31 Mei 2020

Sembako tak capai angka 200 Ribu"ini penjelasan KaDinnSos OKI

Liputansumsel.com
OKI, LiputanSumSel.Com- Sejauh ini Pandemi wabah virus corona semakin meningkat dihampir seluruh Provinsi di Indonesia. Dalam hal ini Pemerintah bekerja keras dalam penanganannya terutama wabah ini sangat mempengaruhi sistem perekonomian. Untuk meringankan kesulitan bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 pemerintah Kabupaten OKI melalui gugus tugas covid 19 telah menganggarkan dana miliyaran rupiah untuk Jaringan Pengaman Sosial berupa Bantuan bahan pokok untuk Kepala Keluarga (KK) Miskin baru (Misbar) yang terdampak Covid-19 OKI atau setara dengan uang sebesar Rp.200.000 (Dua ratus ribu rupiah).

Namun sangat disayangkan dengan fakta yang ada dilapangan, menurut keterangan salah satu warga Ana (33) yang memperoleh bantuan tersebut saat diwawancarai Minggu 31/05/20 menjelaskan kalau bantuan ini setara dengan uang 200.000 tidak seperti ini yang dibagikan seharusnya sembilan bahan pokok bisa kami dapatkan, kalau ini saja saya perkirakan hanya 170.000" Terangnya (sembari menunjukan bantuan yang didapat berupa beras 15 kg, minyak fortune 1 liter, gandum merk mila, sarden 2 kaleng merk bantan, dan 2 sacet kecap ABC kemasan 2000 rupiah).

Mengutip dari Media Online Suara Keadilan juga menjelaska dimana ditegaskan oleh Direktur Eksekutif Sriwijaya Coruption Watch (SCW Sumatera Selatan M.Sanusi SH MH “Untuk dana penanganan Covid-19, seperti pengadaan bantuan sosial (bansos) tidak perlu ditenderkan atau adanya pihak ketiga"Terangnya.

Hal berbeda yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Sosial dalam Sanggahannya menjelaskan"dalam mengahadapi bencana wabah  ataupun hal yang medesak tidak perlu ditenderkan atau bisa dengan penunjukkan langsung asalkan yang ditunjuk menyanggupi. Perihal perkiraan bantuan yang diterima tidak sesuai mencapai Rp.200.000 semua itu sudah ada perhitungannya misalnya biaya angkut barang ke antar kecamatan di Kabupaten OKI, pajak pengemasan dan jasa kuli Angkut"Terangnya. (Povi)

HD Simak Langsung Arahan Menkeu dan Mendagri Terkait Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru

Liputansumsel.com
Palembang - liputansumsel.com--Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru didampingi oleh Wakil Gubernur Provinsi Sumsel Mawardi Yahya, menggelar Rapat melalui video conference bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Kementerian kesehatan RI serta seluruh kepala daerah dari 34 Provinsi. 

Bertempat di Ruang Command Center (29/5) Jum’at Siang, Video conference yang diselenggarakan oleh kemendagri ini memuat perihal mengenai lomba inovasi daerah dalam penyiapan tatanan normal baru, produktif dan aman covid 19. 

Kementerian dalam negeri berharap adanya inovasi dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk menjawab tantangan New Normal yaitu produktif dan aman. 

Kementerian Dalam Negeri akan menggelar lomba inovasi daerah dalam penyiapan dan rencana pelaksanaan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19. Ada pun tema yang diambil dalam lomba inovasi ini adalah, " Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19.

Menurut Mendagri, diadakannya lomba inovasi itu dilatarbelakangi oleh situasi dimana pandemi Covid-19 ini telah mengubah tatanan sosial dan ekonomi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 merupakan permasalahan serius untuk ditangani secepatnya. Dan, hingga kini masalah covid-19 belum dapat dipastikan kapan selesainya, Sehingga pusat dan daerah harus paralel bangkit bersama menciptakan iklim kondusif.

" Nah, penanganan pandemi covid-19 menjadi wahana Pemerintah Daerah (Pemda) berinovasi guna menekan
penularan, beragam bentuk inovasi perlu dilakukan pada masa pandemi covid-19,"kata Mendagri.


Menteri Tito menambahkan, rencana pelaksanaan new normal life tentunya  membutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan kerjasama antara pemerintah dan stakeholder. Dan untuk memacu berbagai pemikiran dan kreatifitas pemerintah daerah, Kemendagri merasa perlu untuk menggelar lomba inovasi tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19.

" Ada pun tujuan digelarnya lomba inovasi ini pertama, mendorong gerakan nasional untuk membuat dan melaksanakan protokol Covid-19 dari, oleh dan untuk daerah. Kedua, membuat kehidupan masyarakat yang produktif kembali. Ketiga, membuat kehidupan ekonomi dan aktivitas bisnis. Keempat, prakondisi dalam membuat simulasi secara masif oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten atau Kota,” tambahnya

“Kelima, menyusun langkah conditioning di lapangan yang belum dilakukan oleh pemangku kepentingan,” pungkasnya 

“Keenam, untuk mendapatkan model protokol Covid-19 pada 7 sektor. Ketujuh, pencegahan penyebaran Covid-19 melalui protokol kesehatan yang dibuat oleh masing masing pemerintah daerah," tuturnya



Usai menyimak hal yang disampaikan langsung oleh Mendagri maupun Menteri Keuangan, Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru mengatakan pemerintah provinsi Sumsel mendukung apapun kebijakan dari pemerintah pusat, terlebih perbaikan dari segala aspek terkhusus pada aspek perekonomian.

Dalam kesempatan ini pula Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan, inovasi dan perbaikan-perbaikan diperlukan untuk menjawab tantangan new normal. 

“Presiden mengingatkan bahwa pandemi covid-19 akan mengubah tren pariwisata dunia. Referensi liburan akan bergeser ke akternatif liburan dengan moda tidak banyak kerumunan, seperti solo travel tour, wellness tour dan termasuk virtual tourism serta staycation,” katanya 

Oleh sebab itu pula, Presiden meminta agar pasca pandemic ini banyak bermunculan inovasi dan perbaikan-perbaikan agar dapat cepat beradaptasi dengan perubahan tersebut. 

“Keselamatan dan kesehatan menjadi isu utama. Maka dari itu, protokol tatanan normal baru di sektor pariwisata harus dapat menjawab isu utama ini. Dengan demikian, standar baru, kultur baru, dan kebiasaan baru di sektor pariwisata harus disiapkan,” tambahnya


Herman Deru Endorse Hand Sanitizer Berbahan Serai Asli Linggau

Liputansumsel.com
#Ajak Warga Cintai Produk Sumsel

Palembang - liputansumsel.com--Didalam masa Pandemi Covid19 tentu tidak mengurangi produktifitas ataupun kreatifitas. Seperti yang dilakukan oleh Pemkot Lubuklinggau yang telah mengeluarkan kreatifnya untuk membuat Hand sanitizer berbahan daun sereh wangi. Bahkan produk asli Lubuklinggau ini sangat di apresiasi oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.

"Sebagai warga Sumsel pasti cinta prodak Sumsel. Salah satunya yang saya bawak handsanitizer dengan aroma sereh wangi asli prodak lubuklinggau. Bermerek BeGe yang artinya cantik dan cindo,"kata Gubernur Herman Deru saat mengendorse disela-sela kunjungannya ke Posko Gugus Tugas Percepatan Penagangan Covid19 Lubuklinggau.

Menurutnya, selain sangat steril, handsinitizer ini mengandung aroma terapi bahkan merasa rileks ketika mencium aroma tersebut.

"Handsanitizer ini selain steril kita akan merasakan suasana yang rileks ketika mencium aroma ini dan ini tidak mahal bahkan mudah didapat,"kata HD.

Maka demikian, Gubernur Herman Deru sangat mengapresiasi kepada Walikota Lubuklinggau atas kreatif yang dibuktikan melalui Handsanitizer sereh wangi.

"Ini kerja kreatif pak Walikota, luar biasa dan ini perlu diketahui bahwa industrinya ada di Linggau kemasan sudah bagus tidak kalah dengan merek-merek luar negeri. Untuk itu harusnya di buat gerai di Kota Palembang,"ungkapnya.

Tak tanggung-tangung, untuk mempromosikannya biar lebih luas lagi, Herman Deru mengizinkan Handsinitizer Sereh Wangi untuk membuka Gerai di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang. 

"Jadi di Bandara Palembang saya izinkan untuk di buat gerai ini khusus. Nanti boleh dipasang gerai agar diperkenalkan yang pertama Handsanitizer yang beraroma sereh bermerek BeGe asli Kota Lubuklinggau,"pungkasnya.

Istri Wawako Prabumulih Sembuh Dari Covid 19

Liputansumsel.com
Prabumulih,liputansumsel.com--Hj Reni Indayani SKM MSI istri dari Wakil Walikota Prabumulih H Andriansyah Fikri SH dinyatakan sembuh dari covid-19.
Berdasarkan hasil tes Swab selama empat kali dilakukan di rumah sakit Siloam kota Palembang.

Setelah menjalani proses isolasi secara mandiri kurang lebih satu bulan akhirnya Kepulangan Reni Indayani diantar langsung oleh tim Satgas Covid-19 pada Minggu (31/02/2020) dan disambut suka cita oleh keluarga besar yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Happy Tedjo, Camat Prabumulih Barat Eni Kusnawati, Lurah Gunung Ibul Barat Joko Arif, Lurah Patih Galung Sofyan beserta RT dan RW setempat.

Kepala Dinas Kesehatan dr Happy Tedjo menjelaskan, sebelumnya istri Wawako Prabumulih dinyatakan positif covid-19 setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Siloam Palembang. Mengetahui hal itu yang bersangkutan langsung menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Palembang.

Setelah menjalani masa observasi dan tes swab sebanyak empat kali berturut-turut akhirnya tidak ditemukan gejala dan tanda infeksi corona disease (Covid-19). Sehingga Reni Indayani dinyatakan negative dan sehat berdasarkan hasil tes swab oleh pihak medis.

"Alhamdulillah beliau sudah sehat dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga dan berinteraksi dengan masyarakat seperti sedia kala. Kesembuhan beliau ini tentunya menambah daftar jumlah pasien covid-19 yang telah dinyatakan sehat," ujar Tedjo.

Masih kata dr Tedjo, kesembuhan istri wawako ini sebenarnya sudah lama diketahui setelah menjalani tes swab sebanyak dua kali berturut-turut. Namun untuk memastikan terbebas dari covid-19, yang bersangkutan ingin tes swab dilakukan sebanyak empat kali hingga hasilnya tetap dinyatakan negativ.

Selain Reni Indayani, tes swab juga telah dilakukan terhadap Wawako Prabumulih beserta keluarga dan orang terdekat oleh Dinas Kesehatan Kota Prabumulih. Hasil tes swab itupun negatif, sehingga dipastikan tidak ada penularan covid-19 dari yang bersangkutan.

"Begitu juga dengan keluarga dan orang terdekat Wawako Prabumulih. Salah satunya adalah bapak Dipe Anom yang merupakan adik dari Wawako Prabumulih dinyatakan negativ. Dari hasil yang kita umumkan ini diharapkan bisa menjadi informasi, sehingga tidak lagi jadi tanda tanya bagi masyarakat tentang kondisi dan perkembangan kasus covid-19, khususnya dari keluarga Wawako," jelasnya.

Sementara itu, Wawako Prabumulih H Andrianysah Fikri SH mengaku senang dan gembira dengan kesembuhan sang istri yang telah berjuang melawan virus corona selama menjalani isolasi mandiri. Menurut Fikri, kesembuhan istrinya melawan virus corona tidak lain adalah berkat suport dan doa tulus yang telah dipanjatkan oleh seluruh masyarakat Kota Prabumulih.

"Alhamdulillah kami sangat bersyukur dengan kesembuhan ini. Ini semua tak terlepas dari doa seluruh masyarakat, serta kerja keras tim medis yang telah melakukan pemantauan dan perawatan sehingga beliau sudah bisa kembali bergabung bersama kami," ucap wawako.

Fikri mengatakan, virus corona bukanlah penyakit kutukan yang harus ditakuti oleh masyarakat namun bukan pula untuk diremehkan. Penyebaran virus ini perlu diwaspadai karena dapat menyerang siapa saja dan sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit.

"Dengan tetap berfikiran positif dan menjaga kesehatan serta imun tubuh yang kuat tentunya panyakit ini bisa disembuhkan. Mudah-mudahan dengan kesembuhan ini bisa menjadi penambah semangat bagi para pasien lainnya yang untuk sembuh dari covid-19 ini," pungkasnya.

Tangani Covid, Herman Deru Pantau Perbatasan Sumsel - Bengkulu hingga Jambi

Liputansumsel.com
Lubuk linggau - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H.Herman Deru ingin memastikan upaya memutus pandemi Covid 19 di Sumsel berjalan maksimal bekerjasama dengan bupati dan walikota. Selain keliling ke kabupatan dan kota, Sabtu (30/5) tadi Herman Deru meninjau langsung perbatasan Sumsel Bengkulu bahkan hinga ke perbatasan Sumsel-Jambi untuk memastikan aparat gugus tugas di daearah serius menjalankan tugas mengatasi pandemi di Mura, Musirawas dan Lubuk Linggau.

Saat mengecek posko perbatasan Provinsi Sumatera Selatan- Bengkulu bertempat di Kelurahan Watas Lubuk Durian Kecamatan Lubuklinggau Barat 1 Kota Lubuklinggau, HD dan rombongan juga mengecek check poin apakah memang sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Ia bahkan mewawancarai langsung petugas di check poin mengenai data-data plat kendaraan berikut kedisiplinan pengendara dalam menerapkan protokol kesehatan. Pada kesempatan itu HD sempat berpesan agar aparat TNI Polri dan tenaga kesehatan yang berjaga tegas tapi tetap humanis. 

Pengecekam ini dilakukannya sekaligus untuk memastikam distribusi komoditas dua daerah tetap lancar selama pandemi.

Saat mengecek di perbatasan Sumsel-Bengkulu, Gubernur Sumsel H.Herman Deru bahkam sempat melakukan video call dengan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah terkait protokol kesehatan yang telah diterapkan di perbatasan ini. 

"Jadi saya sering berdiskusi dengan Gubernur Bengkulu terkait protokol kesehatan yang diterapkan ini. Jadi masyarakat Sumsel dan Bengkulu memaklumi ada penjagaan yang begitu ketat, hal tersebut guna memutus pandemi covid19,"ungkapnya.

Melalui via telpon, Gubernur Herman Deru didampingi Walikota Lubuklinggau Prana Putra Sohe beserta Forkompimda menyampaikan kepada Gubernur Bengkulu terkait New Normal yang akan diterapkan oleh Kota Lubuklinggau. 

"Saya bersama Walikota dan Forkompinda bahwa kita menyepakati untuk pertukaran komoditas jangan terhenti apalagi New Normal ini. Harapan saya kita sudah sama-sama membuat aturan ini bukan dilongggrakan melainkan flexibel. Jadi sayur- sayur dari Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu tetap diterima disini, artinya pertukuran komoditas jangan terhambat. " kata Herman Deru mengakhiri via telpon bersama Gubernur Bengkulu.

Demikian halnya di Perbatasan Sumsel-Jambi tepatnya di check poin Simpang Nibung, Desa Nibung,  Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, Gubernur Sumsel Herman Deru sempat turun langsung melihat jalannya pemeriksaan di pintu perbatasan yang telah dipasangi gerbang sterilisasi menggunakan cairan disinfektan.

HD tampak ikut memperingatkan penumpang kendaraan roda empat yang lupa menggunakan masker. Ia bahkan dengan seksama ikut melihat petugas yang mengecek suhu tubuh pengendara yang melintas menggunakan thermo gun.

Didampingi Bupati Muratara Syahril Hidayat, Gubernur HD ikut.membagikan masker sebagai bagian dari sosialisasi cegah Covid dengan standar protokol kesehatan.

Menurut HD standar protokol ini tak boleh dicabut meski pemerintah mulai akan menerapkan New Normal atau gaya hidup baru. Agar New Normal ini dapat diterapkan di Mura, Muratara dan Lubuk Linggau HD menghimbau Kepala Daerah untuk segera mensosialisasilan ini kepada semua perangkat daerah. 

" Tidak harus menunggu keputusan Gubernur, daerah bisa menyesuaikan New Normal dengan kesepakatan bersama antara Kepala Daerah dan masyarakat setempat. Terkait operasi rumah ibadah, sekolah, majelis dan lainnya secara bertahap," ujar HD.








HD Minta Warga Linggau Tetap Produktif dan Patuhi Protokol Kesehatan

Liputansumsel.com
Lubuklinggau -liputansumsel.com-- Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi atas kesiapan Kota Lubuklinggau dalam menghadapi Pandemi Covid19. Hal tersebut dia melihat dari skema yang dibuat Kota Lubuklinggau termasuk gugus tugas mulai dari aspek keuangan, distribusi dan kesehatan. 

Oleh karena itu, untuk memulai tatanan baru atau "New Normal" di masa pandemi Covdi19. Gubernur Sumsel Herman Deru meminta kepada Walikota beserta Tim Gugus Tugas Kota Lubuklinggau untuk merencanakan New Normal ini dengan sebaik- baiknya. Bahkan perencanaan yang dimintanya secara matang tersebut harus dilakukan juga sesuai Protokol Kesehatan. 

"Untuk menghadapi New Normal yang hanya beberapa saat lagi kedepan, saya minta untuk direncanakan dengan baik termasuk tempat-tempat beribadah, transaksi, sekolah, pasar tradisional, restoran dan lainnya,"kata Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau Posko Induk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covdi19 Kota Lubuklinggau, Sabtu (30/5).

Maka dia menilai esensi dalam menghadapi New Normal ini adalah harus tetap produktif dengan menjaga protokol kesehatan. Untuk itu dia meminta kepada seluruh mayarakat Kota Lubuklinggau sambut ini dengan kewaspadaan bukan dengan euforia. "Jadi menyambut New normal ini dengan tetap wasapada,"ungkapnya.

Didalam peninjauan ini pun Gubernur Herman Deru juga memberikan perhatian kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau khusunya masyarakat dengan memberi bantuan berupa Alat Pelindung Diri, Rapit Test dan Disinfektan. Menurutnya, Pemprov Sumsel memberikan bantuan-bantuan ini agar kerja nyata Walikota dan gugus tugas ini dpaat diringankan. "Bantuan ini bukan nilainnya melainkan perhatian diberikan pemerintah kepada masyarakat,"tutupnya.

Sementara itu, Walikota Lubuklinggau Prana Putra Sohe mengatakan bahwa Kota Lubukliggau terus melakukan upaya dalam penanganan percepatan covid19 sehingga dapat terkendali. begitu juga, katanya Kota Lubuklinggau telah melakukan upaya pelepasan distribusi bahkan distribuai tersebut berjalan tertib dan aman. 

"Alhamdulilah setiap bantuan ini berjalan aman dan kita lakukan Door to Door. Bantuan dilakukan dengan 3 Tahap. Untuk tahap 1 dan 2 kami bagi sembako , vitamain dna masker. Kemudian tahpan ke 3 melengkapi distirbusi tahap 1 dan 2 serta melengkapi masyarkat yang ada dikos-kosan, kontrakan dan KK,"tutupnya.

Usai meninjau Posko Induk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covdi19, Herman Deru bersama Walikota Lubuklinggau beserta Forkompimda Kota Lubuklinggau mengecek posko perbatasan Provinsi Sumatera Selatan- Bengkulu bertempat di Kelurahan Watas Lubuk Durian Kecamatan Lubuklinggau Barat 1 Kota Lubuklinggau.


HD Apresiasi Rendahnya Kasus Kematian Covid di Muratara

Liputansumsel.com
Muratara- liputansumsel.com--Dalam lawatannya meninjau Posko  Gugus Tugas Penanggulangan Pandemi Covid 19, di Gedung Paud Dharmawanita,  Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Muratara, Sabtu (30/5) Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengaku bersyukur dan lega bahwa angka kasus kematian Covid di Muratara terbilang rendah.

Iapun mengapresiasi tingkat kesadaran masyarakat setempat yang tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan. Dengan penyebaran Covid yang bisa ditekan sedemikiam rupa, Ia berharap Muratara bisa segera menyesuaikan arahan pemerintah untuk mulai menerapkan New Normal secara bertahap bulan depan.

HD menjelaskan sejak menjangkiti dunia awal tahun 2020, hampir semua negara tidak siap mengantisipasi penyebaran Covid. Apalagi sampai kini vaksin maupun obatnya juga belum ditemukan. Hal ini diperparah dengan banyaknya hoaks yang berkembang.

Sejauh ini kata HD yang berkembang dalam masyarakat adalah  jika seseorang terkena corona seakan pasien langsung akan meninggal. Padahal tidak begitu. Ia mencontohkan saat kasus Covid Sumsel di angka 400-an, dari data tersebut diketahui sebanyak 300 pasien adalah kategori OTG. Mereka justru sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun bahkan tidak sedikit yang dinyatakan sembuh.

"Nah inilah tugas Jubir Gugus Tugas. Selain menyampaikan data positif harusnya angka pasien sembuh juga diungkapkan. Gugus Tugas harusnya membuat masyarakat tenang agar masyarakat tidak takut. Corona ini bukan aib, sekelas Pangeran saja bisa kena buktinya" kata HD.

Selain menyoroti kinerja gugus tugas, Ia juga mengingatkan agar Kepala Daerah juga tidak panik dalam membuat kebijakan menghadapi pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir. Karena itupula Ia tak bosa mengingatkan agar Kepala Daerah terus mengedukasi masyarakat bahwa benteng terkuat menghadapi Corona ini adalah diri sendiri.

Lagipula kata HD, kasus positif Covid memiliki tiga kriteria yakni terjangkit, terjangkit berat dan komplikasi. Kriteria ini mesti dipahami masyarakat agar mereka tetap tenang.

" Bentengnya bukan Gubernur atau Bupati tapi individu masyarakat itu sendiri. Tenaga kesehatan itu adalah garda terakhir. Makanya protokol kesehatan penting dijalankan dengan disiplin oleh masyarakat,"

Protokol kesehatan yang dimaksud tak lain adalah, disiplin mengenakan masker kemanapun, displin menjaga jarak, tidak membuat atau menghadiri keramaian hingga rajin mencuci tangan dan  menjaga stamina untuk meningkatkan imun tubuh.

Selain melakukan edukasi ke masyarakat, HD juga meminta Bupati/Walikota tidak "emosional" dalam menggunakan anggaran terkait Covid agar target pembangunan tetap tercapai.

Terhadap pelaksanaan New Normal nantinya Ia juga menghimbau masyarakat tidak terlalu ber euforia sehingga melupakan standar protokol kesehatan. " Inilah yang disebut New Normal. Saya menyebutnya ini gaya hidup baru, kita tetap produktif, dengan tidak melupakan masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan dan lainnya," jelas HD.

Selain mengecek Gugus Tugas Penanganan Pandemi Covid 19, dalam lawatannya itu Gubernur HD juga menyerahkan sejumlah bantuan yang diterima langsung oleh Bupati Muratara Syarif Hidayat. Bantuan tersebut meliputi APD, Rapid tes, Disinfektan, serta cairan pembersih lantai dari PMI Sumsel.

Sementara itu Bupati Muratara Syarif Hidayat mengatakan, terkait penanganan Covid di wilayahnya, Pemkab Muratara sudah mendistribusikan ribuan APD serta menyiapkan Rumah Sehat, Rumah Singga dan Rumah Isolasi. Dan diakuinya sejauh ini belum ada kendala berarti penanganan Corona di Muratara. Dimana saat ini jumlah pasien positif berjumlah 17 orang, 4 orang negatif meninggal dan yang tengah diisolasi sebanyak 37 orang.

" Sejauh ini belum ada dampak yang berarti. Tapi kami sudah lakukan realokasi anggaran untuk membantu perekonomian, kami berterima kasih sekali atas kehadiran dan perhatian pak Gubernur di Muratara," tutupnya.

Pantau Musirawas, Herman Deru Ingatkan Protokol Kesehatan

Liputansumsel.com
Musirawas - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H. Herman Deru Meninjau Posko Gugus Tugas Penanggulangan Pandemi Covid19 Kabupaten Musi Rawas di Kantor Bupati Musi Rawas Muara Beliti, Sabtu (30/5). 

Gubernur Sumsel Herman Deru mengingatkan kepada tim gugus tugas kabupaten Musirawas agar mengingatkaan kepada masyarakat bahwa corona itu ada 3 cluster. Hal itu dia berharap untuk disampaikan kepada masyarakat dengan baik dan tepat. 

"Saya harap tim gugus tugas Kabupaten Musirwas untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa terjangkit corona itu ada 3 cluater diantaranya terjangkit berat komplikasi, terjangkit berat dan terjangkit ringan bahkan tanpa gejala. Maka di dalaam menginformasikan ini betul- betul harus dengan cara yang tepat dan benar," ujarnya.

Dia juga bangga kepada tim gugus tugas Kabupaten Musirawas atas kerja keras dalam penanganan covid19 bahkan kepada masyarakatpun dia berterimah kasih karena dirinya belum pernah terdengarr penolakan jenazah bahkan tenaga medis yang dilarang pulang. 

"Saya bersyukur di Musirawas karena saya tidak terdengar penolakan jenazah yang terjangkit covid19 ataupun tenaga medis yang dilarang pulang. Artinya dari Gugus Tugas Musirawas menyampaikan kepada mayarakat itu sudah benar,"ungkapnya. 

Dia juga kembali mengingatkan tidak hanya di Kabupaten Musirawas saja namun juga di seluruh Kabupaten/Kota se Sumsel untuk tidak emosional dalam menggunakan anggaran. 

"Saya ingatkan lagi bahwa yang sulit itu adalah planing ataupun program kapan jauh perginya corona maka saya minta jangan emosional dalam menggunakan anggaran. Jadi kita jangan emosional menggunakannya karena virus ini tidak tahu kapan hilangnya,"katanya. Kendati begitu, dia meminta tidak boleh gagal dalam ekonomi maupun pembangunan.

Dia juga berterima kasih kepada tim gugus tugas Kabupaten Musirawas atas kesiagaan yang luar biasa sehingga menjadikan wabah covid19 tidak mematikan disini. Namun dia meminta dibalik itu ada tiga dimensi yang harus diperhatikan yaitu kesehatan, ekonomi dan sosial.

Disini Gubernur juga menjelaskan terkait New Normal yang tengah digalakkan pemerintah. Menurutnya dalam menghadapi New Normal di 17 Kabupaten/kota se Sumsel hanya 2 kota di Provinsi Sumsel yang menerapkan PSBB yaitu Kota Palembang dan Prabumulih. Oleh karena itu di 15 Kabupaten/Kota Sumsel ini dia mengajak menuju tata baru yaitu New Normal dengan tetap mengedepankan Protokol Kesehatan. 

"Silakan menyesuaikan tinggal waktunya saja sehingga New Normal dibuka tapi tidak dengan euforia. Jadi silahkan new normal dengan cara yang benar. Menuju new normal ini tidak melihat hijau, kuning dan merahnya wilayah namun mantap tidaknya Protokol Keshetan di wilayah itu,"ungkapnya.

Disela-sela kunjungannya Gubernur Sumsel Herman Deru memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD), Rapit Test dan Disinfektan. Ditambah juga bantuan Cairan Pembersih Lantai dari Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumsel untuk Pemkab Musirawas.

Sementara itu, Bupati sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid19 Kabupaten Musi Rawas Hendra Gunawan mengatakan saat ini Kabupaten Musi Rawas untuk ODP ada 32 orang, PDP 9 orang, kemudian pasien yang positif 17 orang. "Alhamdulilah baru satu 1 bayi yang sembuh dan 16 orang lainnya di isolasi dalam kondisi sehat. Mudah- mudahan semua sehat begitu juga virus ini dapat hilang dari kita,"ungkapnya.

Hendra juga menyebutkan dalam penangan covid19 di Kabupaten Musi Rawas juga telah menyiapkan anggaran dana kurang lebih Rp. 133 miliar. Tak hanya itu, Hendra juga mengatakan berbagai bantuan terus digulirkan kepada masyarakat baik bansos dari Pusat ataupun Pemkab Musirawas. "Alhamdulilah bantuan dari pusat hampir seluruhnya terlisasi. Begitu bantuan dari Pemkab terus diberikan bahkan sebelum menyambut lebaran bantuan desa tunuai di jalankan ddiberikan kepada setiap kepala keluarga,"ungkapnya. 

"Terimakasih atas kehadiran dan perhatian langsung dari Gubenrur Sumsel Herman Deru terhadap masyarakat ataupun tim gugus tugas covid19 Kabupaten Musi Rawas,"pungkasnya.



1 Pasien Kasus 04 (PDP-41) Covid-19 Muba Meninggal Dunia

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Musi Banyuasin mengkonfirmasi data update 31 Mei 2020 dikabarkan bahwa kasus 04 (PDP41) umur 23 tahun Laki-laki dinyatakan pada hari ini 31 Mei telah Meninggal Dunia, pasien selama ini dirawat itensif di RSUD Bayung Lencir dan berdasarkan pengambilan swab follow up tanggal 16 dan 17 mei 2020 hasil swab pasien ini dinyatakan negatif oleh BBLK pada tanggal 30 mei 2020. Dan status kematian pasien saat ini dalam proses penyelidikan pihak Rumah sakit Ungkap dr Povi Pada Indarta SP P.

Selanjutnya dr povi merangkan bahwa Jenazah akan dimakamkan oleh pihak keluarga akan dibawa lewat darat ke Deli serdang Sumatera utara dengan mobil ambulance, pasien meninggal ini telah  diberangkatkan dari RSUD Bayung lencir sore hari ini ungkapnya


Dr povi juga nemjelaskan mengenai 2 pasien sembuh yakni Kasus 03 (PDP37) Telah sembuh yang dirawat RSUD Sungai lilin dengan hasil swab follow up negatif 2 kali tanggal 24 mei dan 28 mei 2020 dinyatakan sembuh oleh BBLK dan telah di rilis jumat tanggal 29 mei 2020 dan Kasus 09 (PDP68) warga NTB pekerja sub kontraktor Pertamina juga dinyatakan Sembuh yang  dirawat RS. Siloam palembang dengan hasil swab follow up negatif 2 kali tanggal 23 mei dan 28 mei 2020 dinyatakan sembuh oleh RS. Siloam palembang, tanggal 29 mei 2020 pasien keluar dari rumah sakit sabtu tanggal 30 mei 2020


Povi menyebutkan, saat ini tercatat ada 4 orang kasus positif Covid-19 di Muba yang telah dinyatakan sembuh. Yakni diantaranya kasus 01 laki-laki umur 24 Tahun asal Sekayu, kasus 02 laki laki umur  41 tahun asal jambi,  kasus 03 perempuan umur 29 tahun asal Sungai Lilin, dan kasus 09 laki-laki umur 41  Pekerja subkon PT pertamina EP ramba asal NTB.

Dikatakan, tercatat hingga 31 Mei 2020 di Muba terdata ada sebanyak 340 ODP selesai dilakukan pengawasan 312, proses Pemantauan 28 orang sedangkan 191 OTG telah selesai dilakukan pengawasan sebanyak  123 orang, dan 58 orang dalam pemantauan dilanjutkan jumlah PDP 77 orang, selesai pengawasan 41 orang dan 36 orang proses pengawasan .(agung/rill)

Proyek Pembangunan Peningkatan Irigasi Diduga Asalan dan Tidak Sesuai RAB

Liputansumsel.com
Empat Lawang, Liputansumsel.com
Pengerjaan proyek konstruksi peningkatan jaringan irigasi Desa Nibung Kecamatan Lintang Kanan Kabupaten Empat Lawang Propinsi Sumatera Selatan yang menelan dana APBD Tahun 2019 berjumlah 1,5 Milyar Lebih.

Proyej tersebut Di kerjakan oleh CV. Bumi Pasifik yang beralamat di Kota Pagaralam, dalam pengerjaannya diduga asal-asalan dan tidak sesuai dengan Spek. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang tertuang dalam kontrak pekerjaan di Dinas PUPR Kab.Empat Lawang.

R. Fadli Ketua DPC Kabupaten Empat Lawang Lembaga Aliansi Indonesia-Badan Penelitian Aset Negara (LAI-BPAN) mengkonfirmasi ke Dinas PUPR Pemkab Empat Lawang melalui telepon ke Kepala Dinasnya 17 April 2020 namun tidak di angkat,"ucapnya.

Kemudian di konfirmasi melalui surat resmi DPC LAI-BPAN yang di antar langsung ke Kantor Dinas PUPR'nya tidak pula ada balasan dan respon seperti menganggap sepele permasalahan ini,"imbuh Fadli.

"Ke depan kami berharap kepada Kepala Dinas PUPR,PPK dan Pengawas yang berkaitan dalam Proyek ini lebih ketat lagi dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan fisik agar tidak terjadi pekerjaan yang di nilai asal-asalan ini,"harapnya.

Sementara itu dengan hasil pengerjaan pembangunan irigasi yang kami lihat di lapangan diduga kuat proyek ini sudah merugikan keuangan negara, dampak lain yaitu irigasi ini diduga tidak berguna sebagaimana mestinya bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,"ujar Fadli menyampaikan via whatsapp pribadinya ke awak media, Sabtu (30/5/2020).