20 Mei 2024

Kejari Bersama Pemkot Terbitkan 21 KIA Bagi Anak Yatim Piatu

Liputansumsel.com


PANGKALPINANG, Liputansumsel.com, – Kejaksaan Negeri Kota Pangkalpinang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang menerbitkan 21 Kartu Identitas Anak (KIA) bagi anak yatim piatu dan dhuafa yamg dibagikan di Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pangkalpinang, Selasa (20/5/2024).


Penyerahan KIA secara simbolis dilakukan langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kota Pangkalpinang, Saiful Bahri Siregar, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang serta disaksikan oleh Forkopimda dan Kepala OPD Pemerintah Kota Pangkalpinang.


“Kejaksaan Negeri Pangkalpinang melalui Bidang Datun telah berhasil membantu menerbitkan kartu identitas anak dari Pondok yatim dhuafa Usman bin Affan dan LKS Muhammadiyah dengan total kartu yang sampai saat ini sebanyak 21 kartu identitas anak di mana kegiatan ini dilakukan atas kerjasama dinas sosial dan dinas kependudukan dan catatan sipil kota Pangkalpinang, ” ungkap Saiful.


Saiful menyebut pemberian KIA sebagai upaya Kejari bersama pemerintah kota untuk memberi perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional anak.


Selain itu, KIA berfungsi untuk melindungi pemenuhan hak anak, menjamin akses secara hukum, menjadi bukti identitas diri bagi setiap warga, mencegah perdagangan anak, dan memudahkan anak mendapatkan akses pelayanan publik seperti bidang pendidikan.


“Kalau dia mau mendaftarkan pendidikan harus punya identitas kesehatan perbankan dan bidang-bidang publik lainnya sebagai upaya perlindungan dan pemenuhan hak tersebut Kami merasa tergerak hati kami dalam bidang Datun untuk melakukan pelayanan hukum dalam hal ini kita membantu anak-anak ini untuk mendapatkan identitas, ” ujar Saiful.


Berdasarkan Permendagri nomor 2 tahun 2016 tentang kartu identitas anak berfungsi sama dengan KTP namun diperuntukkan bagi anak berusia 0 – 5 tahun dan 5 – 17 tahun kurang sehari.


“Bedanya hanya 0 sampai 5 tidak ada fotonya.

Kalau 5 sampai dengan 17 tahun kurang satu hari tadi ada fotonya, ” jelasnya.


Kata Saiful, pemberian identitas kependudukan kepada anak akan mendorong peningkatan pendataan perlindungan dan pelayanan publik untuk mewujudkan hak terbaik bagi anak.


Oleh karenanya, dengan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi kabupaten lainnya di Bangka Belitung untuk turut menerbitkan kartu identitas anak.


Sementara Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go mengucap terima kasih atas inisiasi Kejari yang telah membantu memberikan pelayanan bagi masyarakat terutama anak-anak di Kota Pangkalpinang.


Sebab kata Mie Go, saat ini presentase anak yang memiliki KIA masih tergolong kecil dibandingkan dengan jumlah anak yang ada. Meski demikian pihaknya akan terus berupaya agar seluruh anak segera memiliki KIA.


“Saya rasa mungkin presentasinya kecil karena belum mempunyai daya tarik. Padahal tadi disampaikan menurut Permendagri nomor 2 tahun 2016 itu dapat melindungi hak konstitusi anak dan itu hak anak, ” jelasnya.


Tentu dengan kegiatan ini diharapkan presentase anak yang memiliki KIA dapat terus bertambah.


Untuk itu, Mie Go mengajak seluruh stakeholder dapat melaksanakan tugas dalam rangka menjalankan konstitusi untuk hak anak sebagai generasi penerus bangsa.


“Mudah-mudahan 21 ini nanti akan menjadi 210 dan menjadi 2100,” sebutnya.


“Semoga ini bisa kita teruskan dan semoga untuk kejari-kejari lain dapat mendukung ini dan kami Pemerintah Kota Pangkalpinang ini menjadi cambuk untuk segera menerbitkan atau turun ke lapangan melakukan pendataan bagi yang belum memiliki Kia paling tidak bagi 24000 balita tadi, ” lanjutnya. (*)

Peringatan Harkitnas, Ini Pesan Sekda Mie Go

Liputansumsel.com


PANGKALPINANG, DISKOMINFO – Sekda Kota Pangkalpinang, Mie Go menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 (Harkitnas), di halaman Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (20/5/2024).


Pada Harkitnas dengan tema “Bangkit untuk Indonesia Emas” ini, Mie Go membacakan sambutan dari Menteri Komunikasi dan Informatika, menyampaikan tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.


Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan. Dari sana timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda.


Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan, melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia. Dialah yang menggodok aspirasi-aspirasi kemajuan di Indonesia untuk pertama kali muncul sejak lebih dari seabad lalu. Di tangannya kemajuan itu dirumuskan, diperinci, dan diperjuangkan, untuk kemudian menjadi milik seluruh bangsa Indonesia.


Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan, dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya. Embrio Indonesia lahir dari keragaman pikiran para “kaum muda” sebagai “embrio bangsa”. 


Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai “jembatan emas”. 


Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah “jembatan emas” yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri.


Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari

peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner. penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “Indonesia Emas”.


Sekda Mie Go memaknai Harkitnas ini sebagai momentum bagi bangsa Indonesia terutama ASN untuk menjadikan semangat dalam menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. Selain itu sebagai ASN harus meningkatkan kinerja untuk menciptakan masyarakat yang adil dan Makmur.


“Salah satu tugas kita sebagai ASB untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kinerja menjadi nomor satu untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” ucap Mie Go.


Dia berpesan kepada jajaran ASN dan PHL di lingkup Pemkot Pangkalpinang untuk tetap semangat dalam bekerja, menjaga kekompakan dan mengupgrade diri serta kompetensi di tengah era digitalisasi saat ini.


“Di era digitalisasi ini kita harus lari dan melompat, kalau tidak kita akan ketinggalan,” katanya.


Momentum upacara Harkitnas ini pun diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada pemenang MTQ Korpri Pemkot Pangkalpinang serta memberikan tanda kasih kepada pensiunan yang memasuki masa purna bakti. (*)