Doa Bersama dan Pemotongan Tumpeng Hiasi HUT Ke 52 SPSI di Hotel Azza


Palembang, Liputan Sumsel.com - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Sumatera Selatan berlangsung meriah di Azza Hotel, Palembang, pada Selasa (20/2/25). Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumsel, Gordon Butar Butar, serta Ketua Pengurus Daerah Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (FSPPP-SPSI) Sumsel, Cecep Wahyudi, SP.


Dalam sambutannya, Cecep Wahyudi menegaskan bahwa perayaan HUT ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk memperkuat kualitas pengurus serikat pekerja melalui pelatihan khusus. Kegiatan pelatihan yang diadakan bertujuan membekali para pengurus dengan keterampilan komunikasi, mediasi, serta pemahaman hukum ketenagakerjaan agar mampu menjalin hubungan harmonis dengan pengusaha.


“Terkadang ada perbedaan pandangan antara pekerja dan pengusaha, namun hal tersebut merupakan bagian dari dinamika hubungan industrial. Yang terpenting adalah bagaimana kita mampu berkomunikasi dengan baik dan mencari solusi bersama. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para pengurus serikat dalam memahami cara menjalin hubungan industrial yang kondusif,” ujar Cecep Wahyudi.


Puncak acara HUT ke-52 SPSI ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur. Dalam kesempatan tersebut, Cecep juga menyampaikan harapannya agar hubungan antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah terus terjalin dengan baik dan mendapat dukungan dari semua pihak.


“Kami berharap ke depan bukan hanya serikat pekerja yang berperan aktif dalam menjaga hubungan harmonis, tetapi juga pemerintah dan APINDO. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, hubungan industrial di Sumatera Selatan akan semakin baik,” tambah Cecep.


Sementara itu, Ketua APINDO Sumsel, Gordon Butar Butar, menyambut positif penyelenggaraan HUT SPSI. Ia menilai bahwa hubungan antara pekerja dan pengusaha di Sumsel selama ini telah terjalin dengan harmonis.


“Sebagai pengusaha, kami ingin agar hubungan dengan tenaga kerja selalu berjalan dengan baik, sehingga tidak terjadi ketidaksepahaman yang dapat merugikan kedua belah pihak. Melalui acara seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa hubungan antara pengusaha dan pekerja sebenarnya dapat berjalan harmonis. Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan tenaga kerja meningkat dan dunia usaha berkembang lebih maju,” ungkap Gordon.


Gordon juga menambahkan bahwa hubungan industrial yang harmonis akan berdampak positif pada iklim investasi di Indonesia. “Jika hubungan ini terus terjaga, maka investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan,” jelasnya.


Ke depan, FSPPP-SPSI Sumsel akan menyesuaikan agenda kegiatan dengan menyambut bulan Ramadan, namun tetap fokus menyelesaikan berbagai isu ketenagakerjaan yang menjadi perhatian. Mereka berkomitmen untuk terus bersinergi dengan semua pihak dalam menjaga hubungan industrial yang harmonis dan kondusif.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.