22 November 2019

HBAP Gelar Mini Seminar Motivasi Pelajar

Liputansumsel.com
MUARA ENIM, Liputansumsel.com
Dalam rangka memberikan wawasan serta motivasi kepada para pelajar dalam menghadapi persaingan di dunia kerja, PLTU Sumsel-8 melalui Huadian Bukit Asam Power (HBAP) yang merupakan konsorsium antara PT Bukit Asam dengan China Huadian Co Ltd menggelar Mini Seminar Pendidikan “Motivasi dan Inspirasi” bagi pelajar kelas XII SMA Negeri 1 Tanjung Agung Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Sumsel, bertempat di Aula SMA Negeri 1 Tanjung Agung, Selasa (19/11/2019).

Berdasarkan pantauan, tampak para pelajar begitu bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan. Bahkan, selain pemberian motivasi dari managemen Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Juga dikenalkan mengenai keberadaan PLTU Sumsel 8 di Kabupaten Muara Enim dan dampaknya bagi masyarakat dilingkungan sekitar perusahaan.

Pada kesempatan itu, Huadian Bukit Asam Power (HBAP) juga memberikan bantuan kepada pihak sekolah berupa sound system dan perlengkapan sekolah lainnya.

“Kita berharap melalui kegiatan ini, dapat memotivasi para pelajar untuk lebih giat lagi belajar, sehingga cita-cita yang diharapkan bisa terwujud sesuai dengan impiannya,” tutur Deputi General Manager HBAP, Ir Gusti Prasetyo Rendy Anggara saat dibincangi disela-sela kegiatan seminar.

Kedepan, terang Gusti, pihaknya juga akan melakukan kegiatan yang sama di sekolah-sekolah lain yang ada disekitar perusahaan. Mengingat, tingginya antusias para pelajar dalam mengikuti kegiatan ini.

Terkait dengan Program Beasiswa bagi pelajar berprestasi, Gusti mengungkapkan bahwa telah diwacanakan oleh pihaknya.

“Untuk program beasiswa bagi siswa prestasi masih kami wacanakan. InsyaAllah sudah ada pembicaraan internal kami menuju kesana,” pungkas Gusti.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Tanjung Agung Drs Darmansah MSi melalui Wakil Kurikulum, Aswan SPd Mat mengucapkan terima kasih kepada PLTU Sumsel 8 melalui
Huadian Bukit Asam Power (HBAP) yang telah memberikan motivasi bagi siswa-siswinya dalam menyongsong masa depan.

“Ada sebanyak 258 siswa-siswi kita yang mengikuti kegiatan ini. Semuanya merupakan pelajar kelas 12. Semoga melalui kegiatan motivasi dan inspirasi ini, semakin menguatkan semangat para siswa-siswi kita dalam menggapai cita-citanya,” ungkap Aswan.

Pihaknya berharap, kata Aswan, kegiatan ini bisa kembali digelar di sekolahnya di masa-masa yang akan datang. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan motivasi dan semangat siswanya dalam menentukan masa depannya.

“Sekali lagi kita ucapkan terima kasih kepada PLTU Sumsel 8 melalui HBAP atas motivasi dan inspirasi yang diberikan kepada siswa kita. Dan juga kita ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan bagi sekolah,” ucapnya.

Naik Sepeda, Dodi Reza Pantau Pembangunan Infrastruktur di Sekayu

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Aktifitas berbeda dari biasanya tampak dilakukan Bupati Muba Dodi Reza Jumat (22/11/2019) pagi. Menaiki sepeda menggunakan kaos olahraga Sekayu Gowes Comunity (SGC), tampak mantan anggota DPR RI dua periode tersebut berkeliling Kota Sekayu untuk meninjau sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang berjalan.

Diketahui, saat ini di Kota Sekayu ada beberapa pengerjaan proyek infrastruktur fasilitas publik, yakni diantaranya Gedung Olahraga (GOR) Ranggonang, trotoar di sepanjang Jalan Kolonel Wahid Udin, Stadion Serasan Sekate, Gelanggang Remaja Sekayu, Hotel Ranggonang, Kolam Retensi di depan Rumah Dinas Bupati, serta Gedung Dharma Wanita.

Tanpa pengawalan, suami Thia Yufada tersebut tampak sesekali mengobrol dengan masyarakat sekitar lokasi proyek pembangunan infrastruktur. "Semua pembangunan sesuai progress," ungkap Dodi.

Lanjutnya, khusus Hotel Ranggonang harus dibenahi dengan fasilitas yang maksimal dan baik. "Jadi, kalau ada event nasional maupun internasional tamu ke Muba ini bisa nyaman, kalau fasilitas baik tamu pasti puas berkunjung dan menginap," tuturnya.

Kemudian, Ketua KADIN Sumsel ini juga akan meminta pihak pelaksana proyek pembangunan fasilitas publik di Sekayu untuk bekerja tepat waktu dan menjaga kebersihan.

"Jangan sampai jalan raya kotor, semua material harus dijaga jangan buat kotor jalan. Kita jaga Muba yang sudah dapat Piala Adipura Kencana ini," imbuhnya.

Sementara itu, Heri salah satu warga Jalan H Abdul Somad kelurahan Serasan Jaya Sekayu ini mengaku takjub dengan perubahan percepatan pembangunan infrastruktur pelayanan publik yang ada di Sekayu.

"Alhamdulillah sekarang di era pak Dodi Reza trotoar dibangun dan diperbaiki, taman-taman publik dibangun. Jadi kami warga Sekayu ini sekarang ada tempat untuk rekreasi," ungkapnya.

Ia menambahkan, sejumlah fasilitas publik lainnya juga dibenahi guna memfasilitasi kebutuhan masyarakat. "Bertahap, pembangunan di Muba ini dilakukan secara merata, semoga terus dilakukan," pungkasnya.(agung/rill).

Bertemu Bupati, Ibu Soba Berharap Bantuan Untuk Anaknya

Liputansumsel.com
Indralaya.lipuansumsel.com--
Program "Ngopi OI" Bupati Ogan Ilir H.M Ilyas Panji Alam SE, SH, MM terus mendapat sambutan hangat dari masyarakat, hingga kini setiap hari Jum'at Rumah Dinas Bupati OI yang berlokasi di Komplek Perkantoran Terpadu Pemkab OI tanjung Senai terus didatangi oleh warga yang menyampaikan berbagai macam keluhan dan permohonan.

Ibu Soba asal Desa Sukaraja Lama Dusun III  Salah satu warga kurang mampu yang datang pada Jum'at (22/11) meminta bantuan ke Bupati OI untuk anaknya Herdian yang berumur 13 Tahun yang mengidap sakit thalasemia yaitu Kelainan darah dengan kondisi jumlah protein pembawa oksigen kurang dari jumlah normal yang membuat anak ibu Soba mudah lemas dan mudah pingsan kalau tidak melakukan transfusi darah.

 Ibu Soba berharap anaknya bisa sehat dan meminta bantuan biaya pengobatan dan pendidikan.

Bupati OI yang mendengarkan keluhan Ibu Soba langsung menanggapi hal tersebut dengan memerintahkan  Kadinkes OI dan Kadin Pendidikan OI untuk segera memproses permintaan dari ibu Soba, untuk kesehatan Bupati OI menyarankan.

 "Kadinkes OI untuk segera mengajak bekerjasama dengan Direktur RSUD Tanjung Senai Indralaya agar segera membawa dan memproses apa yang menjadi masalah dan penanganan selanjutnya dari penyakit yang diderita Herdian." Ujarnya.(rul)

Bupati Iskandar Perhatikan Nasib Mantan Narapidana Teroris

Liputansumsel.com
Bantu Hewan Ternak Untuk Cegah Radikalisme
OKI — liputansumsel.com --  Para mantan narapidana (napi) biasanya mengalami hambatan ketika akan kembali hidup normal berdampingan dengan masyarakat. Apalagi napi yang pernah tersangkut kasus terorisme. Tak sedikit masyarakat yang masih belum bisa menerima kehadiran mereka, meskipun mereka sudah bertaubat dan menjalani hukuman.

Berbeda di OKI, Bupati OKI, H. Iskandar memberi perhatian langsung kepada para mantan kombatan ini. Bupati memberi bantuan kepada mereka berupa hewan ternak agar  mampu menata hidup baru dan bebas dari radikalisme.

“Kebetulan Pak Bupati mengetahui bahwa pak Ani Sugandhi pernah memelihara kambing, maka beliau berikan kambing. Bupati sangat antusias untuk membantu ketiganya” Ungkap Kepala Badan Kesbangpollinmas OKI, H. Ambiah di dampingi Kapolsek Lempuing AKP Bustomi dan Kakorwil V Binda Sumsel, Toni saat menyerahkan bantuan ternak dari Bupati OKI ke pada tiga orang eks napiter kepada tiga mantan kombatan, Ani Sugandi, Ali Mashudi dan Kgs Muhammad Toni di Desa Bumi Arjo Kecamatan Lempuing OKI,   Kamis, (21/11).

Ambiah mengungkap bantuan ini sebagai modal untuk meningkatkan kesejahteraan eks napiter di desa itu.

“Jangan dinilai dari harganya, Mudah mudahan dengan bantuan ternak ini dapat berkembang dan membantu“ Ungkap Ambiah.

Camat Lempuing, Sujito berpesan kepada ketiganya untuk selalu setia NKRI dan Pancasila

“Sebagai warga negara kita harus setia kepada NKRI dan Pancasila, dan kembali sebagai negara kesatuan Indonesia” Ujarnya.

Sementara Eks Napiter, Ani Sugandi mengungkapkan bahwa saat ini mereka sudah benar-benar kembali ke NKRI dan setia kepada Pancasila.

“Saat ini kami telah hidup bersih dan telah kembali ke jalan yang benar menjunjung Pancasila” ujar Dia tidak hanya itu tambah Sugandi, dia dan kedua rekannya saat ini aktif sebagi pengus ranting Muhammadyah

“Sebagai keluarga Muhammadiyah saya selalu menyosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada masyarakat” ujarnya.

Sugandi juga berterima kasih atas bantuan yang diberikan Bupati OKI. Dia berjanji untuk memelihara hewan ternak tersebut dengan baik agar bisa berkembang

“Terimakasih, bantuan Pak Bupati sangat membantu perekonomian kami” Ujarnya.(PD)

Mantan Kades Tanjung Menang Diduga Dikriminalisasi Oleh PT. BUMA

Liputansumsel.com
Lahat, Liputansumsel.com
Ketidakadilan kembali terjadi di bumi Seganti Setungguan. Hal ini dialami oleh Harlinsyah mantan Kepala Desa (Kades) Tanjung Menang, Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel). Jumat, (22/11/2019).

Harlinsyah, mantan Kades Tanjung Menang periode 2013 – 2019 itu diduga dikriminalisasi setelah gigih memperjuangkan hak-hak warga desanya semasa menjabat sebagai Kades, terkait penambangan batu dan pasir (Galian C) oleh PT. Buma di desa tersebut.

Harlinsyah telah ditetapkan sebagai tersangka yang diketahui melalui surat panggilan Polres Lahat bernomog SP.Gil/177/IX/2019 tertanggal 13 September 2019 yang ditandatangani oleh Kasat Reskrim AKP Satria Dwi Dharna, SIK. Setelah Harlinsyah, pihak Polres Lahat juga menetapkan Sulan Gani, warga desa tersebut menjadi tersangka dengan sama-sama dikenakan pasal 162 UU Minerba.

Harlinsyah dan Sulan Gani mengadukan masalah tersebut kepada AI-BPAN (Aliansi Indonesia-Badan Penelitian Aset Negara), karena merasa menjadi korban konspirasi yang berujung dugaan kriminalisasi terhadap mereka.

Melalui keterangan tertulisnya, Harlinsyah menyampaikan bahwa permasalahan tersebut bermula dari upayanya selaku Kades pada Tahun 2014 untuk memperjuangkan hak-hak warga terkait aktifitas penambangan galian C oleh PT. BUMA di wilayah desa mereka.

Setelah melalui beberapa langkah termasuk mediasi, pada tanggal 11 Mei 2015 tercapai kesepakatan PT. BUMA bersedia memberikan kompensasi kepada warga, pada hari itu juga ditandatangani kerjasama antara kedua belah pihak dengan disaksikan oleh BPD dan tokoh masyrakat setempat serta Camat Tanjung Tebat yang pada saat itu dijabat oleh Drs. Samsul Bahri, M.Si.

Namun kesepakatan tinggalah kesepakatan belaka, karena sejak tahun 2015 sampai tahun 2017 pemberian kompensasi oleh PT. BUMA tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati.

Setelah mediasi melalui DPRD Kabupaten Lahat gagal, Harlinsyah dan warga minta Pemda Lahat untuk memfasilitasi mediasi antara warga dengan PT. BUMA. Melalui rapat musyawarah yang dihadiri oleh kedua belah pihak serta anggota DPRD, utusan Polres Lahat, Camat Tanjung Tebat dan Camat Pagar Agung tersebut PT. BUMA diharuskan membayar kekurangan kompensasi sebesar 400 juta Rupiah.

Akan tetapi hasil musyawarah itupun mandul. PT. BUMA tidak pernah membayarkan kekurangan kompensasi tersebut. Bahkan sejak tahun 2017 PT. BUMA tidak memberikan kompensasi sama sekali.

Karena setiap ditagih PT. BUMA tidak menanggapi, pada bulan April 2019 warga memutuskan memasang portal di jalan akses ke area penambangan, itupun –menurut Sulan Gani- tidak menutup total, masih tetap diberikan akses untuk aktifitas karyawan PT. BUMA.

Tak lama setelah itu, Harlinsyah dilaporkan dan kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Syamsudin Djoesman selaku Ketua DPD AI-BPAN Propinsi Sumsel geram setelah menerima laporan tersebut melalui Ketua Tim Penelitian Meidy Andi.

“Polri itu pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat bukan suruhan perusahaan. Kalau ada oknum Polri yang seperti itu tidak boleh dibiarkan, bisa mencoreng nama baik Polri yang sedang bekerja keras membangun institusinya. Jangan sampai dirusak,” tuturnya.

Syamsudin Djoesman menginstruksikan untuk melakukan investigasi lebih lanjut dan mendalam kepada tim penelitian AI-BPAN Sumsel Meidy,Elvian,Udin Tangsi,Andre,dkk sembari melaporkan masalah tersebut ke Polda Sumsel, bila perlu ke Mabes Polri.

Meidy juga segera meminta keterangan resmi keabsahan izin usaha, izin lingkungan, amdal atau UKL/UPL PT. BUMA ke Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat.

“Hak dan Kewajiban harus seimbang. Perusahaan punya hak untuk melakukan usaha namun juga punya kewajiban. Tegas Meidy Ketua Tim Penelitian AI-BPAN Sumsel.

Prabumulih Kembali Sumbang Dua Emas Lewat Cabor Soft Tenis

Liputansumsel.com
PRABUMULIH,liputansumsel.com-- Perjuangan para atlet Prabumulih dalam mengumpulkan medali emas di ajang Porprov XII tahun 2019 ini nampaknya tak sia-sia.

Atlet Prabumulih dari cabor Soft Tenis  berhasil menyumbang 2 medali emas dari nomor pertandingan tunggal putra dan ganda campuran.

Hal itu terbukti pada saat acara penyerahan medali kepada para pemenang yang dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Prabumulih H Andriansyah Fikri SH. Dan dihadiri oleh Ketua Pesti Provinsi Sumatera Selatan Iskandar Syarianto, Pimpinan Bank Sumsel Babel Kota Prabumulih, Robert, Kepala Dinas Kominfo Kota Prabumulih H Muhammad Ali, dan Camat Prabumulih Utara Hendri Donan.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Prabumulih H Andriansyah Fikri SH menyampaikan, inilah kota Prabumulih, kota yang memisahkan diri dari Kabupaten Muara Enim sejak 18 tahun silam. "Pada tahun ini kita dipercaya oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk menjadi tuan rumah perhelatan akbar ini.

Dan seperti yang sering Walikota Prabumulih ucapkan walau kita masih belum siap secara keseluruhan tapi kita harus siap untuk mensukseskan Porprov XII 2019 ini yang tentunya itu semua dapat terwujud dengan adanya dukungan dari segala pihak dan masyarakat," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Fikri sapaanya tampak turut berpesan kepada para atlet yang berhasil meraih juara agar kiranya kedepan dapat terus mempertahankan prestasi tersebut. "Dan yang terpenting jangan menyombongkan diri. Sedangkan bagi atlet yang belum berhasil jangan berkecil hati tapi jadikan ajang ini untuk mengevaluasi diri," tegasnya.

Ditempat yang sama, Zaenab Endang Kurniati selaku Ketua Pelaksana Cabor Soft Tenis mengatakan, adapun nama-nama kontingen yang berhasil memperoleh medali di Cabor Soft Tenis yang digelar selama 5 hari tersebut yakni kota Prabumulih dengan mendapatkan 2 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu. "Lalu, Kabupaten Muara enim dapat 1 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Kabupaten Muba mendapatkan 1 emas, 1 perak dan 4 perunggu. Lahat dapat 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu, Mura 1 emas dan 2 perunggu. Sedangkan, kota Palembang memperoleh 1 emas dan 1 perunggu,” ungkapnya.