27 Oktober 2015

Melalui Pelatihan Disnakertrans Terus Usahakan Peningkatan Ketrampilan Kewirausahaan

Liputansumsel.com
 
 
PRABUMULIH,liputan sumsel– Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Prabumulih terus melakukan upaya dalam rangka pengentasan kemiskinan sekaligus mengurangi pengangguran hingga ke pelosok Kecamatan dan Kelurahan/Desa, salah satunya dengan mengadakan peningkatan keterampilan kewirausahaan sesuai minat masing – masing warga, demikian diungkapkan oleh Kepala Disnakertrans Kota Prabumulih, H Zulkifli AB SE MM, (27/10).
Menurutnya, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pelatihan Wirausaha yang disesuaikan dengan minat dan bakat individu masing – masing warga, “Kita utamakan yang pengangguran terutama yang berada di pelosok dan sudut kelurahan/Desa yang ada di Prabumulih, kita ingin menarik minat mereka agar mau dilatih berusaha sehingga mereka tidak lagi menggur dan punya kesibukan yang lain diluar bertani karet dan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka masing – masing, “Ungkapnya pada wartawan.
Dituturkannya, bahwa pihaknya memintah pihak Kecamatan dan Kelurahan/Desa untuk mengusulkan program apa saja sesuai minat dan kemampuan dari masing calon tenaga kerja terutama yang masih pengguran, “Usulkan apa yang ingin dilakukan agar setiap warga yang ingin menambah penghasilan dapat kita bantu agar mereka punya kemampuan untuk berusaha baik dalam bentuk pelatihan maupun dalam bentuk peralatan modal untuk membuka usaha, “Ujarnya.
Ditambahkannya, kalau program yang dilaksanakan oleh Disnakertrans itu bertujuan untuk mengoptimalkan peningkatan kewirausahaan di dalam warga masyarakat, dan selama ini bahwa hal itu masih kurang optimal, “Karena itulah kita dorong terus agar semuanya bekerjasama untuk bagaimana supaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran di kota ini dapat terus dikurangi dan kalau bisa dihilangkan, kita ingin supaya hal itu dapat direalisasikan, “Bebernya.
Sementara itu Asisten II Pemkot Prabumulih Bidang Ekonomi dan Pembangunan, M Yusuf Arni Spd MM menerangkan bahwa program yang dijalankan untuk kwirausahaan itu harus efektif dalam membantu Pemkot mengatasi pengangguran di Kota Prabumulih ini, “Kita ingin menciptakan banyak lapangan kerja di kota ini, karena itu kita berupaya terus menerus agar di Prabumulih ini supaya banyak orang yang melakukan wirausaha, karena bila hal itu terjadi akan banyak juga tenaga kerja yang dapat diserap, “Tandasnya.
Dilanjutkannya bila Program peningkatan keterampilan kewirausahaan ini dapat berjalan dengan baik maka tentunya akan banyak memberikan mamfaat dan menimbulkan kemandirian di dalam masyarakat, “Kita pastinya akan ikut merasa diuntungkan, kalau dunia usaha dengan banyak wirausaha yang ada, yakni akan banyak investor yang masuk ke kita, dan pastinya segala bantuan baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah provinsi, “Pungkasnya  (ps01)

26 Oktober 2015

Walaupun Tidak Ada izin, Mini Market Akan Di Buka

Liputansumsel.com



PRABUMULIH, Ls -Larangan Agar minimarket Alfamart tidak boleh beroperasi oleh pemerintah kota prabumulih , nampaknya tidak di gubris oleh pihak mini market ,pasalnya pantauan di lapangan sejumlah barang sudah di pajang dan siap akan beroperasi 

Salah seorang pegawai menjelaskan rencana nya mulai tanggal 27 atau 28 mini market ini akan beroperasi 
 Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) kota Prabumulih, Rozali ST melalui Sekretaris Badan, Yopi ST menegaskan pihaknya dalam kurun waktu dua tahun terakhir tidak pernah mengeluarkan izin pembangunan minimarket.

"Sesuai instruksi Wali Kota, kami memang tidak pernah mengeluarkan izin pembangunan minimarket tersebut. Jika memang nekad membangun, artinya keberadaan minimarket itu illegal," ujarnya.

Namun, Yopi mengakui bahwa pihak minimarket pernah mengajukan izin kepada pihaknya beberapa waktu lalu. "Kami memang tidak mengizinkan karena lokasinya berdekatan dengan minimarket lain. Minimal jarak antara minimarket lebih kurang 1 km," terangnya.

Terkait nekadnya pihak minimarket membangun usahanya, Yopi mengaku tidak mengetahui persis. "Dasar mereka apa hingga nekad bangun minimarket itu. Kami akan segera turunkan tim ke lapangan untuk mengecek legalitasnya. Tapi, yang jelas kami tidak pernah mengeluarkan izinnya," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) kota Prabumulih, Drs Djoharuddin Aini MM menuturkan pemerintah kota, sejak awal tidak pernah melakukan pelarangan izin pendirian minimarket.

"Namun, kami hanya mengatur jarang pembangunan mini market agar tidak terlalu berdekatan," terangnya.

Sekda menambahkan pengaturan pendirian minimarket tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwako) yang dikeluarkan pada tahun 2013 yang lalu. "Kalau yang berdiri, kemungkinan tahun 2013 ke bawah yang sebelumnya telah mengurus izin," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, meski pemerintah kota berulang kali menegaskan untuk menunda sementara perizinan pendirian minimarket, namun kota Prabumulih bakal kehadiran satu minimarket lagi.

Minimarket yang berada di Jalan Padat Karya Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur, tepatnya disamping gerbang Perumahan Vina Sejahtera tersebut sedang dalam tahap finishing. Plang merk minimarket juga sudah terpampang yakni minimarket Alfamart.

Belakangan diketahui, pembangunan minimarket Alfamart tersebut tanpa izin resmi dari pemerintah kota (pemkot) alias illegal.

Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM mengaku jika pihaknya tidak pernah memerintahkan atau menginstruksikan pembangunan minimarket. Jika izin dikeluarkan BPMPTSP, maka itu tanpa persetujuan dari pihaknya

Dijanjikan Pacak Begawe di PT BA, Duet 35 Juta Warga Gang Amir Raib

Liputansumsel.com


PRABUMULIH, ,Ls - Apes sekali nasib yang dialami Sukorman Nusi (43) warga Jalan Alipatan Gg Amir RT 28 RW 12, Kelurahan Mangga Besar, Kota Prabumulih.

Pasalnya, korban telah ditipu oleh Doli Sasmita (35) warga Jalan Kebon Duren, Kecamatan Prabumulih Barat, Prabumulih yang menjanjikan bisa memasukkan anak korban sebagai satpam di PT BA Muara Enim.


Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp35 juta.


Dari laporan di Polres Prabumulih Nomor: LP/B/360/X/2015/SUMSEL/Polres Prabumulih menerangkan kejadian berawal pada 20 Februari lalu korban didatangi pelaku dengan menawarkan ada pembukaan dan bisa memasukkan kerja di PT BA sebagai satpam.
Mendapatkan tawaran itu, dirinya berminat memasukan anaknya sebagai satpam di PT BA. 


"Dua hari setelah pertemuan itu, pelaku minta uang pada saya sebesar Rp6 juta untuk membuat sertifikat pelatihan Tangkas," ujar Sukroman yang sering dipanggil Mang Syukur ini.



Setelah sertifikat keluar, pelaku kembali meminta uang sebesar Rp29 juta. "Sekitar tanggal 31 Maret dia (pelaku, red) meminta uang lagi dengan alasan untuk uang pelicin buat panitia agar bisa masuk jadi satpam. Ya, karena percaya aku kasi uang itu," pungkas Mang Syukur yang sehari-hari berjualan kelapa di Pasar Inpres Prabumulih ini.

Namun setelah sekian bulan ditunggu dan korban menghilang tidak ada kabar, dirinya lantas melaporkan hal tersebut kepolisian. "Aku lah sering cari dia (pelaku, red) itu. Tapi dak pernah ketemu. Aku merasa telah ditipu oleh Doli itu," keluh Mang Syukur.


Kapolres Prabumulih AKBP Arief Adihrsa SIK MTCP melalui Kasat Reskrim AKP Bagus Adi Suranto SIk membenarkan kejadian itu. "Ya memang korban sudah melapor ke kantor polisi. Kasus ini ditindaklanjuti," tegas Bagus. (Ne/pp/ls)

Naiknya Tarif Harga Gas Rumah tangga , Masyarakat jadi Resah

Liputansumsel.com





Prabumulih,  Liputan Sumsel , Kenaikan tarif Harga Gas Kota pertamina yang diberlakukan sejak september bulan lalu ternyata mejadi momok tersendiri bagi sebagian masyarakat prabumulih.megingat masa perekonomian yang sedang sulit dan( belum banyak masyarakat yang belum mengetahui tetang kenaikan harga tersebut).Masyarakat menilai Jaringan gas kota yang merupakan solusi dari kenaikan dan kelangkaan gas elpiji hanya akal-akalan pemerintah saja.
      Jhon salah seorang pedagang dikawasan M yamin mengaku keberatan dengan tarif yang diberlakukan saat ini,mengingat perekonomian yang sedang sulit saat ini.selain itu,dirinya juga merasa khawatir kalau ini hanya trik pemerintah saja
“Kami khawatir ini hanya ajang mencari keuntungan saja,bagaimana tidak,disaat nanti seluruh kota prabumulih terpasang jaringan pipa gas kota.tentunya akan terjadi kelangkaan elpiji,hal ini lah yang dimanfaatkan pihak yg berkaitan untuk melakukan kenaiakan tarif gas dengan seenaknya."Ujarnya.
Menurut aturan Bph migas No.04 tahun 2015 tanggal 4 april 2015 tentang harga jual gas bumi melalui pipa distribusi Kota Prabumulih.bersama ini kami sampaikan bahwa harga jual gas mengalami kenaikan sebagai berikuti Rumah Tangga  1 (R1)  dari harga lama Rp. 3400/m3 menjadi Rp.4500 /m3 berarti kenaikannya Rp 1100/m3 sedangakan Rumah tangga 2 (R2) dari harga 4100/m3 menjadi 6750/m3 berarti kenaikan Rp. 2650/m3 dan untuk pelanggan kecil 1  dari harga lama Rp. 3400/m3 menjadi Rp.4500 /m3 dan pelanggan kecil 2 dari harga 4100/m3 menjadi 6750/m3.
Salah seorang ibu rumah tangga yang biasanya membayar hanya Rp 150 ribu sekarang bisa bayar tagihan mencapai Rp 300 ribu pebulan dan hal ini sangat memberatkan bagi kami jelas  ibu Refti (35) warga wonosari prabumulih Utara
Direktur PD Petro Prabu H  Azhari  melalui stafnya H. Edi Hermanto mengakui masih banyaknya masyarakat yang menanyakan perihal kenaikan tarif gas ke kantor PD Petro Prabu.namun dirinya mengakui pihaknya tidak dapat berbuat banyak,selain menjelaskan tentang adanya  tarif baru tersebut.
“ pihak petro prabu hanya menjalankan nya saja dan mengenai tarip harga itu sesuai dengan surat edaran yang di keluarkan BPH Migas no 04 tahun 2015 tentang pemberitahuan harga gas mengalami kenaikan mulai dari bulan April 2015 namun baru kita laksanakan baru bulan Agustus 2015 lalu”ungkapnya


23 Oktober 2015

kemarau panjang ,Warga Prabumulih Krisis Air

Liputansumsel.com
PRABUMULIH, Ls - Gelombang panas yang menyerang Propinsi Sumsel dan Kota Prabumulih pada Khususnya memicu krisis air bersih. Ratusan warga kini berteriak minta tolong air bersih. Kantor PDAM pun menjadi sasaran untuk mendapatkan air bersih akibat sumur milik warga mengalami kekeringan menyusul tiga bulan terakhir Kota Nanas tidak turun hujan.
Mantok (40),  warga Kelurahan Karang Raja mengeluhkan krisis air menyusul dua bulan terkahir terakhir tidak turun hujan. Mantok kesulitan mencukupi kebutuhan air dan terpaksa ikut mengantri bersama warga lainnya di sumber air sumur milik Kantor Kelurahan Karang Raja. Menurut Mantok untuk saat ini sumber air di Kantor Kelurahan mulai menipis.
"Untuk masak,  nyuci dan lainya kami mengambilnya dari Kantor Kelurahan.  Kami angkut menggunakan jerigen pada malam hari, karena malam hari airnya baru bisa diambil" ujarnya. 
Krisis air ini diperkirakan akan berlangsung hingga Bulan Agustus  mendatang, sehingga Anggota DPRD Kota Prabumulih mendesak agar Pemerintah Daerah segera mengambil langkah-langkah untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga. 
Musim kemarau berkepanjangan juga menyebabkan udara di Bumi Seinggok sepemunyian ini tercemar oleh kabut asap pembakaran lahan yang entah darimana sumbernya. Beberapa warga di wilayah Sumatera selatan akibat parahnya kabut asap telah banyak mengungsi ke luar Kota untuk menghindari penyakit ispa. Tidak sedikit pula balita dan ibu hamil yang menjadi korban Kabut Asap hingga meninggal Dunia. Bahkan beberapa pihak sekolah terpaksa meliburkan para siswanya untuk menghindari para siswa dari penyakit insfeksi pernapasan akut (Ispa).
Ditengah krisis air dan udara segar, Kini Masyarakat Kota Prabumulih kembali dihadapkan dengan krisis energi Listrik. Rutinnya pemadaman listrik yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terus dikeluhkan sejumlah masyarakat. Bahkan, kian hari pemadaman yang dilakukan semakin parah. Bisa 4-5 jam per harinya. 
Seperti yang dialami Parman (40), warga Jalan Angkatan 45 Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur. Menurutnya, pemadaman listrik sudah dari batas kewajaran. "Kadang tanpa pemberitahuan tiba-tiba padam. Kalaupun ada pemberitahuan, waktu pemadaman tidak sesuai yang diumumkan," ujar Parman dibincangi kemarin (17/10). 
Bahkan, akibat pemadaman ini, karyawan swasta tersebut harus mengungsi ke tempat yang listriknya sedang menyala lantaran harus mengerjakan beberapa aktifitas kantor yang harus dikerjakannya. "Ampun dah, belum air yang susah dicari mak ini ari, mano kabut asap pulok. Tambah mati lampu, makin lengkap penderitaan kite uhang prabu ini mang" tegas Parman.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD kota Prabumulih, Adi Susanto SE meminta kepada manajemen PT PLN Prabumulih untuk segera memperbaiki pelayanan. Apalagi penyediaan listrik kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk pelayanan publik. "Karena itu, setiap ada gangguan seminim mungkin, harus ada pemberitahuan terhadap pelanggan," jelasnya. 
Minimal, sambung Adi, pihak perusahaan harus memberitahukannya kepada kepala lingkungan di wilayah yang dilakukan pemadaman. "Sehingga bisa diteruskan kepada masyarakat yang ada di sekitarnya. Masyarakat juga bisa bersiap-siap untuk mematikan semua alat elektronik yang dimilikinya agar tidak mengalami kerusakan," pungkasnya