11 April 2017

Dafa Tewas,Hanyut Di Sungai Kelekar

Liputansumsel.com
PRABUMULIH, liputansumsel.com-- Setelah upaya pencarian selama kurang lebih satu jam, akhirnya, Dafa (8) berhasil ditemukan. Sayangnya korban tidak bisa diselamatkan. Berdasarkan informasi yang dapat dihimpun posmetroprabu dilapangan, korban bersama rekannya sepulang sekolah langsung bermain dan berenang di Sungai Kelekar jalan Lingkar Timur dekat  City Mall Kota Prabumulih selasa (11/04/2017) sekitar pukul 16.00 wib.

Curah hujan semalam membuat aliran sungai kelekar tersebut agak meluap dan memancing para anak warga sekitar untuk bermain dan berenang di aliran sungai. Ditengah asiknya berenang, tiba-tiba salah satu dari rombongan yakni korban diketahui hanyut ke hilir sungai.

Warga yang mengetahui langsung memberikan informasi ke sesama warga sekitar. Dan akhirnya upaya pencarianpun dilakukan.

Puluhan warga langsung menyebar termasuk menyisir aliran sungai  hingga ke hilir berharap korban masih bisa diselamatkan. Hingga waktu beranjak pukul 18.00 korban belum dapat ditemukan. Hingga pada akhirnya sekitar pukul 19.15 wib tim warga yang terdiri dari Viktor, Adi dan kawan-kawan berhasil menemukan korban tepat di bawah jembatan.

"Aliran air sungai disekitar korban ditemukan memang deras dan berputar. Kita orang dewasa saja agak sulit berenang disitu. Saat ditemukan suhu badan korban sudah dingin dan tegang" ujar Adi salah seorang warga yang berhasil menemukan korban.

Bersama pihak Kepolisian, korban langsung dilarikan ke RSUD Prabumulih.

Informasi dilapangan, Korban merupakan warga Sukajadi Prabumulih Timur Kota Prabumulih.(pp/jun)

Cyber Pungli Nyasar, wah Gawat. OI dalam Bahaya ?

Liputansumsel.com


OGAN ILIR.- Liputansumsel.com-Banyak nya informasi dan laporan dugaan Pungutan Liar (Pungli) di sejumlah sekolah di berbagai daerah. membuat petugas Cyber Pungli Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan  (Kemendikbud) " turun gunung". untuk menindak oknum pelaku pungli melalui operasi tangkap tangan (OTT). Senin (10/4/2017), dua orang yang diduga petugas cyber pungli kementerian mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ogan Ilir (OI)

Dikira hendak melakukan OTT kepada oknum pejabat di Diknas ataupun oknum kepala sekolah. Sudah ber harap harap cemas kalau ada yang tertangkap. ternyata, dua orang petugas cyber pungli ini "nyasar" alias salah alamat. belakangan diketahui, petugas terkait akan melakukan operasi OTT di SMPN 2 dan SMKN 1 Tanjung Lebu Kabupaten Ogan Ilir.

Untuk diketahui, dalam Kabupaten Ogan Ilir tidak ada Kecamatan Tanjung Lebu seperti yang tertera dalam surat tugas para petugas ini. ganjil, rasa rasanya tidak mungkin petugas cyber pungli. yang konon katanya datang dari tempat kumpulan para intelektual dan ahli (Kemendikbud.RED) ini bisa salah alamat. apalagi salah ketik nama kecamatan dan nama kabupaten dalam surat perintah. Publik ber asumsi Tanjung Lebu sedikit linier dengan kecamatan Tanjung Batu.

Dari Google search kecamatan tanjung lebu berada di Provinsi Bangka Belitung dan kabupaten bangka. Bahkan tidak ada nama kabupaten yang berkolerasi dengan kata kata Ogan ataupun Ilir di Provinsi penghasil timah tersebut. namun sekali lagi andai Tanjung Lebu adalah Tanjung Batu. Wah wah wah, gawat OI dalam bahaya

Gara-gara salah alamat, petugas cyber pungli dari Kemendikbud ini harus isap jempol dan pulang dengan tangan kosong alias batal melakukan operasi OTT



 Kronologis kedatangan

Petugas Cyber Pungli datang ke Kantor Diknas KPT Tanjung Senai Kecamatan Inderalaya Senin (10/4/2017)  Pukul 12.00 WIB. langsung menemui Kadisdikbud OI, Islah Qori. di dalam ruangan, petugas ini menunjukkan surat tugas, setelah dilihat. ternyata, dua sekolah tersebut bukan berada di wilayah OI. Kemudian sekitar pukul 12.15wib tiga orang petugas kementrian termasuk sopir meninggalkan ruangan menuju kendaran minibus berwarna biru.

Salah satu petugas cyber pungli dari kementrian yang di wawancara, enggan menyebutkan namanya. sembari menuju kendaraan nya, ia  mengatakan bahwa kedatangannya bukan untuk melakukan sidak

"kami bukan cyber pungli, apalagi sidak kami hanya dari LPMP Inderalaya,"ucapnya bergegas pergi

Kadisdikbud OI Islah Qori saat diwawancarai mengakui memang benar kedua orang tersebut adalah tim cyber dari Jakarta

" anehnya, Islah malah balik bertanya kepada wartawan,"kok kalian bisa tahu?darimana? Yang jelas mereka datang menanyakan soal dua sekolah yang diduga melakukan kegiatan pungli. Saya hanya bilang dua sekolah itu tidak ada disini. Dan saya langsung menyuruh anak buah membuatkan suratnya. Ya kita ambil hikmahnya saja, sekalian mereka jadi tahu wilayah OI,"ujarnya. (Arza)