12 September 2019

Gabungan Pemuda Demo Bupati OKU

Liputansumsel.com
Terkait Pembangunan RSUD Terbengkalai

OKU--liputansumsel.com--Puluhan massa seruduk kantor Bupati OKU,Mereka berdemo guna mempertanyakan pembangunan RSUD Ibnu Sutowo Baturaja yang gedungnya sudah di roboh tapi sudah dua tahun tidak kunjung di bangun.
        Aksi demo puluhan massa ini   mengaku dari FORMAT OKU atau Forum Masyarakat dan Mahasiswa Bersatu yang merupakan gabungan dari Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah OKU Raya (KAMMI OKU Raya), Gerakan Rakyat dan Pemuda OKU (Garda OKU) dan Barisan Pemuda Lengkiti Bersatu (BPLB), Kamis (12/9)  sekitar pukul 09.00 wib di halaman kantor Pemkab OKU.
        Puluhan massa dari FORMAT OKU menolak berdialog dengan Asisten Bidang Pemerintahan Pemkab Ogan Komering Ulu (OKU) Priyatno Darmadi, karena massa hanya ingin bertemu dan berdialog dengan Bupati OKU, Drs. H. Kuryana Aziz.
          Massa menolak berdialog dengan Priyatno karena  menilai Asisten 1 Setda OKU tersebut bukanlah pihak yang dapat mengambil kebijakan dan menjelaskan detil permasalahan yang mereka pertanyakan.
          "Tidak ada gunanya kami berdialog dengan asisten, yang kami mau kami ingin mendapat penjelasan langsung dari Bupati OKU. Mengapa  pembangunan RSUD Ibnu Sutowo bisa terkatung-katung seperti ini,” ujar Mulya Ari Ramadhan, koordinator lapangan aksi.
          Menurut Mulya dalam orasinya menilai pembongkaran RSUD Ibnu Sutowo yang telah hampir 2 tahun dan belum dibangun kembali menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Masyarakat merasa sangat membutuhkan pelayanan kesehatan.
          " Negara juga dirugikan karena pendapatan daerah dari sektor pelayanan kesehatan di RSUD Ibnu Sutowo berkurang akibat pembongkaran sebagian ruang perawatan," teriaknya.
          Bukan itu saja, para pendemo mempermasalahkan sumber dana pembongkaran RSUD Ibnu Sutowo dan kemana  aset bekas pembongkaran yang tidak diketahui kemana rimbanya.
          "Ayo aparat hukum. Mana pak polisi, mana pak Jaksa, ini pasti ada kerugian negara  yang ditmbulkan dari pembongkaran rumah sakit ini,” teriak para pendemo.
          Mulya juga berorasi menyatakan Pemkab OKU sangat lemah dalam perencanaan pembangunan. "Kenapa mau bongkar RSUD kalau dana belum jelas dan bangunan yang ada sudah dibongkar, dasar pemikiran dan perencanaan yang dangkal, " sambung Ria salah satu peserta aksi.
          Berdasarkan pantauan liputan sumsel dilapangan, aksi sempat memanas ketika massa  memaksa masuk ke dalam Pemkab OKU untuk bertemu Bupati, namun sempat diamankan  aparat keamanan dari Polres OKU dan Pol PP yang terlibat saling dorong. Karena kecewa tidak bertemu Bupati, masa mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar.
          Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemkab OKU Priyatno Darmadi mengatakan dirinya akan menyampaikan keinginan massa kepada atasannya. (ben/tim)

Muba Tuan Rumah Pelatihan Coach Panjat Tebing se Sumsel

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel,Komitmen Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Dodi Reza Alex menjadikan Muba sebagai kota pariwisata olahraga atau sport tourism terus digencarkan. Berbagai event kejuaraan olahraga baik di tingkat daerah hingga regional, Muba dipercaya sebagai rumah.

Dan hari ini Kamis (12/9/2019) di bertempat di Pendopoan Rumah Dinas Wakil Bupati Muba, secara resmi Kota Sekayu Kabupaten Muba kembali dipercaya sebagai tuan rumah Pelatihan Pelatih (Coach) Panjat Tebing Level I Se- Sumatera Selatan (Sumsel). Acara dibuka langsung oleh Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Sumsel, Beni Hernedi.

Menurut laporan Ketua Pelaksana, Akhmad Dimayati mengatakan, pelaksanaan Pelatihan Pelatih Panjat Tebing se Sumsel ini akan dilaksanakan pada 12 -14 September 2019 bertempat di Kota sekayu. Diikuti sebanyak 26 orang pelatih utusan dari FPTI Kabupaten/Kota dan enam orang dari Klub dan Mapala se Sumsel.

"Kenapa Kota Sekayu dipilih sebagai lokasi pelatihan pelatih panjat tebing, ini karena Kabupaten Muba telah mencetak atlet-atlet yang mumpuni dan mampu mengharumkan bangsa Indonesia pada Asean Games kemarin. Terbukti dalam pembinaan atlet, Muba sangat fokus akan hal itu dan juga venue olah raga yang sudah siap disini sebagai sarana para coach untuk berlatih, "ujarnya.

Sementara itu Wakil Bupati Muba Beni Hernedi sekaligus sebagai Ketua FPTI Sumsel dalam sambutannya mengatakan, olahraga panjat tebing sekarang ini sudah bergeser. Selama ini hanya dilakukan oleh kalangan yang hobi kegiatan outdor saja, seolah-olah hanya aktifitas memuaskan adrenalin dan pertualangan semata. Namun ternyata sekarang sudah menjadi salah satu cabang olahraga (Cabor),  bahkan bisa berkontribusi luar biasa baik bagi nama daerah maupun bangsa Indonesia.

"Pada waktu Asean Games, dari puluhan cabor yang diperlombakan ternyata Cabor panjat tebing menyumbangkan tiga emas untuk Indonesia. Tenru jadi perhatian karena ini tidak mudah. Terbukti jika dibina dengan baik, dilatih dan dibina dengan benar bisa menghasilkan prestasi luar biasa. Walupun Kabupaten Muba tidak ada gunung dan tebing, ternyata putra Muba bisa menjadi pemanjat tercepat di indonesia,"bebernya.

Beni juga menyampaikan, agar Cabor Panjat tebing ini harus disosialisasikan ke masyarakat kalau olahraga ini sebenarnya tidak berbahaya. Oleh karena itu FPTI Sumsel dari hari kehari sangat mendukung untuk mempopulerkan panjat tebing, sehingga olahraga ini tidak lagi dilakukan hanya orang tertentu saja. Kedepan dalam sarana dan prasarana, berharap kepada Pemerintah Sumsel dan Kabupaten/Kota untuk membantu fasiltasi cabor ini.

"Hari ini berkat kerjasama yang baik, Kota Sekayu mendapatkan kepercayaan menajdi tuan rumah pelatihan pelatih panjat tebing. Tujuannya untuk menciptakan 100.000 pelatih yang handal untuk Indonesia, dan hari ini baru beberapa untuk cabor Panjat Tebing. Oleh karena itu kegiatan ini menjadi titik awal untuk melakukan pelatihan di level satu,"pungkansya.

Lanjutnya, "Saya ucapkan selamat datang di Bumi Serasan Sekate kepada para pelatih. Saya ucapkan selamat berlatih, manafaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini. Muba memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan Sport Tourism.Diharapkan utusan FPTI kabupaten/kota agar dapat memberikan pembianaan di Kabupaten/Kota masing-masing agar lebih berprestasi, bisa menciptkan bibit lebih berkualitas dari yang kita harapkan sampai saat ini,"ucap Beni.

Turut hadir Pengurus Pusat FPTI, Yudistira pada acara pembukaan pelatihan tersebut. Dikatakannya, olahraga panjat tebing ini berawal dari kebutuhan teman-teman di daerah. Hingga sekarang ini para penggiat panjat tebing terus meningkat dengan adanya prestasi yang diperoleh para atlet.

"Jadi sudah sewajarnya kita menjadi patriot di inonesia ini, mari kita mendukung olahraga ini bagaimana caranya supaya lebih baik. Pada dasarnya kelebihan dalam memanjat ada pada diri masing-masing, tinggal pembinaannya. Terpenting yang harus difokuskan bahwa dalam melakukan sesuatu kita tidak boleh setengah-setenga, harus total sehingga bisa meraih hasil maksimal,"imbuhnya.(agung/rill).

Gelar Demo di Kejati, SPM harap Kejati Ambil Alih Laporan Kasus di Kejari OKI

Liputansumsel.com
OKI -  LiputanSumSel.Com Serikat Pemuda dan Masyarakat Sumatera Selatan (SPM SumSel) menggelar aksi demo di Kejati Sumsel Rabu 11/09/19 Mereka menuntut pihak Kejati mengambil alih sejumlah kasus yang mereka laporkan dua bulan lalu di Kejaksaan Negeri Kayuagung.

Puluhan massa memadati halaman Kejati Sumsel dengan berbagai atribut bertuliskan ” Mendesak copot Kajari OKI beserta penyidiknya bila terbukti tidak maksimal bekerja menangani kasus korupsi di Kabupaten OKI “

Lambannya penanganan kasus oleh pihak Kejari membuat SPM menuding pihak Kejari diduga tidak mampu menangani kasus korupsi di Kabupaten OKI, salah satunya kasus dugaan korupsi penggelapan bantuan sapi oleh oknum mantan Kepala Desa Cahaya Emas, Kecamatan Mesuji Makmur, berinisial AC yang saat ini terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten OKI.

Dalam aksi ini Yovi selaku koordinator Aksi mengatakan" Masyarakat berharap pihak Kejati Sumsel untuk bisa mengambil alih penanganan kasus yang mereka laporkan di Kejari OKI"Ujar Yovi.

 Menangapi hal ini  dengan nada santainya Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten OKI, Ari Bintang Prakoso, menanggapi aksi demo oleh SPM di Sumsel tidak terlalu ia hiraukan.”Biar saja orang mau bilang apa.”ujar Ari santai.

Menurut Ari, pihaknya tetap serius dalam penanganan kasus korupsi, namun semua itu tidak bisa instan dilakukan. “Ya satu-satu tidak bisa semua ditangani.”ungkapnya.

Lanjut Ari dalam waktu dekat pihaknya akan menetapkan satu orang tersangka. “Justru kita mau menetapkan satu orang jadi tersangka dalam dua hari ini. “tegas Ari.
Ditanya siapakah oknum yang akan dijadikan tersangka, Ari enggan membukanya.”Kita lihat saja nanti.”ungkapnya.

Yovi Meitaha mengatakan" Aksi demo di Kejati ini merupakan lanjutan dari aksi pengaduan sejumlah kasus di Kejari Kabupaten OKI yang dinilai tidak ada kejelasan dalam penanganannya, maka dari itu beberapa tuntutan sudah kami lampirkan diantaranya mendesak kejati SumSel memanggil Kajari OKI serta penyidiknya dan mempertanyakan sampai sejauh mana permasalahan yang disampaikan pada tanggal 20 Juni 2019" Terang Yovi.

Lanjut Yovi"Kami akan mengawal permasalahan ini sampai tuntas apabila tuntutan kami ini tidak ditanggapi maka kami akan turun aksi kembali di kejaksaan agung dan KPK di Jakarta. (Povi)