15 November 2020

DRA Berdayakan Petani Sawit Melalui Hilirisasi Energi Sawit

Liputansumsel.com


SEKAYU-liputansumsel.com--Dalam hitungan bulan ke depan, Musi Banyuasin mampu melakukan uji coba produksi co prosesing bensin sawit. Berikutnya, Muba mendorong petani sawit  membangun pabrik sendiri dengan keluaran berupa  industrial Vegetable Oil ( IVO) dan  crude Palm Oil ( CPO).


Di awal tahun 2021, IVO asal Muba masih disuplay ke Pertamina. Sedangkan stand alone mini refinery yakni  pabrik sendiri yang memproduksi IVO hingga menghasilkan biohidrocarbon akan dilakukan ground breaking pada 2021 awal. Skema jangka panjangnya pada 2024 sudah bisa menghasilkan   biohidrocarbon atau langsung menjadi bahan bakar sendiri seperti bensin sawit,  Delta 100 (D100) hingga avtur dengan kualitas masing-masing lebih tinggi dari bahan bakar  biofosil. Biohidrocarbon berbasis kelapa sawit ini ramah lingkungan serta menjadi energi baru terbarukan.


Inilah  aksi nyata Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dr H Dodi Reza Alex Noerdin dalam membangun hilirisasi  kelapa sawit yang mampu menyerap produksi sawit petani dengan harga bersaing. 


Menurut Dodi, meningkatkan kuantitas produksi dan kualitas produksi harus diimbangi dengan penyerapan hasil produksi.  Selain itu petani tidak hanya menjual tandan buah segar (TBS) saja namun dapat nilai tambah dari penjualan pengolahan pabrik IVO maupun CPO. 


"Goalnya, pekebun sawit  dapat memproduksi sendiri bahan bakar berbasis kelapa sawit. Pekebun punya penghasilan tambahan. Akhirnya kita bersama-sama  menjadikan pekebun yang berdaulat, Pekebun yang mandiri dan berdaulat dapat berdiri di kaki sendiri. Satu lagi, yakni terwujudnya pekebun sawit Muba  yang berkelanjutan (sustainable). Stand alone mini refinery dari IVO jadi bensin akan didirikan di Muba. Jadi kilang dekat dengan bahan baku (IVO) ,"   tegas Dodi, Minggu (15/11/2020). 


Saat ini tim yang terdiri dari Disbun Muba, ahli ITB dan BSS sedang  fokus agar  unit pengolah IVO ini berjalan dengan lancar.  IVO /Industrial Lauretic Oil(IVO/ILO) yang dikerjakan di Muba ini spesifikasinya memenuhi technical requirement katalis merah putih dengan biaya produksi lebih ekonomis. Menurut salah satu tim ITB yang saat ini bekerja di lapangan katalis di Sungai Lilin, mengatakan produk akhir nantinya akan disesuaikan dgn SNI untuk produk IVO/ILO sebagai bahan baku industri greenfuel dengan kode SNI 8875:2020 minyak nabati untuk produksi biohidrokarbon.


Dodi meyakini pendirian stand alone mini refinery harus berada  dalam satu entitas perkebunan sawit akan memastikan adanya kecukupan suplai baik dari kualitas maupun kuantitas. 


Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir, menyebutkan saat ini lahan pekebun kelapa  sawit yang siap menyuplai  produksi IVO ada 12.388 ha dengan jumlah pekebun 5.311 orang. "Dan sampai tahun 2024 lahan pekebun akan bertambah mencapai 52.000 ha  dengan jumlah pekebun  mencapai 24.000 pekebun swadaya," jelas Toyibir, Minggu , (15/11/2020). 


Sesuai target Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, tambah Toyibir, Muba jadi yang pertama di Indonesia melaksanakan kemitraan hilirisasi pabrik sawit antara pekebun, BUMD dan koperasi. 


Dijelaskan Toyibir, saat ini Ditjen Bun sangat antusias dengan model kemitraaan ini. Lembaga ini akan menerapkan konsep kemitraan pendirian pabrik seperti yang ada di Muba  dengan menggandeng seluruh petani swadaya hasil program Peremajaan Sawit Rakyat  (PSR).


Di Muba,kata dia, kelembagaan pekebun koperasi skunder yang terdiri dari gabungan petani primer telah melakukan kesepakatan dengan investor. 


"Kemitraaan ini mendudukkan pekebun sawit rakyat sebagai pemilik saham. Intinyo petani tidak mengeluarkan modal dan dalam jangka waktu tertentu justru punya aset. Inilah langkah konkrit Bupati Dodi Reza Alex yakni menuju petani Muba yang berdaulat. Pekebun akan duduk sebagai bagian manajemen perusahaan gabungan tersebut," beber dia.


Kepastian masa depan usaha ini menurut Toyibir juga diminati investor karena terjaminnya suply chain secara kualitas dan kuantitas. 

Disebutkan KOIN sawit lestari memiliki jumlah kebun 4446 ha hasil PSR tahun 2017.  Dan kita fokus ke petani yang ikut PSR . Di tahun mendatang petani yang belum ikut PSR kita ajak. Saat ini 2020 sudah mencapai lima ribu lebih.


Terpisah, Kepala Bappeda Muba Iskandar Syahrianto menyebutkan pembahasan mengenai keberlangsungan suplay chain berbasis sawit rakyat saat ini terus dilakukan bersama pihak EBTKE termasuk DMO. " Prosesnya terus

berjalan dan saat ini pola kemitraan secara kelembagaan/entitas yang disepakati sudah terbentuk (minggu lalu).  Sedangkan katalis akan dikembangkan antara ITB dan ESDM dan Pupuk Kujang (JV). Kita di Muba fokus pada  bahan baku yaitu IVO," jelas Iskandar.(agung/ril).

Dukungan Terus Mengalir Untuk Pasangan Ilyas-Endang

Liputansumsel.com


Indralaya.lipitansumsel.com--Pasangan calon  (paslon) bupati dan wakil bupati nomor urut dua, Ilyas Panji Alam dan Endang PU Ishak terus mendapat dukungan dari masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada yang akan berlangsung pada 9 Desember mendatang. Hal ini terlihat dari antusias masyarakat yang hadir dibeberapa titik kegiatan kampanye paslon nomor urut dua yang berlangsung, Sabtu (14/11). 


Meski dalam kegiatan kampanye kali ini, masa yang hadir terbatas karena adanya berbagai aturan protokol kesehatan, namun antusias masyarakat yang hadir sangat luar biasa. Apalagi, 


kampanye paslon nomor urut dua yang dilaksanakan di beberapa titik sesuai zona yakni, di Desa Talang Aur, Desa Tanjung Sejaro dan wilayah Tanjung Rajo, menghadirkan langsung mantan gubernur Sumsel Periode 2008-2018 H Alex Noerdin sebagai juru kampanye. 


Sama seperti orasi sehari sebelumnya, Alex Noerdin yang merupakan ketua dewan pertimbangan DPD partai Golkar Sumsel ini, menekankan kepada seluruh warga Ogan Ilir agar jangan sampai salah pilih pemimpin dalam pilkada kali ini. Dirinya meminta seluruh masyarakat ogan Ilir agar memilih pasangan calon yang memiliki pengalaman teruji dalam mengurusi pemerintahan. 


“Pak Ilyas sudah berpengalaman, pernah menjabat anggota DPRD bahkan sejak masih kabupaten Ogan Komering Ilir, pernah wakil bupati dan juga pernah bupati. Kemudian Pak Endang ini pernah menjabat sebagai ketua DPRD yang tahu betul mengenai sistem pemerintahan. Jadi sudah tidak perlu diragukan.


 Silahkan bandingkan sendiri dengan pasangan lain, apakah sudah cukup pengalaman? Jangan sampai nyesal lima tahun karena salah pilih,”ujar Alex dalam orasinya mengawali kampanye di Desa Talang Aur.


Menurut pimpinan komisi VII DPR RI ini, apa yang disampaikan ini karena memang dirinya sudah paham betul dan tahu bagaimana sistem pemerintahan yang harus kelola dengan baik agar dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Apalagi dirinya juga pernah menjadi ketua bupati se Indonesia dan ketua Gubernur  se Sumatera.


“Saya paham betul bagaimana sistem dipemerintahan  karena saya menjadi pejabat memulai karis dari bawah. Dari hanya pegawai biasa, lalu mengabdikan diri hingga terakhir menjabat sekda di Kabupaten Musi Banyuasin. Baru saya berani mencalonkan diri jadi bupati, bukan hanya karena mengandalkan orang tua saja, jadi harus betul-betul penya pengalaman mengurusi rakyat,”jelasnya.

Sementara paslon nomor urut dua Ilyas-Endang merasa bersyukur karena hingga saat ini dukungan masyarakat Ogan Ilir terus mengalir. Bahkan, sejak dibatalkannya keputusan KPU yang mendiskualifikasi pasangan Ilyas-Endang beberapa waktu lalu, hasil survei kembali membuat paslon nomor urut dua kembali memimpin.


“Mungkin bapak dan ibu pernah dengar kalau pencalonan kami sempat dibatalkan olah KPU karena adanya laporan dari pihak pasangan lain. Yang saya lakukan saat itu selaku kepala daerah adalah memberikan bantuan berupa beras, minyak, mie dan sarden kepada seluruh masyarakat yang saat itu tengah menhadapi bencana non alam yaitu virus corona. Hal itu yang dilaporkan, namun karena keyakinan kami hal itu benar, dak akhirnya laporan tersebut dibatalkan oleh pihak MK, hingga kami akhirnya dapat kembali menjadi peserta pilkada,”ungkapnya. 


Karena itu sambungnya lagi, “kami merasa lebih percaya diri bahwa apa yang sudah ditudduhkan itu ternyata tidak benar. Bahkan hasil survei akhirnya kembali unggul untuk paslon nomor urut dua,”ujarnya.(rul)

Pesan Penyintas: COVID-19 Nyata, Menyiksa, dan Berbahaya

Liputansumsel.com

Latief Siregar, Penyintas COVID-19 dan jurnalis senior memberikan paparan dalam diskusi bertema Tantangan penyintas beradaptasi dan lindungi diri dengan imunisasi di Jakarta, Rabu 11 November 2020.

JAKARTA - liputansumsel.com--COVID-19 itu nyata, menyiksa dan berbahaya. “Saat saya akan dibawa ke rumah sakit, dokter berpesan agar istri saya melihat saya yang lama, karena nanti saya tidak bisa dijenguk. Dan bisa jadi ini perjumpaan yang terakhir,” kenang Latief Siregar, seorang penyintas COVID-19.


Pengalaman selama menjalani perawatan dan pemulihan dari COVID-19, dikatakan Siregar semacam near-death experiences. “Saya menyadari bahwa saya selama ini punya komorbid hipertensi. Jadi selama COVID, nafas saja susah. Saya harus cepat mengambil selang oksigen untuk bisa bernafas,” cerita Siregar dalam Webinar secara daring bertema “Tantangan Penyintas Beradaptasi & Lindungi Diri dengan Imunisasi” yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (11/11/2020).


Kurang lebih sembilan hari Latief Siregar dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Jarum suntik dan selang oksigen, jadi menu sehari- hari jurnalis senior ini. Dalam waktu kurang dari satu minggu, virus Corona dengan cepat  merusak paru-parunya. “Paru-paru saya yang awalnya rusak 25 persen, menjadi rusak 75 persen. Akibatnya saya kesulitan untuk bernafas. Berjalan dan turun tangga saja sulit sekali, harus pakai selang oksigen,” ceritanya.


Berdasarkan pengalamannya, Siregar mengatakan apabila terkena COVID-19 maka akan sangat berat untuk kembali ke kondisi semula. Oleh karena itu, dia berpesan untuk menjaga kondisi kesehatan di saat pandemi. 


“Untuk meningkatkan imunitas selama pandemi, bisa dengan olahraga minimal lakukan stretching atau peregangan, berjemur juga penting. Saya berkebun sambil memanfaatkan halaman belakang untuk menanam. Selain itu, makanan perlu dijaga betul,” katanya.


Ia menambahkan, agar jangan pernah menganggap remeh COVID-19. Hal lain yang juga menurutnya penting adalah berhenti merokok. “Setelah berhenti merokok, saya merasa banyak sekali manfaat kesehatannya,” tutup Latief.


------------------


Tanggal Tayang: 14 November 2020

Penulis: Adiyanti Firdausi (AF)

Editor: Raihan Lubis (RL)