Reses DPRD Sumsel di SMA N 3 Palembang : Warga Keluhkan Pungutan Komite, Pendidikan Jadi Sorotan Utama
Palembang, Liputansumsel.com,-Dalam rangkaian kegiatan reses tahun 2025, sejumlah anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terjun langsung ke daerah pemilihan masing-masing untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Salah satu isu yang terungkap dalam pertemuan tersebut adalah keluhan warga terkait pungutan uang komite sekolah yang dinilai tidak transparan dan memberatkan, terutama bagi keluarga rendahan.
Keluhan ini terdengar lantang saat anggota DPRD Provinsi Sumsel Daerah Pemilihan (Dapil) I menggelar Reses Tahap III Tahun Anggaran 2025 di SMK Negeri 3 Palembang, Jumat (22/8/2025).
Keluhan ini disampaikan oleh para wali murid di beberapa SMA Negeri 3 Palembang, yang disebut-sebut meminta sumbangan komite. Warga mengaku khawatir anak mereka akan mengalami kendala administratif.
"Saya sekarang datang ke sini sebagai anggota DPRD. Kalau dulu saya datang ke sini sebagai aktivis posyandu. Alhamdulillah saya bisa menyerap aspirasi teman-teman, apa yang dibutuhkan di masyarakat sini," kata salah seorang anggota DPRD saat berdialog dengan warga.
Lebih lanjut, anggota DPRD tersebut menuturkan bahwa Kelurahan 10 Ulu sudah seperti rumahnya. “Jadi mereka mengutarakan kebutuhan mereka. Kita dengan tangan terbuka menerima masukan mereka, dan tentunya akan kita bawa kerapat Paripurna,” tandasnya.
Sementara itu, Aryuda Perdana Kusuma, S.Sos, menjelaskan bahwa untuk pembangunan DAM yang mulai dibangun tahun 2015, aspirasi ini akan disampaikan ke PU SDA atau Balai Wilayah Sungai untuk mengetahui permasalahan DAM. “Sementara persoalan lampu jalan nanti kami koordinasikan dengan Pemkot Palembang,” bebernya.
Saat reses di Kelurahan 10 Ulu, masyarakat menyampaikan aspirasinya, salah satunya Herlina, yang menyampaikan keluhan
terkait pembangunan DAM di sungai Aur dari Provinsi. “Tidak ada peresmian dan sekarang sudah hancur bangunannya. Kedepan ini bisa dijadikan destinasi wisata,” ucapnya.
Saat reses di Kelurahan 10 Ulu, masyarakat menyampaikan aspirasinya, salah satunya Herlina, yang menyampaikan keluhan
terkait pembangunan DAM di sungai Aur dari Provinsi.“Tidak ada peresmian dan sekarang sudah hancur bangunannya. Kedepan ini bisa dijadi destinasi wisata",katanya.
Selain itu, terkait penerimaan siswa baru, masyarakat berharap sistem zonasi dapat memberikan kemudahan agar warga sekitar dapat bersekolah di SMA Negeri 4 atau SMA Negeri 8.
Reses ditutup dengan penyampaian dana bantuan pembangunan mushola yang berlokasi di daerah 10 Ulu. (ADV)
Tidak ada komentar
Posting Komentar