08 Juli 2022

Derita Petani Sawit Menjerit! Di Pesisir Selatan Harga TBS Anjlok

Liputansumsel.com

#Kota Prabumulih Target Tiga Korsi


Padang,Painan, Liputatansumsel.com -- Anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sebagaimana juga terjadi di Kabupaten Pesisir selatan (Pessel), tidak saja membuat petani menjerit, tapi juga membuat pedagang mengeluh.


Saat ini harganya sudah berada pada level terendah dengan harga 1 kilogramnya Rp 600. Kondisi itu sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir, bahkan sejak satu pekan ini sebagian besar lahan milik petani dibiarkan begitu saja.


Salman 47, petani kelapa sawit di Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang mengatakan kepada Liputansumsel.com Kamis (7/7) mengaku bahwa dia saat ini dihadapkan dengan dua dilema.


“Sebagai petani sawit kami memang dihadapkan dengan dua dilema. Sebab dijual rugi, tidak dijual makin rugi lagi. Sementera biaya produksi tidak bisa dihindarkan setiap harinya,” keluhnya.


Ditambahkanya bahwa biaya yang dikeluarkan untuk operasional panen (angkut sawit red) Rp 300 per kilogram. Kemudian biaya angkut dari lokasi ke pedagang pengumpul Rp 200 pula per kilogram. Belum lagi biaya pemupukan setiap empat bulan nya.


“Nah, jika harga sawit hanya dihargai Rp 600 per kilogram, berarti kami sebagai petani tidak mendapatkan untung. Jika terus begini, bisa-bisa perani sawit benar-benar jatuh miskin, dan tidak lagi bisa mengolah lahan yang ada saat ini,” ungkapnya.


Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Alisman 47, pedagang pengumpul di Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang.


Diungkapkannya bahwa berdasarkan informasi terbaru dari perusahaan CPO penampung TBS hasil panen masyarakat di daerah itu, sekarang pihak pabrik hanya membeli Rp 630 hingga Rp 885 per kilogram, dengan potongan air 10 persen.


“Ini adalah hasil informasi terbaru dari tiga pabrik CPO yang terdapat di daerah selatan Pessel. Hingga saat ini masih terlihat penumpukan TBS di perusahaan pengolahan kelapa sawit tersebut. Karena menumpuk, sehingga jelas berdampak kepada anjloknya harga. Bahkan truk saya juga sudah parkir sejak ,” katanya.


Dia menambahkan bahwa berdasarkan informasi dari pabrik, saat ini CPO menumpuk karena tidak ada ekspor.


“Ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Makanya harga TBS terus merosot hingga Rp 600 dan Rp 500 per kilogram di tingkat petani,” ucapnya.


Ditambahkan lagi bahwa akibat anjloknya harga, membuat para petani sawit juga tidak melakukan panen sejak dua pekan terakhir.


“Kondisi ini tidak saja membuat petani menjerit, tapi juga membuat kami merugi. Sebab akibat harga yang tidak menentu ini, bisa saja dalam waktu singkat harga kembali turun. Ini sudah kami alami beberapa kali. Ketika kami berani membeli TBS Rp 600 per kilogram, tau-taunya pihak pabrik menurunkan harga menjadi Rp 500. Makanya sekarang kami sebagai pedagang tidak lagi berani membeli sawit,” jelasnya.


Anggota Komisi III DPRD Pessel, Erman Syawar, ketika dihubungi Wartawan Kamis (7/7) menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan hearing dengan Dinas Pertanian Pessel, dengan juga mengundang lima pengusaha perkebunan kelapa sawit yang memiliki pabrik CPO di daerah itu.


“Melalui hearing itu kita mendesak agar pihak perusahaan bisa membeli hasil panen TBS milik petani dengan harga yang wajar. Namun harapan itu tidak tercapai dengan alasan CPO menumpuk dan ekspor tidak jalan,” katanya.


Untuk memastikan kondisi itu, sehingga pihaknya bersama anggota Komisi III DPRD Pessel, bersama Dinas Pertanian melakukan sidak ke beberapa barik tersebut.


“Ternyata yang dilihat di lapangan memang benar adanya. Tangki CPO yang terdapat di pabrik melalui sidak itu kita cek, ternyata memang benar menumpuk. Bahkan mobil pengangkut TBS juga ada yang sudah parkir mencapai seminggu,” ujarnya.


Ditambahkannya bahwa sidak ke pabrik CPO itu dilakukan Komisi III setelah melakukan hearing dengan pihak perusahaan.


“Kita ingin membuktikan kebenaran dari yang disampaikan pihak perusahaan saat hearing 15 hari lalu. Ternyata memang benar adanya. Melihat kondisi ini, maka kami meminta pemerintah pusat untuk mencarikan solusinya. Di daerah telah kami coba bersama perangkat daerah terkait, namun tidak ada solusi. Sampai saat ini petani masih membiarkan lahannya terlantar,” tutupnya menegaskan. (EL).

Ketua Umum Partai Pelita Safari Politik Ke Kota Prabumulih

Liputansumsel.com


Prabumulih,liputansumsel.com--Dua tahun menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sejumlah partai politik melakukan langkah persiapan. Tak hanya diramaikan partai lawas, beberapa partai baru bermunculan untuk bertarung merebutkan kursi panas Pemilu 2024 mendatang. 


Kabar terbaru datang dari Partai Pelita,Partai besutan dari mantan Ketua MUI,Din Syamsudin dipastikan akan ikut mewarnai Pemilu 2024 mendatang.

Beni Pramula SE yang didapuk menjadi Ketua DPP Partai Pelita periode 2022-2027 saat deklarasi Partai pelita senin 28 februari 2022 saat ini  mulai melakukan  konsolidasi ke daerah-daerah termasuk ke kota prabumulih.


Ketua umum Partai Pelita Beni Pramula SH di dampingi ketua DPD  Partai  Pelita Kota Prabumulih  Kamirul SE  mengatakan

Kunjungan ke kota prabumulih ini, merupakan safari politik untuk mengecek infrastruktur kesiapan Partai Pelita dari wilayah DPD kabupaten kota sampai kecamatan,Karena mulai 1 agustus ini,KPU Pusat  sudah membuka pendaftaran dan verifikasi untuk Partai politik  yang akan ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024 nanti.

"Untuk kesiapan Partai Pelita di Sumsel sudah terbentuk DPD mencapai 90 %,artinya partai pelita sudah melampaui persyaratan KPU, dan untuk  tingkat kecamatan baru 35 % berarti masih
kurang 15% lagi dan ini akan kami genjot terus,ujarnya saat coffee morning dikediaman Ketua KNPI aden Tamrin,jumat (8/7)

Masih dijelaskan Beni,Tujuannya  datang ke Prabumulih untuk menyemangati pimpinan daerah dan cabang agar selalu melakukan  konsulidasi organisasi yang maksimal sehingga nanti bisa menjadi peserta pemilu dan bisa terlibat aktif
untuk membangun bangsa dan tanah air.

"Untuk kesiapan di sumsel hanya tinggal 2 kabupaten  lagi yang belum terbentuk DPD nya, mudah mudahan dalam waktu dekat sudah terbentuk.Untuk Kota Prabumulih
Partai pelita Menargetkan 3 kursi saat  pemilihan legislatif nanti," ungkapnya.

Sementara itu,Ketua DPD Partai Pelita Kota Prabumulih Kamirul SE Menjelaskan
Pengurus Partai Pelita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target yang ditetapkan ketua umum yakni 3 kursi.

"Saat ini  kami sedang  membangun jaringan partai dari tingkat kecamatan, ranting dan simpatisan untuk bergabung di partai Pelita ini dengan pengurus yang solid semoga apa yang ditargetkan Ketua Umum dapat tercapai," pungkasnya.


Pangdam II Sriwijaya, bersama Pj Bupati Muba Apriyadi Mengecek Titik Rawan Karhutbunlah di Muba

Liputansumsel.com

Warga Desa Muara Medak Muba Dapat Bekal Ilmu Cegah Karhutbunlah Langsung dari Pangdam II Sriwijaya 


Bayung Lencir,liputansumsel.com- Tingkat pencegahan serta kewaspadaan potensi kebakaran hutan kebun dan lahan (Karhutbunlah) menjadi skala prioritas Pemerintah Kabupaten Muba bersama berbagai pihak terutama jajaran TNI dan Polri. 


Jumat (8/7/2022) pagi, Pj Bupati Drs Apriyadi MSi bersama Pangdam ll Mayjen TNI Agus Suhardi, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika, dan Dandim 0401 Muba Letkol ARM Dede Sudrajat mendatangi lokasi rawan terjadi Karhutbunlah di Muba yakni Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lincir. 


"Sasaran kita untuk upaya pencegahan itu tak lain dan tak henti-hentinya melibatkan masyarakat terutama di wilayah rawan karhutlah. Sosialisasi dan edukasi menjadi hal yang utama dalam upaya pencegahan," ungkap Pj Bupati Apriyadi dihadapan warga Desa Muara Medak.


Dikatakan, saat ini Pemkab Muba telah membentuk posko terpadu di 10 Kecamatan yang rawan terjadi Karhutbunlah yakni diantaranya di 

Kecamatan Babat Supat, Kecamatan Lais, Kecamatan Lalan, Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Sanga Desa, Kecamatan Batang Hari Leko, Kecamatan Keluang, Tungkal Jaya, Kecamatan Sungai Keruh, dan Kecamatan Bayung Lincir. 


"Posko Terpadu ini tergabung dari berbagai unsur yakni TNI, Polri, dan pihak lainnya yang satu kesatuan mencegah serta memininalisir potensi terjadinya karhutlah di Kabupaten Muba khususnya," terangnya. 


Apriyadi mengucapkan Terima kasih kepada jajaran progresif serta komitmen turut andil mencegah Karhutbunlah. 


"Dalam hal ini kami sangat berterima kasih kepada jajaran TNI terkhusus Pangdam ll Mayjen TNI Agus Suhardi yang sangat berkontribusi dalam hal upaya pencegahan karhutbunlah di Muba," ucapnya. 


Sementara itu, Pangdam ll Mayjen TNI Agus Suhardi mengatakan kedatangan dirinya kali ini ke Desa Muara Medak Bayung Lencir untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga setempat untuk pro aktif serta andil dalam upaya mencegah potensi Karhutbunlah. 


"Saya yakin dengan adanya andil masyarakat di wilayah rawan Karhutbunlah dapat dengan maksimal dalam upaya pencegahan karhutbunlah," ungkap dia. 


Ia mengapresiasi, peran serta Pemkab Muba yang sangat masif agar jauh hari mengingatkan serta mensosialisasikan kepada warga untuk paham dalam upaya mencegah Karhutbunlah. 


"Semoga tahun 2022 ini tidak lagi berulang terjadi Karhutbunlah. Untuk itu, kita harus berkolaborasi dalam upaya pencegahan dengan melibatkan semua pihak termasuk masyarakat setempat," tandasnya.


Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Pj Bupati Drs Apriyadi MSi bersama Pangdam ll Mayjen TNI Agus Suhardi, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika, dan Dandim 0401 Muba Letkol ARM Dede Sudrajat juga menyerahkan bantuan berupa Alquran, Juz amma, dan buku tulis kepada masyarakat Desa Muara Medak Bayung Lencir.

Jelang kunjungan tatap muka WBP , ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Sumsel

Liputansumsel.com


Palembang.liputansumsel.com-'Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Harun Sulianto pada Kamis (7/7) lakukan penguatan dan arahan bagi jajaran pemasyarakatan dan imigrasi.


Materi yang disampaikan terkait persiapan layanan kunjungan tatap muka bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), kegiatan Qurban di Idul Adha dan, deteksi dini terhadap potensi gangguan Keamanan dan ketertiban.


Menyikapi dibukanya kembali Layanan kunjungan tatap muka bagi WBP di Lapas, Rutan, dan LPKA, Kakanwil Harun minta agar dipersiapkan secara maksimal. Jangan sampai ada napi lari, jangan ada diskriminasi, jangan ada penyalahgunaan narkotika melalui  kunjungan.dan jangan ada pungli . ”Lakukan layanan dengan baik, serta tunjuk petugas layanan yang ramah ”, ungkapnya.


Kakanwil Harun juga minta agar seluruh jajaran untuk perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, baik jajaran lapas maupun imigrasi. “Untuk itu jalin koordinasi dan Komunikasi dengan Aparat Penegak Hukum, serta lakukan tes urin secara berkala untuk pegawai dan WBP”, pinta mantan Kalapas Palembang tsb.


Harun juga minta agar lakukan sinergi dengan media, publikasikan setiap capaian kinerja dan terobosan kreatif.


Terkait penyembelihan hewan qurban pada  Idul Adha 1443H Harun Minta lakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan setempat untuk cegah penyakit mulut dan kuku herwan kurban.


Kadiv administrasi Kanwil Kemenkumham Sumsel Idris mengatakan, jumlah hewan qurban yang akan di sembelih oleh jajaran kemenkumham sumsel berjumlah 79 ekor terdiri dari 34 ekor sapi dan 45 Ekor kambing.


Turut hadir pula pada kegiatan tersebut, Kadiv Administrasi, Idris, Kadiv Pemasyarakatan, Bambang Haryanto, Kadiv Yankumham, Parsaoran Simaibang, Kadiv Keimigrasian (virtual) , dan  Kasubbag Keuangan dan Pengelolaan BMN, Benny Risky.