29 Mei 2020

Tinjau Check point, Herman Deru Pastikan Pelanggaran PSBB Turun

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H Herman Deru kembali turun langsung ke sejumlah titik check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Palembang. Hal itu dilakukan HD guna memastikan perkembangan PSBB yang terhitung sudah hari ketiga diterapkan di kota pempek tersebut.


Dimana diketahui, peninjauan tersebut dimulai dari check point Cinde di Jalan Jenderal Sudirman, lalu menuju check point 7 Ulu di Jalan HM Ryacudu dan berakhir di Posko Gugus Tugas Covid-19 Palembang di kawasan rumah dinas walikota Palembang di Jalan Tasik.


Bahkan di sela peninjauan tersebut, HD juga memantau penerapan sosial distancing salah satu restoran cepat saji yang tak jauh dari titik check point.


Menurut HD, dalam pelaksanaannya, PSBB di Palembang sudah terbilang baik. Masyarakat terpantau semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan di tengah wabah Covid-19 saat ini.


Hal itu juga dibuktikan dari data di buku registrasi petugas. Dimana dari hari pertama sampai hari ketiga digelarnya PSBB ini, terjadi penurunan pelanggaran.


"Dari beberapa check point yang saya tinjau, saya simpulkan jika kesadaran masyarakat sudah meningkat. Artinya sosialisasi yang sebelumnya kita dengungkan didengar oleh masyarakat," kata HD.


Dikatakannya, masyarakat memiliki peran dominan terkait berhasil tidaknya penerapan PSBB di Palembang ini. 


"Disini masyarakat yang paling dominan berperan. Kalau kesadaran masyarakatnya tinggi maka pelanggaran PSBB ini akan semakin menurun dan penyebaran Covid-19 ini bisa semakin ditekan," tuturnya.


Sebab, lanjutnya, benteng terkuat untuk dalam mencegah penyebaran wabah Covid-19 ini adalah diri sendiri.


"Benteng terkuat untuk menahan laju Covid-19 ini adalah individu masing-masing yakni dengan gaya hidup sehat, jaga stamina dan vitamin. Jadi kita jangan hanya mengandalkan pengobatan yang saat ini sudah ada, tapi juga mencegah sebelum terjangkit," teranganya.


Dia menegaskan, PSBB ini diharapkan dapat menjadi edukasi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.


"Ini edukasi bukan untuk menghukum. Karena ini untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Dengan diterapkannya ini, kesadaran para pelanggar PSBB ini diharapkan dapat meningkat sehingga wabah Covid-19 ini segera berlalu," pungkasnya.

Kongkrit, Gubernur Herman Deru Alihkan Anggaran Untuk Insentif Tenaga Kesehatan

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Strategi dan kebijakan terus dilakukan Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam upaya penanganan Covid-19 di Sumsel. Termasuk juga memangkas anggaran untuk dialihkan sebagai insentif tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini

Bahkan diketahui, sejak awal merebaknya wabah Covid-19 di Sumsel, perhatian kepada tenaga kesehatan dengan memberikan insentif tambahan tersebut telah dilakukan Herman Deru.

"Insentif ini bentuk apresiasi kita kepada petugas mulai dari tenaga kesehatan, relawan dan tenaga pendukung lainnya yang rela berada di garda terdepan dalam percepatan penanganan Covid-19 ini. Ini sudah sejak awal kita lakukan," kata Gubernur Sumsel H Herman Deru melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy ketika dikonfirmasi, Kamis (28/5).

Menurutnya, saat ini insentif tersebut dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sesuai dengan instruksi pemerintah pusat.

"Pak gubernur memberikan insentif itu sesuai dengan surat edaran menteri keuangan dan keputusan menteri kesehatan. Insentif yang dialokasikan dari APBD itu diberikan kepara petugas seperti yang berada di rumah sehat," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit seperti di RS Siti Fatimah yang tidak bisa klaim insentifnya di Kemenkes juga diberikan insentif yang dialokasikan dari APBD tersebut.

"Yang bisa klaim dari APBN tidak diberikan lagi dari APBD. Namun yang yg tidak bisa di klaim insentifnya di Kemenkes bisa diberikan. Contohnya dokter radiologi, dokter laboratorium, cssd, satpam dan driver ambulance," bebernya.

Diketahui, besaran insentif untuk tenaga kesehatan maupun tenaga penunjang yang didapat melalui APBN maupun APBD sama saja. Dimana, untuk dokter spesialis insentif yang diterima Rp15 juta, dokter umum Rp10 juta, perawat Rp7,5 juta, dan tenaga kesehatan lainnya Rp5 juta. Sementara untuk tenaga penunjang, insentif yang diberikan mulai dari Rp5 juta hingga Rp15 juta.

Pasien Covid 19 Prabumulih Sembuh Terus Bertambah

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com--Jumlah pasien sembuh dari infeksi virus corona Covid-19 hingga kini terus bertambah, satu pasien 103 asal prabumulih dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi.

Kini Kota Prabumulih mendapat berita baik lagi, yaitu satu Pasien covid-19 asal Kelurahan Patih Galung An. Eli Haryanti (48 tahun) dengan no.kasus 103 dinyatakan sembuh, dan diperbolehkan pulang. Jum'at (29/5/20),

Pasien covid-19 ini sebelumnya dirawat di RS Pertamina Prabumulih Sejak Tanggal 01 mei 2020 telah menjalani isolasi, perawatan dan dilakukan test swab sebanyak 2x.

Setelah dilakukannya test swab sebanyak 2 kali Pasien tersebut dinyatakan sembuh dan dijemput oleh Tim Gugus Tugas covid-19 untuk dikembalikan kepada keluarga dan masyarakat.

Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM menyampaikan, sangat bersyukur atas sembuhnya pasien 103, mudah mudahan sehat selalu.

"pesan saya kepada masyarakat untuk memberikan dukungan tanpa memberikan stigma negatif kepada pasien sembuh tersebut." ucapnya.(07).

Pantau PSBB Prabumulih, HD: Boleh Tegas Tapi Harus Tetap Humanis

Liputansumsel.com
Prabumulih - liputansumsel.com--Setelah sehari sebelumnya meninjau penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Palembang, Kamis (28/5) siang,  Gubernur Sumsel H. Herman Deru beserta rombongan juga mengecek pelaksanaan PSBB di Kota Prabumulih yang mulai diberlakukan pada 26 Mei 2020.

Selain memastikan penerapan PSBB berjalan lancar, peninjauan ini kata HD dilakukannya sekaligus untuk mengevaluasi  PSBB tersebut apakah dilanjutkan atau tidak kedepan.

Menurut HD kunjungannya beserta staf kali ini juga dalam rangja evaluasi tingkat kesadaran masyarakat setelah PSBB diberlakukan. Apakah kesadaran menerapkan protokol kesehatan semakin baik, termasuk mengecek tingkat pelanggaran yang terjadi. Juga melihat pola hidup sehat masyarakat setempat melalui ketersediaan disinfektan serta hand sanitizer di ruang-ruang publik.

" Alhamdulillah Saya hampir  tidak melihat orang yang tidak pakai amsker. Artinya kesdaran masyadakatnya tinggi. Orientasi kita ini adalah memutus mata rantai covid. Maka poin utama dalam pelaksanaan ini petugas memang harus tegas tapi humanis. Karena ini sewata utk kepentingan masyarakat itu sendiri," beber HD.

Pada kesempatan itu HD juga mulai mensosialisasikan rencana pelaksanaan New Normal yang kini tengah digalakkan pemerintah di 25 kota sasaran termasuk Palembang dan Prabumulih.

"Makanya saya investigasi langsung tidak hanya dengar dari laporan  saja. Sekalian saya warning juga kalo Prabumulih mau masuk New Normal indikatornya harus dipenuhi dulu," tegas HD.

Beberapa indikator yang harus dimiliki kota-kota sasaran New Normal kata HD diantaranya adalah  adanya penurunan angka kasus positif Covid, kemudian peningkatan angka kesembuhan pasien Covid serta rendahnya angka kematian akibat virus tersebut.

Dijelaskan HD New Normal adalah merupakan sesuatu kebijakan yang cukuo ditunggu masyarakat. Seperti misalnya pedagang, pelajar yang ingin semuanya kembali normal. Termasuk juga dalam pelayanan  pemerintahan. Oleh karena itu Ia berharap  tak hanya Prabumulih, namun kabupaten kota lain juga mulai mempersiapkan diri menghadapi kabar baik tersebut.

"Karena kalau kita tidak siap, pemulihan aktivitas juga akan ikut terlambat. Dan jika aktivitas berkurang tentu akan ikuy mengurangi produktifitas," jelasnya.

Seperti sering dijelaskannya saat ini Pemprov tetap fokus.melakukan cegah tangkal Covid. Namun demikian pemerintah juga tetap harus menjaga keseimbangan aspek lain yang tak kalah penting mulai dari kesehatan, ekonomi dan sosial.

" Makanya saya apresiasi sekali Prabumulih. Ini kerja luar biasa dari rangking 2 menjadi 7 di Sumsel. Artinya  kepercayaan masyarakat pada pemerintahnya sangat tinggi," tambah HD.  

Agar pencegahan penyebaran Covid ini makin maksimal HD mengatakan kesuksesan PSBB sangat penting. Karena jika PSBB ini berhasil artinya edukasi tentang pentingnya protokol kesehatan masyarakat sudah berjalan sebagaimana mestinya.

" Saat ini vaksin dan obat Covid belum ditemukan. Maka kita tidak heran pemerintah  kebijakan yakni berdamai ddan berdampingan dengan Covid. Kita tidak mau gagal ekonomi dan target pembangunan tidak tercapai. Tapi menyelamatkan nyawa tetap nomor satu. Dan itu sesuatu yang harus kita jaga bersama sekarang," jelasnya.

Pada kesempatan itu HD juga tak lupa mengapresiasi Pemkot Prabumulih yang sudah menyalurkan insentif bagi para tenaga kesehatan. Upaya ini diharapkan dapat memompa semangat nakes untuk menghadapi gelombang pasien yang tidak terukur. 

Sementara itu Walikota Prabumulih Ridho Yahya mengatakan,Selain penyaluran insentif bagi tenaga kesehatan yang sudah dilakukan sebelum Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya memutus mata rantai Covid di Prabumulih.

Tak hanya menyemprotkan disinfektan pihaknya bahkan telah mendistribusikan hampir 57 ribu masker ke masyarakat. Agar lebih cepat melakukan pencegahan dan tidak.lagi kecolongan, pihaknya bahkan pernah berencana membeli PCR untuk memudahkan pemeriksaan sampel di Prabumulih.

" Untuk pasien 02 kami kecolongan. Karena kabar positif itu baru didapat setelah seminggu pasien meninggal. Makanya kami tidak mau lagi kecolongan, karena belum boleh beli PCR kami pakai rapid tes dan sudah 3600 rapid tes yang dimanfaatkan," jelasnya. 

Saat ini diakuinya kurva pasien positif Covid sudah mulai stagnan di Prabumulih. Apalagi ditambah PSBB sehingga mereka yakin bisa segera memberlakukan new normal di Prabumulih.

Selain memantau penerapan PSBB di titik-titik check poin, Bundaran, Simpang Patung Kuda dan Terminal,  Gubernur Sumsel H.Herman Deru juga meninjau pasar pagi yang ada di dalam terminal. Disini Gubernur HD melihat langsung skema social distancing yang diterapkan bagi pedagang pasar. Sebelumnya Gubernur HD juga memberikan arahan langsung terkait cegah Covid pada Gugus Tugas Penanganan Covid di Kantor Walikota Prabumulih.

GUS AMI Ketum PKB Menyalurkan Bantuan Sembako dan APD Kepada Masyarakat Melalui DPC PKB Muara Enim

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Dalam rangka Aksi Melayani Indonesia (AMI) Covid-19 Partai Kebangkitan Bangsa yang di Pimpin oleh Ketua Umum Abdul Muhaimin Iskandar yang akrab di sapa Gus Ami ini melakukan Distribusi 1 Juta Masker Se-Indonesia.

DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui DPC PKB Kabupaten Muara Enim menyalurkan pembagian 300 paket sembako serta Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker tahap pertama 1000 pcs dan tahap kedua 3000 pcs hingga berjumlah total 4000 pcs ke para tukang ojek dan tukang becak serta seluruh masyarakat yang berada di seputaran wilayah Kec. Muara Enim bertempat di Kantor DPC PKB Jalan Lintas Muara Enim-Palembang, Jumat (29/5/2020).

Ketua DPC PKB Muara Enim, Irul. S.H menyampaikan saat acara pembagian bantuan ini merupakan bantuan dari Ketum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar untuk masyarakat yang sangat terdampak Covid 19 Se-Indonesia,"terangnya.

"Semoga bantuan ini bermanfaat bagi yang menerimanya dan kita juga berdoa agar Virus Corona ini cepat berlalu atau di angkat oleh Allah SWT dari kehidupan manusia di dunia ini,"harap Irul.

Turut hadir dalam acara pembagian bantuan ini Wakil Ketua DPW PKB Propinsi Sumatera Selatan H. Juarsah, S.H, Ketua Perempuan Kebangsaan Kota Palembang Dra. Hj. Nurhilliyah, Anggota DPRD Muara Enim Fraksi PKB M. Candra, S.H serta para pengurus DPC PKB Kab. Muara Enim.

H. Juarsah, S.H mewakili DPP dan DPW PKB disela acara mengatakan ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar umumnya kepada masyarakat Indonesia dan khususnya di Kabupaten Muara Enim, kami ucapkan berterima kasih kepada Ketum DPP PKB.

"Semoga bantuan ini bermanfaat dan dapat meringankan sedikit beban ekonomi masyarakat di Muara Enim yang terdampak Covid-19 walaupun tidak secara menyeluruh,"harap Juarsah.