06 Desember 2019

Bupati : Ada Info Konfirmasi Dulu

Liputansumsel.com
Banyuasin - liputansumsel.com-- Mencuatnya pemberitaan di media soal adanya  dugaan pungutan liar (pungli) pakaian seragam sekolah di Kabupaten Banyuasin , membuat Wakil Bupati Banyuasin, Slamet Somosentono geram dan berharap kepada media untuk mengkonfirmasikan dulu sebelum dimuat di media

"Media adalah bagian dari sosial kontrol, dan jika ada masalah dugaan pungli pakaian sekolah mestinya dikonfirmasikan dulu, " ujar Wabup Slamet didampingi Sekda Banyasin kepada para jurnalis, Jum'at (6/12)

Wabup Slamet menjelaskan jika pungli baju seragam sekolah itu merupakan bantuan pemerintah maka pelakunya akan kita tindak.

 " Tetapi banyak juga sekolah swasta dan baju seragam sekolah itu bukan bantuan pemerintah, " tanya Wabup Slamet.

Ditempat yang sama, Kepala Inspektorat Banyuasin, Subhan mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan audit terkait adanya dugaan pungli baju seragam sekolah bantuan pemerintah, mengingat salah satu tugas inspektorat memeriksa terkait kinerja yang dilakukan pejabat daerah.

"Jika tidak ada kontrol, dikhawatirkan akan ke babalasan, dan kami tetap melakukan audit, dan tidak masalah jika ada pemberitaan, jika ada temuan di lapangan," ucapnya

Sementara itu Kadis Pendidikan Banyuasin M. Yusuf mengatakan bahwa soal baju seragam sekolah mulai dari merencanakan, menganggarkan sampai kepada pembagiannya ke sekolah dasar (SD) sampai SMP,  termasuk, buku dan tas di tugas komite.

" Penyerahan buku, tas dan baju seragam sekolah itupun melalui momen Bupati Banyasin kunjungan, " paparnya.


Lebih lanjut Melody Yusuf memaparkan, jika ada Kepala Sekolah yang berani menjual buku, tas dan baju seragam sekolah itu maka akan ditindak.

" Saat ini pembagian sudah di mulai dan masih ada tiga kecamatan yang belum dibagikan. Apabila ada pihak sekolah yang nakal akan kami tindak tegas," katanya. (Cung)

Polres MUBA Gelar Jum'at Barokah

Liputansumsel.com
MUBA -liputansumsel-Menindaklanjuti intruksi Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Drs Priyowidyanto.MM agar setiap Jajaran Polres di wilayah Sumsel untuk melakukan  kegiatan Jumat Barokah disetiap masjid yang berada di wilayah masing- masing.

Seperti yang dilakukan Polres Muba, jajaran Polres Muba mengawali kegiatan jumat barokah ini melakukan shalat Jumat bersama di Masjid Al-Muntaha

Kapolres Muba AKBP Yudhi Surya Markus Pinem, SIK usai menggelar kegiatan tersebut, mengatakan kegiatan yang dilakukan ini merupakan tindak lanjut dari intruksi bapak kapolda Sumsel.

" ya, hari pertama kali kegiatan jumat barokah yang dilakukan di Masjid Al-Mubtaha, kegiatan ini akan terus kita lakukan setiap jumat secara keliling ke Masjid -Masjid yang ada."ungkap Kapolres Muba AKBP Yudhi Surya Markus Pinem, SIK, jumat (6/12).

Dikatakanya, tujuan dari kegiatan jumat barokah ini, selain mejaga dan memonitor kondisi kamtibnas, juga menjaga dan mencegah agar paham radikalisme masuk ditengah masyarakat.

"Kami juga mengajak bersama -sama masyarkat  agar menjaga kondisi kamtibmas di sekitar wilayah masing-masing."imbaunya.

Tak hanya itu, kegiatan jumat barokah ini, tidak hanya dilakukan oleh personil polri tapi juga mengikut sertakan ibu Bayangkari dalam setiap kegiatan dalam membagikam sembako kepada masyarakat dan para tukang ojek dan kaum duafa.

"Kegiatan ini rutin akan kita lakukan, baik ditingkat polres Maupun ditingkat jajaran Polsek,"tukasnya.

Sebelumya, dipagi hari kita juga menggelar kegiatan "sosis"  yaitu berupa sarapan pagi gratis bagi masyarakat yang dilaksanakan didepan polres Muba.

Semoga dengan kegiatan yang kita laksanakan ini dapat membantu serta berguna bagi masyarakat khususnya dikab.musi Banyuasin.(agung/rill).

Dua Perpustakaan di Muba Dapat Penghargaan

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel-Prestasi demi prestasi kini terus diraih oleh Kabupaten Musi Banyuasin. kali ini, Dua Perpustakaan desa yaitu Perpustakaan Desa Bukit Jaya Kecamatan Sungai Lilin dan perpustakaan Desa Tegal Mulyo Kecamatan Keluang yang berada di wilayah Kabupaten Muba menambah jumlah penghargaan untuk kabupaten tercinta.

Pencapaian yang telah diraih Kabupaten Muba sampai saat ini, adalah bukti keseriusan Pemerintah Kabupaten Muba dalam membangun Kabupaten Muba menuju "Muba Maju Berjaya".

Dalam kesempatan ini, Perpustakaan Kabupaten Muba mengikuti kegiatan Peer Learning Meeting Nasional Transformasi yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Surabaya, Kamis (5/12/2019).

Kegiatan yang diadakan ini dijadikan salah satu ajang belajar dan bertukar pengalaman antar perpustakaan, untuk memotivasi melaksanakan rencana kerja transformasi perpustakaan daerah, dan desa dalam memperkuat mentoring dan monitoring perpustakaan.

Dan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak  dan mendatangkan langsung pembicara dari Bappenas, Kementerian Desa PDTT, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Turut hadir dalam kegiatan ini, seluruh Dinas Perpustakaan, Kepala Perpusnas RI, Kepala Perpustakaan, Perpustakaan Desa dan Kepala Desa yang tergabung dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Pada kesempatan ini, Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando mengatakan, Literasi untuk kesejahteraan yang menjadi tema dari program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tidak hanya  menyasar pada usia sekolah tapi masyarakat umum seperti pemuda, perempuan, dan juga pelaku usaha kecil termasuk penyandang disabilitas sebagai upaya untuk pemberdayaan dan  peningkatan produktivitas.

"Transformasi Perpustakaan telah mengubah wajah perpustakaan umum. Perpustakaan yang nyaman, koneksi internet yang cepat, serta koleksi yang tepat guna hal positif yang telah mengubah citra dan paradigma perpustakaan menjadi kekinian, bahkan di banyak daerah, perpustakaan sudah menjadi motor penggerak pada ragam aktivitas masyarakat,"ungkapnya.

Syarif Bando juga menjelaskan, kuncinya ada pada komitmen, sinergitas dan kolaborasi  semua pihak, perluasan transformasi perpustakaan tingkat desa/ kelurahan juga bagian dari perluasan program dan mendekatkan akses informasi ke masyarakat sehingga perpustakaan menjadi pusat kegiatan maupun proses belajar yang menciptakan kreativitas dan produktif.

Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muba Drs.Yohanes Yubhar, MM., mengatakan dengan capaian terbaik implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial tingkat nasional, perpustakaan desa Bukit Jaya dan Tegal Mulyo tersebut. Menurutnya, berkat perhatian penuh Bupati Musi Banyuasin, Bunda Baca, Duta baca dan dukungan organisasi perangkat daerah terkait, kepala desa,pengelola perpustakaan desa,jajaran dinas perpustakaan dan kearsipan kab.muba dan stakeholder lainnya.

 "Capaian ini, sebagai pemicu dan pemacu kami untuk terus menerus menjalankan dan mengembangkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, kami akan mereplikasi program ini untuk perpustakaan desa lainnya dalam kabupaten musi banyuasin dikarenakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan kegiatan penguatan literasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan bagi masyarakat,"tutupnya.(agung/rill).