25 Maret 2020

Rumah Ibadah Hingga Jalan Protokol Disemprot Disinfektan

Liputansumsel.com
OKI--LiputanSumSel.Com Sejumlah rumah ibadah dan jalan-jalan protokol di Kota Kayuagung Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan disemprot disinfektan.

Penyemprotan masal dijalan-jalan protokol dilakukan dengan mengerahkan dua truk pemadam kebakaran yang dimodifikasi untuk menyemprotkan cairan antiseptik di seluruh jalan protokol.

Kepala Dinas Pol PP dan Damkar OKI, Abdurahman mengatakan jalanan protokol menjadi sasaran utama penyemprotan karena mobilitas masyarakat yang sangat tinggi.

"Ini adalah upaya pencegahan kita juga menghimbau Masyarakat untuk sadar untuk menjaga lingkungan menghadapi COVID-19," terang dia Rabu (25/3/2020).

Menurut Rahman, penyemprotan disinfektan melibatkan seluruh satuan tugas (Satgas) termasuk personil Kepolisian, Kodim, OPD dan stakeholder yang ada.

"Terimkasih atas dukungan semua pihak, Polres, Kodim, Dinas peternakan dan perkebunan semua OPD dan Satgas Covid-19," kata Rahman.

Rahman juga bersyukur semua elemen masyarakat di Kota Kayuagung ikut bahu-membahu bersama menanggulangi penyebaran COVID-19 di Kayuagung.

"Untuk di masjid dan perkampungan kita dibantu oleh RT dan pengurus masjid terimakasih, semua telah mendukung" kata Rahman.

Penyemprotan dilakukan sesuai dengan instruksi Bupati OKI dan Gubernur Sumsel. Satga COVID OKI tambahnya juga mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah dan berkumpul-kumpul.

"Imbauan sudah semua, masyarakat kita ajak untuk menghindari kerumunan masa yang melibatkan banyak orang," katanya.(PD)

SD Negeri 181 Palembang Antisipasi penyebaran Corona Virus Disease( COVID 19 ).

Liputansumsel.com
Palembang, Liputansumsel.com-
Tiga Hingga Empat Tank Cairan disinfektan disemprotkan di seluruh ruang kelas dan kantor SD Negeri 181 Palembang guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease ( COVID 19 ) Rabu, (25/3/2820).

SD Negeri 181 Palembang bertempat di Jl. Mayor Zen, Lr. Segaran Kelurahan Sey Selayur Kecamatan Kalidoni.

Dari pantauan Liputansumsel.com satu persatu ruang kelas disemprotkan oleh team Korwilker Satdik Kecamatan Kalidoni ini.

Setiap ruangan tak luput disemprot mulai dari Lantai, dinding, bangku, meja, papan, tulis hingga lemari pun tak luput disemprot oleh petugas.

Hari dan Agus petugas penyemprotan disinfektan mengatakan " Penyemprotan ini sesuai dengan arahan Walikota dan  kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang dan pihaknya bersama dengan  guru pendidik yang menjadi petugas penyemprotan disetiap sekolah".

Sementara itu Kepala SD Negeri 181 Palembang,Asniana, S.Pd.SD menambahkan, " Selain ikut serta melakukan penyemprotan di SD Negeri 181 dirinya juga telah menghimbau kepada masyarakat dan wali murid agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat ( PHBS ) Singkat nya. ( Ar )

Gubernur Sumsel Sentil Wako-Bupati Lebih Agresif Tangani Covid-19

Liputansumsel.com
PALEMBANG - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H. Herman Deru menekankan agar Bupati dan Walikota yang ada di Sumsel terus melakukan upaya secara agresif dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di Sumsel.

Hal itu disampaikannya saat menggelar Video Conference bersama Bupati dan Walikota se-Sumsel di ruang Command Centre Setda Provinsi Sumsel, Selasa (24/3) petang.

Menurut HD, saat ini sedikitnya ada 189 negara telah terpapar Covid-19. Di Indonesia sendiri, virus asal Cina tersebut telah merambah ke 24 Provinsi di Indonesia, termasuk salah satunya Sumsel. Oleh sebab itu, HD meminta agar 17 kabupaten/kota di Sumsel segera menaikkan statusnya menjadi tanggap darurat serta melakukan upaya pencegahan secara konkrit.

Menurut HD, dalam pelaksanaan penanganan Covid-19 ada beberapa aspek yang menjadi pokok yang harus dicermati. Seperti memantau kesehatan masyarakat secara masif dan berupaya membendung turunnya produktifitas.

"Ada dua aspek yang perlu dicermati yakni tentang kalkulasi kita menghadapi Covid-19 harus lebih akurat dan yang kedua soal bagaimana membendung laju turunnya ekonomi masyarakat. Terutama yang harus dikonsentrasikan di zona masyarakat berpenghasilan rendah atau penghasilan harian," kata HD.

Dia juga menegaskan, agar kabupaten/kota di Sumsel membentuk gugus tugas penanganan Covid-19 dengan merujuk kepada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2020. Dimana dalam pasal 8 Keppres tersebut, Presiden Joko Widodo memasukkan unsur baru ke dalam gugus tugas, yakni Anggota Dewan Pengarah.

Jokowi pun turut memasukkan gubernur seluruh Indonesia sebagai Anggota Dewan Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini.

Selain itu Presiden Joko Widodo resmi memerintahkan Kementerian dan Lembaga (K/L) mengalihkan anggaran untuk menangani pandemi Covid-19. Ini setelah Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 ditandatangani Presiden beberapa waktu lalu.

Secara umum, lanjutnya, Inpres tersebut memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk merelokasi anggaran terutama anggaran perjalanan dinas dan seremonial untuk penanganan Covid-19 ini.

"Saya juga tekankan kepada kepala daerah untuk selalu turun ke lapangan. Cek langsung bahan-bahan pokok dan daya beli masyarakat khususnya untuk buruh dan pelaku UMKM. Program-program juga agar difokuskan pada program padat karya tunai namun dengan protokol cegah Covid-19. Karena pada Inpres Nomor 4 Tahun 2020, ada beberapa jenis penanggulangan terhadap warga yang kurang mampu agar dapat diberikan bantuan sosial. Sangat memungkinkan bisa diberi penambahan kepada keluarga penerima manfaat," bebernya.

Sebagai navigatornya, pemerintah daerah akan dibantu oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Dalam menjalankannya kita bisa meminta bantuan dari BPKP," tegasnya.

Kendati begitu, dia menyerahkan hal itu kepada kepala daerah sebagai pemegang kebijakan.

"Kebijakan diserahkan ke Kepala daerah masing-masing. Karena mereka sangat tahu kondisi daerah masing-masing daerahnya. Yang jelas, dalam penanganan ini harus juga memikirkan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan," paparnya.

Dia juga menghimbau, sosialisasi social distancing harus tetap masif dilaksanakan. Bukan hanya untuk sebagian masyarakat, sosialisasi harus juga menyasar masyarakat di pedesaan.

"Ini harus masif dilakukan. Namun dengan bahasa "jaga jarak" agar lebih dimengerti masyarakat. Inovasi lain juga dibutuhkan agar perekonomian masyarakat tidak menurun," imbuhnya.

Sementar itu, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan menegaskan, Covid-19 merupakan masalah bersama. Sebab itu dalam penanganannya dibutuhkan peran semua pihak termasuk masyarakat.

"Tanpa adanya kerjasama, penanganan ini akan sia-sia. Semua personel Kodam II Sriwijaya saya tegaskan bantu pemerintah daerah dan satgas dengan semaksimal mungkin. Sosialisasikan kepada masyarakat terkait Covid-19 ini," tuturnya.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto menambahkan, antisipasi harus dilakukan secara terpadu dalam gugus tugas yang telah dibentuk.

"Berikan pemahaman agar masyarakat jangan lengah. Masyarajat saat ini masih banyak yang cuek. Ini PR kita berikan pemahaman. Komunikasikan juga dengan media yang ada agar memberikan informasi kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19. Sudah saatnya kita termasuk media memberikan kontribusi untuk negara salah satunya dengan memutus rantai Covid-19 ini. Patuhi arahan pemerintah untuk kebaikan bersama," pungksnya.

Pemprov Sumsel Naikan Status Menjadi Tanggap Darurat Covid-19

Liputansumsel.com
Satu Warga Sumsel Terpapar Corona

PALEMBANG - lipitansumsel.com--Gubernur Sumsel H. Herman Deru menegaskan, status waspada Covid-19 di Sumsel dinaikkan menjadi tanggap darurat. Hal itu menyusul keluarnya hasil spesimen Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan yang menyebut jika satu dari enam Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dinyatakan positif Covid-19.

"Baru saja kita mendapatkan rilis dari juru bicara gugus tugas pusat jika dari enam spesimen yang dikirim, salah satu diantaranya positif Covid-19," kata HD, saat menggelar konferensi pers, Selasa (24/3) petang.

Hanya saja, HD belum bisa menyebut PDP yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut. Sebab, dia mengaku, hal itu belum tertera dalam tabel gugus tugas nasional.

"Informasi kuat, pasien tersebut berasal dari Palembang. Baru satu hasil spesimen yang kita terima, hasil spesimen yang lain masih dalam proses," tuturnya.

Menurut Deru, PDP yang terpapar Covid-19 tersebut diketahui memang memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang terpapar Covid-19.

"Dimana sebelumnya, warga ini memang sempat melakukan perjalanan dan baru pulang dari daerah yang terpapar yakni Jakarta," tegasnya.

Sebab itulah, lanjut HD, pihaknya langsung memaksimalkan upaya penanganan dengan menaikan status menjadi tanggap darurat. Dalam pelaksanaannya sendiri, HD mencadangkan dana awal sedikitnya Rp100 milyar untuk antisipasi cegah tangkal penyebaran Covid-19.

"Yang pasti dana Rp100 milyar itu dana awal yang kita alokasikan untuk penanganan Covid-19 ini. Kita juga sudah merumuskan untuk menaikkan insentif bagi para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini. Selanjutnya, kita akan melakukan rapid tes khususnya kepada yang dicurigai. Tentu kita maksimalkan upaya penanganan dan himbauan kepada masyarakat terus dilakukan secara masif," paparnya.

Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Sumsel, Herman Deru Kucurkan Dana Rp 100 Miliar

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Setelah mendengarkan arahan Presiden RI Joko Widodo melalui Video Conference, Gubernur Sumsel Herman Deru dengan cepat mengambil langkah dengan menggelar rapat terbatas bersama Forkompimda Provinsi Sumsel terkait persoalan Coronavirus Disease (Covid-19) di Ruang Rapat Bina Praja Sumsel, Selasa (24/3). 


Rapat yang dipimpin langsung Gubernur Herman Deru ini tentang kesiapsiagaan secara Nasional dan mempertajam kerja antisipasi penyebaran corona diwilayah Provinsi Sumsel yang terkosentrasi terhadap cegah tangkal Covid-19 dan juga tetap menjaga produktifitas serta stabilitas ekonomi.


"Jadi hal ini adalah yang tak terpisahkan dan upaya-upaya pemerintah ini mencegah tangkal Covid 19 dan menjaga stabilitas ekonomi di lapangan," katanya.


Untuk di Provinsi Sumsel sendiri, Herman Deru telah menetapkan status Tanggap Darurat atau Siaga.


"Untuk status Sumsel saya tetapkan menjadi Tanggap Darurat atau Siaga. Jadi tanggap darurat setelah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 2 orang meninggal meskipun sampai saat ini belum terlapor hasil dari pusat apakah itu positif atau negetaif. Tetapi perlakuan jenazah tersebut sudah seperti Covid-19," ucapnya.


Menyikapi status tanggap darurat, Gubernur Herman Deru mengatakan akan menindaklanjuti dengan Keputusan Presiden (Kepres) 09 Tahun 2020 dan tindaklanjuti Intruksi Presiden (Inpres) 04 Tahun 2020 tentang cadangan keuangan khusus Pemerintah Daerah. Dengan merelokasi bahwa Pemprov Sumsel hari ini dari efisiensi yang tepapar dalam waktu yang singkat ini sudah mencadangkan dana  Rp 100 Miliar rupiah. 


"Jadi dana tersebut akan kita gunakan untuk mengantisipasi Covid-19 dan dampaknya," terangnya.


Sementara untuk fasilitas dalam penanganan Covid-19, lanjut Herman Deru selain rumah-rumah sakit yang sudah disediakan, ada juga penambahan seperti Wisma Atlit dan Asrama Haji. 


"Wisma atlit dan Asrama Haji juga akan menjadi tempat Covid-19. Jadi akan ada klasternya bahwa karantina itu bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Rumah Sakit tapi karantina untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) itu sudah siapkan bahkan sudah 2000 kamar. Baik 1000 kamar di Wisma Atlit dan 1000 kamar di Asrama Haji,"ucapnya.


Lebih jauh melanjutkan intruksi Presiden, Gubernur Herman Deru mengatakan bahwa hal yang penting yaitu menjaga stabil ekonomi khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah seperti buruh, petani, nelayan, tukang ojek, driver dan lainnya. 


"Jadi itu yang harus kita jaga stabilannya bahkan jika saudara kita itu turun grid menjadi keluarga yang hampir miskin itu akan ada Bantuan Bansos dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi bahkan Kabupaten /Kota. Hal tersebut juga tidak lepas dari data BPS untuk menentukan sasaran keluarga penerima manfaat ini bertambah maka perlu data yang akurat dari BPS," tuturnya.


Sementara itu, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan siap membantu Pemerintah Daerah baik itu personil, peralatan medis serta Rumah sakit. 


"Kita sudah siap untuk membantu hal-hal yang perlukan Pemerintah daerah baik personil maupun peralatan medis serta Rumah Sakit," ucapnya. 


Hal yang sama juga disampaikan Kapolda Sumsel akan bekerja semaksimal mungkin dalam membantu Pemerintah Daerah dalam mengatasi Covid-19. 


"Kita juga sudah menyiapkan RS. Bayangkara. Jadi kita semaksimal mungkin dan siap mendukung Pemerintah Daerah," tutupnya.


Tampak hadir Wakil Gubernur Sumsel Ir H. Mawardi Yahya, Ketua DPRD Provinsi Sumsel Anita Noeringhati, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Kapolda Provinsi Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, Wakajati Provinsi Sumsel, Pengadilan Tinggi Provinsi Sumsel, Sekda Provinsi Sumsel, Kepala BNPB Provinsi Sumsel, Dinkes Provinsi Sumsel, Kadis Perdagangan Provinsi Sumsel, Kadis Kominfo Provinsi Sumsel dan Intansi terkait. (ril humas)

Kamis, ASN di Lingkungan Pemprov Sumsel Mulai Kerja Dari Rumah

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja ASN Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19, Gubernur Sumsel H. Herman Deru, mengeluarkan surat edaran tentang sistem kerja ASN di lingkungan Pemprov Sumsel pada Senin (23/3). 

Dalam surat edaran itu Gubernur menetapkan bahwa ASN di lingkungan Pemprov Sumsel mulai dapat melakukan kerja dari rumah atau work from home terhitung hari Kamis (26/3) besok.

Dalam surat edaran Nomor 1061/BKD.I/2020 sistem kerja ASN diatur sebagai berikut. Pertama bahwa untuk mencegah dan memjnimalisir penyebaran serta mengurangi resiko Covid-19 di lingkungan Pemprov Sumsel maka pelaksanaan tugas kedinasan  ASN dapat dilaksanakan di rumah/tempat tinggalnya (work from home) sesuai dengan pembagian jadwal/pengaturan sistem kerja pegawai yang diatur Kepala Organisasi Perangkat Daerah mengenai siapa siapa petugas yang menjalankan tugas kedinasan dengan bekerja  di rumah/tempat tinggalnya dan siapa.pegawai yang tetap melaksanakan tugasnya di kantor.

Kemudian yang kedua dalam surat edaran itu juga dinelaskan bahwa terhadap ASN yang melaksanakan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah/tempat tinggalnya (work from home) tetap diberikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan sesuai ketentuan berlaku.

"Pelaksanaan tugas kedinasan di tempat tinggal sebagaimana sebagaimana dimaksud  efektif dilakukan mulai Kamis tanggal 26 Maret 2020 sampai dengan hari Rabu tanggal 8 April 2020. Dan selanjutnya akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan," jelas Gubernur dalam surat edarannya.

Tak hanya mengatur soal siatem kerja kedinasan, surat edaran itu juga mengatur soal penyelenggaraan kegiatan dan perjalanan dinas. Seperti untuk penyelenggaraan tatap muka yang menghadirkan banyak peserta agar ditunda atau dibatalkan. Serta penyelenggaraan rapat-rapat agar dilakukan sangat selektif sesuai tingkat prioritas dan urgensi yang hatus diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi atau melalui media elektronik yang tersedia.

Termasuk juga tentang kegiatan apel/ apel gabungan, dan senam pagi/senam bersama.pada hari Jumat ditiadakan. Demikian halnya untuk perjalanan dinas dalam negeri agar dapat dilakukan dengan selektif dan sesuai tingkat prioritas dan urgensi yang harus dilaksanakan.

"Melakukan penundaan perjalanan dinas ke luar negeri. Dan untuk ASN yang telah melakukan perjalanan ke negara yang terjangkit Covid-19 atau yang pernah berinteraksi dengan penderita teekonfirmasi Covid-19 agar segera menghubungi Sumatera Selatan Tanggap Covid-19 melalui nomor telepon 081365043311 dan beberapa nomor lainnya," tambah HD.

Yang tak kalah penting kata Gubernur untuk Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Sumsel juga diwajibkan untuk melakukan beberapa hal. Di antaranya yakni memastikan pada setiap hari nya yang bekerja menjalankan tugas di kantor terdiri atas minimal 2 level pejabat struktur tertinggi dna pegawai yang ditugaskan sesuai dengan pembagian jadwal yang ditetapkan masing-masing Kepala Perangkat Daerah. Dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai serta memperhatikan peta sebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Dan Kepala Perangkat Daerah harus dapat memastikan bahwa pengaturan sistem.kerja tersebut tidak mengganggu kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat tidak terabaikan," ujarnya.

Menurut Herman Deru upaya ini dilakukan sebagai langkah meminimalisir sekaligus mencegah penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid) -19, di Sumsel.

Waspada Corona, BPBD dan Polres Muba Sisir Jalan Protokol Semprot Disinfektan

Liputansumsel.com
Muba-liputansumsel.com- Antisipasi pencegahan penyebaran wabah virus Corona, Pemerintah kabupaten Musi Banyuasin melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Muba bersama Polres Muba bersinergi melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan di sepanjang ruas jalan protokol dan fasilitas umum di Kota Sekayu, Rabu (25/2/2020).

Penyemprotan yang dilakukan mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai pada Rabu (25/3/2020) itu bertujuan untuk memutus penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Bumi Serasan Sekate.

"Hari ini, demi untuk menjaga dan mencegah terjadinya penyebaran Covid-19. Kita melakukan penyemprotan disinfektan, mulai dari Lapangan Gelanggang Remaja, jalan Kolonel Wahid Udin, Jalan KS Ahmad Dahlan, dan sejumlah taman yang selama ini menjadi tempat wisata dan banyak dikunjungi masyarakat," ujar Kapolres Muba, AKBP Yudhi Surya Markus Pinem.

Cairan disinfektan yang disemprotkan ke jalan protokol dan sejumlah taman tersebut sambung dia yakni sebanyak 15.000 liter, disemprotkan menggunakan mobil water canon dan mobil pemadam kebaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba.

"Ya, 15.000 liter kita semprotkan disinfektan. Jika tidak ada halangan, kedepan kegiatan ini kita lakukan lagi, terutama di pintu-pintu masuk Kabupaten Muba," jelas dia.

Selain dengan penyemprotan, upaya pencegahan dilakukan pula dengan cara sosialisasi hingga ke desa-desa terkait bahaya Virus Corona dan adanya Maklumat Kapolri No. Mak/2/III/2020. Diantaranya masyarakat diminta untuk tidak mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan orang atau massa dalam jumlah besar. Baik ditempat umum maupun dilingkungan sendiri.

"Sosialisai terus kita lakukan, semalam kita juga bersama Kodim 0401/Muba dan Sat Pol PP Muba melakukan razia untuk meminta masyarakat yang berkumpul agar membubarkan diri. Ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan," tegas dia.

Sementara itu Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebaran Covid-19 harus terus dilakukan termasuk penyemprotan, diruang publik serta fasilitas umum sebagai upaya preventif.

"Peran semua elemen serta masyarakat juga diperlukan agar penyemprotan disinfektan berfungsi efektif.

Bupati Dodi menambahkan penyemprotan akan dilakukan secara bertahap ditempat umum lainnya, serta dilaksanakan bersama instansi, Polres dan TNI di Muba.

"Penyemprotan cairan desinfektan ini juga sebagai upaya pencegahan dan antisipasi sejak dini melindungi masyarakat agar merasa lebih aman dan tidak takut  tetapi tetap waspada terhadap Covid-19 atau  virus Corona," tutup Dodi.(agung/rill).

HD: Jadikan Nyepi, Momen Berdoa Umat Hindu Bagi Keselamatan Umat

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Pandemi Covid 19 yang terjadi di 185 negara, tak hanya menyebabkan runtuhnya perekonomian. Hal ini juga berdampak pada kegiatan ritual keagamaan yang juga harus menyesuaikan dengan situasi saat ini.

Salah satunya adalah peringatan hari raya Nyepi oleh umat Hindu, yang akan diperingati pada Selasa (24/03/2020). Untuk itu Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengungkapkan agar menjadikan hari raya Nyepi sebagai momen berdoa umat Hindu bagi keselamatan umat agar wabah Covid 19 segera berlalu.

Hal itu disampaikan Herman Deru saat menerima audiensi Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumsel IGB Surya Negara di ruang tamu Gubernur, Senin (23/03/2020).

"Kita tidak melarang kegiatan keagamaan. Namun selama pandemi Covid 19 ini harus disikapi dengan berbesar hati. Sebagai pencegahan terbaik kegiatan yang melibatkan masa ditunda dulu. Berlaku bagi seluruh agama. Peristiwa ini tragedi yang menyulitkan umat manusia. Saya minta jadikan Nyepi sebagai momen memanjatkan doa bagi umat Hindu untuk keselamatan umat manusia", kata HD.

Dalam kesempatan itu HD juga menghimbau agar selama masa sulit ini seluruh pemuka agama dapat tetap berprasangka baik dalam menghadapi situasi yang berdampak dalam segala lini kehidupan baik pertumbuhan ekonomi maupun dunia pendidikan.

"Saat perang dunia II terjadi kita berperang dengan siasat. Saat ini kita tidak tahu dengan siapa kita berperang", imbuhnya.

HD juga menyampaikan ucapan selamat hari raya Nyepi kepada seluruh umat Hindu Sumsel sekaligus berharap meski di tengah wabah Covid 19 tidak mengurangi kekhusyu'an umat Hindu dalam merayakannya.

Sedangkan Ketua PHDI Sumsel IGB Surya Negara mengatakan secara seremonial rangkaian kegiatan hari raya Nyepi tetap dilaksanakan namun tidak melibatkan umat dalam jumlah yang banyak. "Kami telah membuat edaran bagi umat Hindu agar saat Nyepi nanti berdoa untuk keselamatan semua umat agar wabah Covid 19 tak berlangsung lama", tuturnya.

Surya Negara juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Herman Deru yang memperhatikan umat Hindu di Sumsel serta mendoakan keselamatan dan kesehatan bagi HD dan berharap HD tetap amanah selama memimpin Sumsel.

Penyemprotan Disinfektan Massal Fokus Fasum Dan Rumah Warga

Liputansumsel.com
PRABUMULIH – liputansumsel.com --Perang terhadap penyebaran dan penularan Covid 19, dilakukan Pemerintah kota (Pemkot) dengan melakukan penyemprotan secara massal pada Rabu  (25/3).

Penyemprotan dilakukan secara massal di seluruh Kota Nanas ini, di rumah rumah warga dan ditempat  Fasilitas Umum (Fasum).

Hal ini ditegaskan Walikota (Wako), Ir H Ridho Yahya MM ketika mengelar rapat bersama Camat, Lurah serta Kepala Desa (Kades) di Ruang Rapat Lantai I, Gedung Pemkot, Senin (23/3).

Suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu menegaskan, tindakan ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid 19 di Bumi Seinggok Sepemuyian ini.

Dihadapan peserta rapat, kata ayah tiga anak ini menerangkan, penyemprotan cairan disinfektan difokuskan di fasilitas umum sering digunakan warga dan rumah warga

Ia berharap, upaya penyemprotan disinfektan secara serentak ini dapat menenangkan warga akibat virus corona ini.

“Kita libatkan petugas dari OPD terkait untuk melakukan penyemprotan disinpektan, sebagai langkah membasmi Covid 19 telah meresahkan,” sebutny.

Penyeprotan Disinfektan ini di koordinir oleh lurah masing masing dan seluruh ketua RW/ RT se kota prabumulih ke runah rumah warga

Kelurahan gunung ibul di RT 05/09 secara serentak melakukan penyemprotan Disinfektan
dor to dor ke rumah warga

Nopri Amanza salah seorang waga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah melakukan penyemperotan Disinfektan untuk antisipasi virus corona 

Hal senada yang dijelaskan Heri warga RT 05/09 dirinya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang cepat tanggap antisipasi virus corona(win)

Ketua Pamong Praja Foundations Memintah Pemerintah Mempersiapkan Skenario Lockdown

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Fenomena pandemik Virus Corona (COVID19) yang melanda dunia memberikan sebuat kejutan begitu besar pada peradaban manusia. Bukan hanya menghentikan jargon “kekuatan tak terkalahkan” dari negara-negara adidaya tetapi juga memberikan gambaran begitu tidak berdayanya kecanggihan teknologi menghadapi gejala alam. Pandemik Covid19 adalah permasalahan super serius di atas segala kepentingan lainnya termasuk aspek ekonomi karena menyangkut keselamatan dan kehidupan rakyat Indonesia.


Kami berusaha mengamati perkembangan penularan virus covid19 baik di dalam negeri maupun di negara-negara lainnya. Dengan segala informasi yang kita miliki, komparasi perkembangan kasus Covid19 di Indonesia terhadap data-data dan fenomena dari negara-negara lainnya memberikan sebuah gambaran perbedaan-perbedaan mendasar yang perlu untuk diperhatikan secara cermat oleh pengambil kebijakan negara ini.


Faktor-faktor yang seharusnya menjadi perhatian dalam analisis penanganan Covid19 di Indoenesia, jika kita coba komparasikan dengan negara-negara lainnya yang sudah terlebih dahulu menghadapi pandemik Covid19 diantaranya:


1. Karakter masyarakat kita: karakter guyup, cium tangan, cipika cipiki, kumpul nggak kumpul asal makan, silaturahmi, ada juga karakter cuek dan karakter sebagian orang yang (maaf) membangkang terhadap seruan dan perintah dari pemerintah, tokoh masyarakat maupun ulama. Sebuah karakter yang teramat rentan terhadap penularan Covid19. Karakter ini tidaklah dimiliki oleh negara seperti Italy yang system kesehatannya luluh lantak dihantan Covid19, atau Korea Selatan yang “hanya” terpuruk karena karakter pembangkang dari seseorang atau beberapa orang saja terhadap seruan Pemerintah.


2. Kesiapan medis. Ketika menyaksikan bagaimana kesiapan perangkat kesehatan kita baik dari sisi SDM dan juga peralatan serta perlengkapan, ada banyak pertanyaan yang muncul mengenai kesiapan medis kita menjelang puncak serangan Covid19. Tingkat kematian yang tinggi mengindikasikan bahwa ada kekurangan dari sisi medis yang perlu segera dicukupi. Berbagai cerita mengenai keluhan personel kesehatan pada Alat Pelindung Diri (APD) merupakan hal serius yang harus diperhatikan mengingat mereka menjadi garda terdepan melawan infeksi, yang disisi lain mereka juga yang paling rentan dalam situasi ini.


3. Sistem koordinasi dan core system teknologi berbasis IT yang terintegrasi. Dari cerita para ahli yang menangani Covid19 di Wuhan, mereka menggambarkan penggunaan Big Data yang begitu terintegrasi yang dapat memantau secara berkala keadaan masing-masing penduduk. Pemantauan secara real time dapat dilakukan melalui aplikasi sehingga masing-masing penduduk dapat terhubung dengan Pusat Kesehatan setempat untuk tindakan-tindakan yang dibutuhkan. Koordinasi antar sector yang begitu kuat juga menjadikan penanganan kasus Covid19 menjadi efisien. China dapat membangun sebuah rumah sakit baru dalam hitungan hari dan langsung bisa beroperasi untuk menangani ledakan pasien.


Melihat perkembangan pasien positif maupun korban meninggal Covid19 Indonesia yang dikomparasikan dengan kasus di Italy menjadi sebuah bahan analisis yang seharusnya bisa mengkhawatirkan kita. Bahwa perkembangan kasus ini di Indonesia terlihat memiliki kemiripan yang bisa dihitung melalui perhitungan sederhana untuk mengukur dan memprediksi kejadian kedepannya.https://www.cnbcindonesia.com/news/20200323134935-4-146965/tingkat-kematian-akibat-corona-di-italia-925-ri-933.



Opsi karantina mandiri yang sekarang dilakukan oleh masyarakat terbukti belum berjalan efektif. Kerumunan orang masih begitu mudah kita lihat, pergerakan manusia masih begitu bebas dan luas. Penggunaan alat transportasi massal masih begitu luas digunakan. Opsi karantina ini juga banyak dipertanyakan bagi mereka-mereka yang mengaku sebagai orang-orang yang memiliki “pendapatan harian”. Opsi karantina mandiri yang tidak efektif ini menjadi tidak terukur (kapan mulai, kapan berakhir, kapan batas waktunya) sehingga banyak yang membangkang terhadap seruan ini dengan berbagai alasan.


Melihat fenomena ini kami memberikan masukan kepada Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah, bahwa kita sudah seharusnya mempersiapkan juga opsi lockdown pada prediksi puncak corona (pertengahan/akhir April sampai Mei). Dengan asumsi “masih memiliki waktu” tersebut, maka kita harus mempersiapkan kemungkinan terburuk dari situasi ini. Belajar dari lockdown yang dilakukan negara lain serta kondisi masyarakat kita, maka beberapa hal pokok yang harus dipersiapkan diantaranya:


* mempersiapkan jaminan ketersediaan bahan pokok: sembako dan energi (listrik).

* mempersiapkan jaminan distribusi bahan pokok.

* mempersiapkan insentif : bagi pegawai, pekerja, buruh dan pertanian dan lainnya.

* mempersiapkan insentif jaminan kredit : angsuran pinjaman, angsuran leasing

* mempersipkan jaminan akses kesehatan.

* menjamin keamanan harta benda masyarakat.


Kesiapan ini perlu disampaikan secara terbuka kepada rakyat, agar rakyat paham, muncul kesadaran dan solidaritas, bahu membahu bersama pemerintah untuk mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk (mengharuskan lockdown) sesuai prediksi puncak corona (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4948432/itb-perbaharui-prediksi-puncak-corona-ri-diperkirakan-mundur-ke-mei).


Artinya kita mempersipkan lockdown untuk April s.d. Mei) jika keadaan menjadi memburuk, bukan me-lockdown besok atau lusa.. atau Pemerintah memutuskan segera lockdown setelah kesiapan tersedia. Dengan persiapan terhadap opsi ini maka segenap kekuatan negara dapat mempersiapkan diri secara terintegrasi untuk menghadapi prediksi puncak Covid19.


Saatnya Pemerintah menggugah jiwa masing-masing rakyat untuk bersatu padu menyelamatkan negeri dari bencana, menghilangkan perbedaan dan menyatukan solidaritas kebersamaan. Kita mempersiapan diri untuk lockdown, bukan juga me-lockdown negeri ini besok. Tapi opsi ini harus ada dalam kamus strategi kita melawan wabah Covid19 ini.

Keselamatan rakyat yang utama, yang lainnya kedua.


Penulis :
Arie Wijaya, S.STP,M.Si
Ketua Pamong Praja Foundations

Ketua MBiro Praja Nusantara

Pimwil Suta Nusantara Sumatera Selatan

Pemerintah Kota Palembang Keluarkan Surat Edaran Sebagai Langkah Antisipasi Covid-19

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com  - Walikota Palembang H.Harnojoyo, Sabtu (21/3/2020) siang menghadiri rapat kesiapsiagaan Covid-19 di Griya Agung Palembang bersama unsur Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) yang langsung di pimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Carnavian.

Rapat yang membahas pencegahan Virus Corona yang sudah memawabah secara global ini, mendapat perhatian serius jajaran pimpinan.

Terkait Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang belum lama ini dikeluarkan mengenai shalat berjamaah di masjid sehubungan dengan penyebaran virus corona, Walikota Palembang, H. Harnojoyo harapkan masyarakat untuk dapat mematuhi fatwah MUI tersebut.

“Mari kita patuhi apa yang telah disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dengan antisipasi Covid-19,” kata H. Harnojoyo.

Orang nomor satu di kota Palembang itu juga menyampaikan, bahwa pihak Pemerintah kota Palembang juga telah mengeluarkan surat edaran terkait antisipasi Covid-19.

“Ketika Bapak Presiden Republik Indonesia menyampaikan bahwa ada dua yang positif Corona, kami sudah membuat edaran kepada seluruh OPD untuk antisipasi,” ungkap Harnojoyo.

“Kemudian meliburkan sekolah dan belajar dirumah. Seluruh pegawai untuk bekerja dirumah, tetapi pelayanan tetap kita laksanakan,” lanjutnya.

Masih dikatakan H. Harnojoyo, saat ini Pemerintah kota Palembang bersama TNI-Polri juga telah melakukan berbagai langkah guna mengedukasi masyarakat .

“Secara Mobile telah kita lakukan, dan antisipasi disetiap pintu masuk kita seperti bandara dan terminal alang-alang lebar. Ini tim terpadu sudah kita bentuk,”

Dalam hal ini, Pemerintah kota Palembang berharap kepada masyarakat untuk dapat lebih menyayangi diri sendiri dan keluarga.

“Virus ini kita tidak tahu, jadi kalau tidak ada hal-hal yang penting kalau bisa jangan melakukan interaksi yang terlalu banyak, seperti keluar rumah yang artinya berdiam diri di rumah,”

Dijelaskannya, melalui surat edaran yang telah diterbitkan, pusat-pusat keramaian yang ada di kota Palembang juga telah dilakukan pengistirahatan.

“Pusat-pusat keramaian, seperti Pedistrian Sudirman, kemudian Kambang Iwak, ini kita istirahatkan dulu. Yang jelas kita harus tetap antisipasi,” ajaknya.(Rl/A2).