalitas proyek pemeliharaan periodik ruas jalan Kuang Dalam -BRK Kabupaten Ogan Ilir dikeluhkan warga.



Pasalnya pengerjaan proyek berupa cor beton itu diduga kurang memerhatikan kualitas bangunan sehingga dipastikan akan cepat rusak nantinya.


Menurut Budi (47) warga sekitar mengatakan kalau kwalitas pengerjaan proyek tersebut sangat mengecewakan.


"Lihat saja pak, saya raya untuk ketebalan nya mungkin tak sesuai, dan terkesan asal jadi" ujar Budi.


Sementara menurut Pantauan langsung di lapangan, belum lama ini. Tampak ketebalan bangunan tipis dan mudah mengelupas sehingga hal itu menyebabkan bangunan tidak kokoh.


Diketahui proyek tersebut dikerjakan oleh CV Tanjung Playi dengan anggaran senilai Rp. 1,9 miliar dari APBD Kabupaten Ogan Ilir.


Sementara pihak PUPR melalui Dodi PPTK proyek tersebut saat dikonfirmasi melalui WA mengatakan kalau beberapa titik yang sempat rusak sudah diperbaiki.


"Saat pekerjaan berlangsung ada berberapa spot/titik yg rusak akibat di lindas oleh warga yg mau lewat sedangkan cor beton belum mengeras, sembari pekerjaan berlangsung beberapa titik yg rusak telah kita perbaiki," ujarnya singkat.(darul)

Pemkab Muba Cari Regulasi Tepat Berikan Bantuan Untuk Madrasah

Liputansumsel.com


SEKAYU,liputansumsel.com-- - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akan mencari regulasi yang tepat untuk merealisasikan bantuan akan aktivitas belajar mengajar yang ada di sektor pendidikan Madrasah.


Hal ini disampaikan Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi saat menerima audiensi Pengurus Forum Madrasah Kabupaten Muba, di Ruang Rapat Sekda Muba, Senin (4/1/2021).


Seperti disampaikan oleh Ketua Forum Madrasah Kabupaten Muba Mahyudin SPd dalam audiensi tersebut, berharap agar Pemkab Muba dapat memperhatikan serta memberi bantuan terhadap tenaga pendidik dan fasilitas belajar mengajar lainnya yang ada di Madrasah dalam Kabupaten Muba.


Oleh karena itu menyikapi yang disampaikan tersebut Sekda Muba mengatakan akan mencari regulasi yang tepat, karena terbatasnya kewenangan pemerintah daerah. Adapun kewenangan madrasah saat ini dibawah Kementerian Agama.


"Terimakasih nanti usulan-usulan ini akan kami bahas, nanti akan kami rapatkan dengan yang terkait. Prinsipnya kami mendukung, karena yang dilakukan bapak ibu di madrasah ini adalah tugas yang sangat berat untuk mencerdaskan anak-anak Kabupaten Muba dari ilmu umum dan keagamaan," ujarnya.


Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Muba Drs H Subrata MPdI yang turut hadir menuturkan jumlah madrasah di Kabupaten Muba seluruhnya ada sebanyak 111, Madrasah Ibtidaiyah, Tsawaniyah dan Aliyah dengan 15000 siswa serta 1161 tenaga pendidik.


"Kami menyadari untuk merealisasikan bantuan kepada Madrasah, Pemerintah daerah terkendala wewenang. Namun kami berharap kedepannya ada regulasi akan niat baik Pemkab Muba ini," ucap Subrata.


Turut hadir diantaranya, Kepala Kesra Setda Muba H Opi Pahlopi, Kabid Disdikbud Muba Amran, dan Sekretaris Forum Madrasah Kabupaten Muba Ary Mukmin.

Belajar Tatap Muka ditunda, Pemkab OKI Prioritas Kesehatan Warga

Liputansumsel.com


OKI--LiputanSumsel.Com Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menunda aktivitas belajar tatap muka pada semester genap 2020-2021. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Bupati OKI Nomor: 420/549/SMP.1/DISDIK/2020. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, M. Amin, S. Pd, M. Pd mengungkap penundaan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka untuk memprioritaskan kesehatan warga serta mencegah terjadinya klaster sekolah.

"Prioritas kami yang pertama adalah keselamatan dan kesehatan seluruh warga, terutama anak-anak kita," Ungkapnya, Minggu, (3/1).

Untuk itu, lanjut Amin, proses belajar mengajar tatap muka di sekolah resmi ditunda kembali. Meskipun beragam aturan terkait proses belajar tatap muka sudah disusun Pemkab OKI.

"Kita tidak ingin ketika membuka sekolah tatap muka namun anak-anak kita terpapar virus Corona, sekalipun berbagai regulasi telah kami susun kami siapkan, agar dimungkinkan untuk tatap muka," tutur Amin.

Semula menurut Amin kegiatan sekolah dengan tatap muka di OKI akan dimulai pada Senin, (4/1/21) besok diawali dengan kegiatan bersih-bersih  di sekolah secara serentak.

"Kita tunda sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut" terangnya.

Edaran ini menurut Amin berlaku bagi siswa PAUD, SD, SMP negeri dan swasta di Ogan Komering Ilir

Selanjutnya untuk pembelajaran pada semester genap ini tambah Amin tetap di mulai pada tanggal 4 Januari dengan sistem pembelajaran jarak jauh, metode daring, luring, modul dan penugasan lainnya.

"Kepada seluruh kepala PAUD hingga SMP agar melaporkan kegiatan pembelajaran melalui tim pembelajar jarak jauh Disdik OKI" tutupnya.(PD)


Keterangan Photo:

Bupati OKI bersama pelajar (photo dok. Humas OKI sebelum masa pandemi Covid-19)