16 Juli 2020

Wawako Palembang Sebar 6000 Benih di Sungai Musi

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Sebanyak 6000 benih sengaja disebar luaskan di Sungai Musi oleh Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan.

Fitrianti mengungkapkan, ada sekitar 6000 ikan yang kita sebar, ada Ikan Gabus, Ikan Patin, Ikan Betok, serta Ikan Tembakang. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini dapat membuat ikan-ikan ini berkembang biak dengan baik, sehingga masyarakat dapat menikmatinya," katanya Kamis (16/07/2020).

Lanjut Fitri, kegiatan Restocking tersebut juga sebenarnya sempat tertunda dikarenakan adanya pandemi Covid-19 dan baru dapat terlaksana pada saat ini.

kegiatan ini sudah cukup lama tertunda, ada sekitar enam bulan dan hari ini kami senang sekali karena kegiatan Restockingnya sudah bisa kita mulai kembali.

"Kita juga berharap, ekosistem ikan yang ada di kota Palembang ini betul-betul bisa terjaga dan lestari," tutupnya.

Sementara itu, Ketua PWI Sumsel, Firdaus Komar yang juga turut hadir dalam kegiatan penebaran benih tersebut juga menyampaikan, bahwa dirinya mewakili PWI Sumsel sangat merasa bangga atas apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah kota Palembang tersebut.

Menurutnya, ada beberapa hal yang mampu dipetik dalam kegiatan tersebut, salah satunya yaitu mampu membantu para nelayan di sungai musi. (Rl-A1)

Redaksi liputansumsel Sowan ke Ponpes Darul Muttaqien Al islamiyah OKI

Liputansumsel.com
OKI --liputansumsel.com-  Wartawan liputansumsel.com Biro Kabupaten OKI Sumsel rabu,(1/7)telah bersilahtuhrahmi ke Ponpes Darul Muttaqien Al Islamiyah yang berada tepat di Desa Muara Baru Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten OKI.

Pertemuan tersebut dalam rangka menjalankan penilaian Dewan Pers terkait pengaduan PonPes Darul Mutaqin Al Islamiyah yang merasa keberatan Atas pemberitaan Media Siber liputansumsel.com yang tayangkan pada tanggal 14 april 2020.

Atas pengaduan tersebut akhirnya Dewan pers mengeluarkan penilaian bahwa wartawan liputansumsel.com dalam membuat pemberitaan tersebut melanggar Kode Etik jurnalistik dengan melanggar pasal 1 dan pasal  3 peraturan Dewan Pers.

Berdasarkan rekomendasi penilaian Dewan Pers tersebut wartawan liputansumsel.com meminta maaf akan kekeliruan baik itu untuk Wartawan, Redaksi, atau bahkan Pribadi dalam menjalankan tugas.

Dalam kesemoatan itu juga,wartawan liputansumsel.com mengucapkan terima kasih kepada pihak PonPes yang telah menyambut baik permintaan maaf kami, terutama kepada H.Kiki Ismail selaku ketua yayasan.

Sementara itu Ketua Yayasan Ponpes Darul Muttaqien H Kiki Ismail saat   menyambut baik silaturahmi dari redaksi liputansumsel.com beliau juga mengatakan telah memaagkan atas kesalahan yang dilakukan oleh wartawan.
"Sebagai umat manusia sudah seharusnya saling memaafkan,serta bisa saling menghargai antara profesi dan tugas masing masing bila kita bisa saling menghargai maka kehidupan bernegara dan bermasyarakat akan terasa indah dan damai,"ungkap kiki(Povi)

Jaksa Sahabat Desa, Inovasi Perkuat Ekonomi Desa

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Kejaksaan Negeri (Kejari) Ogan Komering Ilir memberi pendampingan kepada para kepala desa melalui Inovasi Jaksa Sahabat Desa. Tujuannya untuk mengoptimalisasi dan merevitalisasi peran BUMDes dalam Peningkatan Perekonomian Desa agar potensi yang dimiliki setiap desa dapat terkelola dengan baik dan mendatangkan manfaat untuk masyarakat desa.

Kepala Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ilir, Ari Bintang Prakosa Sejati, SH, MH, Li, mengungkap peran jaksa selaku sahabat desa ini dalam rangka membuka wawasan kepala desa dalam mengelola dana desa agar semakin maksimal untuk kesejahteraan masyarakatnya.
“Kita mendampingi agar masyarakat desa, kepala desa khususnya terbuka wawasannya untuk mengoptimalkan potensi desa dengan kearifan lokalnya sehingga dalam jangka pendek maupun panjang dapat berproses menunjang pembangunan baik fisik maupun SDMnya” Ungkap Bintang pada acara Optimalisasi dan revitalisasi peran BUMdes untuk peningkatan perekonomian desa di masa Pandemi Covid-19 di Gedung Kesenian Kayuagung, Rabu, (15/7).

Progam ini tambah dia merupakan sinergi Forkopimda OKI dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adyaksa ke 60 dengan menghadirkan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten Jawa Tengah yang telah berhasil mengelola Bumdes untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Kajari Bintang berharap dengan hadirnya Ketua BUMdes se Indonesia ini dapat menularkan virus-virus kebaikan dan memotivasi para kepala desa di OKI untuk memajukan desanya.

"Semangat OKI Mandira harus kita hadirkan guna menumbuh kembangkan potensi desa, misalnya untuk dijadikan sebagai desa wisata. Hal ini dapat dikembangkan dengan mengoptimalkan dana desa. Sebab itu, Jaksa sahabat desa akan memantau dan menseleraskan alokasi dana desa untuk pengembangan BUMDes", Ungkapnya.

Program Jaksa sahabat desa oleh Kejari OKI mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak. Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Yadi Setiadi, S. Sos yang jadi narasumber dalam kegiatan ini mengungkap optimismenya terhadap kemajuan desa-desa di OKI.

“Saya datang ke banyak daerah di Indonesia untuk jadi narasumber, baru di OKI yang mengundang saya Jaksa bersama Pemda. Saya yakin dengan kekompakan pemimpin di daerah ini akan memajukan desa-desa di sini” Ungka Yadi.

Ketua BUMdes se Indonesia itu berbagi pengalaman kepada ratusan kepala desa yang hadir tentang pengelolaan BUMdes hingga berhasil membukukan pendapatan 16,4 Milyar dalam setahun.

“Kuncinya adalah semangat, kemauan dari kepala desa dengan dukungan masyarakat. Saya yakin dengan potensi yang ada kita bisa” ujar dia.

Bupati OKI, H. Iskandar, SE turut mengapresiasi kepedulian kejaksaan negeri Kayuagung dalam mendukung pembangunan OKI dari Desa.
“Sebuah akselerasi luar biasa Pak Kajari melalui program jaksa sahabat desa untuk mendorong optimalisasi dana desa bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat” cetusnya.

Iskandar meminta kepada para kepala desa yang hadir agar optimis dan tidak ragu dan selalu inovatif dalam membangun desa
“Jangan ragu kalau untuk kebaikan masyarakat. Kami akan bantu payung hukumnya, Pak Kajari, Pak Kapolres dan Forkopimda akan mendampingi agar desa makin inovatif” ungkap Iskandar.

Melalui tata kelola BUMDes yang baik, Bupati Iskandar ingin BUMdes jadi sumber perekonomian yang mampu menstimulus kemakmuran desa. Bahkan salah satu desa yakni Desa Sedyo Mulyo Kecamatan Mesuji Raya berhasil tiga terbaik dalam inovasi desa tingkat nasional. Pencapaian ini menjadi cikal bakal penguatan ketahanan ekonomi masyarakat desa ungkapnya.

Sementara Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy, SH, S.I.K, M.Si mengajak kepala desa untuk tetap menumbuhkan optimisme masyarakat dalam membangun desa.

“Kami bersama Forkopimda mendorong kesejahterahan masyarakat di OKI untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang ada di daerah masing-masing sehingga memiliki daya saing untuk menompang perekonomian masyarakat" , Imbuhnya.(PD)

Tertib, DPRD Bangka Belajar Distribusi Bansos Covid-19 di OKI

Liputansumsel.com
KAYUAGUNG--liputansumsel.com--Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Tujuannya untuk mendalami mekanisme hingga distribusi bansos Covid-19 di Ogan Komering Ilir.

Sekretaris Komisi I, Maryanto mengungkapkan Kamis 16/07/20, pada kunjungan ini pihaknya ingin mendalami dengan Dinsos OKI terkait pola pendistribusian bantuan jaring pengaman sosial Covid-19 baik yang bersumber dari APBD maupun APBN. Lebih lanjut, mereka memilih OKI menjadi tujuan selain karena OKI merupakan zona hijau, mereka melihat proses pendistribusian di Kabupaten OKI cukup baik.

"Kami berdiskusi bagaimana pola pendistribusian Bansos di sini, kami juga diskusi terkait masalah yang kami temui di lapangan. Setelah kami diskusi tadi, dari Kepala Dinas Sosial, H. Reswandi memaparkan mulai dari persiapan, pengelolaan pendistribusian pola penanganan, pendekatan kepada masyarakat dan sosialisasi pola pembagian yang sangat tertib dan menurut kami baik," katanya.

Dia menerangkan, dari hasil diskusi itu, ada beberapa hal yang bisa dibawa kembali ke Bangka mulai dari pola pembagian, distribusi, pola pemetaan wilayah dalam pembagian hingga koordinasi antara gugus tugas dan OPD yang cukup baik.

"Nanti akan kami bawa ke daerah kami dan kami contoh apa yang bisa kami kembangkan di sana," ujarnya.

Memang, jelasnya ada suatu masalah yang sebenarnya ditemui secara nasional seperti data yang diferivikasi validasi tahun 2019 dan 2020 tidak termasuk ke dalam data Kemensos.

Kepala Dinas Sosial, H. Reswandi usai menerima kunjungan kerja Anggota Komisi I DPRD Bangka ini mengungkapkan, pihaknya menyambut baik kunjungan dari para anggota dewan ini. Menurutnya, melalui kegiatan seperti ini masing-masing bisa saling berbagi pengalaman satu sama lain.

Lebih lanjut, Reswandi menuturkan, sejauh ini pelaksanaan penyaluran bansos di Kabupaten OKI dilaksanakan sesuai dengan LKPP Nomor 3 tahun 2020. "Pelaksanaan sejak awal kita usahakan sesuai dengan aturan, mulai dari perencanaan hingga penyaluran.

Memang, menurutnya di lapangan sempat ada beberapa kendala yang ditemui namun diakuinya hal itu telah diselesaikan sesuai aturan. "Kita sesuai kontrak dan sudah dipanggil untuk penyelesaian. "Kalau kurang (sesuai) spek dari penyedia itu mereka (penyedia) kita panggil dan dari penyedia harus siap kalau kurang ya ditambah, kalau beda diganti dengan yang sesuai," ungkapnya.(PD)

Optimalkan BUMdes untuk Reborn Ekonomi Desa Pasca Pandemi

Liputansumsel.com
OKI--LiputanSumSel.Com Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE mengoptimalkan peran BUMDes dalam menjaga ketahanan ekonomi desa pasca pandemi Covid-19. Bupati Iskandar juga menyiapkan sejumlah formula menyongsong reborn (kebangkitan,red) ekonomi desa pasca COVID-19.

“Agar dana desa mampu menguatkan sendi-sendi ekonomi di desa dengan mengoptimalkan Bumdes” Ungkap Iskandar usai kegiatan optimalisasi Bumdes yang diselenggarakan Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ilir dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten OKI di Gedung Kesenian Kayuagung, (15/7).

Iskandar mengungkap setelah hampir 7 (tujuh) tahun program dana desa digulirkan pusat dampaknya memang sangat terasa namun belum menyentuh tingkat kesejahteraan masyarakat.

“Dulu kades bermimpi untuk mengelola sendiri dana desa. Lalu diberi kepercayaan oleh pemerintah. Kita lihat infrastruktur di pedesaan samakin baik namun dampak ekonominya belum terlalu maksimal untuk masyarakat” ujar dia.

Untuk itu tambah Iskandar Pemkab OKI akan mendorong penguatan ekonomi dana desa melalui BUMdes.
“Untuk desa-desa yang infrastrukturnya sudah baik kita balik porsi APBdesnya lebih maksimal ke pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat agar dana desa itu mampu revolving, mendorong laju ekonomi masyarakat desa” ujar Iskandar.

Iskandar juga menyebut 11 desa di Ogan Komering Ilir yang telah berhasil mengelola Bumdes antara lain Desa Simpang Heran, Desa Celikah Kecamatan Kayuagung, Desa Keman Indah Kecamatan Mesuji Raya, Desa Rotan Mulya, Desa Kepayang Kecamatan Lempuing, Desa Kuta Pandan, Desa Srinanti, Desa Mangun Jaya dan Desa Surya Adi.

“Kita juga miliki desa Sedyo Mulyo yang disebut pak Mendes Desa Surga. Agar desa-desa lain termotivasi” Ujar Iskandar.

Iskandar meminta kepada para kepala desa yang hadir agar optimis dan tidak ragu dan selalu inovatif dalam membangun desa
“Jangan ragu kalau untuk kebaikan masyarakat. Kami akan bantu payung hukumnya agar desa makin inovatif” ungkap Iskandar.

Iskandar turut mengapresiasi kepedulian kejaksaan negeri Kayuagung dalam mendukung pembangunan OKI dari Desa.
“Sebuah akselerasi luar biasa Pak Kajari melalui program jaksa sahabat desa untuk mendorong optimalisasi dana desa bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat” cetusnya.

Sementara Kepala Kejaksaan Negeri Ogan Komering Ilir, Ari Bintang Prakosa Sejati SH MH Li mengungkap peran jaksa selaku sahabat desa ini dalam rangka membuka wawasan kepala desa dalam mengelola dana desa agar semakin maksimal untuk kesejahteraan masyarakat desa
“Kita mendampingi agar masyarakat desa, kepala desa khususnya terbuka wawasannya untuk mengoptimalkan potensi desa dengan kearifan lokalnya sehingga dalam jangka pendek maupun panjang dapat berproses menunjang pembangunan baik fisik maupun SDMnya” Ungkap Bintang.
Progam ini tambah dia merupakan sinergi Forkopimda OKI dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adyaksa ke 60 dengan menghadirkan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten Jawa Tengah yang telah berhasil mengelola Bumdes untuk kesejahteraan masyarakat desa.
Kajari Bintang berharap dengan hadirnya Ketua BUMdes se Indonesia ini dapat menularkan virus-virus kebaikan dan memotivasi para kepala desa di OKI untuk memajukan desanya.(PD)

Haru dan Harapan Bercampur Jadi Satu dalam pisah sambut Camat Bayung Lencir

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com_ Suasana haru dan bercampur penuh harapan saat acara pisah sambut Camat Bayung Lencir Kab Musi Banyuasin, Kamis (16/7/2020). Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid 19 acara tersebut berlangsung hidmat dihadiri oleh unsur Forkopimcam, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan jajaran Pemerintah Kecamatan serta kepala UPTD dalam kecamatan Bayung Lencir.

Ungkapan terimakasih dan selamat kepada Camat sebelumnya Akhmad ToyIbir, SSTP MM dan ucapan selamat datang kepada Camat yang baru, Muhammad Imron, SSos MSi datang dari berbagai kalangan.

Salah satu yang turut memberikan sambutan pada acara tersebut, Pembina adat Serasan Sekate Kabupaten Musi Banyuasin, Mustofa Nasrullah yang juga warga Bayung Lencir mengatakan bahwa Ibir, sapaan Camat yang sebelumnya adalah sosok yang sangat dekat dengan masyarakat Bayung Lencir.

"Pak Ibir ini adalah sosok pemimpin yang sangat dekat dengan masyarakat Bayung Lencir, tidak jarang beliau aktif mengikuti kegiatan masyarakat seperti hajatan, maupun acara sosial lainnya. Kami berharap beliau tetap seperti ini walaupun telah pindah tugas ke Sekayu dan untuk ibu Yuliasti pun kami bangga pernah hadir dan membimbing Ibu-ibu di Bayung Lencir" Katanya.

Ketua Apdesi Kecamatan Bayung Lencir, Urwandinata mewakili seluruh Kades se-Kecamatan Bayung Lencir, mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja kepada Ibir, serta mohon bimbingan kepada Camat yang baru M.Imron.

"Kepada pak Ibir dan ibu Yuliasti, saya mewakili Kades dan Ibu PKK se Bayung Lencir mengucapkan permohonan maaf jika ada salah. Untuk bapak Muhammad Imron dan Ibu Agusti, selamat datang di Bayung Lencir pak Camat, mohon bimbingannya kami para Kepala Desa, jika ada suatu kekeliruan mohon ditegur dan dibimbing," Kata Urwandinata.

Sementara, Akhmad Toyibir SSTP MM, Camat Bayung Lencir periode tahun 2017 hingga 2020 yang kini menjabat Plt Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin ini dalam sambutannya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran staf Kantor Camat Bayung Lencir serta Forkompimca, Para Kades dan Lurah dalam Kecamatan Bayung Lencir, Tokoh Agama,Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan seluruh masyarakat Kecamatan Bayung Lencir atas dukungan serta kerjasamanya selama lebih kurang tiga tahun beliau menjabat sebagai Camat Bayung Lencir.

"Banyak kenangan manis selama saya bertugas, mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang pas selama saya menjadi Camat Bayung Lencir, tentu tanpa dukungan bapak ibu semua saya tidak akan bisa memimpin Bayung Lencir selama 3 tahun ini", ungkap Ibir.

Ibir juga mengucapkan selamat kepada Camat Bayung Lencir yang baru, Bapak M. Imron yang juga mantan Camat Sungai Keruh, semoga dapat meneruskan dan memberikan yang lebih baik untuk melayani masyarakat Bayung Lencir.

"Saya sangat berkeyakinan pak Imron akan memberikan yang terbaik dan insyaAllah kecamatan Bayung Lencir akan lebih lagi ditangan camat baru pak Imron" harap Ibir.

Lanjut Ibir dalam harapannya "Saya selalu berdoa semoga kecamatan Bayung Lencir kedepan tetap semakin solit, dan semakin maju baik dalam pembanguanan, kemasyarakatan, dan keamanan mendukung terwujudnya visi misi Muba Maju berjaya 2022", tambah Ibir.

Camat Bayung Lencir Muhammad Imron, S.Sos M.Si dalam sambutannya juga mengaku salut kepada Ibir, dan mengucapkan banyak terimakasih atas jasa yang telah diberikan untuk Kecamatan Bayung Lencir.

Imron menyampaikan dirinya akan melakukan yang terbaik dan siap bersinergi dengan seluruh stakeholder untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat demi terwujudnya Visi Misi Bupati Musi Banyuasin Bapak DR. Dodi Reza Alex Noerdin, MBA

"Saya siap selalu 24 jam untuk berkoordnasi dan melayani dan masyarakat, jangan ragu temui saya baik di kantor maupun di rumah dinas. Mohon bantuannya dari masyarakat Bayung Lencir, dan seluru Stakeholder mari bersama-sama kita bangun Kecamatan Bayung Lencir ini dalam rangka menuju Muba Maju berjaya 2022, dan untuk seluruh Kepala Desa saya akan terus berkeliling ke Desa-desa untuk temasya (Temu Masyarakat Desa) menggali inspirasi dan aspirasi dari semua kalangan masyarakat," Tutupnya.

Diujung acara dilengkapi penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan Camat Baying Lencir antara Imron dan Ibir dan dilanjutkan pemberian cinderamata dari staf Kecamatan Bayung Lencir yang diwakili Sekcam Heru Kharisma, SIP MM dan plakat dari Organisasi Pemuda sebagai tanda kenang-kenangan dan terimakasih atas pengabdiannya kepada Akhmad ToyIbir yang kini telah menjabat Plt. Kepala Dinas Perkebunan Muba. (Rill/agung).

Bupati Kuryana Pimpin Rakor Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga

Liputansumsel.com
BATURAJA - liputansumsel- Bupati OKU Drs H Kuryana Azis memimpin langsung Rapat Koordinasi Pembangunan Infrastruktur Jaringan Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Tahun 2020 di Kabupaten OKU.

Rakor yang dilaksanakan Kamis (16/7), sekitar pukul 09.00 wib di ruang Bina Praja ini langsung dihadiri oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM R.I, Alimuddin Baso, S.T., M.BA. Juga dihadiri Polres OKU, Kodim 0403 OKU, Kejari OKU, Asisten I, III, Sekwan, Inspektorat, Bappelitbangda, PUPR, Perkim, DLH, Kesbabgpol, Camat  Baturaja Timur, Camat Baturaja Barat, Camat Lubuk Batang, Kabag Hukum dan HAM, dan peserta rapat lainnya


Bupati OKU Drs. H. Kuryana Azis mengatakan program pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ini adalah kebijakan Pemerintah Kabupaten OKU yang dimaksudkan agar masyarakat dapat menikmati keberadaan gas bumi yang ada di Kabupaten OKU.

Program City Gas merupakan program strategis yang direncanakan Pemerintah Kabupaten OKU sejak tahun 2017 yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan Program City Gas ini diselaraskan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi yang mengutamakan pembangunan infrastruktur diantaranya infrastruktur sarana jaringan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga.

Nota kesepakatan yang ditandatangani Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM pada tanggal 6 April 2020 yang lalu, yang saat ini sudah dilaksanakan  pekerjaan fisik untuk tahap pertama, yaitu membangun kontruksi jaringan gas yang mencakup 2 kecamatan. Kecamatan Lubuk Batang sebanyak 11 desa, dan kecamatan Baturaja Timur 2 desa dan 1 kelurahan, dengan panjang jaringan pipa gas  terdiri dari pipa induk sepanjang  41,390 Km, dan pipa distribusi sepanjang 124,084 Km.

Pemerintah Kabupaten OKU mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dalam mendukung pembangunan jaringan gas bumi, diharapkan dapat dilanjutkan pada tahun anggaran 2021 yang akan datang untuk penyelesaian DED pembangunan jaringan gas tahap kedua.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Alimuddin Baso, S.T., M.BA , mengatakan program jaringan gas merupakan program prioritas pemerintah yang bertujuan untuk menekan peningkatan biaya subsidi LPG 3 kg.

Warga yang menjadi pelanggan dapat kooperatif terhadap jaringan yang telah terpasang dilingkungan sekitarnya, sehingga manfaat jaringan gas bisa dioptimalkan.

Alimuddin Baso mengatakan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga, selain lebih menghemat subsidi LPG yaitu sekitar Rp.178 milyar pertahun atau jumlah import LPG yang berkurang sekitar 25.500 ton pertahun.

Penghematan tersebut memanfaatkan APBN tahun 2019 yang menyasar sebanyak 17 Kabupaten dan Kota, salah satunya adalah Kabupaten OKU.

Pelasana KSO Pratiwi Dharma yang diwakili Project Manager Jaringan Gas Agus Kartika  mengatakan pembangunan jaringan gas lebih praktis lantaran dapat digunakan 24 jam serta lebih aman dikarenakan tekanan jaringan gas lebih rendah dari tekanan LPG. Artinya, apabila  ada kebocoran gas langsung naik ke atas ke udara bebas.

Pada kesempatan ini, Bupati OKU, Kementerian ESDM, dan OPD terkait melihat langsung sejauh mana progres pekerjaan jaringan gas di Kabupaten OKU, yaitu di desa Lubuk Batang, dan desa Lunggaian.(all)

Camat Jirak Jaya dan Polsek Sinergi Pantau Langsung Protokol Kesehatan di Beberapa Sekolah

Liputansumsel.com
Muba-liputansumsel.com--Memasuki era New Normal ditahun ajaran baru ini, pelajar setingkat SD, SMP, dan SMA di wilayah Kabupaten Muba  sudah mulai masuk sekolah namun tetap memprioritaskan protokol kesehatan (protokes).

Guna memastikan protokol kesehatan tersebut diterapkan di sejumlah sekolah diwilayah Kecamatan Jirak Jaya, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Camat Jirak Jaya Yudi Suhendra, SE., M.Si bersama Kapolsek Sungai Keruh Iptu Darmawansyah, SH MH dan Babinsa Jirak Serda Dokta langsung melakukan pemantauan ke sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Jirak Jaya, Rabu (15/7/2020).

Pada kesempatan ini, Bupati Dr H Dodi Reza Alex Noerdin diwakili Camat Jirak jaya, Yudi Suhendra, SE, M.Si mengatakan selain memastikan sarana pendukung di sekolah juga mengingatkan para siswa untuk tetap memakai masker mulai berangkat dari rumah sampai pulang ke rumah.

“Kegiatan ini bukan hanya pemakaian masker di lingkungan sekolah, namun juga membagikan masker dan melihat kesiapan sekolah dalam menghadapi new normal agar memutus penyebaran Covid-19,” tutur Yudi Suhendra, Camat Jirak Jaya.

Senada dengan Camat, Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Sungai Keruh Iptu Darmawansyah mengatakan, kedatangan pihaknya  ke sekolah dalam rangka memastikan penerapan dan adaptasi kebiasaan baru ditengah pandemi Covid-19.
"Kondisi seperti ini harus kita pastikan sekolah-sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan dengan benar dan tepat," terangnya.

Dilanjutkan, Camat Jirak Jaya Lanjutnya, dalam kunjungan tersebut pihaknya ikut menghimbau kepada kepala sekolah dan dewan guru untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan,siswa-siswi wajib menggunakan masker, mencuci tangan dan diperiksa. Suhu tubuh saat memasuki area sekolah. “Kami berharap penerapan pencegahan pandemi Covid-19 benar benar dilaksanakan secara maksimal guna memutuskan rantai penyebaran covid-19,” pungkasnya.

Tidak hanya itu, Camat dan Kapolsek Jirak jaya juga mengecek satu persatu sarana pendukung penerapan protokol kesehatan mulai dari tempat cuci tangan, ruangan belajar maupun pemakaian masker di lingkungan sekolah.(agung/rill).

Kasus Aktif Covid-19 di Sumsel Tinggal 1.292 Orang

Liputansumsel.com

Palembang - liputansumsel.com--Hingga Rabu (15/7) sore, kasus aktif Covid-19 di Sumsel tercatat tinggal 1.292 orang lagi. Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Sumsel dr Iche Andriani Liberty saat merilis data perkembangan Covid kepada awak media melalui video conference dari Command Centre Pemprov Sumsel.

Menurut Jubir, Iche dari total keseluruhan kasus positif Covid di Sumsel sebanyak 2.784 otang, sebanyak 1.492 kasus dinyatakan selesai ( terdiri dari kasus sembuh 1.359 orang dan kasus meninggal 133 orang). " Artinya kasus yang aktif saat ini tinggal 1.292 orang lagi," jelasnya.

Dalam kesempatan itu Iche juga memaparkan total ODP saat ini ada sebanyak 9.405 orang. Terdiri dari ODP selesai pemantauan sebanyak 7.978 orang. Kemudian ODP selesai pemantauan sebanyak 1.427 orang.

Kemudian total PDP ada sebanyak 1.290 orang. Terdiri dari PDP selesai pengawasan 813 orang dan PDP masih dalam pengawasan 477 orang.

" Untuk kasus konfirmasi positif Covid baru hari ini (15/7) ada 30 orang. Begitu juga pasien yang dinyatakan sembuh, ada 30 orang," jelasnya.

Rinciannya kata Iche untuk kasus konfirmasi positif baru terdiri dari Palembang 10 orang, Prabumulih 1 orang, Muara Enim 2 orang, Banyuasin 3 orang, Ogan Ilir 11 orang, OKUT 1 orang, OKUS 1 orang dan PALI 1 orang.

Sedangkan rincian untuk kasus sembuh yakni Palembang 16 orang, Muara Enim 2 orang, Lahat 2 orang, Banyuasin 8 orang, Ogan Ilir 1 orang, dan OKU Timur 1 orang.

" Sehingga untuk kasus sembuh sampai hari ini adalah 1.359 orang," tambah Iche.

Dengan melihat perkembangan tersebut, Iche kembali mengingatkan agae masyarakat untuk tidak terlena dengan beraktifitas tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Rapat dengan Presiden Jokowi, Herman Deru Laporkan Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Masih Baik

Liputansumsel.com
Bogor - liputansumsel.com--Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan seluruh gubernur di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (15/7) pagi. Salah satunya hadir Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru SH. MM

Ada beberapa hal yang dibahas, mengenai percepatan anggaran dan terkait protokol kesehatan yang dijalani karena adanya pandemi Covid-19.

Presiden Jokowi Widodo menginginkan serapan APBN dan APBD berjalan lebih baik agar ekonomi masyarakat dapat tumbuh dan berkembang. Sebab diketahui sejak wabah covid terjadiangka penurunan. Maka dengan dimulainya new normal Presiden berharap ekonomi kembali menggeliat.

Serta kemudian pembahasan selanjutnya Jokowi sedang menyiapkan instruksi presiden mengenai sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.

Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru menuturkan bahwa dalam pertemuan kali ini pembahasan lebih konsen mengenai kesehatan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

" Daerah yang angka sehat tinggi , angka meninggalnya rendah dan pertumbuhan perekonomiannya stabil, Nah Sumsel di angka itu," Ungkapnya.

Menurutnya untuk pertumbuhan ekonomi daerah Sumsel masih menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik. Hal ini ditandai dengan masih berjalannya aktivitas-aktivitas kegiatan ekonomi meskipun di saat wabah pandemi covid melanda seluruh daerah Indonesia.

"Di Sumsel penyerapan anggaran sudah diangka 91 persen, kita angka belanja pembangunan itu 31 persen, serta kita juga telah mengalokasikan anggaran untuk mengatasi wabah covid sesuai arahan Presiden," ujarnya.

Safari Digital SMSI dengan Ketum MUI Jatim, Samakan Persepsi Menolak RUU HIP

Liputansumsel.com

KH. Abdusshomad Buchori bersama Ketua SMSI Jatim Makin Rahmat
Surabaya – liputansumsel.com--Pasca pembentukan Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Timur (Jatim), Ketua SMSI Jatim H. Makin Rahmat, SH, MH, memulai “Safari Digital”. Sasaran pertama, Rabu (15/7/2020) mengadakan silaturahmi ke kediaman Ketua Umum (Ketum)  Dewan Pimpinan (DP) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur Drs. KH. Abdusshomad Buchori, di kawasan Bebekan Tengah No. 33, Sepanjang, Taman, Sidoarjo.
Kunjungan muhibah dari SMSI Jatim, selain memohon doa dalam gerak organisasi SMSI memberikan kemanfaatan, Kiai Abdusshomad berharap peran SMSI sebagai serikat perusahaan siber bisa menjaga, menyantuni dan menjawab tantangan zaman ke depan.
Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah ini, ikut membahas berbagai persoalan yang terjadi di bangsa ini dan sepakat dalam mencermati dinamika yang terjadi belakangan ini, khususnya terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
“Kita harus menyamakan persepsi, bahwa MUI menolak RUU HIP bukan sekedar basa-basi dan bisa mengancam kerawanan dalam bernegara dan berbangsa. Sebaliknya, MUI punya kewajiban memberikan nasihat kepada umaro, pemerintah sebagai muharrik (penggerak) dalam kepempinan yang mempunyai keteladanan, uswatun khasanah (contoh yang baik). Jadi, dakwah amal ma’ruf nahi munkar, mengembangkan ukhuwah Islamiyah, lalu berkembang ukhuwah wathoniyah, basyariyah. Jangan sampai misi-visi MUI ini mengalami bergeseran sebagai lembaga yang rahmatan lil ‘alamin,” tandas Kiai Abdusshomad.
Secara khusus, Kiai Abdusshomad meminta SMSI sebagai serikat dari pengusaha pers siber (online) ikut mengawal tatanan kehidupan bernegara dan berbangsa, serta bagian yang tak terpisahkan sebagai pilar keempat demokrasi. Sehingga pers mempunyai kewajiban untuk ikut serta menyampaikan informasi dengan tetap mengedepankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai Ideologi bangsa serta sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
Kiai Abdusshomad, sangat mengapresiasi dan mendukung penuh peranan pers dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, sehingga turut serta mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui informasi yang aktual, faktual, beretika dan sesuai norma-norma dengan tetap memegang teguh kode etik jurnalistik, serta bisa menjadi perusahaan yang sehat.
“Saya sangat berterima kasih, kalau ada perusahaan pers seperti ini (SMSI) ikut berperan aktif dalam kehidupan bernegara, khususnya bisa mengawal sikap MUI yang dengan tegas menolak RUU HIP. Menurut saya ini hal penting, kalau media apalagi dari perusahaan pers, terutama era online dan medsos kalau membiarkan informasi yang salah, nanti bisa menjadi benar kalau terus menerus ditulis media,” ulasnya.
Lanjut Kiai Abdusshoamad, dirinya setuju pers ikut berperan besar dalam mendorong pasrtisipasi masyarakat. Untuk itu, perusahaan pers seperti SMSI harus punya andil menjaga kondisi bangsa tetap aman, tenteram dan dalam keadaan kondusif.
“Memang tugas pers untuk menyampaikan informasi, tapi semua harus sesuai tatanan, takaran, dan situasi yang bisa membawa kemaslahatan. Kalau perusahaan pers hanya mengejar bisnis semata, mengabaikan masalah kebenaran, akhlak, dan keberagaman masyarakat Indonesia yang majemuk, Bhinneka Tunggal Ika, bisa merusak stabilitas nasional. Jadi, peran pers memang sangat penting,” ulasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua MUI Kabupaten Sidoarjo KH. Salim Imron juga mengamini harapan dan himbauan Ketum MUI Jatim. Bahkan, MUI Kabupaten Sidoarjo dalam Musda 5 Juli 2020 lalu kembali menekankan pentingnya peran ulama, umaro dan pers serta masyarakat menciptakan siklus kehidupan yang sehat, nyaman, dan tenteram, termasuk kondisi wabah dari Covid-19 yang belum ada tanda-tanda mereda.
“MUI Kabupaten Sidoarjo juga sepakat mendukung penuh kebijakan MUI melalui Maklumat Bersama yang didukung oleh Ketua MUI di 18 Kecamatan. Jadi, semua harus ikut mengawal agar Pancasila sebagai ideologi Negara tidak boleh dirong-rong oleh siapapun. MUI dengan ormas Islam akan berada di garda di depan untuk mempertahankan,” tanda Kiai Salim, pemangku Ponpes Mambaul Hikam. (*/jtm1)

Wawancara Khusus Ketum MUI Jatim Drs. KH. Abdusshomad Buchori
“Jangan Biarkan Rakyat Kehilangan Kepercayaan”
Selain silaturahmi “Safari Digital”, kesempatan bertemu dengan Drs. KH. Abdusshomad Buchori, Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jatim,  tersebut menjadi ruang diskusi cukup menarik. Berada di ruang tamu kediaman Kiai Abdusshomad, mengutarakan gejolak kekhawatiran, bila pemerintah lamban dalam mensikapi berbagai situasi, termasuk potensi terjadinya gesekan social di tengah situasi ekonomi meredup, akibat Wabah Covid-19.
Bagaimana ide-ide dan pemikiran cemerlang Kiai Abdusshomad Buchori (ASB) dengan SMSI, inilah dialog tanya-jawab yang setidaknya bisa menjadi pemikiran dan solusi mengurai benang ruwet di negeri ini.
SMSI : Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh  Kiai?
ASB   : Alaikumsalam warrohmatullahi wabarokatuh, monggo!
SMSI : Apa ada resep Kiai, di usia yang sudah senja (77 tahun), masih terlihat energik?
ASB   : Tidak ada yang khusus, tentu sebagai orangtua harus bisa menjadi contoh yang baik. Hidup teratur dan aktifitas sehari-hari tetap dinamis. Apalagi, masih mendapat kepercayaan memimpin MUI Jawa Timur yang ketiga kali, karena hasil formatur masih memberikan amanah kepada saya. Sebetulnya, saya sendiri sudah menyerahkan ke forum. Inilah bagian dari tantangan dan pengabdian.
SMSI : Bagaimana dengan peran MUI Jatim sendiri?
ASB   : Alhamdulillah, dukungan pengurus MUI Jatim, khususnya pak Ainul Yaqin sebagai Sekretaris Umum, sangat membantu dalam pengembangan organisasi MUI. Mensikapi berbagai persoalan dan permasalahan di lapangan, MUI harus jeli, teliti, tegas, dan jernih dalam mengambil sikap. Artinya, ulama sebagai pewaris para nabi (warostatul anbiya) dan pelayan umat (khadimul ummah), penerus misi yang diemban Rasulullah SAW harus bisa memberikan tanggapan dan jawaban yang kongkrit. Jadi, bukan sekedar berhujjah (berpendapat), tapi bisa memberikan contoh dan solusi.
SMSI : Maksudnya?
ASB   : MUI sejak berdiri 26 Juli tahun 1975, ulama harus memahami kesejarahan, baik masa lampau, penjajahan, pergerakan, pra kemerdekaan, era merdeka hingga sekarang tetap dalam bingkai kehidupan kebangsaan dengan mengembangkan potensi melalui ikhtiar kebajikan sehingga terwujudkan masyarakat yang adil dan makmur dengan meraih ridloNya. Sikap saliang memahami, menghormati dalam keberagaman harus tetap mengedepankan persaudaraan (ukhuwah), saling tolong menolong, ta’awun, dan tolerasni (tasamuh). Saya baik dengan umaro, Gubernur, Kapolda, Pangdam dan pejabat terkait ketika berkomunikasi selalu saya sampaikan pentingnya, menjaga keutuhan, kebersamaan. Jangan sampai kepercayaan rakyat memudar.
SMSI : Apakah kepercayaan rakyat mulai memudar?
ASB   : Kalau situasi saat ini belum mampu dikendalikan, maka kewajiban MUI untuk mengingatkan. Kami sangat tidak menginginkan masyarakat Indonesia terutama umat Islam kehilangan kepercayaannya kepada penyelenggara negara ini, karena sudah  beberapa kali masyarakat tercederai dengan disahkannya Peraturan Perudang-Undangan yang kontroversial, seperti UU KPK, UU No. 2 tahun 2020 tentang  Pengesahan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 menjadi UU, dan UU Minerba yang baru. Jadi, jangan biarkan rakyat kehilangan kepercayaan.
SMSI : Bagaimana dengan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang menjadi gaduh?
ASB   : Tidak hanya RUU HIP yang MUI soroti. Ketika kondisi pandemic Covid-19 belum ada tenada-tanda reda, banyak perusahaan melakukan PHK. Tiba-tiba ada kebijakan mendatangkan 500 tenaga asing Sulawesi Tenggara, kami tentu ikut berteriak. Bahwa itu, sangat tidak berkeadilan, apalagi pemerintah setempat dan tokoh masyarakat serta ulama menolak. Inilah, bagian dari riak-riak yang harus diwaspadai. Sekali lagi, jangan malah MUI yang menyampai aspirasi rakyat dianggap sebagai pemicu. Contoh nyata, ikhtiar dalam mengatasi Covid-19, mengapa mall, plaza, pasar dibuka, sementara tempat ibadah masjid ditutup. Apa ada cluster dari masjid? Kenyataannya, pemerintah sedikit abai. MUI Jatim selain menyampaikan pernyataan juga disertai fakta di lapangan. Jadi, saya setuju memakai masker, cuci tangan, fisical distancing, social distancing, tapi berdoa juga perlu, yaitu di tempat ibadah.
SMSI : Terakhir Kiai, lantas untuk mengatasi berbagai problem yang saat ini terjadi, bagaimana?
ASB   : Saya ingin menyampaikan, bahwa MUI bersifat keagamaan, kemasyarakatan dan independen. Maka, solusi untuk mengatasi problem yang ada, pemerintah harus berani bersikap. Artinya, dalam menyerap aspirasi untuk produk UU atau kebijakan, tidak cukup hanya mendengar segilintir orang, ajak diskusi dan musyawarah para ahli di bidangnya. MUI sendiri, sebagai wadah ulama, zuama dan cendekiawan punya kewajiban menyampaikan amal ma’ruf nahi munkar, dan menyampaikan fatwa demi kebaikan bersama. Saya yakin, kalau mengendepankan kesejahteraan umat akan tercetak masyarakat berkualitas (khaira ummah). Bila, akhlak masyarakat sudah baik, tidak ada kesulitan mewujudkan Negara yang aman, damai, adil, dan makmur jasmani-rohani sehingga Negara Indonesia menjadi Negara yang baldatun thoyyibatun warobbun ghafur. (*)

Feby Deru Angkat Potensi Kerajinan Perak Khas Sumsel

Liputansumsel.com
Ogan Ilir - liputansumsel.com-Jika Kotagede, Yogyakarta identik dengan kerajinan peraknya, maka provinsi Sumsel pun sebenarnya tak kalah dalam hal ini. Kerajinan perak khas Sumsel diproduksi di daerah Tanjung Batu, kabupaten Ogan Ilir. Daerah ini terkenal dengan kerajinan dari emas dan kini berkembang juga ke kerajinan perak. Para pengrajin di daerah ini menekuni kerajinan perak secara turun temurun.

Kendati demikian, sedikit yang mengetahui bahwa sebagian perhiasan yang beredar di pasaran Sumsel diproduksi pengrajin Tanjung Batu, Ogan Ilir.

Amat disayangkan jika masyarakat Sumsel belum begitu mengenal kerajinan perak Tanjung Batu, padahal kerajinan perak dapat menjadi produk unggulan yang menjadi kekhasan daerah.

Oleh karenanya agar kerajinan perak Tanjung Batu lebih dikenal seperti halnya kerajinan perak di Kotagede, Ketua Dekranasda Sumsel Feby Deru yang juga Ketua TP PKK Sumsel, bersama Wakil Ketua Dekranasda Sumsel Fauziah Mawardi Yahya melaksanakan kunjungan dan pembinaan di salah satu sentra industri perak Global Silver milik pengrajin Meru, di Tanjung Batu, Ogan Ilir.

Feby Deru mengungkapkan keinginannya untuk menggandeng para pengrajin perak dan menjalin kerjasama agar kerajinan perak khususnya kerajinan perak khas Sumsel lebih dikenal dengan pangsa pasar yang lebih luas.

"Di sini (Tanjung Batu) kan banyak pengrajin emas dan perak yang membuat perhiasan dan aksesoris. Ini banyak motifnya bagus dan indah. Kita ingin agar pengrajin membuat motif khas Sumsel", ujarnya.

Dikatakan Feby motif perhiasan yang dibuat cukup bervariasi seperti perhiasan pada umumnya. Namun begitu, motif khas Sumsel harus diproduksi.

"Kita ingin motif khas Sumsel diangkat ke pasaran. Misalnya motif pending, bisa digunakan sebagai ikat pinggang atau dijadikan bros. Terus ada juga gelang motif sempurun. Nantinya kan bisa dimodifikasi dari motif lama dengan motif baru, tentu akan lebih unik", terangnya.

Ada juga motif lain seperti tapak jajo dan bulan sabit yang digunakan sebagai perhiasan dan aksesoris dengan bahan  berlapis emas, kuningan, tembaga, atau perak. 

"Jadi nanti Dekranasda Sumsel bersama pengrajin perak Tanjung Batu berkreasi menciptakan perhiasan dan aksesoris motif khas Sumsel, tidak hanya dipakai saat acara tertentu, tapi kerajinan perak yang bisa digunakan sehari-hari", jelasnya.

Untuk stimulan bagi pengrajin perak, diungkapkan Feby telah dilakukan Dekranasda Sumsel melalui peningkatan skill pengrajin dengan memberikan pelatihan-pelatihan mendatangkan pelatih dari pulau Jawa. 

"Bagaimana menyepuh dan menghaluskan perhiasan supaya lebih rapi juga indah, ini diberikan pelatihan bagi mereka", pungkasnya.

Tak hanya itu, Feby menyebutkan supaya bisa menjangkau pangsa pasar lebih luas, Dekranasda Sumsel juga melibatkan pengrajin dalam pameran seni kriya.

Sementara itu, Meru, pengrajin perak pemilik Global Silver menyampaikan apresiasi atas kunjungan serta pembinaan oleh Ketua Dekranasda Sumsel dan Wakil Ketua Dekranasda Sumsel.

Dia mengatakan tingkat kerapian bentuk dari hasil kerajinan perak yang dihasilkannya bisa diadu dan tak kalah saing dari perhiasan emas pada umumnya.

"Motifnya kami buat ada yang seperti perhiasan emas di pasaran. Ada juga motif emas Dubai, atau motif berdasarkan pesanan pembeli", tutur pria 43 tahun itu.

Usaha kerajinan perak ditekuni Meru turun temurun dari keluarganya. Ia sendiri adalah generasi ketiga yang menjalankan usaha kerajinan perak.

"Bahan bakunya kami dapatkan dari tambang di daerah Lebung, Bengkulu. Sedangkan pembeli kami, selain dari Sumsel, alhamdulillah ada juga dari Kepayang, Lampung, dan Medan", ucapnya.

Feby Deru Minta DWP Sumsel Maksimalkan Fungsinya

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Penasehat DWP Provinsi Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru meminta Dharma Wanita Sumsel untuk aktif memaksimalkan fungsinya dalam mendorong program pemerintah.

"Saya harapkan DWP Sumsel ini dapat semakin aktif dan selalu berkegiatan untuk masyarakat," kata Febi disela pengukuhan Kepengurusan Dharma Wanita Persatuan (DPW) Provinsi Sumsel masa bakti 2019-2024 di Auditorium Bina Praja Setda Provinsi Sumsel, Selasa (14/7).

Terlebih, sambungnya, di masa pandemi Covid-19 saat ini tentu peran dari DWP Sumsel sangat dibutuhkan masyarakat yang terdampak.

"DWP Sumsel harus ada di tengah-tengah masyarakat. Apalagi di saat pandemi ini, pengurus dan anggota harus ada andil untuk membantu masyarakat yang terdampak," tuturnya.

Dia mengatakan, selain rutin menjalankan program yang telah dibentuk, DWP Sumsel juga harus melakukan inovasi agar kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.

"Kegiatan lain di luar progran harus ada. Kita buat inovasi agar bermanfaat untuk masyarakat," paparnya.

Diketahui, Kepengurusan DPW Provinsi Sumsel masa bakti 2019-2024 itu dikukuhkan langsung oleh Ketua Umum DPW Pusat dr Erni Guntarti Tjahyo Kumolo melalui virtual.

Dalam kesempatan itu, Erni berpesan DWP Sumsel tetap melakukan inovasi dan melaksanakan program kerja yang telah dibuat. 

Termasuk juga saat pandemi covid-19 ini. Meski harus tetap menerapkan protokol kesehatan, namun hal itu bukan penghalang untuk tetap melakukan kegiatanan kemasyarakatan.

"Saat ini kita memang dipaksa untuk menjaga jarak, namun bukan berarti kita tidak bisa berinovasi. Lakukan kegiatan yang bisa membantu masyarakat di saat pandemi ini," terangnya.

Dia juga menuntut peran aktif setiap anggota DWP dalam setiap kegiatan.

"Berikan karya yang inovatif dan bermanfaat," paparnya.

Sementara itu, Ketua DWP Sumsel, Renny Devi A Nasrun Umar mengatakan, saat ini pihaknya terus konsisten dan aktif untuk berkegiatan ditengah-tengah masyarakat. Bahkan saat itu, DWP Sumsel menggandeng sejumlah pihak agar program yang telah dibentuk dapat berjalan sesuai rencana.

"Tentu kita mendukung pemerintah dalan menjalankan programnya. Kita juga telah berkolaborasi dengan instansi di lingkungan Pemprov Sumsel untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan masyarakat," pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel H Nasrun Umar

Bentuk Tim, Herman Deru Mudahkan Petani Sumsel Dapatkan Pinjaman KUR

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Kepedulian Gubernur Sumsel H.Herman Deru SH.MM pada kalangan petani memang tak perlu dipertanyakan lagi. Saat ini misalnya, di kala petani masih kesulitan mendapatkan bantuan modal melalui kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan, HD lagi-lagi tak segan turun tangan langsung.

Di tengah jadwalnya yang sangat padat, Ia tetap memilih memimpin langsung Rapat Koordinasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk para Petani, di ruang rapat Gubernur, Selasa (14/7) pagi. Semua pihak yang terlibat seperti OJK, Perbankan, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Kadis Pertanian dan sejumlah pejabat pemprov terkait hingga petani ia kumpulkan untuk rapat dalam satu meja.

" Plafon KUR untuk Sumsel ini ada Rp4,4 triliun dan baru tersalur Rp1,3 triliun. Baru berapa persen saja itu. Mimpi Saya, penyaluran imbisa 80-90%. Makanya hari ini Saya kumpulkan semua kita carikan formula yang tepat bagaimana memudahkan penyaluran kredit ini untuk petani," ujar HD membuka rapat.

Dari hasil pengamatannya di lapangan, Herman Deru mengakui bahwa petani cenderung sulit menyerap bantuan permodalan lantaran mereka belum bankable. Padahal Ia paham betul bahwa sebenarnya tak sedikit petani yang memiliki kemampuan dan disiplin dalam membayar pinjaman di bank.

" Banyak petani kesulitan beli saprodi, padahal harganya Rp8-9 juta saja. Problemnya karena sasaran tidak bankkable. Mereka susah mau utang ke bank Rp50 juta tanpa agunan. Padahal kalau lihat hasil panen, mereka ini mampu bayar," tambah HD.

Karena itu agar kedepan petani di Sumsel mudah mendapatkan pinjaman bank tanpa ribet dengan administrasi dan agunan, Ia bakal membuat tim khusus. Tim inilah yang akan menjembatani kesulitan petani.

"Saya sebagai Gubernur ingin menjamin tapi tentu dengan SOP yang benar demi untuk petani. Tim inilah nanti yang akan bekerja keras," jelasnya.

Tim ini kata HD akan menentukan zonasi atau kabupaten mana saja yang menjadi sasaran. Termasuk juga mendata Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK). Untuk kemudian melakukan kerjasama dengan pihak perbankan diantaranya dalam hal ini BRI, BNI, Bank Mandiri dan BSB Sumsel.

Bukan hanya membentuk tim. Dalam rapat tersebut HD bahkan mengundang langsung sejumlah petani dari Kabupaten yang berhasil mendapatkan pinjaman tanpa menggunakan agunan ke bank. Ia berharap inovasi yang berhasil dilakukan petani di Desa Talang Rejo Banyuasin bisa menginspirasi petani di daerah lain.

Jika dalam kondisi seperti ini saja Sumsel bisa masuk peringkat 5 besar sebagai daerah tertinggi penghasil pangan, dengan penyaluran KUR yang maksimal Ia optimis Sumsel bisa merangsek ke peringkat tiga besar.

" Dibandingkan Pulau Jawa, kita masih sangat punya potensi. Karena lahan kita sangat luas. Sementara mereka kan terbatas. Jadi Saya masih yakin sekali, " tambahnya.

Inovasi kepala desa yang terkoordinir itu menurutnya harus dibreakdown ke seluruh kepala desa lain agar menjadi percontohan. Dengan demikian ditargetkan Sumsel dapat menjadi Provinsi penyangga pangan di Indonesia.

Sementara itu Kepala Desa Talang Rejo, Kabupaten Banyuasin Hendri Kuswoyo, dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kredit ratusan juta hingga miliaran rupiah yang berhasil mereka pinjam dari bank saat ini tak lepas dari bimbingan salah seorang staf bank BNI pada 2016 silam.

" Waktu itu belum banyak program seperti sekarang. Ini murni keinginan Saya karena prihatin melihat banyak "ijon" yang luar biasa. Kenal pak Suprayitno dan dia yang mengajari Saya masuk ke KUR," katanya.

Saat itu lanjut Hendri, petani sulit mendapat bantuan pinjaman karena mereka susah mengurus adminstrasi, seperti KK, KTP dan surat keterngan usaha serta surat bahwa petani tersebut benar punya lahan. 

Waktu itu cerita Hendri mulanya ada sekitar 20-25 petani yang mau meminjam. Agar tidak bermasalah pada saat pembayaran, Hendri berinisiatif meminta agar petani mengumpulkan agunan sebatas kepada kepala desa.

" Ini tidak Saya agunkan tapi simpan saja di deposit box. Kalau panen baru bayar. Kalau mereka tidak mau bayar artinya Saya yang tanggung ke BNI waktu itu. Dan Alhamdulillah selama ini mereka lancar bayar. Clear," jelasnya.

Agar pola ini berjalan lancar tanpa kredit macet, Hendri mengaku memang harus selektif memilih petani yang bisa mendapatkan bantuan pinjaman.

"Saya yang pilih, kalau ada yang sulit bayar saya coret. Semua clear dan Alhamdulillah cair. Sebagian besar mendapat pinjaman Rp20 juta" jelasnya.

Biasanya lanjut Hendri pinjaman senilai Rp20 juta untuk saprodi itu cair Agustus dan dibayar pada bulan Februari tahun berikutnya.

" Sekarang kami sedang berupaya kredit Alsintan dan untuk administrasinya BUMdes yang mengurus. Alhamdulillah sejak 3 tahun terakhir sudah miliaran KUR yang masuk ke Desa Talang Rejo," jelasnya.

Sementara itu Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho mengatakan sangat mengapresiasi inisiatif Gubernur HD mengadakan rakor dengan lengkap seperti ini. Dimana semua pihak yang berkepentingan termasuk petani diajak duduk bersama untuk mencari solusi. Bahkan apa yang dilakukan Gubernur HD ini menurutnya juga merupakan bentuk kepeduliannya sebagai kepala daerah pada perbankan.

" Ini sangat bagus sekali sehingga permasalahan petani di lapangan bisa langaung terserap. Sebenarnya untuk KUR ini ada 11 bank penyalur, dan sudah tepat sekali Pak Gubernur mengundang 4 bank ini," ucap untung.

Dalam kesempatan itu Gubernur HD juga memberikan kesempatan pada bank penyalur untuk mengungkapkan tantangan mereka memaksimalkan penyaluran KUR. Begitu juga para petani. Dengan terbuka HD meminta mereka mengungkapkan kesulitan mereka untuk dicarikan solusi agar Pemda bisa lebih bisa mengambil peran untuk memaksimalkan penyerapan KUR oleh petani Sumsel.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala OJK Regional VII Sumbagsel Untung Nugroho, Pemimpin Wilayah BNI Palembang, Dodi Widjajanto, Pemimpin Wilayah BRI Palembang Revi Rizal, Pemimpin Bank Mandiri Wilayah Palembang diwakili Deputi Kepala Wilayah Mandiri Regional II, serta Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel (BSB) Antonius Prabowo Argo. Kemudian Plt Asisten I Pemprov Sumsel Bidang Pemerintahan dan Kesra Akhmad Najib, Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Yohannes Toruan, Kadis Pertanian Sumsel Antoni Alam, serta Petani dari Kabupaten Banyusin Desa Talang Rejo.