21 Desember 2019

Anak Tebas Leher Ayah Kandung Dengan Parang Hingga Tewas

Liputansumsel.com
MUBA -liputansumsel-Tersangka Pembunuh Ayah Kandungnya sendiri Hingga menyebabkan tewas ditempat telah diamankan Aparat Kepolisian Sektor Lalan Resor Muba Pagi Tadi, Sabtu (21/12/19) sekitar jam 09.00 wib.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP YUDHI SURYA MARKUS PINEM, S.iK melalui Kapolsek Lalan IPTU JUNARDI, SH  mengatakan, pihaknya sudah menangkap tersangka PAIRI (34) warga Rt.01 Dusun 01 Desa Madya Mulya Kec. Lalan Kab. Muba.

Pairi membunuh ayahnya sendiri, EDI SURANTA (60) warga Rt.01 Dusun 01 Desa Madya Mulya Kec. Lalan Kab. Muba, Sabtu tanggal 21 Desember 2019 sekira Pukul 02.00 Wib dini hari. Motif pembunuhan dikatakan Kapolsek sedang dalam penyidikan terlebih dahulu agar mengetahui latar belakang kejadiannya.

Diduga sementara tersangka Pairi kesal terhadap ayahnya sehingga tersulut emosi dan dengan 1 (Satu) Buah Parang ditebaskan mengenai Leher korban sehingga Banyak Mengeluarkan Darah.

Di TKP korban tewas ditempat dan sudah terlentang di atas Kasur dengan Posisi kepala di Alasi Bantal dengan Posisi kedua tangan bersedekap di dada dan Leher koban yang luka Banyak Mengeluarkan Darah ketika di Cek Hidung oleh Saksi korban sudah tidak bernafas lagi""tambah Kapolsek.

Setelah dilakukan visum dan cek TKP serta pemeriksaan saksi sehingga sekira pukul 09.00 wib Polsek Lalan  mendapat informasi keberadaan tersangka Pairi berada di rumah saudarinya langsung dilakukan penangkapan dan diamankan ke Polsek Lalan.

Setelah diintrograsi pelaku mengakui perbuatannya dan menunjukkan barang bukti parang yang dipakai sebagai alat bukti untuk melakukan pembunuhan kemudian pelaku dan barang bukti diamankan  ke Mako Polsek Lalan untuk penyidikan lebih lanjut.(agung/rill).

Herman Deru Minta Jaga Kearifan Lokal Pagaralam

Liputansumsel.com

PAGAR ALAM –liputansumsel.com--Mengakhiri lawatannya di Kota Pagaralam, Jumat (20/12) siang. Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel)  H. Herman Deru   melakukan silaturahmi dengan warga  Kelurahan Pelang Kenidai Kecamatan Dempo Tengah.


Kehadiran gubernur ditengah-tengah warga Pelang Kenidai disambut dengan  antusias dan penuh sukacita oleh warga setempat.


 Ditempat ini Herman Deru mengucapkan terimakasihnya pada warga yang tetap menjaga kearifan lokal, adat istiadat serta bangunan  rumah tua (bakhi) ditempat itu yang tetap terawat dengan baik.


Bahkan  dalam pertemuan dengan gubernur warga meminta agar wilayah Pelang Kenidai dan sekitarnya dapat dijadikan sebagai  salah satu kawasan tujuan wisata budaya di Kota Pagaralam.


"Saya dan rombongan  hadir   Pelang Kenidai selain untuk mengeratkan silahturahmi, juga untuk melihat secara langsung Pelang Kenidai yang kaya dengan kearifan lokalnya, adat, budaya, kesenian,  bahkan  rumah adat lama yang masih  terawat dengan baik di sini,” tegas Gubernur H. Herman Deru mengawali sambutannya.


Apresiasi gubernur  pada warga  Pelang Kenidai bukan tanpa asalan, mengingat daerah setempat masih menjaga tradisi  yang patut dibanggakan di tengah  derasnya gempuran  budaya asing    yang masuk melalui kecanggihan teknologi dewasa ini.


"Kita tidak anti dengn kemajuan teknologi. Justru kecanggihan teknoligi  kita akan serap untuk dimanfaatkan. Namun  jangan sampai teknologi itu justru  merusak kebudayaan kita seperti termakan hoax di media sosial yang  marak tersebar,” tambahnya.


Herman Deru menyebut,  semenjak  lantik sebagai Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia di Malaka beberapa bulan lalu. Dirinya diberikan tugas untuk  menjaga dan melestarikan akar budaya Islam di Indonesia tak terkecuali di Provinsi Sumsel.


“24 Provinsi di Indonesia  ini mayoritas  Melayu. Di Sumsel sendiri hampir seluruhnya berbudaya melayu dan mayoritas penganut Islam,” terangnya.


Terkait dengan viralnya  di media, kasus harimau sumatera yang menyerang manusia. Herman Deru meminta  warga Kota Pagaralam jangan merasa takut dan tetap beraktifitas sebagaimana bisanya. Sebab  manusia pada prinsifnya adalah sahabat bagi alam.


 “Harimau tidak akan menyerang bila habitatnya tidak diganggu. Maka jika melihat ada harimau atau hewan buas lainnya  jangan di bunuh  karena jika mereka diganggu dikhwatirkan akan menyerang balik. Apalagi  keberadaan harimau sumatera populasinya kian menyusut dan terancam punah,” tandasnya sembari meminta para aparat dan tokoh sekitar secara aktif  memupuk semangat masyarakat agar  aktivitas warga kembali dapat berjalan dengan normal.


Turut mendamping gubernur dalam silaturahminya dengan warga Pelang Kenidai kali ini Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, Pangdam II/ Sriwijaya Mayor Jendral TNI Irwan, Walikota Pagaralam Alpian Maskoni, Wakil Walikota Muhammad Fadli, serta para FKPD Sumsel lainnya.( tim hms))

Gubernur Sumsel Hadiri Pelantikan Ketua KPK

Liputansumsel.com
JAKARTA -liputansumsel.com-- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menghadiri secara langsung prosesi  Pelantikan Ketua KPK RI periode 2019 -2023 Komjen. Pol. Drs. Firli Bahuri. M.Si oleh Presiden RI Joko Widodo bertempat di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/12) petang.



Disela-sela pelantikan Ketua KPK tersebut, Gubernur H. Herman Deru mengungkapkan rasa bangganya sekaligus berharap pada Komjen Pol Firli untuk tetap istiqomah dan tidak berubah, loyal pada tugas dan tanggungjawabnya sebagai Ketua KPK RI.



"Saya atas nama pribadi, keluarga dan mewakili seluruh  warga  Sumatera Selatan mengaku bangga sekaligus terharu. Karena pak Firli merupakan putra daerah Sumatera Selatan. Beliau mendapat mandat menduduki jabatan penting di tingkat pusat," tegas Herman Deru.



Bukan itu saja lanjut Herman Deru, selain asli putra dari bumi Sriwijaya, Komjen Pol Firli juga sebelumnya menjabat  Kapolda Sumsel. Sehingga wajar jika antara dirinya dengan Ketua KPK itu terjalin ikatan keakraban yang erat.



"Sewaktu pak Firli menjabat 


Kapolda, kita kompak dan  bersama-dalam membangun daerah dengan penuh keakraban," imbuh Herman Deru.



Terkait dengan dilantiknya Komjen Pol. Firli sebagai Ketua KPK, Herman Deru juga berharap yang bersangkutan   dapat menjalankan tugas dengan baik dan tidak berubah, teguh memegang komitmen dalam pemberantasan Korupsi di Indonesia.



"Sebagai sahabat, tentu ada rasa bangga dan bersyukur. Jadilah seperti Firli yang saya kenal. Ia religi, agamis, kemudian tetap menjaga silaturahmi. Meskipun memang saat ini terbatas karena menjalin silaturahminya pasti ada 'pagar' diabseorang pimpinan KPK," ungkap Herman Deru sembari mengingatkan jajarannya untuk  berhati-hati terhadap berpotensi pelanggaran  hukum khususnya korupsi.



Sementara itu dalam prosesi pelantikan selain melantik Komjen Pol. Firli Bahuri sebagai Ketua KPK,  Presiden Joko Widodo juga melantik empat pimpinan KPK periode 2019-2023 lainnya yakni


Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango dan Nurul Ghufron.



Pelantikan berlangsung di istana Negara  diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden nomor 112/p Tahun 2019 dan 129/p Tahun 2019 Tentang pengangkatan pimpinan KPK periode 2019-2023.



Setelah itu, dilakukan pengambilan sumpah jabatan. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan. Kemudian Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat diikuti seluruh tamu yang hadir.(tim hms))

Gelar Rakor Khusus Terkait Isu Teror Harimau Sumatera

Liputansumsel.com
PAGARALAM – liputansumsel.com--- Warga Kota Pagaralam dan sekitarnya diharapkan  tidak terpancing dengan isu yang  belum jelas kebenarannya (hoax) terkait dengan  teror harimau Sumatera yang  saat ini marak beredar  dari mulut ke mulut atau malalui media sosial (medsos).


Harapan tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru ketika memimpin rapat koordinasi (Rakor)  terkait dengan penanganan hewan buas  khususnya harimau Sumatera yang berlangsung  di Rumah Dinas Walikota Pagaralam, Kamis (19/12) malam.


“Masyarakat tidak perlu takut yang berlebihan, tetaplah beraktivitas seperti biasa. Namun tetap waspada dan tidak boleh beraktivitas seorang diri.  Besok (Jumat, 20/12) pagi saya ajak seluruh masyarakat Pagaralam untuk ikut  dalam kegiatan sepeda santai. Ini merupakan salah satu bentuk kampanye kita  yang menandakan Kota Pagaralam aman untuk dikunjungi,” tegas Gubernur H. Herman Deru.


Dalam rakor yang  dihadiri juga oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, Pangdam II Sriwijaya Mayor Jendral TNI Irwan, Anggota DPRD Provinsi Sumsel H Alfrenzi Panggarbesi, Rudi Hartono, Aswari Rifai, David Hardianto, Walikota Pagaralam Alpian Maskoni, Wakil Walikota Muhammad Fadli, Bupati Lahat Cik Ujang dan Wakil Bupati Lahat H Haryanto tersebut, Gubernur H.Heman Deru menegaskan pada dasarnya antara manusia dengan alam terjadi interaksi yang saling berkaitan. Demikian juga dengan warga yang bermukim di wilayah Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat dan sekitarnya juga merupakan bagian dari alam itu senditi yang di dalamnya ada sejumlah  mahluk hidup lainnya dengan habitatnya masing-masing  salah satunya harimau.


“Manusia  itu sahabat alam, masyarakat pagaralam ini juga sahabat harimau, harimau tidak akan menyerang jika habitatnya tidak terganggu. Karena itu, masyarakat saya minta jangan sekali-kali mengganggu habitat harimau. Demikian juga dengan perusahaan, jika ada perusahaan yang merusak hutan atau alam saya akan berikan teguran langsung,” tegas Gubernur.


Gubernur menyebut berdasarkan  sejumlah fakta yang didapatnya dari laporan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel


, tidak bernar adanya isu ada tujuh  harimau Sumatera yang berkeliaran meneror warga. Apalagi  sampai berkelompok, sebab harimau lanjut Gubernur,  tidak  berjalan  secara berkelompok.


“Informasi  yang tidak benar ini sangat merugikan Kota Pagaralam.  Ini merupakan tantangan bagi pak Wali  Kota untuk menepis isu  negative tersebut menjadi isu yang  positif,” imbuhnya.


Lebih lanjut Herman Deru menegaskan, dirinya sudah menyampaikan laporan  kepada Kementerian Lingkungan Kehutanan dan Kehutanan (KLKH) RI, terkait dengan kasus harimau Sumatera yang sempat viral karena menyerang  beberapa warga hingga tewas beberapa waktu lalu.


"Masalah ini sudah saya sampaikan kepada buk Menteri,” terang Herman Deru.


            Bahkan lanjut Herman Deru dirinya juga telah bertannya secara langsung dengan warga yang bermukim disekitar hutan dikawasan Gunung Dempo, warga mengakui  tidak merasa resah dengan isu harimau menyerang manusia. Sebab berdasarkan pengakuan warga  tersebut lanjut Herman Deru, tidak ada sejarahnya masyarakat Kota Pagaralam  yang di serang harimau.


            “Harimau tidak pernah keluar habitatnya. Setiap kejadian pasti ada pemantik baik realtime maupun sebelumnya karena dendam memori dari sang harimau karena habitatnya terganggu. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki ini semua dengan merestorasi hutan dan satwanya di lestarikan. Kedepan kita harus mencegah kerusakan hutan. Kita jaga alam maka alam akan menjaga kita. Kita akan terus merestorasi hutan habitat satwa yang ada di Sumsel,” tandas Herman Deru.


Sementara itu Ketua Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Genman Suhefti Hasibuan dalam rakor ini memaparkan ada di Indonesia ada tiga jenis  harimau  yakni Harimau Bali dan Harimau Jawa keduanya sudah punah. Kini tinggal lagi jenis Harimau Sumatera yang keberadaannya  terancam punah.


Saat ini lanjut, Genman Suhefti Hasibuan BKSDA Wilayah II Lahat telah melakukan upaya mengatasi isu harimau Sumatera, dengan melakukan sejumlah langkah diantarannya koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan  keberadaan satwa liar yang  dilindungi.


“Kami juga laporkan hingga saat ini  sudah  ada lima orang yang menjadi korban,  tiga  meninggal dunia dan  dua orang lagi luka-luka yang cukup serius. Semuanya penyerangan terjadi di kawasan hutan lindung yang merupakan habitat harimau tersebut. Kita dari BKSDA sudah melakukan sejumlah langkah yakni sosialisasi dan koordinasi dengan pihak terkait,  mengunjungi rumah duka, pemasangan box trap di lokasi korban di serang, pemasangan himbauan di beberapa titik desa, pemasangan lima  kamera pemantau  disepanjang rute  yang sering dilewati harimau dan terus memantau keberadaan harimau,” tandasnya.


Dilain pihak, Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jendral TNI Irwan meminta warga untuk  tidak mendekati apalagi mengganggu habitat harimau, dan tetap waspada serta  segera melapor kepada pamong atau aparat terdekat jika melihat  keberadaan harimau atau ada  kasus  manusia yang diserang harimau dengan segera untuk diberikan penanganan.


"Jika sumber makannya cukup dan habitatnya tidak terganggu, harimau sumatera tidak akan mengganggu manusia,” ujar Mayjen Irwan.


Senada dengan Pangdam,  Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto meminta warga untuk waspada dan ikut membantu aparat dalam menangkal hoax atau berita-berita yang marak di medsos yang justru tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


" Saya akan turunkan tim khusus  dari Polda Sumsel untuk menetralisir berita  hoax atau isu soal harimau di media sosial. Ini semua kita lakukan untuk ketentraman masyarakat di Sumatera Selatan,” tegas Kapolda Sumsel.  ) tim hms))