13 Desember 2019

Warga Desa Sungai Dua Serahkan Senpira Secara sukarela

Liputansumsel.com
MUBA -liputansumsel-Polsek Sungai keruh Resor Muba melalui Ps. kanit Binmas Bripka Novi Didi dan Bhabinkamtibmas Brigpol Taufan Pribadi, Sh kembali Menerima Serahan Senpi Rakitan (Kecepek) dari warga Desa Sungai Dua, Kamis (12/12/2019) sekira Jam 11.15 Wib.

Kesadaran masyarakat warga Desa Sungai Dua untuk menyerahkan senjata api secara sukarela terus bertambah. setelah sebelumnya, warga dusun 4 desa jirak kec jirak jaya yang menyerahkan senjata api rakitan.

 Mengetahui adanya imbauan tersebut maka dengan kesadaran sendiri akhirnya Sebanyak 2 (dua) pucuk jenis Kecepek laras panjang yang langsung diserahkan saudara bapak WONO dan Bapak MARTIN yang didampingi Kepala Desa Sungai Dua  SUDIRMAN.

""kami senang dengan himbauan dari para bhabin dan Babinsa sebelumnya, ini bukti sukarela dan kesadaran kami sehingga kami menyerahkan senpi rakitan ke Aparat kepolisian melalui pak bhabin""Ungkap  WONO dan MARTIN kepada media humas Polres Muba.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP YUDHI SURYA MARKUS PINEM, S.iK melalui Kapolsek Sungai Keruh IPTU SUVENTRI, SH sangat mengapresiasi kedua personilnya dengan apa yang mereka lakukannya, terutama masyarakat yang dengan sukarela telah menyerahkan senpi ilegal.

""saya sebagai Kapolsek sangat mengapresiasi kepada kedua masyarakat ini yang dengan sukarela ya menyerahkan senpi pada kepolisian""ucap Kapolsek. Ditambahkan SUVENTRI, pihaknya akan terus mensosialisasikan ke masyarakat melalui para Bhabinkamtibmas kita, tutupnya.(agung/rill).

Gandeng Swasta, Konservasi Sungai di Muba Bakal Gunakan Bio Cleaner

Liputansumsel.com
JAWA BARAT-liputansumsel.com-Ancaman terhadap Biota Sungai akibat pencemaran di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menjadi fokus utama Pemkab Muba untuk diminimalisir, dibawah komando Bupati Muba Dodi Reza dan Wakil Bupati Muba Beni Hernedi telah disiapkan beberapa opsi untuk antisipasinya.

Salah satunya rencana implementasi konservasi sungai dengan menggunakan bio cleaner teknologi yang dalam hal ini Pemkab Muba bakal menggandeng pihak swasta.

Hal ini terjawab saat Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi menggelar pertemuan lanjutan dengan PT Zefa Valindo Jaya dalam rangka kerjasama konservasi penyehatan air dan lingkungan, di Kantor PT Zefa Valindo Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).

Wabup Muba mengatakan pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut atas paparan dari pihak PT Zefa Valindo Jaya terkait pembangunan Bio Cleaner dalam menjaga ekosistem dan biota sungai dari dampak pencemaran lingkungan di Bumi Serasan Sekate.

"Kita ingin adanya pembangunan semacam teknologi yang dapat mengelola air sungai yang tercemar," kata Beni.

"Perlu kolaborasi semua pihak dalam menjaga biota sungai di Muba akibat dampak limbah domestik rumah tangga dan dampak industri. Oleh karena itu, sungai-sungai di Muba harus terkonservasi. Dalam pelaksanaannya nanti akan mengajak partisipasi perusahaan-perusahaan yang usahanya dekat dan memanfaatkan sungai," tambahnya.

Ia juga mengatakan setelah pertemuan ini akan dilakukan pertemuan lanjutan antara PT Zefa dengan dinas instansi Pemkab Muba dalam hal ini RSUD Sekayu, PT PDAM Tirta Randik, dan Dinas Lingkungan Hidup Muba.

"Tahap awal akan dilakukan study mendalam untuk mengukur dan mengetahui tingkat pencemaran di sungai sungai dalam wilayah Muba.
Visi pak Bupati dan saya sangat  jelas bahwa Sumber Daya Alam (SDA) harus dimanfaatkan secara optimal tapi harus pula dengan menjamin sustainability lingkungan termasuk tentunya sungai," imbuhnya.

"Jangan sampai disatu sisi ekonomi tumbuh tapi disisi lain daya dukung lingkungan rusak. Pabrik pabrik berdiri tapi misalnya ikan-ikan asli Muba hilang di Sungai dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama," lanjutnya.

Sementara itu Managing Director PT Zefa Valindo Jaya Efendi Sitorus menyampaikan setelah pertemuan ini tahap selanjutnya adalah feasibility study, kemudian pengajuan proposal ke AFD (Bank Pembangunan Francis), survey oleh pihak AFD dan Konsultan, dan terakhir persetujuan funding, dengan opsi , hibah atau pinjaman lunak ataupun melalui dana APBD.

"Ke depan kita akan bersama melakukan survei ke lokasi dimana water treatment ini bisa kita bangun," ulasnya.

Dikatakan, pihaknya juga sebelumnya telah berhasil  melakukan pengolahan limbah sampah menjadi bersih. "Ini sudah kami lakukan di TPA Bantar Gebang  dan TPA di Bali," sebutnya.

Ia menambahkan, pihaknya mengapresiasi komitmen dan kegetolan Pemkab Muba dalam upaya terus untuk memaksimalkan distribusi pasokan air bersih ke warga-warga. "Kami berharap nantinya bisa andil dalam upaya tersebut," pungkasnya.(agung/rill).

Wendi Lakukan Penggelapan Motor Dengan Modus Pura Pura Pijam

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Akibat ulahnya melakukan Penggelapan, WENDI PERMANA (23) warga Kampung ogan kel balai agung Kec Sekayu Kab. Muba harus berurusan dengan Sat reskrim Polres Musi Banyuasin, Selasa (10/12/19) Sore.

Tersangka ditangkap karena membawa kabur 1(satu) unit Sepeda Motor Yamaha M3 dgn nomor polisi BH 6894 OD. sebelumnya, SOSI (31) warga jalan merdeka LK III Kec. Sekayu Kab. Muba melaporkan kepada polisi karena motornya dibawa kabur oleh tersangka.

Aksi itu dilakukan tersangka pada Rabu 04122019 pagi, dengan berpura-pura meminjam  sepeda motor dengan korban untuk menjemput saudara angga. setelah dipinjamkan oleh korban, tersangka pun pergi dengan tujuan tersebut namun setelah ditunggu - tunggu tak kunjung juga kembali sepeda motor nya dan melaporkan kejadian yang menimpanya ke SPK Mapolres Muba.

Aparat kepolisian yang melakukan penyelidikan selama satu Minggu akhirnya membuahkan hasil sehingga Rabu sore kemaren berkat informasi, Kasat Reskrim AKP DELI HARIS, SH MH Kanit Pidum Polres Muba IPDA NASIRIN, SH bersama Anggota Opsnal Polres Muba dengan dibantu anggota Opsnal Polsek Sukarami mengamankan tersangka dipinggir jalan KM 11 Kota Palembang.

Selanjutnya tersangka langsung dibawa ke Mapolres guna penyidikan lebih lanjut.""tersangka kita tangkap di kota Palembang saat sedang dipinggir jalan, saat ini kita lakukan pemeriksaan terhadapnya""beber Kapolres Musi Banyuasin AKBP YUDHI SURYA MARKUS PINEM, S.iK melalui Kasat Reskrim Polres Muba AKP DELI HARIS, SH MH ujarnya pada humas.(agung/rill).

Kehabisan Ongkos, 4 Orang Tua Pasien Thalasemia Nekat Tunggu Gubernur Pulang Ngantor

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Setelah sebelumnya didatangi Quenza Vinef Supraja, 5, bocah korban siraman minyak panas pagi-pagi di Griya Agung, Gubernur Sumsel H.Herman Deru kini lagi-lagi didatangi warganya. Bedanya kali ini, empat warga tersebut mendatanginya langsung ke kantor Gubernur pada Kamis (12/12) sore, sesaat sebelum Ia meninggalkan kantor.


Mereka ini adalah empat orang tua pasien yang tengah menderita penyakit Talasemia (kelainan darah).  Mereka berasal dari empat kabupaten yang berbeda yakni asal Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) dan Kabupaten Lahat.
Keempatnya, Yeti, Sofia, Marhama, Mursini nekat datang menemui Gubernur karena kehabisan ongkos usai menghantarkan anak-anak mereka  berobat  rutin ke Palembang dua kali setiap bulannya.



Meski harus menunggu hingga satu jam lebih, empat warga Sumsel itu akhirnya bisa bertemu dan diterima oleh orang nomor satu di Sumsel untuk meminta pertolongan. Tak butih waktu lama, usai mendengarkan sejumlah keluhan empat keluarga pasien itu, Herman Deru langsung merespon semua penanganan masalah tersebut pada Basnaz Sumsel.


"Ya sesuai arahan pak Gubernur, empat orang tua pasien tadi sudah kami antar ke penginapan. Mudah-mudahan atas bantuan Pak Gubernur mereka sudah bisa pulang ke kampung halamannya masing-masing," jelas Ketua Baznas Sumsel, Drs Najib Haitami.


 Baznas Sumsel sendiri tambah Najib memang memiliki Tim Layanan Aktif yang bertugas untuk melayani masyarakat dengan kasus-kasua seperti ini. Berbekal informasi yang didapat kata Najib biasanya tim akan langsung bergerak menangani kebutuhan mereka.


Selain karena tak punya lagi ongkos pulang kerumah, kedatangan para orang tua pasien itu menurut Najib guna meminta pendampingan dan biaya dalam rangka pengobatan anaknya termasuk transportasi dari tempat asalnya untuk berobat rutin.


" Kebetulan biaya berobat sudah ditanggung BPJS, nah kedatangan mereka ini sekaligus meminta bantuan pendampingan dan biaya transportasi pada Pak Gubernur. Karena memang mereka harus rutin berobat dua kali dalam satu bulan," paparnya.


Najib memprediksi kedatangan empat warga ini lantaran sebelumnya mereka sudah mendengar cerita dari mulut ke mulut soal kebiasaan Gubernur HD yang selalu tak sungkan membantu warganya yang tengah kesusahan.


"Saya kira mungkin mereka ini saling kenal di rumah sakit yang sama saat berobat, kemudian cerita sana sini lalu nekat kesini meminta bantuan kepada Gubernur ," tambahnya.


Seperti yang sudah diketahui, selain empat warga ini sebelumnya Gubernur Sumsel H.Herman Deru juga ramai menjadi bahan perbincangan di jagat medsos lantaran responnya membantu kemudahan pengobatan Quenza Vinef Supraja, 5, bocah korban siraman minyak panas melalui Baznas Sumsel pada pertengahan Oktober lalu.


Kemudian berturut-turut Baznas Sumsel atas arahan HD telah memberikan pendampingan dan bantuan pada beberapa warga lainnya yakni Alqatiri bin Hasan Basri  (7) warga desa Srijabo Kabupaten Ogan Ilir yang menderita jantung bocor. Kemudian  Sholihin bin Rustam (19) warga desa Kerta Mulya Kecamatan Madang Suku I Kabupaten OKU Timur dengan keluhan yang sama. Serta Juwita (13) warga   Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin mendapatkan bantuan pembiayaan operasi tumor kelenjar air liur. (tim hms)

Herman Deru Minta Tambah Gaung Triathlon Hingga Kepelosok Desa

Liputansumsel.com
Sumsel Kembali  Tuan Rumah Triathlon 2020
Palembang -liputansumsel.com-- Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali ditunjuk sebagai tuan rumah event olahraga international Triathlon 2020 Febuari mendatang,  terpilihnya Provinsi Sumsel karena telah berhasil menyelenggarakan dan mengesankan para atlet dari berbagai penjuru negara.


Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Penyelenggara Triathlon Ahmad Wazir Nopiadi Mawardi saat audiensi bersama Gubernur Sumsel H. Herman Deru di Ruang Tamu Gubernur Sumsel (12/12).
Ajang Palembang Triathlon 2020 rencanannya akan berlangsung pada 22-23 Febuari, dengan kategori olympic distance, sprint distance, dan mixed relay Olahraga ini menggabungkan tiga cabang olahraga yakni renang, lari dan sepeda.


Rute yang akan dilewati para atlet mengambil start dari lintasan renang danau Jakabaring,  kemudian bersepeda menggunakan jalan raya dari kawasan Jakabaring Sport City (JSC)  Palembang melewati jembatan ampera dan kembali finish di kompleks JSC Palembang.


Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru mengaku tidak heran kalau setiap atlet yang telah mencoba berlaga di Jakabaring Sport City itu akan ketagihan, apalagi triathlon yang memang sudah dibuktikan dengan suksesnya penyelenggaraan event olahraga international tersebut pada  Febuari lalu.


“ Atlet sudah meraskan ini,  sudah punya kemistri dengan Provinsi Sumsel terutama keramahan masyarakatnya dan sukses sebagai penyelenggara. Walaupun diadakan di tempat lain, orang masih juga ingin di Palembang,” katanya


Terkait persiapannya, Ia menghimbau agar opd terkait mampu mengambil inisiatif untuk membuat gemannya sampai ke pelosok daerah.


“Powernya ditambah ataukah kita harus ada accecories tambahan agar bergema. Kadang masyarakat tidak harus menonton, tapi masyarakat bangga. mumpung masih 100 hari jangan malu-malu, Pemprov support penuh, gaungnya harus sampai ke pelosok desa. Bukan untuk show off dengan orang luar, tapi kebanggaan untuk masyarakat kita,” pungkasnya (tim hms)

Herman Deru Sumringah Warga Sumsel Bisa Ngaji Lagi

Liputansumsel.com
40 Warga Katarak Dapat Bantuan CSR Bank Sumsel Babel
 Palembang - liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mengapresiasi penuh inisiasi Bank Sumsel Babel yang telah menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR), berbentuk operasi gratis bagi 40 warga kurang mampu di Provinsi Sumsel.


Menurutnya, Kesehatan adalah modal utama dalam kehidupan. Karena dengan tubuh yang sehat, pekerjaan akan bisa dilakukan dengan baik. Terlebih mata adalah jendela dunia yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, oleh sebab itu  Ia berharap usai di operasi masyarakat bisa kembali beraktivitas.
“Tanggung jawab dan tugas pada intinya bermuara pada Sumsel Maju untuk Semua, Sumsel bukan milik seseorang tapi milik kita semua ini.  Didaerah ini sudah mulai terlihat respon dari semua  pihak,  Pertumbuhan kita membaik walau belum merata,” tuturnya


Ia berharap kegiatan ini dapat menjaring masyarakat yang membutuhkan bantuan khususnya dalam hal penglihatan. Tujuan akhirnya adalah untuk menyehatkan masyarakat dan mengurangi angka penderita katarak, khususnya yang ada di Provinsi Sumsel .


“Senikmat apapun kita menerima selalu lebih nikmat memberi. Setelah ini akan timbul koorporasi baru yang punya kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, terimakasih bank Sumsel Babel,” tambahnya


“Bank Sumsel inisiatif untuk memberikan CSR, membedah katarak 40 masyarakat,  Saya hadiri ini. Saya tidak lihat berapa banyak warga yang di operasi, saudara-saudara kita ketika sudah dapat melihat kembali akan menjadi warga Sumsel yang produktif lagi, warga Sumsel bisa ngaji lagi dan merasa diperhatikan oleh pemerintah,”pungkasnya (tim hms)

Deteksi Dini Karhutla, Manfaatkan Kecanggihan IT

Liputansumsel.com
PALEMBANG- liputansumsel.com-- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru diwakili  Asisten 1  Bidang Pemerintahan dan Kesra H. Akhmad Najib membuka Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) Pemadam Kebakaran sebagai tindak lanjuti dari upaya pencegahan dan penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)  di Wilayah Sumatera Selatan, Rakor digelar hotel Swarnadwipa Palembang, Rabu (11/12) malam.


Rakorda ini bertujuan untuk meningkatkan peran pemadam Kebakaran dalam Pencegahan, pengawasan dan pengendalian kebakaran serta pembuatan peta rawan kebakaran berbasis IT di Provinsi Sumatera Selatan sehingga  bencana kabut asap akibat karhutla  yang terjadi di Tahun  2019 tidak terulang lagi pada Tahun 2020 mendatang.


Gubernur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Akhmad Najib  menyebut rakor yang digelar dinilai sangat tepat dalam rangka pencegahankarhutla di Sumsel. Terlebih diera global  saat ini menurut  Najib para petugas pemantau penanggulangan kebakaran harus melakukan upaya deteksi dini akan adanya potensi kebakaran dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.



"Saya minta seluruh peserta rakor ini dapat menguasai IT guna mengetahui lokasi melalui pemetaan wilayah rawan kebakaran,"  tegasnya.



Dia menyebut, masih kurangnya partisipasi masyarakat dan  pihak terkait juga sangat   berpengaruh  dalam upaya pencegahan karhutla di Sumsel. Untuk itu dia mengingatkan agar warga banyak dilibatkan dalam kegiatan yang terkait dengan upaya pencegahan karhutla.



"Berikan informasi yang benar  kepada masyarakat terutama ada disekitar hutan dan kawasan rawan karhutla," imbuhnya.



Terkait dengan rakor dia meminta agar  dapat memupuk jiwa korsa, semagat juang, profesionalitas petugas Pemadam Kebakaran dalam melayani dan melindungi masyarakat dari bencana kebakaran dapat ditingkatkan.



"Rakorda ini harus menghasilkan suatu rumusan yang bisa membawa dampak signifikan dalam pencegahan penanggulangan kebakaran di wilayah Sumatera Selatan," tandasnya. (tim hms)

Gubernur Herman Deru Anggarkan Rp 145 M Cegah Stunting

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com--Di sela acara Sumpah Profesi dan Pelatihan Kompetensi Ahli Gizi "Kredensial dan NCP Basic" 12-14 September di S-One Hotel Palembang, Kamis (12/22) Gubernur Sumsel H.Herman Deru memastikan dirinya serius menangani masalah stunting di Sumsel.


Tak tanggung-tanggung, sebagai upayanya menekan bahkan menghapus stunting di Sumsel Ia bahkan sudah menganggarkan dana hingga Rp145 miliar. 


"Stunting ini bukan soal gizi saja tapi kesadaran mereka mengolah gizi karena banyak juga orang yang mampu dan mereka makan daging terus tiap hari kan tidak sehat juga. Artinya ini membutuhkan pengetahuan. Dan masalah stunting ini butuh peran semua pihak bukan hanya ahli gizi, Dinkes tapi PU juga karena memerangi stunting ini akan kita mulai dari penyediaan sanitasi yang baik," ujarnya.


Menurut HD kasihan sekali jika generasi mendatang masih harus merasakan menderita stunting. Hal ini tentu bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinkes saja tapi juga Diskominfo, Dinas PU dan lainnya. Bagi HD tak perlu membangun sesuatu yang belum jelas manfaatnya bagi masyarakat jika pembangunan fisik masyarakat itu sendiri belum maksimal.


Ditanya soal penyebab utama stunting Sumsel HD mengungkapkan bahwa penyebab utama stunting adalah pemenuhan gizi. Hal ini diperparah jika seorang ibu hamil tidak memiliki pengetahuan memadai soal asupan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anaknya.


"Jadi pengetahuan si ibu juga penting. Makanya saya minta di kelurahan-kelurahan dan desa di Kaur Umum nya kalau bisa ada kerjasama dengan ahli gizi. Biar sosialisasi ini bisa terus digencarkan," jelasnya.


Gizi itu lanjut HD ibaratnya magma dalam swbuah gunung. Dimana jika magma itu tersumbat maka akan berdampak  luas terhadap kesehatan fisik dan psikis. Hanya saja sayangnya permasalahan gizi sejauh ini masih dianggap biasa bahkan menjadi bahan guyonan. Sementara ahli gizi baru dicari-cari jika permasalahan stunting mencuat ke permukaan.


"  Stunting adalah isu paling ditakuti di dunia. Kalau ada permasalahan baru orang cari ahli gizi kenapa? Karena dengan stunting akan tersimpul  bahwa negara tersebut tidak perhatian. Makanya kita harys paham gizi dengan bimbingan tenaga ahli gizi bukan baru peduli saat sudah sakit," jelasnya.


HD mengatakan, akar masalahnya penyebab adanya stunting ini bukan karena masalah mampu dan tidak mampu. Tapi kesadaran masyarakat bahwa asupan bergizi tidak harus mahal. " Memang tempe bergizi tapi ya jangan mendoaan lagi, mendoan lagi. Tahu lagi, tahu lagi. Tapi bagaimana ini diolah jadi makanan yang enak dan bervariasi biar anak-anak bersemangat makannya," kata HD.


Sementara itu Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy Apt. M.Kes mengungkapkan bahwa penyebab utama masalah stunting adalah status kesehatan ibu dan asupan gizi. Dimana status kesehatan ibu tersebut dipengaruhi beberapa hal berupa pelayanan kesehatan, asupan dan yang paling penting juga adalah masalah sanitasi.


" Kalau khusus untuk masalah gizi itu tindakan yang kita ambil adalah memperbaiki keseluruhan baik sanitasi ketahanan pangan, air bersihnya kemudian pelayanan kesehatannya supaya masyarakat bisa menjangkau pelayanan kesehatan," jelas Lesty.


Saat ini kata Lesty, angka stunting Sumsel masih di bawa angka nasional untuk Bayi Dua Tahun sebesar 29,8% dan Balita 31,7%.


Sebanyak 370 orang peserta hadir dalam kegiatan tersebut seperti utusan dari Jakarta, Yogyakarta, Merauke, Riau, Jambi dan 17 kab/kota se Sumsel.


Hadir juga Ketua DPD Pusat Persatuan Ahli Gizi yang diwakili Assesor Nasional Kompetensi Ahli Gizi, Meylina Djafar serta Direktur Poltekes Kemeneks RI Provinsi Sumsel diwakili Sekretaris Jrisan Gizi Poltekes  Sartono.(tim hms)

HD Sentil Bupati-Walikota Supaya Lebih Perhatian pada Guru

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru meminta guru-guru di Sumsel terus semangat memberikan pendidikan terbaik untuk anak didiknya.


Sebab, kemajuan suatu bangsa dan negara tak lepas dari peran guru yang dengan tulus memberikan ilmunya meskipun kesejahteraan guru itu sendiri belum sesuai dengan yang diharapkan.


"Saya pastikan tidak ada guru yang akan terzolimi. Kesejahteraan guru khususnya di Sumsel akan kita perjuangkan. Saya merasakan apa yang dirasakan guru saat ini, karena ayah saya dulu juga seorang guru," kata HD saat menghadiri Peringatan HUT PGRI ke-74 dan HGN 2019 di Ballroom Hotel Harpes, Kamis (12/12)
Menurut HD, honor guru di setiap daerah tidak bisa disamaratakan. Soalnya, setiap daerah memiliki tingkat kesejahteraan yang berbeda-beda.


"Honor guru dibeberapa daerah jelas tidak bisa disamakan. Mungkin dengan honor sekian ratus ribu cukup untuk guru di kabupaten ini namun belum tentu cukup untuk guru di kabupaten lain. Itu yang harus kita perjuangkan. Kesejahteraan guru harus utama. Walikota maupun Bupati akan saya ingatkan," tuturnya.


Disisi lain, HD juga meminta agar guru di Sumsel melek teknologi ditengah derasanya arus Informasi dan Teknologi (IT) di era globalisasi saat ini.


Karena, globalisasi dan keterbukaan informasi memiliki manfaat yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.


"Serangan IT sangat deras. Guru-guru jangan sampai ketinggalan, harus update dengan perkembangan IT saat ini," jelasnya.


Kendati demikian, dia mengingatkan, kemajuan IT saat ini tetap harus diwaspadai. Sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik.


"Informasi yang tetap harus diwaspadai untuk menghindari hal-hal buruk. Intinya kita harus mempunya cara baik untuk membuat anak didik menjadi orang besar," tegasnya.


Sementara itu, Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto mengatakan, peningkatan kualitas dan kesejahteraan para guru juga perlu dilakukan pemerintah untuk menopang kegiatan belajar mengajar.


"Untuk meningkatkan SDM nantinya, guru perlu diberikan berbagai pembelajaran, pengetahuan, pelatihan sehingga SDM guru juga meningkat," kata Zulinto


Dia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten/Kota memperhatikan kesejahteraan para guru di daerahnya.


"Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota perhatikan kesejahteraan guru ini. Kesejahteraan guru ini wajib diperhatikan. Kami bukan menilai besar kecilnya tapi perhatiannya," pungkasnya.