22 Februari 2018

Hujan Deras Banyak Jalan Poros Rusak Parah

Liputansumsel.com
Indralaya.--liputansumsel.com--
Hampir setiap hari Hujan deras yang mengguyur kawasan Inderalaya dan sekitarnya akhir-akhir ini, ditambah dengan aktivitas lalulalangnya truk-truk angkutan bertonase pembangunan jalan tol Palembang-Inderalaya (Palindra) dan pembangunan jalan tol Kapal Betung membuat jalan poros penghubung Desa-desa yang berada di kawasan Kecamatan Pemulutan Induk serta Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir (OI) rusak parah.

Akibatnya, warga setempat cukup merasa kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-sehari seperti mengangkut hasil pertanian, hasil kebun sayur serta mengantar anak-anak sekolah. Karena, kerusakan jalan tergolong parah, dan tak jarang kendaraan roda dua yang menjadi alat transportasi utama kerapkali terjungkal akibat kondisi jalan yang nampak licin tergenang air serta berlubang.

Berdasarkan pengamatan di lokasi, Kamis (22/2) kerusakan terparah ada di dua titik antara lain di Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Desa Tanjung Pasir, Desa Kedukan Bujang serta Desa Palu Kecamatan Pemulutan Selatan Selatan.

Khususnya kerusakan terparah sepanjang lebih kurang dua kilometer, tepatnya dari depan pintu gerbang Pemulutan sampai ke Desa Simpang Pelabuhan Dalam.

Menurut warga sekitar, jalan yang rusak tersebut, lebih disebabkan banyaknya truk-truk angkutan bertonase yang melakukan pembangunan jalan tol Palindra seperti truk fuso pengangkut material tanah dan bahan-bahan bangunan berupa beton bertulang.

Sedangkan, kerusakan jalan di Desa-desa dalam Kecamatan Pemulutan Selatan, seperti Desa Palu, Tanjung Pasir, serta Desa Kedukan Bujang sudah lama terjadi. Karena, selama ini tidak pernah diperbaiki ditambah dengan hujan yang mengguyur dan lalulalangnya truk-truk angkutan pembangunan jalan tol Kapal Betung di Desa Palu-Tanjung Pasir akhir-akhir menyebabkan kerusakan jalan semakin parah.

Oleh sebab itu, warga setempat sangat berharap agar pihak terkait bertanggung jawab untuk melakukan upaya perbaikan jalan yang rusak parah minimal ditimbun menggunakan material agregat.

"Awalnya, jalan ini memang rusak. Akan tetapi kerusakan lebih parah lagi akibat lalulalangnya truk-truk angkutan material jalan tol milik PT Waskita dan PT Hutama Karya selaku pihak yang ditunjuk dalam pembangunan jalan tol Kapal betung dan jalan tol Palindra," kata Arsad warga Pemulutan Selatan, Kamis (22/2).

Hal Senada juga diungkapkan Olit (32) warga Pemulutan, titik kerusakan jalan poros maupun jalan Provinsi tidak hanya berada di Desa-desa dalam kawasan Pemulutan Induk saja. Melainkan, Desa-desa dalam Kecamatan Pemulutan Selatan juga demikian seperti di Desa Pematang Bangsal serta Desa Lubuk Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten OI.

"Akibat jalan rusak parah menyebabkan aktivitas warga Desa setempat menjadi lumpuh. Karena, sulit dilalui oleh kendaraan roda empat. Sementara kendaraan roda dua yang menjadi alat transportasi utama, harus ekstra hati-hati dalam melintas karena kondisi jalan yang licin, dan berlubang tergenang air. Tak jarang banyak pengendara terpeleset dan terjungkal saat melintas," kata Olit seraya berharap kepada pihak terkait untuk segera melakukam upaya perbaikan mengingat jalan poros merupakan jalan vital utama bagi warga untuk menuju ke Palembang dan Inderalaya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, anggota DPRD Kabupaten OI fraksi Nasdem Dapil Pemulutan Rizal Mustofa mengakui bila banyaknya jalan yang rusak dikawasan Pemulutan.

Akan tetapi pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mengusulkan perbaikan kerusakan di jalan poros Kabupaten yang ada di kawasan Pemulutan mengingat anggaran APBD Kabupaten OI yang sangat terbatas.

"Oleh sebab itu, khusus kerusakan jalan poros yang ada di kawasan Desa Simpang Pelabuhan Dalam serta titik jalan poros Desa Tanjung Pasir-Kedukan Bujang-Palu Pemulutan Selatan, saya berharap kepada pihak Waskita dan Hutama Karya untuk bertanggung jawab," harapnya.

 Karena, dikatakan Rizal Mustofa, kerusakan jalan dititik tersebut lebih diakibatkan banyaknya truk-truk angkutan bertonase melebihi kapasitas berlulalang melintasi jalan tersebut. Sehingga mengakibatkan jalan poros menjadi rusak.

"Kerusakan jalan tidak hanya terjadi di jalan poros saja, melainkan jalan Provinsi maupun jalan negara juga banyak yang rusak. Khususnya kerusakan jalan poros, tentu saja perbaikan dilakukan bertahap mengingat keterbatasan anggaran APBD OI, Sementara, untuk kerusakan jalan Provinsi merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi," jelas Rizal.(rul)

Gara-Gara Simpan Sabu,Yadi Di Tangkap Polisi

Liputansumsel.com
PRABUMULIH, --liputansumsel.com-  Depri Yadi (35), warga Jalan Tebat, Kelurahan Majasari, Kecamatan Prabumulih Selatan, harus menyerah dihadapan Anggota Satres Narkoba Polres Prabumulih lantaran kedapatan menyimpan narkoba jenis Shabu dikediamanya, Kamis (22/2).


Dari pengeledahan dirumah pelaku, Petugas berhasil menemukan barang bukti sabu sebanyak lima paket dengan berat 0,76 gram serta satu unit alat hisap sabu. Bersama barang bukti, petugas menggelandang pelaku langsung ke Mapolres Prabumulih guna penyidikan lebih lanjut.


Informasi yang berhasil dihimpun, penangkapan pelaku berdasarkan hasil pengembangan yang dilakukan oleh anggota Satres Narkoba. Setelah mengumpulkan data dan bahan keterangan, petugas langsung melakukan pengintaian. Pelaku yang sudah menjadi target operasi petugas langaung diringkus saat sedang istirahat di rumahnya.


Pelaku yang kesehariannya bekerja sebagai buruh harian tersebut sempat mengelak jika dirinya adalah pengedar narkoba. Namun setelah dilakukan penggeldahan, petugas berhasil menemukan lima paket sabu yang diselipkan pelaku di kursi sofa ruang tamu. Turut disita petugas alat hisap sabu yang disimpan di atas lemari pakaian dalam kamar.


Atas temuan itu, pelaku pun tidak dapat mengelak jika barang haram itu adalah miliknya. Dihadapan petugas pelaku mengaku sering melakukan transaksi narkoba di kediamannya, Pelaku pun akhirnya pasrah saat digiring petugas ke Mapolres Prabumulih.


"Pelaku sudah kita amankan. Kita sudah geledah seluruh isi rumah yang diduga dijadikan pelaku untuk menyimpan narkoba. Namun kita hanya dapati lima paket sabu yang disembunyikan dibalik selipan kursi sofa," ujar Kapolres Prabumulih AKBP Andes Purwanti SE MM melalui Kasat Narkoba AKP Ali Asri SH.


Lebih lanjut Asri menuturkan, sabu tersebut diperoleh pelaku dari seseorang yang memasok kepada dirinya. Gunamempertangungjawabkan perbutanya, Depri dijebloskan ke sel tahanan Polres Prabumulih. "Dia bakal dijerat Pasal 132 ayat 1 Jo Pasal 112 uu RI no. 35 th 2009 tentang narkotika," tegasnya. (ARD/BIO)

Peminat Pemasangan Jargas Untuk Rumah Tangga Gratis Terus Bertambah

Liputansumsel.com
Indralaya.--liputansumsel.com--
Terhitung sejak mulai di-launching hingga februari 2018 penggunaan jaringan gas (jargas) kota di Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI) jumlah peminat gas rumah tangga di Inderalaya terus bertambah.

PD Petrogas selaku perusahaan BUMD milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten OI yang ditunjuk selaku pihak pengelola saat ini sudah mendata sebanyak 1405 rumah warga di Inderalaya terkonversi (menyala) jaringan gas rumah tangga.

Angka tersebut hampir mencapai 50 persen dari 3564 jaringan yang telah terpasang di Inderalaya sejak tahun 2013 lalu.

Dirut PD Petrogas Rusdi Malika mengatakan, dari 1405 pelanggan yang telah terkonversi, jargas selain berasal dari rumah tangga, ada juga bersasal dari pemilik usaha seperti restoran, warung makan, dan hotel.

Masih menurutnya, khusus pemilik restoran dan rumah makan, mereka dikenakan biaya tarif pemasangan jaringan gas non subsidi dengan tarif senilai Rp 3 - Rp 3.5 juta untuk satu kali pemasangan.

Sedangkan, untuk rumah tangga tidak dipungut biaya alias gratis pemasangan karena telah disubsidi oleh pemerintah pusat yang bersumber dari dana APBN.

"Jadi untuk rumah tangga, tidak dikenakan biaya pemasangan alias gratis karena telah subsidi dari pemerintah pusat, Seperti diketahui, pemasangan jaringan gas kota untuk rumah tangga di kota Inderalaya Kabupaten OI telah dilakukan sejak tahun 2013 lalu, kini masuk tahapan pemasangan ke rumah-rumah penduduk yang telah terkonversi jargas," kata Dirut PD Petrogas Kabupaten OI Rusdi Malika, kemarin.

Dikatakan Rusdi, tidak menutup kemungkinan kedepan jumlah pelanggan akan terus bertambah.

"Insyaallah pada akhir bulan ini, seluruh sambungan jaringan gas rumah tangga di rumah-rumah penduduk, khususnya rumah warga yang berada di kawasan kota Inderalaya bisa menyala," katanya.


Ia menambahkan, untuk besaran biaya tarif yang dikenakan cukup bervariasi dan tergantung dari banyak pemakaian dalam setiap bulannya.

Lanjutnya, dan perlu diketahui nilai tarif berdasarkan aturan dari BPH Migas No 04 tahun 2016 dan Pertagas Niaga selaku mitra dari PD Petrogas yang berwenang menetapkan tarif dengan rincian tarif untuk rumah tangga senilai Rp 5.437 permeter kubik, sedangkan yang non subsidi seperti rumah makan, restoran dan hotel yakni senilai Rp 7.612 permeter kubik.

Dirut PD Petrogas menghimbau selama ini pihaknya mengalami kendala untuk percepatan konversi pada rumah tangga. Karena, disaat tenaga teknis turun ke lapangan untuk melakukan pemasangan (konversi), sebagian rumah kosong dan pemiliknya tidak ada di rumah, suami-isteri pemilik rumah rata-rata bekerja, dan anaknya pergi kesekolah.

"Jadi kami menghimbau kepada Ketua Rukun Tetangga agar membuat kesepakatan dengan PD Petrogas, walaupun hari libur, bisa ditentukan jadwal pemasangan, hari dan jam," ujar Rusdi, seraya menyebut disisi lain pihaknya mengejar target jumlah pemasangan jargas rumah tangga.

"Berdasarkan program Presidem Jokowi pada tahun ini mengalokasikan ratusan ribu sambungan diseluruh Indonesia, Kita berharap, mudah-mudahan ada alokasi untuk di Kabupaten OI sehingga tidak hanya di kota Inderalaya saja, Namun juga bisa mencapai di Kecamatan lain seperti Kecamatan Inderalaya Selatan, dan Kecamatan Tanjung Raja," ungkapnya.(rul)