25 November 2019

Bupati Apresiasi Program CSR Padat Karya Kanca BRI Sekayu

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com--- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengapresiasi atas bantuan Program CSR Padat Karya Kanca BRI Sekayu senilai Rp 50 Juta, untuk Renovasi Jembatan dan Jalan Setapak di Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu Kabupaten Muba.

"Kami Pemkab Muba menyambut baik diadakannya acara ini, program membangun menyediakan sarana prasarana serta infrastruktur lingkungan, yang menunjang tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi daerah tersebut dengan melibatkan masyarakat setempat,"ujar  Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Muba, Drs H Apriyadi MSi pada acara penyerahan bantuan CSR dan Kartu Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bertempat di Kampung 1 Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Senin (25/11/2019).

Dikatakan Sekda, Pemkab Muba menantang BUMN, swasta dan perbankan lainnya yang ada di Kabupaten Muba untuk sama-sama turut berpartisipasi seperti BRI, membangun dan melengkapi fasilitas yang dibutuhkan masyarakat.

"Bantuan CSR ini, tentu sangat membantu Pemkab Muba, maka BUMN, Swasta dan perbankan lainnya ayo kita sama-sama. Kami tunggu partisipasinya untuk sama-sama mensejahterakan rakyat dan membangun Kabupaten Muba, "pungkasnya.

Lanjut Sekda, kemudian selain CSR Padat karya banyak juga bantuan lainnya yang diberikan pihak BRI bekerjasama dengan Pemkab Muba. Ini bantuan merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada semua warga negara. Termasuk bantuan bagi warga penyandang disabilitas juga berhak dapatkan bantuan dan layanan yang sama.

"Gunakan bantuan ini sebaik-baiknya untuk membantu meringankan beban keluarga. Selain itu juga ada penyerahan PKH bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah bertahun-tahun tidak penerima bantuan karena statusnya yang tidak jelas.
Alhamdulliah hari ini lebih kurang 700 KK sudah bisa dibayarkan, mungkin ada yang berbeda dengan nominal lebih banyak ada yang hampir Delapan juta karena selama ini tertunda akibat kesalahan administrasi,"bebernya.

Pada kesempatan yang sama selain penyerahan bantuan CSR Padat Karya oleh BRI, dilakukan penyerahan juga simbolis Kartu Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD). Yang merupakan bantuan sosial dari Kemensos RI untuk penyandang disabilitas berjumlah Rp 300.000 setiap bulannya.

Kemudian penyerahan satu unit EDC BRILink BumDes sepakat Desa Lumpatan, penyerahan EDC BRILink ini adalah tindaklanjut dari kejasama nota kesepahaman bersama antara BRI Kanca Sekayu dengan Pemkab Muba. Selanjutnya penyerahan kartu AMKKM (Asuransi Mikro Kesehatan Kecelakaan dan Meninggal) BRI Life yang diberikan kepada pendamping PKH di Kabupaten Muba.

Kepala Cabang BRI Sekayu Elizabeth Primasari menguraikan kegiatan ini digelar juga dalam rangka memperingati ulang tahun BRI ke 124 tahun yang dikemas dalam program BRI Padat Karya . Program yang didedikasikan untuk masyarakat Kabupaten Muba. Dia berharap sinergisitas tersebut dapat terus terjalin khususnya pada sektor pembangunan di Kabupaten Muba.

“Program Padat Karya ini merupakan program nasional BRI, dan untuk di wilayah Kanca Sekayu kami hanya mendapat satu titik penyaluran program ini dan kami memilih di Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu. Semua berkat kerjasama anatar pemerintah desa, kecamatan dan kabuoaten serta masyarakat yg tergabung dalam nasabah BRI. Semoga sinergi ini terus terjalin untuk menjadikan Kabupaten Muba Maju Berjaya” pungkasnya. (agung/rill).

Dodi Reza Percepat Pembangunan 2020

Liputansumsel.com
MUBA -- liputansumsel. com -- Rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 sekaligus Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Daftar Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Kabupaten Musi Banyuasin 2020 usai sudah digelar di Auditorium Pemkab Muba, Senin (25/11/2019).

Bupati Muba Dodi Reza menegaskan dirinya akan mempercepat pelaksanaan pembangunan di Tahun Anggaran 2020. Oleh sebab itu, dirinya mengeluarkan Instruksi Bupati Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan TA 2020.

Dalam instruksi tersebut, mantan anggota DPR RI dua periode ini merunutkan delapan poin penegasan untuk percepatan realisasi pembangunan di Muba.

"Diantaranya selesaikan RUP (rencana umum pengadaan, baca) sebelum tahun 2019 berakhir dan selesaikan dokumen administrasi paling lambat akhir Maret 2020," tegasnya.

Kemudian, segera laksanakan penyelesaian pengadaan barang dan jasa pada paling lambat Juni 2020, kontrak paling lambat Juni 2020.

"Selesaikan pengadaan barang/jasa (lelang) dengan mengoptimalkan e-procurement dan e-purchasing, percepat pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan pembangunan, dan tingkatkan pengendalian dan pengawasan," imbuhnya.

"Dan yang paling penting tidak menunda proses pencairan keuangan guna hindari penumpukan berkas pelaporan di akhir tahun," tambahnya.

Dikatakan Dodi, Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Daftar Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Kabupaten Musi Banyuasin 2020 ini lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Ini menunjukkan artinya implementasi program Pemkab Muba dengan Pemerintah pusat selaras," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pajak Sekayu, Abdullah mengaku optimalisasi realisasi serapan anggaran di Muba sangat berjalan baik.

"Ini tentu berkat peran Bupati Muba Dodi Reza yang sangat komitmen dan konsisten dalam percepatan pembangunan di Muba," ungkapnya.

Diketahui, untuk Tahun Anggaran 2020 Kabupaten Muba menerima 22 DIPA yang diperuntukkan untuk 17 satuan kerja dengan total anggaran Rp213.201.287.000.

Turut memberikan materi pada acara tersebut Dandim 0401 Muba Letkol Arm M Saufudin Khoiruzzamani SSos,
Kepala Kejaksaan Negeri Muba Suyanto SH, dan turut dihadiri Ketua DPRD Sugondo, Pengadilan Negeri Sekayu
Hendra Halomoan SH, MH Ketua Pengadilan Agama Saifullah Anshari SAg MAg, Wakapolres Muba Kompol Ade Adriansyah Saputra SIK, Sekretaris Daerah Drs Apriyadi MSi, Para Staf Ahli Bupati, Para Asisten Seluruh Kepada Perangkat Daerah, Camat, Lurah dan Kepala Desa se Kabupaten Musi Banyuasin.(agung/rill).

Batang Sawit Dapat Hasilkan Gula Merah?

Liputansumsel.com
BATURAJA -- liputansumsel. com -- Siapa  sangka peremajaan pohon kelapa sawit ternyata bisa menghasilkan gula merah. Dengan sedikit usaha, batang pohon sawit yang terbuang bisa dimanfaatkan menjadi gula merah. Kok bisa????

Berikut petikan wawancara kepada Pengurus (Bendahara) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Kabupaten Ogan Komering Ulu, Hendrawan menjelaskan batang pohon sawit yang ditebang tentu bisa menghasilkan gula merah bahkan dapat menghasilkan keperluan lainnya.

Pada proses replanting atau peremajaan, pohon kelapa sawit yang sudah tua ditebang untuk kemudian digantikan dengan bibit sawit baru. Dari penebangan itulah kemudian dihasilkan batang sawit yang bisa dimanfaatkan untuk banyak keperluan. Ada yang diolah menjadi furnitur ada pula yang dijadikan kerajinan. Malah tidak sedikit pula yang dibuang begitu saja.

Padahal sesungguhnya, hanya dengan sedikit usaha, batang pohon itu bisa menghasilkan gula merah. Caranya, dengan mengambil air yang menetes dari batang pohon itu. Batang pohon sawit yang sudah ditumbangkan dibelah pada bagian pucuknya dan dari pucuk itulah kemudian akan menetes air nira.

Air yang sudah terkumpul banyak kemudian disaring dan dimasak dalam kuali besar dan dicampur dengan gula pasir putih lalu diaduk hingga mengental. Air yang sudah mengental kemudian ditiriskan dalam cetakan tertentu, biasanya dari bambu. Setelah mengering jadilah gula merah tersebut.

Dalam satu batang sawit yang berumur di atas 15 tahun, bisa menghasilkan nira tiga hingga 15 liter per 24 jam dan mampu mengeluarkan nira selama satu hingga dua  bulan.

Hal itu tergantung pada umur tanaman, kondisi batang yang sehat, dan lokasi batang sawit tersebut ditanam. “Bila kita rata-ratakan lima liter per 24 jam selama dua bulan, per batang sawit akan menghasilkan nira sebanyak 300 liter,” ujar Hendrawan sebagaimana dikutip Liputan Sumsel.com

Dari 300 liter nira, bisa dihasilkan gula merah sebanyak 60 Kg atau sekitar 20 persen dari nira yang ada. Harga jual gula rata-rata mencapai Rp15.000 per Kg. Maka satu batang sawit yang diolah selama dua bulan bisa  menghasilkan Rp600.000. “Ini bisa jadi sumber ekonomi alternatif baru bagi petani sawit yang mau menambah income dan hasilnya sangat besar,” tegas Hendrawan. (lim)

Mobil Samsat Keliling " Mogok " Di Taman Kota Baturaja

Liputansumsel.com
BATURAJA -- liputansumsel. com -- Jajaran Samsat Ogan Komering Ulu (OKU) terus gencar melakukan kegiatan penyuluhan kepada wajib pajak kendaraan dengan menempatkan mobil Samsat keliling (samling) di pusat Kota Baturaja.

Kini mobil Samling sengaja di mogok kan di depan kantor Telkomsel Baturaja, tepatnya di area Taman Kota Lapangan A Yani, Senin (25/11) dari pagi hingga pukul 13.00 wib.

Menurut Kepala Samsat Baturaja, Humaniora Basili Basmark kepada awak media membenarkan kalau mobil Samling sengaja di mogokkan alias di parkir di area Tamkot Baturaja karena lokasi yang sangat strategis. " Kita parkirkan mobil Samling di sini agar masyarakat dapat dengan mudah untuk berkomunikasi dengan petugas pajak kendaraan, " jelasnya.

Keberadaan mobil Samling itu untuk melayani wajib pajak kendaraan yang ingin membayar pajak kendaraannya atau yang ingin mendapat informasi mengenai kendaraannya kepada petugas pajak yang sengaja ditugaskan.

"Intinya kita melakukan jemput bola kepada wajib pajak kendaraan agar mereka dapat lebih mudah melakukan transaksi pembayaran pajak kendaraannya, " ujar Humaniora yang biasa di sapa Beli

Selain itu Samsat OKU juga ingin menghapus permainan para calo yang memanfaatkan kekurang tahuan wajib pajak yang ingin mengurus surat-menyurat kendaraan mereka hingga mematok pembayaran pajak yang tidak sesuai dengan kewakewajiban wajib pajak. " Makanya kita selalu on time dan masif untuk melakukan penyuluhan kepada wajib pajak dengan menempatkan mobil Samling, " tandas Beli. (lim)

Dua Pejabat Kejari Muara Enim di Ganti

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Dalam rangka penyegaran dan promosi di lingkungan Kejari Muaraenim, dua Pejabat Kejaksaan Negeri Muaraenim kembali dimutasi.

Serah terima jabatan atau Sertijab dipimpin langsung oleh Kajari Muaraenim Mernawati SH di Aula Suprapto Kejari Muaraenim, Senin (25/11/2019).

Adapun dua pejabat yang dilantik dan Serah Terima Jabatan tersebut yaitu Kasi Intel dari Fariz Oktan SH kepada Yulius Dasa Saputra SH yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Pidum Kejari Pangkalan Balai Banyuasin.

Sedangkan Fariz Oktan SH dipromosikan menjadi Kepala Cabang Kejari Belinyu, Propinsi Babel.

Kemudian Kasi Pidus Taufiq Fauzie SH pindah ke Kasi Pidsus Tangerang Selatan digantikan oleh M Alvinda Yuhdi Utama SH, MH yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Pidsus Martapura OKUT.

Kajari Muaraenim Mernawati SH, mengatakan bahwa pergantian pejabat di lingkungan Kejaksaan adalah hal biasa dalam organisasi.

Hal ini merupakan suatu kebijakan penertiban perbaikan dan penyempurnaan yang dilakukan melalui mekanisme mutasi yang selalu dilaksanakan dengan pertimbangan yang matang.

Penyegaran dan mutasi pejabat ini dilakukan atas dasar penilaian objektif dari pimpinan untuk menempatkan mereka yang dianggap memiliki Prestasi, Dedikasih, loyalitas dan Integritas yang telah terbukti.

Memiliki kompetensi kapasitas dan pengalaman yang cukup untuk ditugaskan dan ditempatkan pada posisi atau jabatan tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Satu hal yang terpenting agar menjadi perhatian semua pejabat khususnya yang dimutasikan yakni kemampuan menjabarkan kebijakan pimpinan, penguasaan bidang tugas serta kepekaan mengidentifikasi masalah dan memecahkan masalah dengan baik, cepat, tepat serta kemampuan mengambil langkah antisipatif terkait tugas dan tanggung jawab.

Dengan kemampuan dan kepekaan itu dalam pelaksanaan tugas dapat diidentifikasi sedini mungkin.

Dan perlu diingat kembali bahwa Kejaksaan ini adalah satu dan tak dapat dipisahkan sehingga setiap keputusan dan kebijakan yang diambil harus sesuai dan sejalan dengan pimpinan.

"Kepada yang baru dilatik, maupun yang bertugas di tempat baru untuk secepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru," ujarnya.