24 Maret 2023

Masjid Agung Solihin Kayuagung, Rumah Ibadah yang Ramah, Profesional dan Memberdayakan Umat

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSep.Com---Kemakmuran masjid tidak diukur dari luasnya tanah, megahnya bangunan, atau banyaknya saldo kas di rekeningnya. Tapi dari bagaimana tata kelola masjid bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk menjadi sarana beraktivitas, mengedukasi, membimbing dan memberdayakan masyarakat melalui manajemen infak yang baik. 


Masjid Agung Solihin Kayuagung telah memberi teladan. Pengelolaan masjid yang tidak hanya sebatas tempat ritual ibadah namun juga ruang interaksi antar umat serta memberi solusi terhadap berbagai persoalan umat. Pengelolaan keuangan masjid menjadi faktor penentu keberhasilan masjid ini sebagai tempat pembinaan sekaligus solusi persoalan umat.


Ditemui selepas Sholat Ashar pada Kamis, (23/3/23) Ketua Takmir Masjid Agung Solihin Kayuagung, H. Antonius Leonardo menceritakan Masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Ogan Komering Ilir ini dimakmurkan oleh empat unsur, yaitu pemerintah, aghnia (pengusaha), jema’ah dan umat. 


“Sebagai masjid besar Kabupaten, masjid ini menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di Ogan Komering Ilir dari tata kelola peribadatan hingga keuangannya agar masjid tidak sekedar menjadi tempat ritual peribadatan tetapi juga menyejahterakan umat,”terang dia.


Masjid yang berdiri tepat di pinggiran Sungai Komering ini tampak megah, bangunannya berwarna putih bersih. Ornamen khas Sumatera Selatan berwarna emas dan merah maroon menambah ke indahan Masjid. Di Halaman Masjid terdapat miniatur Perahu Kajang yang menjadi ikon masyarakat Kayuagung. Setiap tahun masjid ini direnovasi untuk memberi kenyamanan bagi jema’ah. Pemugaran paling signifikan dilakukan di masa kepemimpinan Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE sehingga masjid ini jadi ikon wisata religi di kota ini.


Misi melayani Jema’ah


Selain keindahan bangunannya, Manajemen takmir masjid juga menjadi daya tarik jema’ah untuk betah beribadah di masjid ini. H. Anton memaparkan ada 3 (tiga) prinsip pelayanan yang diterapkan oleh pengurus masjid kepada jema’ah antara lain, keamanan, kenyamanan, dan tertib peribadatan.


“Masjid itu harus ramah dengan jema’ahnya. Terbuka dan melayani” terangnya.


Untuk pengamanan masjid masjid Agung Solihin memiliki 3 orang petugas keamanan yang berjaga selama 24 jam. Petugas ini dibagi mejadi 3 ship per 8 jam.


“Ada petugas khusus yang menjaga kendaraan bahkan sendal jema’ah. Mereka kita beri insentif yang layak sesuai beban tugasnya agar jangan ada jema’ah yang hilang kendaraan karena beribadah di masjid ini” terang dia.


Untuk parkir kendaraan jema’ah juga tidak dipungut uang parkir oleh petugas tambah Anton.


Untuk memberi kenyamanan, kebersihan masjid jadi prioritas. Takmir masjid menugaskan beberapa orang marbot yang setiap hari menjaga kebersihan masjid. Mulai dari bagian dalam masjid hingga toilet dijaga agar selalu bersih. Kesejahteraan para Marbot ini juga diperhatikan.


“Melalui infak jema’ah juga kita bisa memberi honor kepada para Marbot dengan upah yang layak karena penting memperhatikan kesejahteraan meraka” ungkapnya.


Sementara untuk tertib peribadatan Masjid Agung Solihin memiliki 3 orang imam tetap. Dua diantaranya merupakan Hafidz Al Qur’an 30 Juz.


“Yang datang ke masjid berasal dari berbagai latar belakang bukan hanya orang-orang yang sudah terbiasa beribadah. Ada yang baru mengenal agamanya. Ada yang ingin belajar. Kehadiran imam tetap penting dalam tata kelola Masjid tidak hanya mengimami sholat tetapi juga menjadi guru dan panutan jema’ah” ujar Anton.


Soal peribatan ini papar H. Anton masjid memiliki beberapa program bimbingan dan edukasi umat.


“Kita punya program dauroh rutin seperti yang sudah dilaksanakan dauroh cara bersuci dan sholat yang baik, dauroh mengurus jenazah dari mentalkin sampai dengan menguburkan mayit. Ilmu-ilmu yang banyak diperlukan oleh umat namun kadang banyak yang melupakan.” Terang dia.


Pelatihan dauroh itu diajarkan ustadz dan praktisi. Sekali pelaksanaan daurah jelas Anton pengurus Masjid mengeluarkan biaya berkisar 14 juta rupiah.


“Dari infak dan sedakah tadi. Agar memberi manfaat kepada umat.” Ujarnya.

.

Berdaya dengan Prinsip Transparansi Tata Kelola Infak Umat


H. Anton menjelaskan pada awalnya masjid Agung hanya mengandalkan infak rutin sebagai sumber utama pendanaan masjid. Kemudian infak itu berkembang menjadi Gerakan infak jema’ah mandiri dengan tujuan menciptakan Jemaah yang mampu mandiri secara financial.


Gerakan tersebut sukses menaikkan infak masjid tiap pekan hingga 200 persen melalui pengelolaan manajemen terukur sehingga masjid memberi kontribusi bagi masyarakat dan kesejahteraan umat.


“Prinsipnya adalah transparansi memberi keyakinan kepada orang yang berinfak bahwa harta yang dia sisihkan bermanfaat dan mengalir pahalanya” ucap Anton.


H. Anton yang juga menjabat Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra di Sekretariat Daerah Kabupaten OKI ini mengatakan pengelolaan infak masjid Agung Solihin layaknya tatakelola keuangan di birokrasi. 


“Ada tahapan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan hingga pengendalian berbasis akrual,” terang dia.


Keberhasilan pengelolaan keuangan masjid itu tidak terlepas dari manajemen infak umat yang diatur rapi dan tepat sasaran. Ada kotak infak khusus kemakmurkan masjid, Kotak infak menyantuni anak yatim, infak umrah Jemaah serta infak kemaslahatan umat.


“Jadi seperti perencanaan keuangan daerah ada kode rekening dan kotak infak khusus. Dari situ kita bisa mengumrohkan jema’ah, menyantuni anak yatim bahkan membantu jema’ah dan masyarakat sekitar yang tertimpa musibah.” Ujarnya.


Sampai dengan tahun ini jelas H. Anton Masjid Agung Solihin Kayuagung telah menghabiskan dana sekitar 600 juta rupiah untuk menyantuni anak yatim.


Gerakan Subuh Berjemaah Berhadiah Umroh


Gerakan Salat Subuh Berjamaah Masjid Agung Sholihin merupakan upaya takmir masjid untuk menjadikan masjid selayaknya masa Rasulullah Muhammad SAW 

"Nabi dan para sahabat tidak pernah melaksanakan sholat wajib di rumah. Mereka melaksanakan sholat wajib berjamaah di masjid," kata H. Anton.


H. Anton mengatakan, pengurus Masjid Solihin Kayuagung selalu menggalakkan salat jamaah di Masjid. Seperti dicontohkan Nabi terutama sholat Subuh berjemaah melalui Gerakan Salat Subuh berjemaah di masjid.


Bagi Jemaah yang rutin Solat Subuh berjemaah di Masjid ini berkesempatan mendapat hadiah umroh ke Tanah Suci Makkah.


"Untuk tahun ini ada 2 orang jamaah bakal diberangkatkan umroh untuk periode program salat subuh berjamaah," ujar Anton. 


Tentunya ada persyaratan yang wajib dipenuhi untuk mendapatkan hadiah umroh ini. Yakni berusia di atas 17 tahun dan aktif salat lima waktu di Masjid. Lalu terpenting lagi aktif salat subuh berjamaah di Masjid Agung Sholihin Kayuagung. 


Program ini tambah H. Anton menggunakan sistem poin. Jemaah menukarkan poin salat subuh berjamaah minimal 40 hari dengan kupon umroh.


"Semoga dengan adanya program gerakan salat subuh berjamaah di Masjid ini, bertambah banyak masyarakat yang salat subuhnya di Masjid," katanya. 


H. Anton berpesan, meskipun ada program gerakan salat subuh berjamaah berhadiah umroh, masyarakat diminta untuk tetap niatkan ibadah semata-mata karena Allah SWT. 


Rumah Para Penghafal Al-Qur’an


Suana hati yang damai kian terasa sejak memasuki pelataran masjid. Di Pojok-pojok Masjid terdapat anak-anak muda belia tampak khusus dengan hafalannya. Masjid ini sudah menjadi rumah bagi para pecinta Al-qur’an.


“Ada puluhan anak-anak penghafal Al-Qur’an disini. Kita fasilitasi biar beri berkah bagi masjid dan masyarakat sekitar” terang H. Anton.


Tidak hanya menghafal para Hafidz ini terang juga mengajari jema’ah dan masyarakat yang ingin memperbaiki bacaan bahkan memperdalam ilmu Alqur’an.


“Biasanya selepas magrib jika tidak ada dauroh mereka mengajari jema’ah sini membaca Al-Qur’an,” Tambah Anton.


Suasana Ramadhan 1444 H kian terasa khidmat di Masjid Agung Solihin. Takmir masjid telah menyiapkan berbagai program untuk melayani umat yang ingin meningkatkan ketaqwaannya di bulan suci ini. Program tersebut antara lain pembagian takjil bagi jema’ah dan musafir, kultum selepas sholat zuhur dan Sholat Tarawih 1 malam 1 Juz.


“Banyak keutamaan khatam Al Qur’an saat sholat tarawih. Kebiasaan ini sudah kita jalankan sejak 10 tahun terakhir. Lalu kultum ba’da Zuhur itu karena kita lihat masjid ini ramai di waktu zuhur terutama oleh pegawai perkantoran sekitar masjid. Kita juga program membagikan 200 takjil untuk jema’ah dan musafir yang mampir untuk Sholat Magrib” kata Anton.


Menjelang pembagian Zakat, Infak dan Shodaqoh di akhir Ramadhan nanti jelas Anton. Pihak masjid telah menunjuk panitia amil. Bahkan terangnya Masjid telah memiliki data mustahik atau orang yang berhak menerima zakat.


“Data mustahik itu terus dilakukan permbaruan agar yang menerima zakat benar-benar orang yang tepat. Selain itu penerima zakat tidak perlu datang berkerumun di masjid saat pembagian. Mereka cukup tunggu di rumah kita yang antarkan,” .


Sementara untuk pelaksanaan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha juga dilaksanakan dengan tertib. Panitia kurban membagikan daging kurban langsung ke rumah-rumah warga.


Bahkan pengurus masjid menjalin kerjasama dengan rumah pemotongan hewan bersertifikasi untuk menjaga kualitas hewan kurban.


“Alhamdulilah untuk kurban di masjid ini terus bertambah dari tahun ke tahun karena kita menjaga kualitas hewan kurbannya serta memanajemen pembagian daging kurban,” terang Anton.


Hewan kurban yang dibagikan berasal dari perorangan dan juga hasil arisan dari Jemaah Masjid.(Pov)

Teddy Minta UMKM Pasar Bedug Jaga Kebersihan dan Tak Gunakan Bahan Makanan Berbahaya

Liputansumsel.com


Baturaja ,liputansumsel.com- Dalam kata sambutannya membuka Kegiatan Pasar Bedug 1444 H/2023 M di Jalan Gajah Mada Taman Kota (Tamkot) Baturaja pada Kamis sore (23/3/2023), Pj Bupati OKU H. Teddy Meilwansyah meminta kepada para pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan Pasar Bedug agar jangan menyajikan makanan yang menggunakan bahan-bahan yang mengandung zat kimia yang bisa membahayakan bagi tubuh manusia.

"Silahkan menggunakan bahan-bahan makanan yang tidak mengandung unsur-unsur yang membahayakan terutama pada bahan-bahan pewarna makanan. Itu juga harus dipilih jangan sampai nanti zat warnanya diambang batas, yang tidak boleh dikonsumsi oleh tubuh manusia. Selanjutnya penggunaan bahan pengawet juga jangan digunakan, kalau bisa karena bahan pengawet ini juga walaupun ada batas-batasannya, namun seyogyanya kalau bisa kita hindari dan jangan digunakan," pintanya.


Lebih lanjut, Tedy meminta agar nantinya para pelaku UMKM setiap lapak untuk bertanggung jawab pada kebersihan di lapaknya masing-masing karena tempat mereka berjualan merupakan lalu lalang kota, tempat pusat kota dimana akan dilalui oleh masyarakat Baturaja dan sekitarnya.

"Untuk itu jagalah kebersihan di tempat lapaknya masing-masing. Kalau bisa disiapkan tempat sampah atau kotak sampah di tempat berjualan ini sehingga nantinya kalau ada yang akan dibuang bahan-bahan yang tidak digunakan lagi bisa dibuang di satu tempat, dan nanti akan diambil oleh petugas kebersihan atau teman-teman dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Selamat menjalankan ibadah puasa pada kita senua," lanjutnya. 


Tedy berharap mudah-mudahan Multiplier Effect yang ditimbulkan dari Pasar Bedug dapat betul-betul meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran para pelaku UMKM, dan juga menggerakkan roda perekonomian yang ada di Kabupaten OKU.

"Mudah-mudahan pelaksanaan Pasar Bedug ini dapat berlangsung dengan lancar, sukses dan yang penting dapat memenuhi kebutuhan para jamaah, para muslimin-muslimat yang sedang berpuasa. Dan, kami yakin dan percaya di Pasar Bedug ini mungkin banyak sekali makanan-makanan yang tidak kita jumpai pada hari-hari biasa, dan ini mudah-mudahan yang dijual nanti memang betul-betul bisa dimanfaatkan oleh para muslimin-muslimat yang sedang melaksanakan ibadah puasa," ucapnya sambil membuka kegiatan Pasar Bedug 1444 H/2023 M dengan mengucapkan Basmallah.


Dalam laporannya, Plt Kadin Koperasi dan UKM Ermuni Saurimin juga menyatakan sekitar lebih kurang 200 pelaku UMKM yang terhimpun di kegiatan Pasar Bedug telah memiliki legalitas usaha, bersedia mematuhi tata tertib dan peraturan cara berjualan di Tamkot.

"Kemudian bersedia menyajikan kuliner yang bebas dari unsur kimia berbahaya, harus bersedia dilakukan Uji Sampel melalui Sidak BPPOM dan dinas terkait sehingga dengan harapan kita semua, dapat menjamin keamanan batiniah para konsumen masyarakat OKU yang berbelanja, khususnya kaum muslimin dan muslimat yang menjalankan ibadah puasa," ujarnya.


Usai kata sambutan dari Pj Bupati OKU, acara dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Isteri Pj Bupati OKU, isteri Pj Sekda OKU, isteri Dandim 0403 dan anggota DPRD Hj. Indrawati. 


Acara pembukaan kegiatan Pasar Bedug yang dibuka dengan Doa dipimpin Ustad M. Ali dari Kankemenag OKU ini juga dihadiri Pj. Sekda OKU, Kapolres dan Dandim 0403 OKU, Ketua PN Baturaja, Ketua MUI dan Baznas OKU, Camat, Kadin, jajaran di Pemda OKU, Tomas, Toga dan Tamu undangan lainnya. 


(Duan)

23 Maret 2023

Ternyata Masih Ada Pejabat yang Pakai Dana Baznas Selain Kabag Kesra

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com- Wakil Ketua 1 Baznas Kabupaten Ogan Komering (OKI) Provinsi Sumsel Pipin akhirnya blak-blakan, dia mengatakan tidak hanya Kabag Kesra Setda OKI Syamsudin yang memakai Dana Baznas, namun juga mantan Kabag Keuangan Ahmadin Ilyas yang saat ini menduduki jabatan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten OKI, juga memakai dana umat tersebut sebesar Rp 30 juta, sampai saat ini belum juga mengembalikan,"Biar semua tahu Pak Madin juga ada hutang di Baznas Rp 30 juta,"ujar Pipin Kamis(23/3/2023).


Menurut Pipin yang bersangkutan meminjam dana Baznas sejak masih menjabat Kabag Keuangan Setda OKI,"Silakan semuanya tahu, karena saat ini gara-gara hutang tersebut belum dibayar kami sebagai pengurus baru minta diaudit pihak independen terhambat,"terang Pipin. 


Dikatakan Pipin sebagai pengurus Baznas yang baru pihaknya merasa senang hal ini diungkap ke publik,"Jujur saya senang karena ini dana umat besar pertanggungjawabannya dunia akhirat,"tegas Pipin. 


Dengan telah diungkapnya para oknum pejabat yang memakai dana umat ini pihaknya berharap agar mereka segara mengembalikan dana yang terpakai,"Kita berharap segera dikembalikan,"ucapnya. 


Terpisah Asisten Setda OKI bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) , Antonio Leonardo,terkait hal ini angkat bicara segera akan memanggil para pejabat yang memakai dana umat tesebut untuk dimintai keterangan,"Nanti akan kita panggil, kalau memang itu hutang mau tidak mau harus dibayar,"ungkapnya. 


Dilanjutkan Anton, dengan kejadian ini bisa saja menurunkan kepercayaan masyarakat khususnya ASN yang ingin membayar zakat, sementara capaian dana Baznas di OKI sendiri saat ini belum maksimal.


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI, Ahmadin Ilyas, dikonfirmasi terkait hutang tersebut melalui pesan Whatsapp juga tak merespon, sama halnya seperti Kabag Kesra.


Ketua Baznas Kabupaten OKI, Nasir Bayd, membenarkan jika Syamsuddin meminjam dana Baznas sebesar Rp 100 juta saat itu dirinya bingung untuk meminjamkan dana sebesar itu,"Saya bingung karena setiap dana yang dikeluarkan itu ada prosedurnya,"jelas Nasir. 


Tapi kata Nasir, karena yang bersangkutan adalah Kabag Kesra sehingga dirinya meminjamkan dana tersebut yang katanya digunakan untuk kegiatan,"Tapi waktu meminjam janjinya empat bulan dikembalikan,sampai sekarang belum,"terang Nasir. 


Abdurrahman salah satu staf di Kesra sempat ditanya apakah dana Baznas boleh dipinjam, yang bersangkutan justru mengatakan tidak boleh. "Setahu saya tidak boleh. Bahkan untuk kegiatan yang saya pegang tidak pernah meminjam dana Baznas,"katanya. 


Mantan Kabag Kesra Setda OKI, H Reswandi, SIP, menegaskan tidak boleh dana Baznas dipinjamkan,apalagi dalam jangka yang lama,"Itu kan dana umat jelas tidak boleh,emang ada yang minjam apa," tanya Reswandi,"tuturnya.(SMSI OKI)

Kabag Kesra OKI ngutang Dana Baznas100 Juta Selama Tiga Tahun Tak Kunjung Di Kembalikan

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com - Kabag Kesra Setda Kabupaten OKI, Syamsuddin, diduga belum mengembalikan uang baznas yang dipinjamnya sebesar Rp 100 juta, padahal  dana umat tersebut yang dikumpulkan dari zakat para ASN sudah cukup lama dipinjamnya  yakni sejak tahun 2020, namun hingga sekarang belum dikembalikannya.


Kendati sebelumnya Pipin Wakil Ketua 1 Baznas Kabupaten OKI, menegaskan dana Baznas tidak boleh dipinjamkan dengan jumlah yang besar. Namun tak berlaku bagi Syamsuddin yang bertahun tahun meminjam dana umat tersebut.


Sumber media ini menyebutkan dirinya sangat yakin jika Syamsudin sampai saat ini belum mengembalikan dana yang dipinjamnya tersebut. “Saya yakin Syamsuddin belum mengembalikan pinjaman itu.” katanya.


Menurut sumber ini, dana Baznas itu adalah yang umat yang dipotong dari gaji ASN tidak boleh dipijam oleh seorang pejabat. “Itu kan dana yang bersumber dari zakat PNS, bagaimana kalau PNS tahu pasti mereka tidak rela dan kondisi ini akan mencederai kepercayaan masyarakat, khususnya ASN untuk berzakat.” jelasnya.


Mantan Ketua Baznas Kabupaten OKI, Nasir Bayd, membenarkan jika Syamsuddin meminjam dana Baznas sebesar Rp 100 juta. Saat itu dirinya bingung untuk meminjamkan dana sebesar itu. “Saya bingung karena setiap dana yang dikeluarkan itu ada prosedurnya.” jelas Nasir.


Tapi kata Nasir, karena yang bersangkutan adalah Kabag Kesra sehingga dirinya meminjamkan dana tersebut yang katanya digunakan untuk kegiatan. “Dia meminjam dana itu pada Oktober 2020, janjinya empat sudah dikembalikan, tapi sampai sekarang belum.” terang Nasir.


Menurut Nasir, itu sudah menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. “Itu tanggungjawab dia, lagian pak Sekda juga sudah mengetahui hal ini.” ujarnya.


Abdurrahman salah satu staf di Kesra sempat ditanya apakah dana Baznas boleh dipinjam, yang bersangkutan justru mengatakan tidak boleh. “Setahu saya tidak boleh. Bahkan untuk kegiatan yang saya pegang tidak pernah meminjam dana Baznas.” katanya.


Mantan Kabag Kesra Setda OKI, H Reswandi, SIP, menegaskan tidak boleh dana Baznas dipinjamkan. Apalagi dalam jangka yang lama. “Itu kan dana umat jelas tidak boleh. Emang ada yang minjam apa.” tanya Reswandi.


Kabag Kesra Setda OKI, Syamsuddin, saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, perihal ini yang bersangkutan tak merespon. Pesan yang terkirim hanya dibaca namun tak berbalas, kemudian dia menonaktifkan ponselnya hingga susah dihubungi.(red)

Meskipun Millenial, Tak Surutkan Langkah Rama Fitrah, Pimpin PKN OKU

Liputansumsel.com


Baturaja,liputansumsel.com- Meskipun berasal dari generasi millenial, tak menyurutkan langkah Rama Fitrah memimpin

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) di bumi Sebimbing Sekundang ini.


Hal tersebut disampaikan anak bungsu dari empat bersaudara kelahiran bulan Januari tahun 1996 ini saat ditemui di kediamannya di kawasan Bangsa Genteng, Sukaraya pada Rabu sore (22/3/23), Rama Fitrah menuturkan mungkin ia termasuk salah satu Pimpinan Parpol termuda di OKU. Sekarang ia menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang (Pimcab) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Kabupaten OKU untuk periode kepengurusan 2022-2027.

"Meskipun partai ini baru dan pimpinannya relatif masih muda, alhamdulillah PKN bisa lolos seleksi verifikasi dari KPU sehingga bisa ikut Pemilu 2024 nanti. Bahkan kami sudah berhasil membentuk Pimpinan Kecamatan (Pimcam) PKN di 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten OKU. Adapun yang menjadi Sekretaris PKN Cabang OKU yakni H. Amron Gunawan (H. Megan), putra dari KH. Ciamik seorang tokoh agama Islam di OKU. Untuk Pimpinan Daerah (Pimda) Sumsel diketuai Ir. Hj. Lucianty, SE. Salah satu tokoh politik dan pebinis wanita terbaik di Sumsel bahkan sampai tingkat nasional," tutur anak bungsu Mantan Ketua DPRD OKU ini.


Lebih lanjut, Rama mengatakan selain meneruskan jiwa dan darah politik sang ayah, ia memulai debut politik lokalnya ketika menjadi salah satu tim pemenangan almarhum Percha Leanpuri ketika maju menjadi Cabup OKU berpasangan dengan Nasir Agun. Selanjutnya pernah menjadi sekretaris Partai Beringin Karya atau Berkarya OKU. 

"Alhamdulillah dunia politik sudah tidak asing lagi bagi saya," ucapnya yang juga Ketua Generasi Muda (GMO) OKU. 


Ditanya mengapa tertarik dan memilih bergabung dengan PKN, Rama menjawab pertama, sesuai dengan AD ART PKN yang telah disahkan oleh Menteri Kemenkumham RI Tahun 2022 bahwa jati diri partai tersebut adalah religius, nasionalis, kerakyatan, kemakmuran, keadilan dan wawasan nusantara.

"PKN memiliki visi terwujudnya bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur dengan berwawasan nusantara. Ditambah lagi partai ini masih baru sehingga belum terkontaminasi intrik-intrik kepentingan politik yang sering terjadi pada parpol. Selain itu sosok Ibu Hj. Lucianty yang memimpin partai ini untuk Pimda Sumsel serta sosok inisiator terbentuknya partai ini Anas Urbaningrum dan Ketua PKN Pusat Gede Pasek Suardika," ujar anak muda yang energik dan supel ini.


Ditanya soal target PKN OKU untuk Pemilu 2024 nanti, Rama menjawab PKN akan mencoba menarik pemilih muda atau kaum millenial dengan slogan "Millenial milik PKN, PKN milik millenial. Ini bukan partai baru, ini baru partai". 

"Sejak terbentuk di Pusat pada tanggal 28 Oktober 2021, di Sumsel dan OKU pada bulan Januari 2022, PKN bertekad untuk meraih kursi di DPR RI, DPRD Tingkat 1 maupun 2. Alhamdulillah untuk OKU, kita sudah mempersiapkan bakal caleg untuk semua Dapil. Bahkan pada Provinsi Sumsel untuk Dapil V ; wilayah OKU Induk dan Selatan, kami sudah memiliki dua bakal caleg dari tokoh masyarakat yang ada di OKU. Mudah-mudahan untuk pusat, ada tokoh besar di Sumsel yang bersedia menjadi caleg PKN kedepannya. Adapun untuk program pada bulan puasa ini, kami akan mengadakan Safari Ramadhan ke seluruh Dapil yang ada di OKU guna bersilaturahmi, meningkatkan iman dan taqwa, mengenalkan serta mendekatkan PKN ke masyarakat. Insyaa Allah, kami yakin dan optimis pada tahun 2024 nanti, PKN bisa meraih banyak kursi di Dewan, bahkan menjadi unsur pimpinan DPRD OKU," ungkapnya.


Ditanya soal harapannya untuk PKN OKU, Rama berharap PKN bisa hadir memang benar-benar untuk menyampaikan aspirasi rakyat yang bermanfaat bagi agama, masyarakat dan bangsa. 

"PKN ingin melahirkan kader-kader yang benar-benar berkualitas, berintegritas dan amanah. PKN lahir dari rakyat dan berbuat untuk rakyat. Apalagi PKN mendapatkan nomor urut 9 dalam Pemilu 2024, yang mungkin bisa ditafsirkan bermakna sakral sebagai simbol 9 Wali, dan angka 9 merupakan angka tunggal tertinggi," pungkasnya.


(Duan)