10 April 2020

Dampak Dari Corona ,Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Palembang Mundur Dari Jadwal

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Rencanaa Palembang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) tahun ini mundur dari jadwal.

Hal ini dikemukakan Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa, di Lawang Jabo Command Center Palembang, Senin (6/4/2020), usai mengikuti rapat koordinasi melalui video confrence dengan Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, membahas Perkembangan Proyek Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan (PSEL).

Menurut Dewa, seyogianya pembangunan dilakukan pertengahan tahun ini.

Namun, pandemi Covid-19 cukup memberikan pengaruh.

"Pembangunan pengolahan sampah ini akan dilakukan oleh PT IGP (Indo Green Power), kita sudah rapatkan dengan Kemenko Maritim, lahan sudah disiapkan," ujar Dewa.

Pembangunan insenerator di Keramasan dengan lahan seluas 22 hektare, itu disebutkan Dewa tidak ada kendala.

Hanya saja, Covid-19 yang menjadi pandemi global saat ini juga memberikan dampak.

Seperti tidak bisa dilakukannya finalisasi karena Direktur Utama PT IGP tidak bisa ke Indonesia di tengah Covid-19.

"Tidak ada kendala, tapi terhambatnya Direktur Utamanya sedang di China, jadi tidak bisa ke Indonesia karena di sana juga Covid-19. Tinggal finalisasi penandatanganan saja, karena sudah adendum Perjanjian Kerja Sama (PKS)," Dewa menerangkan.

Sesuai dengan Peraturan Presiden (PP) Nomor 35 Tahun 2018, Palembang, ditetapkan sebagai salah satu kota yang menerapkan insenerator di Indonesia.

Insenerator adalah salah satu upaya menyelesaikan persoalan sampah. Dengan proses insenerator, tungku pembakaran akan menjadikan sampah jadi energi listrik.

Sebelumnya, Wali Kota Palembang, Harnojoyo, mengatakan, saat ini produksi sampah masyarakat Palembang 1.200 ton per hari.

Sejauh ini, hanya maksimal 800 ton terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sementara insenerator membutuhkan 1.000 ton per hari.

Dipastikan permasalahan sampah di Palembang akan terurai dengan insenerator.

"Permasalahan sampah akan selesai. Dengan operasional insenerator oleh pihak ketiga dan PT PLN akan membeli listrik dari energi yang dihasilkan," kata Harnojoyo.

Dipastikan, setelah perjanjian kerja sama ini tuntas lebih cepat, tahun 2022 insenerator sudah bisa menghasilkan listrik.

"1000 ton sampah yang digunakan akan mengasilkan listrik 20 MW. Artinya 1 MW setara dengan 1000 Kilo Watt (KW). Ini bisa menerangi ratusan ribu rumah," demikian Harnojoyo.(Rl/A2).

Pemkot Palembang Berikan Intensif Terhadap Buruh Terkena PHK dan Dirumahkan Karena Dampak Covid-19

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pemerintah Kota Palembang akan memberikan insentif kepada buruh yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau dirumahkan dampak pandemi Covid-19.

Hal ini mengacu pada Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Nomor : M/3/HK.04/III/2020 tentang Perlindungan Buruh dan Kelangsungan Usaha dalam rangka pencegahan dan penangulangan Corona virus disease (Covid-19).

"Nanti kita minta Disnaker Palembang mendata serta melaporkan setiap warga yang berdomisli di Palembang, yang terkena dampak PHK atau yang di rumahkan akibat banyaknya penutupan sementara atau penutupan permanen tempat kerja," ujar Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa, usai teleconference dengan Menteri Dalam Negeri, Jumat (3/4/2020).

Mereka ini, kata Dewa, akan menerima manfaat Kartu Prakerja, yang merupakan program pemerintah pusat.

Berapa besaran bantuan yang bakal diberikan, Sekda Ratu Dewa belum bisa memastikan.

"Kita belum sampai ke sana. Tapi dari pemerintah pusat kan itu sudah ada garisan. Nah, ini baru menghimpun data data dulu untuk diserahkan ke pusat dan juga dengan pertimbangan ketersediaan keuangan, termasuk keuangan daerah," Dewa menerangkan.

Namun, bantuan yang diberikan tentu memiliki kriteria dan syarat-syarat yang harus terpenuhi bagi pekerja informal dan formal.

"Ada syarat-syaratnya, tapi saya kurang ingat, bisa ditanyakan ke Disnaker," katanya.

Ditanya surat edaran walikota Palembang dikeluarkan per tanggal 2 dan berakhir pendaftaran pada 3 April, yang dipertanyakan beberpa RT.

"Tadi sudah kita sampaikan kepada Camat untuk masih menerima pendaftaran," jelas dia

Makanya kata Dewa sedang dikejar datanya untuk lebih cepat, supaya Palembang mendapat kuota banyak karena Provinsi Sumsel mendapat kuota sebesar 83.159 yang belum terpenuhi.

"Paling utama penerima manfaat kartu Prakerja itu harus memiliki Nomor HP/WA dan email karena semua kegiatannya online," terang dia

Dia menambahkan, berkas yang masuk dari pekerja formal dan non formal yang daftar melalui Dinas Tenaga kerja Palembang berjumlah 419.

"Data tersebut sudah kirim ke Disnaker Provinsi Sumsel," kata Dewa.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Palembang, M Yanurpan Yany, mengatakan, penerima manfaat Kartu Prakerja bisa diperoleh oleh warga yang terkena PHK, baik perusahaan meliputi sektor formal dan non formal, dengan melengkapi berkas baik online maupun nomor WhatsApp.

"Untuk pendaftaran sendiri bisa melalui online melalui email : prakerjasumsel@gmail.com, atau Email hubinsyaker.palembang@gmail.com atau no wa 08197817177,"ungkap Yanurpan

Adapun syarat syarat calon penerima pekerja tersebut, adalah, peserta umur 19 tahun ke atas terhitung 1 April, di prioritaskan peserta dari kalangan putus sekolah, PHK, pekerja harian/ sektor formal dan non formal (UMKM) penghasilannya minim.

"Peserta melampirkan kartu tanda penduduk, kartu keluarga, pas foto 3X4 serta melampirkan ijazah terakhir," ujar Yanurpan.(Rl/A2).

Gelar Operasi Sembako Gratis, ACT Sumsel Fokus ke Masyarakat Prasejahtera

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel .Com - Pandemi COVID-19 tidak hanya menggerogoti sektor kesehatan, namun juga sektor ekonomi. Pun, semakin banyak masyarakat prasejahtera yang membutuhkan kolaborasi semua elemen untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Menanggapi hal tersebut, Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumsel menggelar aksi Operasi Sembako Gratis, Jum'at (10/04/2020).

Operasi Sembako Gratis merupakan turunan dari program kemanusiaan ACT yaitu "Operasi Pangan Gratis", program ini ditujukan kepada masyarakat prasejahtera dan pekerja harian yang ekonominya terdampak akibat virus corona khususnya di kota Palembang.

Sebanyak 30 paket sembako yang terdiri dari bahan-bahan pokok seperti, beras, minyak sayur, tepung, gula pasir, mie goreng hingga ikan kaleng. Dibagikan oleh ACT Sumsel untuk para tukang becak dan lansia prasejahtera yang ada di wilayah 24 ilir Palembang.

Aris selaku tim Program ACT Sumsel mengatakan bahwa, aksi yang dilakukan hari ini merupakan amanah dari para donatur untuk mendukung program Bersama Lawan Corona.

"Hari ini kita membagikan paket sembako untuk saudara-saudara kita para tukang becak dan lansia, Alhamdulillah seluruh bantuan ini merupakan amanah dari para donatur melalui ACT, terimakasih karena telah ikut berpartisipasi membantu sesama," katanya

Ia juga mengatakan bahwa, ACT akan terus menggaungkan gerakan optimisme #SebarVirusOptimis sehingga masyarakat semakin optimistis dalam melawan pandemi Covid 19, serta peduli terhadap saudara sebangsa.

Selain mengadakan aksi ini, ACT Sumsel juga membagikan makanan siap santap untuk para pengendara ojek, pengemudi taksi, hingga panti asuhan melalui program Operasi Makan Gratis atau OMG. Kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng Warung Makan sederhana, yang juga ikut merasakan dampak ekonomi akibat pandemi. Sehingga baik pembeli maupun penjual turut serta mendapatkan manfaat dari program ini.

ACT Sumsel juga membuka kesempatan bagi pembaca yang ingin berpartisipasi dalam program kebaikan melalui, bit.ly/SumselBantuPrasejahtera.(Rl/A2).

PMI MUBA BUKA PENDAFTARAN RELAWAN KEMANUSIAAN HADAPI COVID-19

Liputansumsel.com
*MUBA* -liputansumsel.com-Banyak ahli memprediksi puncak pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sekitar bulan mei atau awal juli 2020 mendatang. Guna mengantisipasi situasi tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Musi Banyuasin (Muba) sebagai Organisasi perhimpunan yang bergerak dibidang kemanusiaan ikut bersiap diri untuk membantu Pemerintah Kabupaten Muba dan masyarakat.

Saat ini PMI Muba telah mendirikan Posko Informasi dan Bantuan Kemanusiaan Dampak COVID-19 yang bertugas untuk melaksanakan penanggulangan bencana non alam wabah COVID-19, melaksanakan pemberian bantuan kemanusiaan dampak COVID-19 dan melaksanakan layanan data dan informasi penanggulangan COVID-19. Untuk memperluas peran dan layanan operasional kali ini PMI Muba akan merekrut Relawan Kemanusiaan khususnya dari Tenaga Suka Rela (TSR).

"Hari ini PMI Muba resmi membuka perekrutan TSR. Oleh karena itu, PMI Muba mengajak masyarakat Muba dimana pun berada dari perseorangan atau kalangan masyarakat yang berlatar belakang profesi atau memiliki ketrampilan tertentu untuk bergabung menjadi TSR menjadi Relawan Kemanusiaan PMI Muba dalam menangani dampak COVID-19", kata Beni Hernedi, Jumat (10/4) di Posko Informasi dan Bantuan Kemanusiaan Dampak COVID-19 PMI Muba.

Beni menambahkan peran TSR ini sangat penting dan strategis guna membantu tugas PMI Muba dalam menjalankan misi kemanusiaan menangani COVID-19 ini. TSR merupakan tenaga ahli dan terampil di bidangnya diharapkan dapat menjadi pendamping para petugas dan relawan PMI Muba lainnya agar dapat melaksanakan tugas dengan baik dan profesional.

"Masih banyak warga kita belum paham bagaimana cara mencegah penularan COVID-19 seperti membuat disinfektan dan penggunaannya sesuai anjuran kesehatan, apa yang harus dilakukan bagi ODP yang sedang menjalani masa isolasi mandiri, membantu dan menyalurkan kebutuhan pokok bagi ODP dan kelompok rentan, membantu mereka yang membutuhkan perawatan kesehatan dan layanan bantuan antar jemput ke rumah sakit atau puskesmas. Termasuk membantu menyebarkan informasi akurat agar masyarakat tidak mengkonsumsi kabar hoax serta mengedukasi masyarakat dan memberikan dukungan psikologis untuk mengurangi kepanikan selama wabah COVID-19", pungkas Beni.

Terpisah, Kepala Bidang Relawan PMI Muba Chandra Wijaya mengatakan kebutuhan TSR PMI Muba, meliputi : TSR Kesehatan Masyarakat : Dokter 2 Orang, Ahli Disinfektan 2 Orang, Ahli Gizi 2 Orang, Ahli Sanitasi 2 Orang. TSR Penanggulangan Bencana : Rescuer 30 Orang. TSR Logisitik dan Sarana Prasarana : Admin Logistik 5 Orang, Akuntan 2 Orang dan Driver 5 Orang. TSR Data dan Informasi : Admin Data Base  2 Orang, IT Support  2 Orang,  Wartawan 30 Orang, Admin Medsos 20 Orang, Desain Grafis 2 Orang,  Video, Editor 2 Orang, Fotografer 5 Orang dan Vidoegeafer 5 Orang.

Adapun persyaratan untuk menjadi TSR yaitu : (1) Berusia minimal 18 tahun serendahnya tamat SMP/Sederajat. (2) Atas kesadaran dan kemauan sendiri bersedia mendaftarkan diri menjadi Relawan PMI. (3) Memiliki ketrampilan, keahlian, profesi tertentu yang dapat mendukung tugas dan kegiatan PMI Muba  baik yang di dapat dari pendidikan formal maupun non formal. (4) Memiliki kesanggupan secara fisik dan mental. Bersedia menjalankan ketentuan organisasi PMI dan menjaga nama baik PMI. (5) Bersedia mengabdikan diri di PMI. Bersedia mengikuti Orientasi Kepalangmerahan dan Pelatihan menghadapi Pandemi COVID-19.

"Silahkan mengisi formulir pendaftaran Relawan Kemanusiaan dan menghubungi Bidang Relawan PMI Muba di Nomor WA 081277764635. Ayo! bergabung bersama PMI Muba melaksanakan Gerakan Gotong Royong Lawan COVID-19", ajak Chandra.

*(Rilis : Bid. Humas & Publikasi PMI Muba)*

Peduli Keselamatan Wartawan, PT HBAP Sumbang Masker pada PWI Muara Enim

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Sebagai bentuk kepedulian akan keselamatan para jurnalis yang bertugas pada masa Pandemi Virus Corona atau Covid-19, PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) memberikan bantuan berupa masker kepada wartawan yang tergabung di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Muara Enim.

"Bantuan masker ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kita kepada awak jurnalis yang senantiasa menjalankan tugasnya dalam memberikan informasi kepada masyarakat meskipun ditengah pandemi Virus Covid-19 saat ini" tutur Deputy General Manager PT HBAP Gusti Anggara didampingi Staf Humas Adit saat menyerahkan bantuan masker, bertempat di Rumah Jurnalis (Sekretariat) PWI Muara Enim, Kamis (9/4/2020).

Gusti mengajak, para jurnalis khususnya yang tergabung di PWI Muara Enim tetap waspada dengan mematuhi aturan terkait pencegahan virus Covid-19. Dan senantiasa menjaga kesehatan agar dalam menjalankan tugas sehari-hari sebagai pemburu berita selalu fit dan sehat.

"Kita ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media khususnya PWI karena selama ini telah menjalin hubungan yang baik dengan pihaknya dalam membangun proyek listrik nasional PLTU Sumsel 8,"ungkapnya.

Gusti menambahkan, sebelumnya pihaknya telah memberikan bantuan berupa ribuan masker dan puluhan Alat Pelindung Diri (APD) pada tenaga medis dan masyarakat di Kabupaten Muara Enim. Selain itu, PT HBAP juga memberikan sumbangan Disinfektan dan Healthy Water.

"Kita berharap wabah ini cepat berakhir, dan kita dapat beraktivitas seperti biasa," harap  Gusti.

Sementara itu, Ketua PWI Muara Enim Siswanto mengucapkan terima kasih atas kepedulian PT HBAP kepada para insan pers yang bertugas di Muara Enim dengan memberikan bantuan berupa masker.

"Bantuan masker ini sangat kita harapkan, karena dalam menjalankan tugas sehari-hari sebagai seorang jurnalis, kita selalu berinteraksi dengan berbagai narasumber dan masyarakat umum. Sehingga sangat rentan tertular berbagai penyakit. Sekali lagi, kita ucapkan terima kasih atas bantuan dari PT HBAP,"ujarnya.

Walikota Prabumulih Bagikan 16 Ribu Paket Sembako Kepada Masyarakat Kurang Mampu.

Liputansumsel.com

PRABUMULIH, liputansumsel.com-Walikota Prabumulih Ir. Ridho Yahya MM  menyalurkan 16.000 paket bantuan yang terdiri dari 20 Kg beras serta Dua dus Indomie dan satu botol kecap, yang akan diberikan kepada  masyarakat yang dianggap perlu untuk dibantu yang terdampak virus Corona (Covid 19) yang berada di wilayah kota Prabumulih bertempat di pendopoan rumah dinas walikota Prabumulih Jumat (10/4/2020)
Walikota Prabumulih Ir. Ridho Yahya MM mengatakan, dalam situasi pandemi covid 19 ini pemerintah kota Prabumulih peduli kepada  masyarakat yang terdampak dan berpenghasilan rendah,”kita hari ini telah memberikan bantuan kepada Masyarakat sebanyak 16 ribu paket bantuan terdiri dari 20 Kg beras serta dua dus Indomie dan satu botol kecap.
Agar paket bantuan yang kita berikan ini dapat sedikit meringankan beban hidup  yang dianggap perlu untuk dibantu yang terdampak virus Corona (Covid 19) dan bantuan ini akan kita distribusikan lewat Lurah dan kepala desa  dan RW ,RT nya yang di koordinir oleh OPD yang ada di pemerintah kota prabumulih.

Walikota Prabumulih menghimbau kepada masyarakat kota Prabumulih yang dianggap perlu untuk dibantu yang terdampak virus Corona (Covid 19) saya jamin, Jagan kwatir bantuan ini akan kita distribusikan lagi apalagi ini menyambut bulan suci ramadhan akan kita tambah lagi 16 ribu paket bantuan lagi. "Ungkapnya. (ADV-B1)

Sempat Nihil Tiga Hari, Kini Pasien Positif Covid-19 Bertambah Satu Orang

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Setelah nihil penambahan dalam tiga hari terakhir, Kamis (9/4) sore jumlah kasus positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi bertambah satu orang. Dengan penambahan ini total kasus positif Covid-19 di Sumsel menjadi 17 orang.

 "Jadi hari ini kita ada penambahan 1 yang positif covid-19,"terang Prof. Dr. dr. H. Yuwono, M. Biomed sebagai juru bicara (jubir) penanganan covid-19 saat video conference.

Dijelaskan Yuwono, untuk kasus positif covid-19  017 ini merupakan pasien berusia 55 tahun dan berjenis kelamin perempuan.

"Jadi kasus penambahan ini perempuan umur 55 tahun berdomisili di Kota Palembang, untuk kasus impor bukan transmisi lokal dengan riwayat pernah ke Batam," ungkapnya.

Berdasarkan press realese covid-19 di Provinsi Sumsel, sampai Kamis (9/4) terdata  jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.899 orang, dimana jumlah ODP selesai pemantauan sebanyak 1.018 orang dan jumlah ODP masih dalam pemantauan sebanyak 881 orang. 

Lanjut Yuwono untuk jumlah Pasien dalam pengawasan (PDP) keseluruhan sampai hari ini sebanyak 56 orang dan jumlah PDP yang negatif covid-19 sebanyak 35 orang. 

“Dinyatakan sudah pulang sebanyak 32 orang, masih dalam perawatan 19 orang, dan Penambahan PDP hari ini 2 orang,” katanya.

Kemudian dia menyebutkan untuk sample yang sudah diperiksa di laboratorium sebanyak 154 orang, jumlah sampel positif 17 orang dan jumlah sampel negatif sebanyak 74 orang serta masih dalam proses pemeriksaan 63 orang. 

"Jadi inilah kasus yang bisa kami sampaikan kasus update perkembangan soal covid-19 di Sumsel per 9 April 2020,"tutupnya.

Vicon Bareng para Menteri, HD Maksimalkan Upaya Penanganan Covid-19 di Sumsel

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H. Herman Deru menghadiri langsung rapat melalui video conference bersama Kemendgari, Kemenko Polhukam, Kemenko Kemaritimanan dan Investasi, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kemenkeu, Kemendes PDTT, BNPB dan kementerian lainnya, Kamis (9/4).

Dalam rapat tersebut, HD mendengarkan arahan dari beberapa Menteri dari kabinet Indonesia Maju tersebut terkait soal implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam pencegahan penyebaran dan percepatan penanganan Covid-19.

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, saat ini pemerintah pusat telah menganggarkan ratusan triliun untuk penanganan Covid-19. Anggran tersebut dikucurkan juga untuk mendorong upaya implementasi PSBB.

Dimana saat ini, pemerintah pusat menganggarkan Rp119 triliun untuk perlindungan sosial, Rp159 triliun untuk pembiayaan program pemulihan nasional, Rp75 triliun untuk belanja negara bidang kesehatan dan Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR.

"Itu harus kita awasi bersama, termasuk daerah juga harus turut memantau. Jangan sampai nanti ada manipulasi data sehingga dana yang telah diatur tersebut tidak tepat sasaran," kata Mahfud.

Seperti dana bantuan sosial, tuturnya, data penerima dana tersebut kerap dimanipulasi sehingga tidak tepat sasaran.

"Bukan hanya pemerintah daerah yang bergerak, kita juga meminta agar Polri dan TNI juga bergerak agar kerawanan itu tidak terjadi," jelasnya.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menerangkan, setiap negara memiliki cara berbeda dalam penanganan Covid-19. Salah satunya Indonesia yang menerapkan PSBB.

"Setiap negara berbeda cara penanganan Covid-19 ini. Seperti Indonesia tidak bisa juga melakukan lockdown, tapi secara spasial mingkin bisa. Sebab itu, kita melakukan PSBB, ini juga untuk daerah yang membutuhkan. Yang pasti saat ini kita berpegang pada PSBB," tuturnya.

Sementara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, terkait PSBB ketersediaan bahan pokok bisa sampai bulan Mei 2020 mendatang.

"PSBB memang harus diterapkan khususnya Jakarta. Meski begitu, kebutuhan pokok dan logistik lainnya harus tetap diberi akses sehingga suplay ke daerah tidak terganggu," tegasnya.

Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, jika pihaknya masih melakukan perubahan terhadap APBD. Dimana menurutnya, APBD di daerah banyak terjadi perubahan lantaran di realokasikan untuk penanganan Covid-19.

"Transfer ke daerah sebagian akan mengalami perubahan dan mungkin mengalami penurunan," tuturnya.

Dia juga meminta agar pemerintah daerah semaksimal mungkin memanfaatkan keuangan yang ada.

"Ekonomi saat ini menurun. Saya minta kepala daerah bijak mengelolah keuangan dan mengalihkan anggaran yang tidak begitu penting untuk dimaksimalkan," bebernya.

Gubernur Sumsel H. Herman Deru sendiri saat ini memang tengah berupaya memaksimalkan keuangan yang ada dan mengalihkan anggaran untuk penanganan Covid-19.

Termasuk juga memberikan bantuan kepada masyarakat dan memberikan insentif bagi tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

"Tenaga medis ini beragam, ada dokter spesialis, umum, maupun perawat. Insentif mereka telah kita atur sesuai ketentuan pusat. Namun kita juga berikan tambahan yang dilihat dari jumlah PDP yang mereka rawat. Tambahan insentif ini harus ada diluar insentif yang telah ditentukan," pungkasnya.

Sumsel Bisa Tes Mandiri di BBLK Palembang, Penanganan Covid-19 Jadi Lebih Cepat

Liputansumsel.com
PALEMBANG -liputansumsel.com-- Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan jika saat ini Sumsel telah melakukan tes Covid-19 secara mandiri tanpa harus mengirimkan spesimen ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) RI.

Hal itu menyusul setelah sebelumnya Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang ditunjuk jadi tempat pemeriksaan Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan.

Menurutnya, metode pemeriksaan yang dilakukan di BBLK Palembang sama dengan yang dilakukan oleh Litbangkes RI. 

"BBLK Palembang sudah ditunjuk. Metode pemeriksaan Covid-19 ini juga sama dengan yang dilakukan Litbangkes RI," kata HD saat dikonfirmasi, Kamis (9/4).

Sebab itu, lanjutnya, saat ini penanganan untuk kasus positif maupun negatif Covid-19 di Sumsel dapat lebih cepat dilakukan.

"Kurang lebih satu minggu ini tesnya kita lakukan disini, tentu hasilnya lebih cepat diketahui, begitu juga penanganannya. Untuk PDP yang negatif bisa langsung kita pindahkan ke ruang reguler dan yang positif, kita langsung intensifkan perawatan untuk penyembuhan," kata HD saat dikonfirmasi, Kamis (9/4).

Hanya saja, sambungnya, hasil dari pemeriksaan tersebut tidak bisa serta merta langsung diumumkan ke publik. Dimana jika hasil dari pasien tersebut positif maka harus dilaporkan terlebih dulu ke pusat.

"Kalau negatif boleh langsung kita umumkan. Tapi kalau positif, tentu uji swabnya harus dikonfirmasi ke pusat. Kita tidak memiliki hak untuk langsung mengumumkannya," terangnya.

Dia mengatakan, meski saat ini Sumsel sudah bisa melakukan pemeriksaan Covid-19 secara mandiri, namun dalam pelaksanaannya tetap memiliki kendala.

Dia menuturkan, kendala yang saat ini dihadapi adalah soal tenaga mendis sebagai garda terdepan.

"Kendala yang dihadapi adalah rasa iba terhadap tenaga medis yang memang bekerja tidak kenal waktu. Namun kita sudah terapkan langkah dengan mengatur waktu setiap tenaga medis. Kita bagi waktu kerja tim medis dengan sistem shift, karena kita juga tidak mau stamina mereka terganggu. Mereka juga butuh istirahat. Sejauh ini langkah itu cukup efektif," bebernya.

Bahkan, HD menjelaskan jika pihaknya telah mengatur insentif para tenaga medis sesuai dengan ketentuan Pemerintah Pusat.

"Tenaga medis ini beragam, ada dokter spesialis, umum, maupun perawat. Insentif mereka telah kita atur sesuai ketentuan pusat. Namun kita juga berikan tambahan yang dilihat dari jumlah PDP yang mereka rawat. Tambahan insentif ini harus ada diluar insentif yang telah ditentukan," pungkasnya.

Diketahui, BBLK Palembang memiliki cakupan wilayah cukup besar. Dimana wilayah kerja BBLK Palembang meliputi beberapa provinsi. Seperti Sumsel Bengkulu, Babel, Jambi, dan Lampung.

Herman Deru Tegaskan Corona Bukan Aib, Laporkan Jika Ada Gejala

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru kembali menekankan  infeksi virus corona atau Covid-19 bukanlah aib, menurutnya corona justru mengundang batin setiap insan il untuk mengulurkan bantuan baik ke keluarganya maupun bersangkutan langsung. 


“Corona ini bukan aib, justru naluri batin kita diajak  untuk membantu baik keluarganya maupun yang bersangkutan yang terdampak corona ini,”  tegasnya saat menyerahkan bantuan Gubernur sekaligus    penyerahan bantuan dari satuan tugas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagai bentuk kepedulian kepada awak media, baik media cetak, elektronik, foto dan wartawan online yang telah banyak membantu dalam menyebarluaskan informasi mengenai covid 19. Bantuan itu diserahkan gubernur bertempat di halaman Kantor Gubernur Sumsel, kegiatan ini dihadiri langsung perwakilan jurnalis dari berbagai media yang ada di Provinsi Sumsel, Kamis (9/4). 




 Bantuan alat pelindung diri yang diserahkan BUMN kali ini antara lain, penetralisir udara, helm dan baju, hand sanitizer, scanner, temperatur, oxigen spray, multivitamin sebanyak 2325 kotak serta sembako. 


Herman Deru mengungkapkan, merupakan satu kebanggaan saat bantuan terus berdatangan, yang menandakan bahwa Pemprov Sumsel tidak berkerja sendiri mengatasi wabah covid 19 ini. 


“Virus corona selama belakangan ini menjadi trending topik di dunia, tidak hanya virusnya Tapi turunananya. apa itu ?  Ialah kecemasan, kecemasan antar manusia, anatara individu dan kecemasan terhadap penurunan perekonomian, yang tidak hanya dirasakan barisan bawah saja, melainkan semua terkena dampaknya,” katanya. 


Ia juga mengucapkan terimakasih kepada wartawan yang tidak hentinya menyebar luaskan informasi mengenai covid 19, wartawan dikatakannya, sebagai profesi yang sangat dibutuhkan masyarakat  tentang kondisi ini.


“Sehingga masyarakat sadar virus ini dapat di cegah dan juga dapa diobati, tergantung narasinya. Wartawan punya musuh besar yakni, penyebar hoax yang telah menyampaikan berita. Saya himbau juga wartawan tidak membuat berita tidak lebay, kalau lebay bahaya semua bisa mandek.  Memang tidak mudah mengatasi ini, kita harus kerjasama  Cegah covid 19,” pungkasnya. (ril humas)

Peduli Wartawan "Covid-19", Herman Deru Bagi-Bagi Masker dan Hand Sanitizer

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Di tengah-tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru terus berupaya agar seluruh masyarakatnya tetap terjaga dan terlindungi. Perhatian itu juga tak luput diberikannya pada awak media yang menurutnya menjadi garda terdepan dalam penyebar luasan informasi mengenai penyebaran dan penanganan  covid 19 khususnya di Provinsi Sumsel. 

Karena itu pula, Ia berinisiatif memberikan bantuan masker kain, hand sanitizer, dan 150 paket sembako kepada rekan-rekan media, Kamis (9/4) di halaman Kantor Gubernur Sumsel.

Menurutnya, para awak media adalah garda terdepan dalam mencari data-data informasi baik itu penyebaran, penanganan dan pencegahan covid 19 di Provinsi Sumsel untuk disajikan kepada masyarakat. 

Oleh sebab itu pula Ia menghimbau agar wartawan juga disiplin  melengkapi diri dengan alat pelindung, terutama masker yang merupakan salah satu alat pelindung diyakini mampu mencegah penularan Covid-19.

“Terimakasih kepada para wartawan yang tidak hentinya menyebar luaskan informasi mengenai covid 19 ini, Wartawan sebagai Profesi yang sangat dibutuhkan masyarakat  tentang kondisi ini. Sehingga masyarakat sadar virus ini dapat di cegah dan juga dapa diobati, Tergantung narasinya,” ungkapnya 

Herman Deru juga menambahkan, jurnalis di lapangan selama ini sangat berperan aktif membantu pemerintah menyampaikan informasi dan edukasi terhadap masyarakat. 


“ Namun saat ini Wartawan punya musuh besar yakni, penyebar hoax yang juga menyampaikan berita. Saya himbau juga wartawan tidak membuat berita  lebay, kalau lebay bahaya semua bisa mandek.  Memang tidak mudah mengatasi ini, kita harus kerjasama Cegah covid 19,” pungkasnya 

Adapun penyerahan bantuan alat pelindung diri ini, diserahkan langsung oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru secara simbolis kepada insan pers diantaranya PWI peduli, AMSI, Wartawan TV Pemprov, SMSI, IWO dan Pewarta Foto .

Cegah Covid-19, Herman Deru Perpanjang WFH Pegawai Pemprov Sampai 21 April

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Sumsel, Gubernur Sumsel H.Herman Deru menetapkan memperpanjang work from home (WFH) kalangan ASN di lingkungan Pemprov Sumsel hingga 21 April mendatang.

Kebijakan tersebut dikeluarkannya dalam bentuk Surat Edaran Nomor 1192/BKD.I/2020 Tentang Perubahan atas Surat Edaran Gubernur Sumsel Nomor 1061/BKD.I/2020 Tentang Pelaksanaan Sistem Kerja ASN dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Pemprov Sumsel.

Dikatakan Gubernur Herman Deru kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun 2020 tanggal 6 April 2020 Tentang Perubahan Atas Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Kegiatan dan Bepergian ke Luar Daerah  dan/atau Mudik bagi Aparatur Sipil Negara dalam upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19.

"Bahwa pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/ tempat tinggal (work from home) yang berdasarkan Surat Edaran Gubernur Sumsel Nomor 1061/BKD.I/2020 tanggal 23 Maret 2020 berakhir pada 8 April maka diperpanjang sampai dengan tanggal 21 April 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai kebutuhan," terangnya.

Selanjutnya pengaturan sistem kerja agar tetap memperhatikan capaian sasaran kerja dan memenuhi target kinerja Aparatur Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin dan tidak mengganggu pelayanan dasar Organisasi Perangkat Daerah kepada masyarakat.

HD Optimistis Tak Lama Lagi Pelabuhan Tanjung Carat Jadi Gerbang Ekspor Andalan Sumsel

Liputansumsel.com
Banyuasin- liputansumsel.com--Keinginan Gubernur Sumsel Herman Deru untuk mewujudkan Tanjung Carat tidak terus menggebu. Rabu (8/4), misalnya di tenga guyuran hujan, Ia meninjau langsung lokasi pelabuhan Tanjung Carat sluas lahan 2.170 Hektar di Kabupaten Banyuasin. 

Selain menjadi tempat penampungan hasil bumi Sumsel, Tanjung Carat ini nanti dihadapkannya dapat menyerap tenaga kerja besar-besaran.

Dia lokasi yang tak jauh dengan laut, lokasi tersebut dinilainya sangat tepat dan strategis sekali. Bahkan Tanjung Carat siap menjado gerbangnya ekspor pangan di Indonesia.

"Harapan kita disini nanti seluruh komoditas hasil bumi di Sumsel baik sumber daya alam, hasil bumi seperti jagung, kopi, karet dan lainnya akan kita ekspor,"ucapnya.

Dia sangat ingin Tanjung Carat tersebut segera terwujud,  tentunya dengan dukungan dari pemerintah pusat maupun para investor. 

"Harapan kita besar disini agar kita menjadi daerah sebagai pintu gerbang ekspor pangan di Indonesia dan kita harus mempercepat ini. Tapi tentu Pemprov Sumsel sendiri butuh bantuan dari pemerintah pusat dan investor,"ungkapnya.

Ditanya mengenai pengerjaan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat, Herman Deru mengatakan pembangunannya sedang dilakukan, namun masih ada kendala mengingat Indonesia khususnya Sumsel masih dalam kondisi Covid-19. Diapun mengucapkan terima kasih kepada PT. Tri Patria yang sudah berbuat.

"Ini sedang action, para pekerja masih terus berbuat meskipun ada keterlambatan sedikit karena cara cegah covid-19 atau physical distancing. Tapi saya bangga karena mereka masih berbuat,"ucapnya.

Sekda Pastikan Pelaksanaan Anggaran Barang dan Jasa Penanganan Covid-19 Sumsel Sesuai Aturan yang Berlaku

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel H.Nasrun Umar didampingi sejumlah kepala OPD mendengarkan arahan Mendagri, Ketua KPK, Ketua BPK RI, Kepala BPKP RI dan LKPP RI terkait langkah-langkah antisipasi dan akuntabilitas pelaksanaan anggaran dan pengadaan barang/jasa di daerah dalam pencegahan penyebaran dan percepatan penanganan  Covid-19, melalui video conference di Comand Center Kantor Gubernur, Rabu (8/4).

Usai mendengarkan arahan, Sekda Sumsel Nasrun Umar mengatakan bahwa ada beberapa poin penting yang perlu disikapi semua SKPD di Sumsel terkait anggaran yang akan dipergunakan untuk penanganan wabah Covid 19.

Dalam pelaksanaan anggaran dan pengadaan barang/jasa di daerah dalam pencegahan penyebaran dan percepatan penanganan  Covid-19, Sekda meminta semua pihak tetap harus berpatokan pada aturan yang berlaku. Sehingga dalam pelaksanaan anggaran pengadaan barang dan jasa di Pemprov Sumsel tidak akan lari dari apa yang sudah disampaikan lima narsum tersebut.

"Dengan begitu dalam  penanganan Covid kita bisa dapat laksanakan sebaiknya tanpa nanti berakibat hukum di belakangnya," ujar Sekda.

Lebih jauh kata Nasrun, sesuai arahan lima pejabat tinggi negara tadi semua unsur kata Nasrun juga harus terfokus pada realokasi dan refocusing terhadap anggaran yang akan dipergunakan untuk penanganan dan pencegahan wabah covid 19. Meskipun diberika kelonggaran, Sekda tetap mengingatkan agar tidak boleh ada yang berniat untuk melakukan hal yang tidak terpuji.

"Sebagaimana diketahui bahwa dalam kondisi luar biasa seperti ini  tentu aturan-aturan yang sifatnya normatif. Dan untuk mengejar kondisi yang luar biasa ini banyak  sudah kelonggaran yang sudah diberikan pusat melalui lima narsum tadi tapi kita harus tetap berpatokan pada hukum yang berlaku" jelasnya.

Seperti diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi memperkuat komitmen pengawasannya dalam penggunaan anggaran dalam penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Salah satu upaya  yang dilakukan KPK adalah dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) No 8 Tahun 2020 tentang Penggunaan Anggaran Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Terkait Dengan Pencegahan Tindak Pidana Korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi merasa perlu mengambil langkah-langkah tersebut untuk menghilangkan keraguan bagi pelaksana di lapangan tentang pidana korupsi yang berpotensi dapat dikenakan kepada pelaksana. Padahal saat ini kondisinya darurat dan membutuhkan kecepatan dalam eksekusinya.

Selain Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, dalam mendengarkan arahan tersebut Sekda tampak didampingi Kepala Inspektorat Provinsi Sumsel Bambang Wirawan, Kepala BPKAD Sumsel A.Mukhlis juga ada perwakilan dari Dinkes Provinsi Sumsel.

Wow, Herman Deru Dapat Support Taipan Muda Tangani Covid-19 di Sumsel

Liputansumsel.com
#Dapat Bantuan 25 Ventilator Bernilai Puluhan Miliar
Palembang - Upaya Gubernur Sumsel H.Herman Deru mencegah penyebaran pandemi Covid-19 terus mendapat support berbagai pihak. Terbaru, bantuan untuk Pemprov itu datang dari taipan muda asal Sumsel yakni Setiawan Ichlas alias Iwan Bomba dari Bomba Group.

Tak tanggung-tanggung bantuan yang dikucurkan pengusaha muda tersebut untuk penanganan Covid di Sumsel terdiri dari  5000 paket APD lengkap, 5000 tes kit, 5000 masker, 25 unit ventilator, serta 20.000 paket beras. Bukan hanya Pemprov, Kodam II Sriwijaya dan Polda Sumsel juga tak luput dari sasaran bantuannya.

Dikatakan Herman Deru, kepedulian putra daerah seperti Setiawan Ichlas ini sangat membuatnya bangga. Karena meski telah sukses di kancah nasional Ia masih tetap menaruh perhatian terhadap masyarakat yang ada di tanah kelahirannya.

" Jujur Saya bangga. Ibarat kita ini sedang kehujanan lalu ada yang datang kasih payung. Semua boleh lihat ventilator ini harganya ratusan juta. Bayangkan ada 25 unit yang diberikannya untuk kita. Untuk ventilator saja kalau ditotal sudah Rp10 miliar lebih disumbangkannya belum termasuk yang untuk TNI dan Polri," jelas HD.

Menurut HD apa yang diberikan putra daerah ini memang  bantuan yang sangat dibutuhkan, terutama ventilator karena sangat berguna untuk alat bantu pertama pernapasan bagi pasien Covid-19. 

" Saya kira tidak semua rumkit punya ventilator ini. Seperti kita tahu Virus Corona itu memang menyerang pernapasan," jelasnya.

Ia berharap rasa cinta yang dimiliki Setiawan ini hendaknya dapat memotivasi putra terbaik daerah lainnya untuk melakukan hal serupa. Sehingga penanganan Covid makin cepat dilakukan di Sumsel.

"Semoga ini menginspirasi. Yang mau bantu materi bantulah. Bantu uang silahkan langsung ke lapangan begitu juga bantuan tenaga. Kalo dak katek materi katek tenago doa bae jadilah. Makanya aksi Setiawan ini patut dicontoh supaya kita tidak hanya bisa berceloteh saja tanpa ada perbuatan yang jelas," ujarnya.

Mengingat banyaknya bantuan yang sudah terkumpul ini, HD juga mewanti-wanti agar petugas logistik menyalurkan ke tempat yang benar. Termasuk ke rumah sakit mana yang membutuhkan dan memanfaatkan alat-alat yang diberikan.

Demi menekan jumlah penyebaran Covid-19 di Sumsel dalam kesempatan itu Ia juga meminta agar masyarakat Sumsel terus kompak. Serta meyakini bahwa bencana non alam ini segera berakhirm. Apalagi dalam tiga hari terakhir ini di Sumsel nihil penambahan pasien positif Covid.

"Mudah-mudahan kedepan terus menurun. Dan seluruh pemeluk agama  ikuti anjuran pemimoin agama. Jadikan fatwa MUI  pedoman kita sebagai muslim. Dan disiplin untuk tidak membuat kerumunan yang melanggar physical distancing," tandas HD.

Seperti diketahui Setiawan Ichlas alias Iwan Bomba sendiri mendadak populer pasca memiliki 13,27% saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI). Apalagi, setelah PADI menyatakan bakal mengakuisisi 51% saham Bank Muamalat. Setiawan tercatat  lahir dan besar di Palembang.

Beberapa bisnis yang digarap Iwan antara lain, transportasi atau jasa, perkebunan, trading, pertambangan batubara, dan jasa keuangan. Tidak berhenti di situ, dalam gurita bisnisnya Iwan juga memiliki sejumlah pelabuhan yang tersebar di Indonesia. Antara lain di Palembang, Lampung serta Kalimantan.

Dalam kesempatan penyerahan bantuan simbolis tersebut, Gubernur tampak didampingi  Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Giri Ramanda Kiemas,  Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs. Priyo Widyanto MM, serta Pangdam II Sriwijaya diwakili Danrem 044 Gapo Kolonel Arhanud Sonny Septiono.

Pemkot Palembang Tambah 4 Miliar Dalam Mengatasi Penanganan Virus Corona

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan menambah anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk penanganan Virus Corona atau COVID-19 di Palembang.

Penambahan sebesar Rp 4 m, menambah anggaran pencegahan Virus Corona sebelumnya Rp 116 M.

“Penambahan anggaran ini akan diambil dari pergeseran dana hibah dan lain-lain,” kata Walikota Palembang H.Harnojoyo Selasa (7/4/2020) usai rapat via video conference bersama sejumlah Menteri membahas persiapan tahunan dan segala hal yang mengerucut terkait pencegahan penyebaran Covid-19 di Lawang Jabo Command Centre.

Penambahan anggaran yang didukung seluruh OPD ini, katanya lantaran mengingat jumlah ODP dan PDP Kota Palembang yang kian bertambah setiap harinya.

“Ada banyak masukan bagi Pemerintah daerah dalam melakukan persiapannya, seperti mudik yang ditiadakan, penambahan APD (alat pelindung diri) bagi tenaga kesehatan, dan logistik. Pokoknya semua yang terkait pencegahan menyebarnya covid-19 agar tidak meluas,” ungkap Harnojoyo.

Harnojoyo melanjutkan, pihaknya akan membahas mengenai anggaran penanggulangan Covid-19 untuk masyarakat miskin baru, dan kebutuhan logistik.

“Kita ada penambahan pergeseran dana menjadi Rp120 Miliar untuk menanggulangi wabah ini. Secepatnya kita bahas,” singkatnya.

Untuk kebutuhan logistik dalam waktu dekat Pemerintah Pusat akan menerima bahan logistik yang diimpor asal India.

“Kita sudah mendapat pernyataan dari Menteri Pertanian bahwa dalam waktu dekat ini kita mendapat 13 ribu ton logistik dari India. Yang akan cukup selama 3 bulan,” tandasnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ratu Dewa menegaskan penambahan anggaran itu nantinya akan di fokuskan untuk penanganan dan pencegahan Covid 19.

“Artinya ada Rp 120 M yang akan disiapkan untuk pencegahan virus ini,” jelasnya.

Dewa menjelaskan, usulan tersebut juga diambil dilihat dari banyaknya sektor yang akan terkena dampak akibat wabah Covid-19 seperti perdagangan dan warga miskin.

“Anggaran untuk menanggulangi wabah Covid-19 sudah ada pergeseran menetapkan dengan nominal Rp120 Miliar. Penambahan ini merupakan usulan dari beberapa OPD seperti Dinas Kesehatan, RSUD Bari, Dinas Perdagangan, dan Dinas Sosial. Rinciannya masih dibahas,” ungkap Dewa.

Menurutnya, pergeseran anggaran mengacu pada regulasi yang dibuat Mendagri dan Kemenkeu. Kemudian yang kedua,bregulasi yang diatur Walikota, karena ini sifatnya tanggap darurat maka tidak perlu persetujuan DPRD tapi hanya memberitahu kepada pimpinan DPRD.

Ia memerintahkan Camat dan Lurah untuk mendata warganya yang terdampak Covid-19 seperti di PHK, yang dirumahkan, dan ada orang miskin baru.

“Mengenai penanganan wabah ini harus serius hingga tingkat Kecamatan dan Kelurahan,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan kota Palembang Hardayani menambahkan, usulan penambahan dana tersebut ditujukan bagi warga yang kurang mampu.

“Rinciannya belum tau, kami sedang menginventarisasi data yang jelas ini untuk warga kurang mampu. Kami kerjasama dengan Dinas Sosial,” tambahnya.(Rl/A2)

Walikota Palembang Jadikan Rumah Dinasnya Sebagai Posko Komando Terpadu

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com -  Palembang H.Harnojoyo , Kamis (2/4/2020) pagi, kembali menggelar rapat gugus tugas penanganan percepatan Covid 19 terbatas dikediaman rumah dinasnya di Jalan Tasik Palembang.

Usai mempimpin rapat bersama Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, jajarannya, Kodim dan Polretabes Palembang, Harnojoyo memberikan keterangan persnya kepada sejumlah wartawan di lokasi.

Salah satunya pointnya, akan menjadikan rumah dinas orang nomor satu di Kota Palembang itu untuk dijadikan posko komando terpadu selama penanganan Virus Corona yang sudah memberikan berdampak saat ini.

“Rumah dinas ini akan dijadikan posko komando terpadu, mulai hari ini,” kata Harnojoyo.

Posko komando terpadu yang akan berkerja selama 24 jam selama wabah Covid 19 ini, dirinya mengatakan melibatkan semua unsur mulai dari jajaran birokrasinya hingga pihak lainnya.

“Nama nama orangnya sudah sesuai dengan SK dan sudah saya tandatangani,” tegasnya lagi.

Harnojoyo mengakui, Covid 19 yang kini menjadi perhatian serius seluruh kepala daerah di Indonesia ini, termasuk Palembang menjadi hal yang paling prioritas program kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk mengentaskannya, tak tangung tangung anggaran Rp 116 Miliar akan diperuntukan selama penanganan Covid 19 di Kota Palembang.

“Kita juga sudah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 116 M peruntukan untuk medis alat pelindung diri (APD) dan logistik,” katanya.

Sejumlah point penting lainnya, juga di beberkan Harnojoyo, seperti penanganan kelangakaan masker disejumlah tokoh alat kesehatan di kota ini, termasuk menggalakan masyarakat untuk berswadaya berkontribusi membuat sendiri sendiri masker.

“Kalau semua warga bisa membuat sendir ini akan mengurangi permintaan masker dan akan ikut mengurangi kelangkaannya,” tegasnya lagi.

Nah, terkait adanya sejumlah warga diluar Palembang yang melakukan penolakan pemakaman jenazah Covid 19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah berinisiatif mempersiapkan lahan seluas 2 Ha untuk tanah pemakaman khusus ini.

“Lokasinya di Kecamatan Gandus seluas 2 Ha, kita persiapakan secara khusus, agar tidak menimbulkan keresahan warga,” jelasnya.

Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Ayus Astoni mengungkapkan, data per 1 April 2020 ada 307 orang, orang dalam pengawasan (ODP) dan , dan sudah ada pengurangan 130 orang ODP artinya saat ini hanya ada 117 ODP.

Sedangkan Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 12 orang dan , terkonfirmasi negatif 7 orang sedangkan sisanya masih menunggu hasil.

“Kalau di Palembang ada 2 positif , 1 meninggal dan 1 masih di rawt di RSMH,” katanya (Rl/A2)

Pemkot Palembang Siapkan Gelontorkan Dana Rp.116 Miliar Menanggulangi Pandemi Covid-19

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel .Com - Pemerintah Kota Palembang menyiapkan dana senilai Rp116 miliar untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

Wali Kota Palembang H Harnojoyo, mengatakan, dana tersebut berasal dari pergeseran dana hibah pemerintah yang tidak terpakai mendesak.

Dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan, antara lain, Alat Perlindung Diri (APD) tenaga medis, dan alat logistik untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Secepatnya dana itu kita alokasikan sesuai kebutuhan. Setelah ini masing-masing Dinas akan memberi tahu apa saja yang diperlukan,," ujar Wali Kota Palembang Harnojoyo, usai memimpin rapat gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kota Palembang, di rumah dinasnya, Kamis (2/4/2020).

Rapat ini ini dihadiri Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda, Sekda Ratu Dewa, Gugus Tugas Penanganan covid-19, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Palembang.

Sejumlah hal dibahas dalam rapat koordinasi itu.

Antara lain, pembatasan orang luar masuk ke Palembang, dan penerapan pembatasan sosial berskala besar, yang merupakan kebijakan Presiden RI Joko Widodo.

Juga dibahas soal kelangkaan masker.

Terkait hal ini, Wali Kota Harnojoyo mengatakan, pemerintah kota melalui Wakil Wali Kota Fitrianti Agustinda telah mengadakan kerja sama secara langsung bersama pelaku usaha tersebut.

"Tapi, tentu masker yang dibuat pelaku usaha harus memenuhi ambang batas," ujarnya.

Masalah kelangkaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang saat wabah menjadi salah satu persoalan, dikarena para pendonor khawatir akan keselamatan mereka.

Hal ini dikemukakan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda dalam rapat tersebut.

"Ini terjadi tidak hanya di Palembang, di PMI seluruh Indonesia. Kita tetap melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah tersebut, tentunya dengan melakukan jemput bola kepada anggota tetap pendonor darah yang tergabung di PMI," ujar Fitrianti.

Harnojoyo menambahkan, pihaknya juga menggalang dana sukarela dari pejabat eselon II, III dan IV untuk membantu penanggulangan Covid-19.

"Alhamdulillah, dana sumbangan telah terkumpul Rp 80 juta. Ke depan akan kita imbau tidak hanya ASN tapi juga pengusaha, untuk melakukan sumbangan sukarela dalam upaya penanganan wabah ini," demikian Harnojoyo.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Ayus Astoni, menjelaskan per 1 April 2020, jumlah ODP di kota Palembang ada sebanyak 307 orang, dengan rincian sebanyak 130 lepas (bebas, red) ODP, yang masih ODP ada 117 orang.

"Sementara PDP ada 12 orang, yang terkonfirmasi negatif ada 7 orang dan sisanya masih menunggu hasil. Dan juga ada 2 warga Palembang positif Covid-19, 1 meninggal dunia dan 1 masih dirawat di RSMH Palembang hingga saat ini," dr Ayus menuturkan (Rl/A2)

Diknas Kota Palembang Perpanjang Libur Sekolah Hingga 25 April 2020

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Pemerintah Kota Palembang, melalui Dinas Pendidikan, secara resmi mengumumkan perpanjangan masa belajar di rumah bagi pelajar.

Sebelumnya, masa belajar bagi pelajar TK, SD, dan SMP ditetapkan hingga tanggal 4 April 2020.

"Sekarang diperpanjang kembali hingga 25 April 2020. Ini sesuai arahan Wali Kota Harnojoyo," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, H Ahmad Zulinto, saat dibincangi via telepon, Rabu (1/4/2020).

Zulinto mengatakan, perpanjangan masa belajar di rumah ini karena kondisi belum memungkinkan dampak pandemi Covid-19.

Dia menyebutkan, dalam masa daring dari rumah ini diharapkan, khusus untuk para guru, agar berperan aktif memberikan tugas-tugas lanjutan kepada peserta didik baik melalui media daring, WA dan sebagainya.

"Sekolah tidak dituntut untuk menuntaskan kurikulum, namun wajib dimaksimalkan," kata Zulinto.

Selain itu, ia juga meminta kepada orang tua agar dapat membimbing anak-anaknya belajar di rumah serta membatasi ruang gerak anak-anak beraktivitas di luar rumah.

"Ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang sangat membahayakan keselamatan manusia," demikian Zulinto.(Rl/A2).