20 Agustus 2021

Tak Pasang Rambu-Rambu, Galian Jargas Ancam Keselamatan Warga

Liputansumsel.com


Banyuasin,liputansumsel.com-Jaringan gas (Jargas) yang saat ini tengah dikerjakan PT Menara Gading Puting yang meliputi wilayah satu desa dan lima kelurahan di Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan diduga mengancam keselamatan bagi pengguna jalan.



Ironinya, lubang galian pipa jargas yang dikerjakan pihak kontraktor dengan kedalaman berkisaran 1 sampai 1,5 meter tersebut terlihat seram karena tidak diberi rambu-rambu sebagai tanda tampat galian sehingga dapat membahayakan orang banyak. 



"Lobang galian pipa dari kejauhan tidak terlihat oleh kasat mata, jika tidak dipasang rambu-rambu dapat membahayakan karena posisinya sangat dekat dengan jalan, paling tidak dipasang kayu pembatas lebih bagus ada police line, Ini sangat berbahaya terutama bagi anak-anak. Apalagi di malam hari kendaraan bisa-bisa terperosok ke lobang galian itu," Ujar salah satu warga Kelurahan Pangkalan Balai, Ali Iswanto, Kamis (19/8/2021).



Lanjut Ali, dirinya khawatir bila galian pipa jargas ini tidak ditindaklanjuti kemungkinan akan memakan korban. "Silahkan bekerja, tetapi pikirkan juga dampak dan keselamatan orang banyak," tegasnya.



Pantauan wartawan media ini di lapangan, galian jaringan pipa gas mulai dari Kelurahan Seterio, Kedondong Raye, Pangkalan Balai, Muliya Agung, Kayuara kuning dan Desa Tanjung Kepayang, Kecamatan Banyuasin III yang telah dikerjakan terlihat tidak dipasang rambu-rambu sebagai tanda adanya bekas galian, lubang tersebut persis berada di badan jalan, apakah ini tidak berbahaya??? 



Dampak dari galian pipa jargas juga dirasakan Aripin warga Desa Tanjung Kepayang, menurutnya bekas galian pipa gas yang dilakukan pihak perusahaan persis di depan rumahnya masih menyisakan lubang dalam yang tidak tertimbun rapi, lobang tersebut banyak bukan satu atau dua lobang saja, dimana galian jargas persis disebelah cor jalan sewaktu-waktu dapat membuat motor dan mobil terperosok jika sedang berlintasan apalagi dimalam hari. 



"Sangat kami sayangkan proyek raksasa milik Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang tujuannya baik untuk rakyat, menggunakan dana miliaran rupiah dikerjakan asal-asalan seperti ini, sejauh mana pengawasan yang dilakukan pihak terkait sampai lobang penjemput maut tidak ditimbun dengan benar oleh pihak ketiga, jangan menunggu ada yang celaka baru diperbaiki, dimana hati nurani mu," tegasnya. 



Sampai berita ini di tayangkan pihak perusahaan maupun Pemerintah Banyuasin belum dimintai keterangan atas keresahan warga terkait pekerjaan jargas saat ini. 

SMSI BANYUASIN

Kapolda Sumsel Sisir Kawasan SAD

Liputansumsel.com


MUBA,liputansumsel.com- Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri, Jumat (20/8/2021) menyambangi kawasan Suku Anak Dalam (SAD) di perbatasan Muba-Jambi tepatnya di Dusun V Muara Medak. 


Kunjungan Jenderal bintang dua ini didampingi langsung Wakil Bupati Beni Hernedi SIP sekaligus meninjau kegiatan Bhakti Sosial serta Vaksinasi Massal terhadap warga Suku Anak Dalam (SAD).


Vaksinasi ini menyentuh masyarakat yang bermukim di pelosok Kabupaten Muba, yang juga menjadi fokus Pemkab Muba yang dipimpin oleh Bupati Dodi Reza Alex Noerdin dalam menjaga masyarakat dari Covid-19 hingga ke pelosok Muba.


Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri mengatakan pada kegiatan Bhakti Sosial ini merupakan upaya untuk tetap menjalankan azas gotong royong yang merupakan wajah bangsa Indonesia. Diketahui salah satu korporasi yang beroperasi di Kecamatan Bayung Lencir turut membantu memberikan bantuan 1 ton beras, yaitu ADR Group.


"Kami sebenarnya bukan memberikan, tapi hanya sekedar makelar-makelar kebaikan. Seluruh Polres kita kasih 10 ton ya, dari masyarakat Palembang yang peduli terhadap rekan-rekan yang terkena dampak Covid-19. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari nuansa bangsa kita yang selalu melaksanakan prinsip gotong royong dan prinsip membantu sesama," ujarnya.


Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, dalam sambutannya mengaku berterimakasih kepada Kapolda Sumsel yang telah turun berkunjung secara langsung ke Desa Muara Medak ini, dimana merupakan salah satu titik rawan Karhutlah.


"Alhamdulillah pada hari ini hari hujan, dan ini kita anggap sebagai berkah, datangnya pak Kapolda memberikan semangat kepada kita semua untuk bekerja keras dalam penanggulangan Karhutlah. Terimakasih juga atas kegiatan bhakti sosial kepada warga penyandang disabilitas, SAD, yatim piatu, dan warga lainnya" ungkapnya.

Asik Main Judi Online, P di Cokok Anggota Reskrim Polsek Sutera.

Liputansumsel.com


Padang, Painan,Liputansumsel.com -- Tim Reskrim Polsek Sutera, Polres Pesisir Selatan mengamankan satu orang pelaku judi online inisial P (30) warga kampung Pasir Nan Panjang, Kenagarian Aur Duri Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.


” P”, dicokok anggota Reskrim Polsek Sutera saat asik bermain judi online, Kamis (19/8/2021) pukul 13.15 Wib. Di daerah kampung Pasir Nan Panjang, Kenagarian Aur Duri Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.


Kapolres Pesisir Selatan AKBP. Sri Wibowo. S.I.K. MH melalui Kapolsek Sutera Iptu. Welly Anoftri. SH membenarkan diamankan satu orang pelaku judi online berinisial ” P”.  Di wilayah hukum Polsek Sutera.


Selain mengamankan pelaku, Welly juga mendapatkan barang bukti diduga hasil permainan judi online. Yaitu, uang tunai Rp. 1.000.000-,(satu juta rupiah), 1 (satu) unit Handphone merk Vivo y8 warna merah, 1 (satu) unit Handphone merk Nokia warna biru muda dan 1 (satu) lembar ATM BRI miliki pelaku.


” Pelaku kita amankan beserta barang bukti di Mapolsek Sutera guna proses lebih lanjut,” tegas Iptu. Welly Anoftri. SH.


Pelaku Kita amankan di kampung Pasir Nan Panjang, Kenagarian Aur Duri Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, tanpa perlawanan dari pelaku,"tutupnya.(EL).

19 Agustus 2021

Letakkan Batu Pertama Pembangunan Puskesmas EPD, Pj Bupati Serahkan Santunan Kepada Keluarga Almarhum Nurul Hidayat

Liputansumsel.com


Muara Enim, Liputansumsel.com --Guna meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Muara Enim, Kamis petang kemarin (19/8/2021), Pj. Bupati Muara Enim, Dr. H. Nasrun Umar, S.H., M.M., meletakkan batu pertama pembangunan Puskesmas Kecamatan Empat Petulai Dangku di Desa Gunung Raja. Dalam kesempatan ini diserahkan pula dana santunan kepada keluarga Almarhum Nurul Hidayat, warga Dusun II, Desa Gunung Raja, pekerja PT. Lematang Coal Lestari yang meninggal akibat kecelakaan kerja beberapa hari sebelumnya. 


Dalam sambutannya Pj. Bupati yang didampingi oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerinhan, Hukum dan Politik, Alfarizal, S.H., M.H., menyampaikan bahwa Pemkab. Muara Enim melalui dana belanja APBD Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran 2021 telah mengalokasikan pembangunan tahap pertama Gedung Puskesmas Kecamatan Empat Petulai Dangku di Desa Gunung Raja dengan total pagu anggaran di tahap pertama ini sebesar Rp. 3,1 milyar dengan lama waktu pengerjaan 150 hari dan diperkirakan selesai 48% dari total pengerjaan, kemudian sisanya atau tahap 2 akan dilanjutkan pada tahun 2022. Menurut Pj. Bupati, Puskesmas yang berdiri diatas lahan seluas 5.600 meter persegi dengan luas bangunan 618 meter persegi dan gedung 2 lantai yang dilengkapi 1 ruang unit gawat darurat dan 25 unit ruangan lainnya ini, nantinya siap menerima dan melayani kesehatan masyarakat Gunung Raja dan sekitarnya, di Kecamatan Empat Petulai Dangku. 


Pj. Bupati menjelaskan bahwa semua usaha dan pembangunan ini dipersembahkan kepada masyarakat agar lebih mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan pemerataan pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sementara itu kepada keluarga Almarhum Nurul Hidayat, Pj. Bupati menyampaikan duka cita yang mendalam. Terkhusus kepada pihak perusahaan, dirinya berharap kejadian serupa tidak  terulang dengan  disiplin menerapkan prosedur keamanan dan azas kehati-hatian dalam bekerja.

Ragukan Integritas Tim Investigasi KONI Sumsel

Liputansumsel.com


PRABUMULIH ,liputansumsel.com- Kubu Arafik sangat menyayangkan peryataan dari tim mediasi dan investigasi KONI Sumsel terkait musorkot KONI Kota Prabumulih. Dan mereka menuding kalau tim yang diturunkan tidak independen. 

"Mereka menyatakan kalo pemilihan KONI Kota Prabumulih sudah sesuai aturan. Yang kita pertanyakan aturan yang mana?, " tegas Sekretaris FHI Kota Prabumulih, Junifer Manurung SH kepada wartawan, kemarin. 

Sebab kata Junifer, peraturan perundang-undangan sudah tegas melarang pejabat publik dan pejabat struktural menjadi ketua KONI. Selain itu, larangan itu juga termaktub dalam peraturan pemerintah dan juga ada edaran mendagri serta KPK. Belum lagi kata dia, tim penjaringan dan penyaringan (TPP) sudah membuat persyaratan yang salah satunya larangan pejabat publik dan struktural untuk maju. "Tapi kenyataannya aturan itu diabaikan dan tidak dipatuhi. Jadi kalau mereka bicara sudah sesuai aturan, aturan yang mana," kata dia. 

Senada disampaikan dari perwakilan Siwo PWI, Harsono kalau Musorkot KONI kota Prabumulih cacat hukum dan dipaksakan. "Musorkot yang dilaksanakan kamarin benar-benar cacat hukum," tegasnya. 

Dikatakan cacat hukum kata dia, pertama yang dimenangkan tidak mendaftar sebagai calon. "Kalau dikatakan ada surat kuasa, seharusnya nama Beny Rizal yang didaftarkan. Tapi kenyataannya tidak ada nama yang bersangkutan," bebernya. 

Belum lagi sistem verifikasi yang dilakukan  TPP yang terkesan ada keberpihakan. "Kalau dilakukan verifikasi secara benar, harusnya Beny Rizal yang notabenenya pejabat struktural tidak lolos. Tapi kenyataannya TPP masih meloloskan," tukasnya. 

Menurut Icun begitu ia akrab disapa, banyak lagi pelanggaran yang dilakukan pihak TPP maupun pihak yang dimenangkan. "Kita sudah kantongi semua, bahkan ada indikasi pidana akan kita laporkan ke Polda Sumsel," kata Icun didampingi sejumlah cabor pendukung Arafik.

Pihak nya tetap berharap agar Ketua Umum KONI Sumsel tetap tidak mengesahkan hasil musorkot KONI Kota Prabumulih. "Kami sudah komunikasi ke KONI Pusat dan juga sudah menyampaikan laporan, memang ada beberapa daerah yang ketua KONI dijabat pejabat publik dan pejabat struktural. Tapi didaerah tersebut tidak ada calon lain yang maju. Kalo di Prabumulih inikan jelas ada calon yang secara dukungan memenuhi persyaratan," bebernya. 

Bahkan ia menantang kalau pihak sana bisa menunjukkan  ada aturan yang membolehkan, maka pihaknya akan menerima.