22 Mei 2017

Wanita Itu Tiang Negara, Hj Rita Ajak Ibu PKK Fokus Tentang Pendidikan

Liputansumsel.com

LiputanSumsel.com-Muratara. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Musi Rawas Utara, Hj. Rita Devi Suhartoni sangat aktif dan konsisten dalam peran sertanya membangun Kabupaten Musi Rawas Utara.

Saat ini Hj. Rita mengikuti Seminar Nasional Pendidikan Keluarga di Solo didampingi Kabid Paud Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara Yuli selama tiga hari bersama-sama Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi, Kota maupun Kabupaten. mengikuti pengarahan dari Menteri Pendidikan Nasional, Muhadjir Effendy (21-23/5) bertempat di the Sunnan Hotel Solo.

Dalam keterangannya, Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Rita menyampaikan,

" Kegiatan ini penting bagi peran PKK dalam memajukan dunia Pendidikan. Pendidikan itu tidak hanya di sekolah saja, peran serta keluarga sangat dibutuhkan terutama orang tua dalam menumbuh kembangkan  karakter dan budaya prestasi anak" ujar Hj. Rita.

Anak adalah individu yang unik. Banyak yang mengatakan bahwa anak adalah miniatur dari orang dewasa. Padahal mereka betul- betul unik. Mereka belum banyak memiliki sejarah masa lalu. Pengalaman mereka sangat terbatas. Di sinilah peran orang tua yang memiliki pengalaman hidup lebih banyak sangat dibutuhkan membimbing dan mendidik anaknya.

Hj. Rita Devi Suhartoni mengajak para orang tua untuk menanamkan kasih sayang sejak anak dilahirkan mengasuh, memelihara kesehatan anak, dan memberi alat-alat permainan dan kesempatan bermain.  Menyekolahkan anak sesuai dengan keinginan anak, memberikan pendidikan dalam keluarga, sopan santun, sosial, mental dan juga pendidikan keagamaan serta melindungi tindak kekerasan dari luar. Dan juga memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan dan berpendapat sesuai dengan usia anak.

Tambah Hj. Rita, orang tua yang bijaksana akan mengajak anak sejak dini untuk berinteraksi denagn lingkungan sekitar. Saat itulah pendidikan karakter diberikan. Mengenal anak akan perbedaan di selilingnya dan dilibatkan dalam tanggung jawab hidup sehari-hari, merupakan sarana anak untuk belajar menghargai perbedaan di sekelilingnya dan mengembangkan karakter di tengah berkembangnya masyarakat. Pada tahap ini orang tua dapat mengajarkan nilai- nilai universal seperti cara menghargai orang lain, berbuat adil pada diri sendiri dan orang lain, bersedia memanfaatkan orang lain," ungkapnya.

Orang tua adalah contoh keteladanan dan perilaku bagi anak. Oleh karena itu orang tua harus berperilaku baik, saling asih, asah dan asuh. Ibu yang secara emosional dan kejiwaan lebih dekat dengan anaknya harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya baik dalam bertutur kata, bersikap maupun bertindak.

Dia juga mewanti-wanti peran ibu dalam pembentukan karakter ini demikian besar, sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa “Wanita adalah tiang negara. Manakala wanitanya baik maka baiklah negara. Manakala wanitanya rusak, maka rusaklah negara”.

Sementara itu sang bapak sebagai kepala keluarga juga harus mampu menajdi teladan yang baik. Karena ayah yang terlibat hubungan dengan anaknya sejak awal akan mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, kemampuan, menolong diri sendiri, bahkan meningkatkan kemampuan yang lebih baik dari anak lain.

"Dengan berkaca pada kondisi saat ini, sudah saatnya orang tua sekarang mengambil peran lebih untuk mengembangkan karakter dan memberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal agar anak menjadi manusia berkualitas,"Lanjutnya.

Dia juga menyatakan selesai acara ini dalam pertemuan bulanan dan berbagai kesempatan untuk mengajak para orang tua perhatikan anak dalam tumbuh kembangnya.

"Kita sangat serius akan hal ini, karena anak-anak Murataralah kedepannya menjadi penerus bangsa,"pungkasnya.(camielcoesar).

20 Tahun Gang Taman Siswa, Belum Di Perbaiki

Liputansumsel.com
 PAGARALAM; --liputansumsel.com--Senin (22/05/2017) Tak kunjung diperbaiki jalan gang Taman Siswa tepatnya Indra Giri Jaya Gang Taman Siswa Kel.Sukorejo Kec.Pagaralam Utara Kota Pagaralam.Jalan yang sepanjang pemukiman warga  rusak dan tak layak lagi bagi pengguna jalan.
Warga mengeluhkan Jalan yang selama ini mereka lewati tak kunjung diperbaiki oleh pihak terkait,warga mempertanyakan kenapa jalan tersebut tak kunjung diperbaiki,padahal jalan tersebut terletak di tengah kota dan jalan tersebut berbatasan dengan Kecamatan Sukorejo dengan Kecamatan Sidorejo.
Selain dari pada itu jalan yang panjangnya sekitar kurang lebih 117 meter tersebut merupakan akses untuk menuju sekolah dan aktifitas warga sehari-hari.
Warga sering mengeluh apabila terjadi hujan yang lebat dan membanjiri rumah warga karena dreanase yang selama ini ada tidak layak lagi.
“sudah sekian lama kurang lebih 20 tahun jalan ini tidak kunjung diperbaiki oleh pihak terkait,sering kali kendaraan yang lewat membuat suara yang gaduh dikarenakan sepanjang jalan tersebut bergelombang dan rusak,”Tutur warga.
Warga berharap kepada pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan agar warga dan pengguna jalan bisa beraktifitas selayaknya tanpa ada kendala lagi. (LS.Novrico Saputra)

20 Mei 2017

Muhsin Berniat Normalisasi Sungai Talang Balai-Sakatiga

Liputansumsel.com


#kadang kejadian tak terduga menyerap anggaran prioritas.

OGAN ILIR.-- Liputansumsel
Com--Dari data Dinas Pekerjaan Umur dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Ogan Ilir (OI),  Hampir 80 persen lalu lintas air angkutan pasir melintasi jembatan milik pemerintah. sempitnya aliran sungai,  aktifitas galian C/ dan kerusakan jembatan masih menjadi kesatuan probelamatika yang tidak bisa di selesaikan hanya dengan "tuding sana sini"

Kepala Dinas PUPR OI, H. Muhsin Abdullah, ST, MM berharap pihak terkait yang secara tupoksi masing-masing  dapat menertibkan lalu lintas air dari aktivitas galian C

" tanpa bermaksud menuding sana sini. Kerusakan jembatan lantaran aktivitas Galian C tanah dan pasir Miniral Batuan Bukan Logam sebagian besar lantaran aktivitas angkutan tersebut." Ujar Muhsin saat ditemui di Pondok Dogan. Sabtu, (20/5/2017)

Muhsin mencontohkan di kecamatan pemulutan. Kecamatan yang identik dengan icon Buaya tersebut. Padat lalu lintas air. perlu ada penertiban. Bahkan, sambung Muhsin. ponton pengangkut pasir pernah menabrak dan menyebabkan pipa besi jembatan pecah.

" terkadang kejadian tak terduga ini akan menyerap anggaran yang seharusnya di alokasikan ke tempat yang memang prioritas, malah dialihkan untuk menanggapi kejadian darurat." Imbuhnya

Soal sempitnya aliran sungai, perlu adanya peningkatan debit air dengan cara me normalisasi sungai. diketahui kondisi sekarang air berubah warna seperti kehijau hijauan berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.

Menyempit nya Daerah aliran sungai (DAS) dan pendangkalan sungai membuat sumber daya air warga kurang baik. di daerah sungai kelekar Tg seteko. Muara Penimbung, Ulak Bedil hingga ke suka merindu sumber daya air disna perlu di tingkatkan debit airnya

" sungai talang balai hingga sungai sakatiga juga mulai menyempit dan mendangkal. nanti akan di anggarkan Normalisasi sungai Talang Balai Kecamatan Tanjung Raja hingga Sakatiga Kecamatan Inderalaya." Tutup Muhsin.( arza)

Kantor Bupati Musi Rawas Terbakar

Liputansumsel.com
Musirawas--LiputanSumsel.com
Ruang Kerja Assisten II yang berada di Gedung Kantor Bupati Kabupaten Musi Rawas, Sabtu (20/5) sekitar pukul 10:30 WIB Terbakar. Dari hasil keterangan yang didapat dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal kejadian diketahui, Api berasal dari  Ruangan kerja Asisten II diketahui oleh pekerja proyek bangunan yang sedang merenovasi kantor bupati.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mura Paisol,

" Api telah kita padamkan, berkat kesigapan petugas Damkar dan Sat Pol PP yang stanbay dilapangan. Tiga kendaraan pemadam kebakaran kita kerahkan untuk memadamkan api agar tidak menjalar keruangan lain ", kata Paisol.

Menurut keterangan petugas Pol PP yang bertugas di pos penjagaan, diketahui adanya api diruangan tersebut dilaporkan oleh pekerja proyek bangunan yang sedang bekerja merenovasi kantor bupati ke pos jaga. Adanya kebakaran tersebut segera kita hubungi petugas Damkar yang sedang bertugas yang kantornya kurang lebih 100 Meter dari pos jaga.

Sementara Itu, Asisten II Kabupaten Saiful Ibna mengatakan Kejadian diperkirakan pukul 10.30 WIB, sampai saat ini tidak korban jiwa, kejadian ini telah ditinjau oleh Bapak Bupati H. Hendra Gunawan.

" tidak ada korban jiwa,kebetulan juga hari libur kerja.saat ini ruangan sudah dipasang police line (garis polisi-red) yang terbakar hanya korsi, meja, alat alat elektronik serta berkas-berkas. Kerugian belum dapat kita inventarisir dan untuk sebab kejadian silakan hubungi pihak Polsek Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau,"jelasnya.

Menurut keterangan yang diperoleh dari Satreskrim Polsek Lubuklinggau timur I, diduga sementara api berasal dari konsleting Air Conditioner (AC) diruangan tersebut. Untuk penyebab pastinya masih dilakukan pemeriksaan Inafis Polres Kota Lubuklinggau. Kemungkinan besok dapat kita ketahui bersama. (camielcoesar).

Islah Qori : Madrasyah Diniyah penyeimbang Imtek-Imtaq

Liputansumsel.com
Ogan Ilir. -- liputansumsel.com-- Mulai tahun ajaran baru 2017. Sekolah/Madrasyah Diniyah yang sempat tak banyak lagi berdiri sejak bertahun- tahun lalu akan di mulakan kembali. Dalam pelaksanaan nya,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Ogan Ilir (OI) bekerja sama pemerintahan desa, Penghulu (P3N) dan tokoh agama sebagai motor penggerak

Keseimbangan antara ilmu teknologi dan agama menjadi pemicu bermula nya Madrasyah Diniyah ini. Menurut Kadisdikbud OI, Islah Qori. Dulu, siswa-siswi Sekolah Dasar tak banyak memiliki waktu bermain, pagi hari tersita oleh pelajaran di sekolah dan sore hari di jejali pelajaran agama

" waktu bermain mereka (siswa.RED) berkurang. namun ilmu terus bertambah. Imtek dan imtak nya seimbang. prilaku siswa juga pasti baik. Madrasyah Diniyah sebagai preventif terhadap pengaruh negatif teknologi. Ambil waktu bermain mereka. Isi dengan ilmu agama." Kata Islah. Jum'at, (19/5/2017)

Guru-guru agama dan guru ngaji sebagai tenaga pengajar diharapkan mampu membuat siswa berilmu pengetahuan. Lanjut Islah, Honor para dewan guru bersumber dari Dana Desa. Kepala desa sebagai leading sektor penunjukan kelayakan guru bagi anak anak didik ini

" saat nya guru ngaji dan agama di desa di berdayakan ilmu nya. honor nya dari dana desa. Sebab tahun ke tahun dana desa trus meningkat jumlahnya." Tutup nya

Madrasyah , dapat dimaknai sebagai proses pembelajaran ilmu kegamaan dan lainya. Diniyah sendiri memiliki makna pendidikan dasar keagamaan di usia Sekolah Dasar. (Arza)