20 Mei 2023

Rusaknya Ruas Jalan Penghubung Desa Sukadamai Dan Pedamaran 1 Wilindra PDIP Akan Segera Memperbaikinya

Liputansumsel.com


OKI, LiutansumSel.Com. - Akibat banyak keluhan dari masyarakat Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tentang rusaknya jalan vital antara Desa Suka Damai dan Desa Pedamaran 1, hingga saat ini belum ada perbaikan dari pihak manapun, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat harus hati-hati jika lewat jalan tersebut apalagi di malam hari.


Hasil pantauan media ini memang benar ada berapa titik jalan yang sudah berlobang walaupun masih bisa dilewati, namun tetap menjadi hambatan saat kendaraan padat. Pasalnya selain rusak jalannya juga sempit saat berpapasan antar kendaraan roda empat.

Anggota DPRD Kab OKI praksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Wilindra, menuturkan bahwa dirinya, sudah sering mendengar keluhan dari masyarakat terkait rusaknya jalan poros yang merupakan penghubung antar desa yang ada di kecamatan Pedamaran.


“Sebenarnya rusaknya jalan tersebut sudah tau dan setiap hari saya melewatinya, bahkan hal ini sudah perna saya sampaikan kepada pihat terkait, supaya jalan tersebut segera di perbaiki, namun karena devisit serta anggaran terbatas sehingga usulan tersebut belum bisa terealisasi” ujar Wilindra saat di hubungi melalui WhatsApp (19/5/2023).


Dikatakannya, karena sering mendengar keluhan tentang rusaknya jalan tersebut, dirinya bersama kawan-kawan dari fraksi PDIP akan melakukan perbaikan jalan tersebut “Insya Allah bulan 6 atau bulan 7 secara pribadi akan saya lakukan perbaikan atas perintah partai” Kata Politisi PDIP dari Dapil 1 menambahkan.


“Saya juga merasa kurang nyaman saat melewati jalan tersebut, dan juga saya berharap kepada masyarakat Pedamaran untuk bersabar, karena saya bersama kawan kawan fraksi partai PDIP akan perbaiki secara pribadi jalan tersebut” pungkasnya.(FWP)

Jembatan Blok D Margo Bhakti Amblas, Pemkab Segera Fungsikan Jembatan Permanen

Liputansumsel.com


OKI, LiputanSumSel.Com - Ambruknya jembatan di Blok D, Desa Margo Bhakti, yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Mesuji Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) langsung mendapat penanganan dari pemerintah daerah.

.

"Penanganan awal, untuk sementara, kades dan masyarakat Desa Margo Bakti membuat jembatan darurat untuk akses warga dan dapat dilalui kendaraan roda dua," kata Kepala Dinas PUPR OKI melalui Sekretaris, Ahmad Sulaiman, saat meninjau kerusakan jembatan Blok D Margo Bhakti, Jumat (19/05/2023).

.

Sebelumnya pada 2022 lalu jelas Ahmad Pemkab OKI telah membangun jembatan permanen dengan kontruksi box culvert tepat di samping jembatan besi yang ambruk tersebut.

.

"Sudah diantisipasi karena jembatan besi eksisting memang sudah tua makanya dibangunkan jembatan permanen namun untuk anggaran tahun lalu belum termasuk penimbunan dan taludnya," Papar Ahmad.

.

Untuk memudahkan akses masyarakat sekitar, penimbunan oprit jembatan dilakukan melalui kegiatan penyangga jalan jembatan tambah dia.

.

"Segera ditanggulangi melalui kegiatan penyangga jalan dan jembatan sementara untuk taludnya nanti dikerjakan melalui anggaran bangub," papar Ahmad Sulaiman.(PD)

Motif songket Palembang akan diusulkan menjadi salah satu warisan budaya.

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Salah satu warisan  kebudayaan yang menjadi ciri khas dari Sumatra Selatan Kota Palembang yaitu kain songket kini menjadi suatu  peninggalan kebudayaan yang tak pernah usang dimakan waktu bahkan menjadi sebuah tradisi turun temurun yang dilakoni masyarakat kebanyakan asli kota Palembang.


Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Agus Rizal melalui Kabid Sejarah dan Tradisi Dinas Kebudayaan, Ismail mengatakan, kain songket banyak dibuat di Indonesia.


Tapi, khusus songket Palembang, ia punya kekhasan, yakni dari sisi motifnya.


"Kami dengar dari Provinsi akan mengusulkan motif songket Palembang jadi warisan budaya," kata Ismail, Jumat (19/5/2023).


Ia menyambut positif rencana ini. Terlebih untuk lebih mengenalkan motif songket Palembang.


Ismail menambahkan, motif songket Palembang memiliki kekhasan tersendiri yang tidak ada di daerah lain.


Di antaranya, motif lepus, jando beraes, motif bunga emas, bunga pakcik atau tretes.


Sebagai salah satu karya budaya yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kain songket memiliki keistimewaan, bila dibandingkan dengan kain tenun jenis lainnya. 


"Corak dan ragamnya yang berbeda, serta memiliki makna tersendiri,” kata Ismail.


Lebih lanjut Ismail mengatakan, Songket Palembang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam. 


Keberadaan songket sejak zaman kejayaan Sriwijaya ini bisa dilihat pada arca di kompleks percandian Tanah Abang, Kabupaten Muara Enim.


“Mudah-mudahan, motif songket khas Palembang ini segera bisa dijadikan sebagai warisan budaya,” demikian Ismail. (Rl/Al)

Diknas Palembang Susun Petunjuk Teknis PPDB

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Dinas Pendidikan Kota Palembang sedang menyusun petunjuk teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).


“InsyaAllah minggu ini segera dibuka. Sekarang tinggal menunggu petunjuk teknis,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ansori melalui Kabid SMP Disdik Palembang, Lukman, Rabu (17/5/2023).


Lukman menambahkan, saat ini tidak adal lagi istilah sekolah unggulan. Sehingga, diharapkan tidak ada lagi sekolah yang terpusat.


Selain itu, sambung dia, jumlah dari jalur zonasi juga tahun ini akan lebih banyak dibanding jalur lainnya.


“Jalur zonasi 50 persen, prestasi 30 persen, afirmasi 15 persen, mutasi 5 persen,” ungkapnya.


Tahun sebelumnya, jalur zonasi hanya menerima 30 persen. “Kita harapkan pelaksanaan PPDB ini bisa berlangsung lancar,” kata Lukman. (Rl/Al)

Dinas PUPR Kota Palembang Gandeng Ketua RT dan RW Sosialisasi Penangulangan Banjir

Liputansumsel.com


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pemerintah Kota Palembang mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai dan aliran air atau drainase.


Hal ini dikemukakan Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Palembang, Marlina Sylvia, Rabu (17/5/2023).


Menurut dia, genangan air maupun banjir yang terjadi di sejumlah kawasan di kota ini antara lain karena sampah yang dibuang begitu saja ke anak sungai maupun selokan.


"Seperti banjir yang sempat terjadi di empat kelurahan di Alang-Alang Lebar. Ini karena banyak sampah berserakan. Warga sembarangan membuangnya," ujar Marlina.


Untuk mencegah hal ini, Marlina menyebutkan Dinas PUPR terus melakukan sosialiasi penanggulangan banjir, dengan melibatkan ketua RT, RT dan komunitas peduli banjir.


“Sosialisasi ini rutin satu bulan sekali. Sampah banyak ditemukan di sungai. Juga masih banyak bangunan di atas daerah aliran sungai (DAS), tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Masalah ini bisa kita diskusikan bersama,” kata Marlina.


Marlina menyampaikan, genangan air yang tinggi juga dipengaruhi faktor pasang surut sungai, meski kemungkinan tersebut sangat kecil. Saat ini faktor paling berpengaruh adalah perilaku manusia.


"Dampak tidak ada kepedulian, banjir di Alang-Alang Lebar merendam 200 RT di empat kelurahan," kata Marlina pula.


Dia menambahkan, upaya penanggulangan banjir yang disosialisasikan Dinas PUPR Palembang meliputi rekonstruksi gorong-gorong di Jalan Labi-labi, pembukaan jalur sungai yang tertutup enceng gondok di Talang Kelapa, serta normalisasi anak Sungai Borang sepanjang 1,380 Km.


“Kita sedang memikirkan sanksi apa yang akan diberikan kepada masyarakat yang buang sampah sembarangan, sebab, selain sendimentasi, sampah menghambat aliran drainase dan anak sungai,” ujar masyarakat.


Kepala Dinas PUPR Palembang, Ahmad Bastari menambahkan, pembangunan kolam retensi segera dilakukan untuk mengatasi banjir. Sebab Pemkot mendapatkan hibah lahan seluas 5.000 Meter persegi.


"Lahan baru dihibahkan oleh warga Talang Kelapa bernama Teddy. Selain dihibahkan untuk pembangunan kolam retensi, nantinya juga akan dilakukan pelebaran saluran selebar 10 meter dan panjang 300 meter," pungkas Bastari. (Rl/Al)