28 Agustus 2020

Enam Tahun Menderita Stroke, Mawarti Menangis Haru Dapat Pengobatan Gratis Gubernur Herman Deru

Liputansumsel.com

# Safari Jumat di Lorong Badai Kalidoni Palembang


Palembang - liputansumsel.com--Begitu banyak sekali manfaat yang di dapat oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat melaksanakan agenda safari jumat. Selain dapat melihat secara langsung kondisi daerah yang di kunjungi, dirinyapun juga bisa mengetahui keadaan masyarakat sekitar. 


Seperti yang dilakukan ketika usai melaksanakan Safari Jumat di Masjid Nurul Iman, Jalan May. Zen Lorong Badai RT 32 RW 07 Kelurahan Sei Lais Kecamatan Kalidoni Palembang, Jumat (28/8).


Didalam perjalanan pulangnya sontak Gubernur Herman Deru HD menghampiri salah satu rumah warga dan ternyata ada seorang ibu yang sedang duduk tak berdaya akibat penyakit stroke yang dideritanya selama kurang lebih enam tahun. 


Sambil bertanya langsung kepada Mawarti dan keluarga, Gubernur Herman Deru menyarankan agar ibu Mawarti untuk di bawak ke Rumah Sakit Pemerintah Daerah (RSUD).


"Kalau mau nanti dibawa kerumah sakit nanti tidak usah bayar. Nanti dibawa kerumah sakit Siti Fatimah atau Ernaldi Bahar,"ucapnya.


Dia juga menyarankan agar ibu Mawarti untuk dapat berunding secara keluarga agar dibawa ke rumah sakit secepat mungkin.


"Ibu berunding dulu sama keluarga kalau mau berobat nanti di bawa ke rumah sakit punya Pemerintah dan tidak bayar. Cepat sembuh ya bu," kata HD.


Mengetahui bahwa yang dihadapannya adalah sosok Gubernur Herman Deru, seketika itu ibu Mawarti hanya bisa duduk sambil menangis seraya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian dari Gubernur Herman Deru

Herman Deru: Inventarisir Semua Adat Budaya Sumsel Agar Tidak Punah

Liputansumsel.com


Palembang -liputansumsel.com-- Inventarisir semua adat dan budaya semua suku di Sumsel. Demikian pesan Gubernur Sumsel H.Herman Deru kepada Pengurus Pembina Adat Sumsel yang datang beraudiensi dengannya, di ruang tamunya, Jumat (28/08/20) siang.


Menurut HD, di wilayah Sumatera, Sumsel memiliki keunikan tersendiri yakni memiliki lebih banyak suku dibandingkan daerah seperti Aceh, Lampung, Bengkulu. Oleh karena itu segala adat istiadat budaya baik berupa pakaian adat, menurutnya perlu diinventarisir agar tidak semakin punah.


" Saya ingin ada inventarisir khusus dari masyarakat adat. Jadi dibuatkan zonanya dan petunjuk. Inventarisir ini harus sesegera mungkin agar kearifan lokal ini tidak punah. Karena selama ini kita cuma bisa melihatnya di acara-acara pernikahan adat saja," ujar HD.


Inventarisir itu lanjutnya bisa dari hal-hal paling kecil seperti tanjak khas Sumsel yang berbeda-beda di tiap suku. " Itukan bentuknya beda-beda. Nah sepakati dulu ini yang khas Sumsel yang mana. Baru kemudian baju adat dan lainnya. Bila perlu kita masukkan ini ke pelajaran muatan lokal di sekolah," jelasnya.


Lebih jauh kata HD perbedaan itu justru jadi keunikan tersendiri bagi Sumsel, karena meski berbeda namun Sumsel tetap menjadi salah satu daerah yang paling damai di Indonesia bahkan terkenal dengan label zero konflik. Menurutnya hal ini tak lepas dari peran serta semua elemen masyarakat termasuk pengurus pembina adat yang memang kompeten di bidangnya.


" Itu yang membuat kita unik. Dan kota juga terkenal sebagai suku yang suka berunding dan ini harus terus dipertahankan," ucapnya.


Selain inventarisir zona dan pakaian, HD juga berencana membuatkan aturan baru untuk kepengurusan ini di Kab/Kota. Dimana semua akan dihandle oleh Provinsi. 


 " Bukan untuk dipisah-pisahkan tapi untuk kebersamaan dan biar ada kebanggaan buat pengurus juga," tambah Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) untuk Indonesia tersebut.


" Saya ini Ketua DMDI Indonesia. Bagaimana Saya mau cerita kemelayuan se Indonesia kalau di didaerah Saya sendiri tidak benar," katanya.


Untuk memaksimalkan kerja pengurus Pembina Adat ini dalam kesempatan tersebut, Gubernur HD juga memberikan bantuan satu unit mobil operasional.


Sementara itu Ketua Umum Pengurus Pembina Adat Sumsel H.Albar Sentosa Subari mengatakan selain melaporkan rencana Program Kerja mereka tahun 2019-2024 mendatang, kedatangan mereka ini juga dalam rangka menghidupkan kembali pesirah adat di Sumsel.


" Pada akhir kalender nanti berencana membentuk pagelaran sampai rembuk adat dengan memanggil perwakilan 17 kab kota untuk Rakor. Dan ini butuh sekali support dari Gubernur Sumsel," ujarnya.


Selain Ketua Umum Pengurus Pembina Adat Sumsel, audiensi tersebut juga turut dihadiri Wakil Ketua Pengurus Pembina Adat Sumsel, H. Iskandar Zulkarnain, Sekum Pengurus Pembina Adat Sumsel DR.A.Erwan Suryanegara, Bendahara Umum Pengurus Pembina Adat Sumsel H. Zulkarnain Harun serta Kabid Dokumentasi dan Publikasi Budaya Drs.Rapanie Igama. Serta yang mendampingi Gubernur Sumsel Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Sumsel Akhmar Najib, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal, TGUPP Bidang Budaya dan Pariwisata Hidayat Komsu serta TGUPP Bidang Hubungan Antar Lembaga Syamsu Sugianto

Feby Deru Segera Hadirkan Perpustakaan di Kriya Sriwijaya

Liputansumsel.com


Palembang - liputansumsel.com--Ketua Dekranasda Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Febrita Lustia Herman Deru mengatakan dalam waktu dekat Kriya Sriwijaya segera memiliki perpustakaan. Dimana perpustakaan tersebut diperuntukan bagi pengunjung yang hadir untuk mengetahui filosofi seluruh hasil pengerajin yang ada di Kriya Sriwijaya. 


Hal itu disampaikannya usai menghadiri Pembukaaan karya kreatif Indonesia 2020 seri 1 dan pameran kerajinan UMKM Unggulan Binaan Bank Indonesia, secara virtual di Gedung Kriya Sriwijaya, Jumat (28/8).


“Kriya Sriwijaya kita buatkan perpustakaan, isinya tentang songket yang ada di Provinsi Sumsel dan kerajinan provinsi Sumsel. Jadi nantinya pengunjung yang belum tau bisa mengetahui filosofinya tentang kerajinan yang ada di Provinsi Sumsel. Kriya Sriwijaya ini buka dari Hari Senin hingga Sabtu dan jam 10 hingga jam 5 sore,” tuturnya 


Feby turut mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah berkontribusi aktif dalam pengembangan UMKM yang inovatif, produktif, dan memiliki daya saing tinggi. 


“Bank Indonesia juga telah memberi dukungan dan sumbangsih di Kriya Sriwijaya, pusat edukasi, pameran, dan pemasaran produk kerajinan unggulan UMKM Sumatera Selatan. Kami berharap Bank Indonesia dapat terus membantu pembinaan dan pengembangan UMKM, agar pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat sumsel dapat terus meningkat,” ungkapnya



Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 Seri I yang diikuti oleh 377 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). binaan Bank Indonesia terdiri atas 127 pengerajin Kain, 132 pengusaha makanan dan minuman, 74 pelaku Kriya, dan 44 UMKM Kopi. 


Gubernur Bank Indoenesia Perry Warjiyo mengatakan, dengan mengusung tema "Mendorong UMKM sebagai Kekuatan Baru Perekonomian Nasional di Era Digital", KKI 2020 juga menjadi bagian dari dukungan nyata Bl terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Peduli Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat, Pemkab OKI melalui Dinas Pertanahan Adakan Penelitian

Liputansumsel.com


OKI, Liputan Sumsel.Com - Dalam rangka melindungi hak-hak masyarakat hukum adat, terutama hak terhadap tanah ulayat, pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui Dinas Pertanahan menyelenggarakan kegiatan penelitian identifikasi tanah hak ulayat di wilayahnya. 


Penelitian diawali dengan kegiatan FGD yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2020. Dari hasil FGD, teridentifikasi beberapa lokasi yang berpotensi terdapat tanah hak ulayat. Dari beberapa lokasi yang diduga terindiksi tanah hak ulayat  pada tahun ini dilakukan penelitian terhadap salah satu diantaranya, yaitu di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam.


Dalam kegiatan penelitian ini pemkab OKI menggandeng konsultan peneliti dari CV Lenea yang menjadi pelaksana kegiatan tersebut. 


Penelitian dilakukan dengan mengkaji beberapa hal terkait kriteria keberadaan tanah hak ulayat yang mengacu pada beberapa peraturan tentang tanah hak ulayat yaitu UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 18 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penatausahaan Tanah Ulayat Kesatuan Masyarakat Hukum Adat, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat.


Kegiatan pengumpulan data dilakukan oleh team peneliti dari CV Lenea pada tanggal 6-8 Agustus 2020 di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam, OKI. Kesimpulan penelitian mengungkap bahwa di Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam tidak terdapat tanah hak ulayat. 


Kesimpulan ini didapat dari analisis data penelitian bahwa masyarakat Desa Bukit Batu bukan merupakan masyarkat hukum adat dan tidak memiliki tanah yang diklaim sebagai tanah milik bersama oleh masyarakat.


Menurut Fajar Setya Hadi,M.Si sebagai ketua Tim peneliti CV Lenea, memgungkapkan bahwa "masyarakat Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam memiliki kecenderungan sebagai masyarakat biasa yang telah tunduk pada hukum-hukum negara pada umumnya.


Fajar menambahkan Secara kepemilikan lahan, masyarakat Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam juga memiliki sistematika kepemilikan pribadi."


Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Tim Peneliti CV. Lenea,  merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir agar diharapkan dapat membantu mengupayakan pemberian kepastian secara hukum atas status tanah milik pribadi masyarakat Desa Bukit Batu Kecamatan Pangkalan Lampam. 


“Dengan kepastian hukum berupa sertifikat tanah, misalnya, maka hak masyarakat atas tanah pribadinya dapat terlindungi dan terjamin secara hukum. Hal ini dapat meminimalisir potensi konflik tanah antar sesama masyarakat ataupun masyarakat dengan pihak-pihak lainnya,” tegasnya.(A2)

PDI Perjuangan Resmi Mengusung Kuryana-Johan

Liputansumsel.com


BATURAJA- liputansumsel- Partai Pemenang Pemilu di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang mendudukkan kadernya atau memiliki kursi di DPRD OKU, Partai PDI Pejuangan resmi mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati OKU Drs H Kuryana Azis dan Drs Johan Anuar SH MM. 



Pernyataan Partai PDI Perjuangan mengusung pasangan Kuryana-Johan dengan jargon Bekerja Lanjutkan ini langsung disampaikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri melalui virtual, Jum'at (28/8). 


Berlabuhnya PDI Perjuangan mengusung Kuryana-Johan mengikuti jejak parpol lainnya seperti Partai PPP, PAN, PKPI, PBB, PKS, Gerindra, NasDem, dan baru menyusul PDI Perjuangan. Sementara Partai Golkar direncanakan besok,  Sabtu (29/8) akan membuat pernyataan resmi mengusung Kuryana-Johan. 



Sementara itu, Partai PDI Perjuangan langsung menyerahkan SK mengusung Kuryana-Johan disampaikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri melalui virtual dengan disaksikan oleh Pimpinan Wilayah Provinsi Sumsel Giri Ramanda Kiemas Jumat (28/8) di Sekretariat DPW PDI-P Sumsel. Sementara SK langsung diterima oleh Johan Anuar SH MM.


Ketua DPC PDI Perjuangan Fahlevi Maizano kepada awak media membenarkan jika PDI Perjuangan telah memberikan SK rekomendasi  terhadap pasangan Kuryana – Johan. 



" PDI Perjuangan telah resmi mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati OKU, Kuryana-Johan dan SK rekomendasi itu langsung dibawa oleh pak Johan,” katanya


Fahlevi menjelaskan ada 5 point yang harus benar-benar dijalankan dalam SK rekomendasi itu, pertams PDI Perjuangan  merekomenasikan pasangan Kuryana – Johan. 




Kedua menginstruksikan DPC PDI Perjuangan Kabupaten OKU untuk mendaftarkan pasangan Kuryana  – Johan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati dari PDI Perjuangan ke KPU OKU


Ketiga  DPP PDI Perjuangan  menginstruksikan seluruh jajaran DPC PDI Perjuangan OKU,  untuk mengamankan, menjalankan dan memperjuangkan terpilihnya Kuryana-Johan untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati OKU. 



Keempat PDI Perjuangan akan memberikan sanksi organisasi kepada mereka yang tidak mengindahkan instruksi dan melakukan aktivitas diluar kebijakan sesuai dengan poin ke 4 dalam SK rekomendasi PDI Perjuangan dan kelima mampu mengamankan kemenangan Kuryana-Johan bila terpilih nantinya. 




Berdasarkan hasil rekapitulasi parpol yang telah mendukung pasangan Kuryana-Johan, hampir semua parpol pemenang pemilu yang menduduki kadernya di DPRD OKU, hanya tersisa dua parpol yang belum menentukan sikap mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati OKU yaitu Partai PKB dan Partai Hanura. (*tim)