24 September 2018

PUSKESMAS DESA TELUK KIJING 2 DI DUGA PUNGLI

Liputansumsel.com
Muba,Liputansumsel.Program pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin di bidang kesehatan bagi masyarakat peserta JKN-KIS aktif dan pengguna KK, KTP di desa nampaknya tidak sesuai harapan.beda dengan masyarakat Teluk Kijing 2 kecamatan lais kabupaten musi banyuasin, mengeluhkan besarnya biaya Bersalin dan biaya mobil Ambulance oleh pihak Puskesmas setempat, Sabtu (22/09/18).

Saat di jumpai liputansumsel, Salah satu masyarakat setempat yang berinisial Wiski nu, mengungkapkan bahwa Poskesdes Teluk Kijing 2 kecamatan lais kabupaten musi banyuasin,di duga tidak pernah ada kegiatan sebagai mana mestinya sehingga jika terjadi persalinan dimalam hari maka pasien pun mendatangi rumah bidan sehingga hitung dan bersifat secara pribadi sehingga ditetapkannya nominal seluruh persalinan tersebut.

"Untuk anak pertama saya lahir itu harus bayar 1juta s/d 1,5juta dan anak kedua sampai seterusnya 700ribu s/d 800ribu. Terus jika memakai mobil ambulance itu harus bayar 250ribu s/d 300ribu. Kemudian KTP dan KK dipinta oleh bidan terkait dan bidan itupun mengajukan klaim ke pihak Puskesmas agar seluruh biaya persalinan dan ambulance dibayar oleh pemerintah," katanya.

Masih Lanjutnya, "Praktek seperti ini telah lama terjadi di Desa kami dan tentunya harus dipertanggung jawabkan karena bidan itu digaji oleh pemerintah dan mengabdi pada negara serta diambil sumpah  untuk melayani masyarakat jika memang keberatan dan merasa tertekan dalam melayani masyarakat terutama disiplin tentang jam kerja dan sebagainya silahkan mundur karena masih banyak bidan bidan lain yang siap menggantikan mereka," ucapnya.

Kemudian liputansumsel, menemui Margareta Shok, selaku Kepala Desa setempat. Saat diwawancarai dikediamannya iapun berharap agar permasalahan ini segera di tindak lanjuti. Serta menghimbau agar instansi instansi terkait harus mendukung seluruh program, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah pusat dalam memajukan daerah dan kesejahterakan masyarakat.

"Harapan kami tentunya permasalahan ini segera ditindak lanjuti oleh dinas terkait sehingga tidak terulang lagi kemudian hari. Tolong pahami dan terapkan bahwasannya kita selaku pelayan masyarakat agar dalam menjalani tugas ini dengan ikhlas dan jangan bebani masyarakat dalam kondisi ekonomi yang lemah seperti saat ini,"ungkap Margareta shok.

"Kemudian kami berharap agar pemerintah Daerah mohon segera diaktifkan Poskesdes yang ada di desa desa, dan bidan bidan desapun dalam melaksakan tugas sesuai aturan yang ada, kemudian instansi terkait agar segera mensosialisasikan program pemerintah yang Berobat Gratis menggunakan KK, KTP untuk jenis pelayanan melahirkan, KB, sunat, dan Ambulance,"ucap Margareta shok.

Di tempat terpisah liputansumsel mendatangi kantor Dinas Kesehatan, Senin (24/09/18)Kepala dinas kesehatan(Dinkes) Dr.H.Azmi Dariusmansyah. M.Kes.Melalui Kabid Yankes,Candra menuturkan secepatnya akan menindak lanjuti permasalan tersebut dan tentunya punisment kita akan berikan jika memang semua itu terbukti.

"Dalam waktu singkat kami akan turun kelapangan dan menindak lanjuti dan jika memang benar tentunya kita akan berikan punisment sesuai dengan besar tidaknya kesalahan yang dilakukan oleh oknum-oknum itu,"tuturnya.

"Dan untuk informasi atau keluhan masyarakat terutama untuk pelayanan yang berhubungan langsung dengan masyarakat tentunya kami tidak menutup diri karena kesehatan adalah salah satu program pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalam Mewujudkan Muba Maju Berjaya," pungkasnya(Agung).

Harnojoyo Subuh Berjamaah di Mushollah Al Insan Iyah Lebong Gajah

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Sejak diterbitkan Peraturan Walikota (Perwali) terkait kewajiban sholat Subuh berjamaah yang dilaksanakan seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Walikota Palembang, Harnojoyo mengimbau agar masyarakat lebih menggiatkan sholat Subuh berjamaah di masjid.

Seperti yang dilakukannya di Mushollah Al Insaniyah, Kelurahan Lebong Gajah, Kecamatan Sematang Borang, hari ini, Sabtu (22/9/18), dimana orang nomor satu di Kota Palembang tersebut, mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid, melalui Subuh berjamaah.

"Banyak manfaat, dari sholat subuh berjamaah. Bagi para pejabat, mereka dapat menyerap aspirasi masyarakat," terangnya.

Harnojoyo menerangkan, selain melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim, pada saat melaksanakan Subuh berjamaah, masyarakat dapat menyampaikan apa yang menjadi keluhan di lingkungannya masing-masing.

"Sejak diterbitkan Perwali, maka seluruh pejabat Pemkot diwajibkan melaksanakan ibadah sholat Subuh di masjid terutama diseputar kediamannya. Jadi seluruh pejabat saya minta dapat menyerap aspirasi masyarakat," ulasnya.

Jadi, selain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, memakmurkan masjid, sehingga sama ramainya sholat subuh sama seperti sholat Jum'at. Untuk seluruh pejabat, dapat menerima aspirasi dari masyarakat dan segera mencari solusi dari apa yang disampaikan masyarakat.

"Saya bersama Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda, akan melakukan pengawasan apa yang telah di programkan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Harnojoyo bersyukur hari ini dapat menyapa warga Kelurahaan Lebong Gajah Kecamatan Borang.

"Alhamdulilah pagi ini bisa besama berkumpul berwarga Kelurahan Lebong gajah dan melihat semangat warga dalam melaksanakan ibadah sholat Subuh berjamaah," ungkap suami Hj Selviana ini.

Sementara itu, Mewakili Ketua Masjid Al Insaniya Drs. Nurli Eman menerangkan bahwa mushollah ini telah dua kali menerima bantuan dari Pemerintah Kota Palembang. "Bantuan tersebut telah digunakan untuk renovasi mushollah," terangnya.

Ia juga menerangkan bahwa, selain mendapat bantuan dari Pemkot, mushollah ini telah menerima bantuan dari para dermawan. "Kami juga masih membutuhkan bantuan, untuk pembangunan Taman Baca Al Quran untuk anak-anak," tandasnya. 

23 September 2018

Hendak Kirim Barang,Truck Bermuatan KEMIRI Terperosok Ke Jurang Desa Lempaung

Liputansumsel.com
Pagaralam,Liputansumsel.com - Truk bermuatan Kemiri terguling masuk ke jurang desa Lempaung atau Panorama di jalan lintas Pagaralam-Lahat . Kecelakaan ini menyebabkan Kernek truk tewas belum jelas akibat dari apa yang mengakibatkan kernek truck tersebut meninggal .

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, truk nahas pengangkut Kemiri ini melaju dari Pagaralam hendak menuju ke Jakarata melalui jalur Lintas utama Pagaralam-Lahat. Setiba di tikungan di Desa Lempaung, belum jelas pasti penyebab truk tersebut terperosok kedalam Jurang.


Sopir truk yang bernama Jaya (35) warga Talang Kelapa mengalami Luka-luka sedangkan rekannya yang juga berprofesi sebagai Kernek bernama Udin (35) warga Simpang Padang Karet. Proses evakuasi korban berlangsung hingga 1 jam. Evakuasi ini mengerahkan bantuan dari TNI, Polri,dan Basarnas serta Masyarakat setempat yang berdekatan dengan lokasi kejadian.

KEJATI Diminta Usut Tuntas Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa.

Liputansumsel.com
Palembang,Liputan Sumsel.com-
Terkait Dana Desa(DD) kabupaten OKU Timur tahun anggaran 2018 diduga ada kejanggalan yang mengharuskan keberangkatan para Kepala Desa Study Banding ke Bali dengan biaya 18 juta per orang/per desa yang diambil dari anggaran Dana Desa.

Dengan adanya kejanggalan seperti itu HERMANSYAH salah satu tokoh masyarakat Ogan Komering Ulu(OKU)Timur Sumatera Selatan menggelar Jumpa Pers bertempat kopi tiam Golf 22/9.dengan maksud agar Pihak Kejaksaan Tinggi(KEJATI) Sumatera Selatan dapat mengusut tuntas dugaan penyalah gunaan Dana Desa(DD).

"Pihak Aliansi telah melaporkan permasalahan ini,tetapi baru tujuh saksi yang dipanggil,kenapa terkesan lambat dalam proses ini sehingga masyarakat Ogan Komering Ulu(OKU)Timur memandang perlu untuk mempertanyakan kinerja Kejaksaan Tinggi(KEJATI)ungkap Hermansyah.

"Kami berharap proses penyelidikan kasus ini benar benar dikerjakan dan lebih transparan karena sudah tidak sejalan dengan program presiden JOKOWI sebab anggaran Dana Desa itu untuk pembangunan infrastruktur  yang bermanfaat bagi masyarakat desa bukan untuk jalan jalan kepala desa"tegas  HERMANSYAH.

22 September 2018

Niat Cari Ikan, Warga Temukan Batu Berelief Di Air Terjun Sungai Kukuy Lubuk Buntak

Liputansumsel.com
Pagaralam,Liputansumsel.com - Pada hari Kamis 20 September 2018 ditemukan megalit terbaru BATU BERELIEF SITUS BATU GONG di Kota Pagaralam tepatnya di dinding Air Terjun Sungai Kukuy Lubuk Buntak,kecamatan Dempo Selatan (500m) dari Situs Batu Gong.

Pertama kali ditemukan oleh Pak Ibnu ketika sedang menjaring/memancing ikan Kalang di aliran sungai kukuy. Pada awalnya pak Ibnu beranggapan goresan tersebut gambar iseng/alami namun ketika tim survey bidang Kebudayaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan datang dan menjelaskan tentang goresan tersebut.

Barulah ia menyadari bahwa batu itu bagian dari tradisi Megalitik.Batu tersebut bergambar 2 orang arca yang sedang bersalaman dan burung Hantu.
"Pada awalnya saat saya sedang menjaring ikan di sekitaran lokasi saya melihat batu yang ada goresan dan saya beranggapan cuma goresan biasa."ujarnya

Lanjut Ibnu"Pada saat rombongan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan kota Pagaralam meninjau lokasi,disaat itu lah saya mengetahui bahwa goresan batu yang saya kira cuma goresan biasa itu ternyata adalah Megalith peninggalan Zaman Purba."katanya

Menurut Ronaldi ( Arkeolog Pagaralam,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagaralam) megalit tersebut berukuran panjang 8,5m x 1,2m dan merupakan satu-satunya batu berelief terpanjang yang pernah ditemukan di Sumatra Selatan.
Hingga saat ini dibandingkan Batu Berelief Tegur Wangi dan Batu Gores di Empat Lawang. Batu megalith menggambarkan 2 orang yang sedang bersalaman dengan hiasan burung hantu diatasnya.
"Batu Megalith yang bergambarkan Dua orang yang sedang bersalamam ini merupakan terbesar dan terpanjang di Provinsi Sumatera Selatan."Ungkapnya

Dua orang bersalaman berarti sifat manusia yang saling membutuhkan satu sama lain /gotong royong dalam berburu dan meramu makanan, sedangkan burung hantu merupakan hewan mitos yang diagungkan dalam masyarakat dahulu yang dianggap sebagai penjaga,penunjuk arah dan penolak bala.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Marjohan Melalui Kepala Bidang Kesenian dan Kebudayaan,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagaralam Ali Akbar Fitriansyah Terpisah, menuturkan untuk sementara Megalith yang ditemukan di Desa  ini dirawat dan di jaga melalui  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

 "Sementara dirawat dan dijaga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.


Dalam waktu dekat, Ali Akbar akan segera melakukan koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) terkait penemuan arca tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan kajian di titik-titik tertentu yang kemungkinan terdapat peninggalan bersejarah.

"Dalam waktu dekat ini pihak kita akan menghubungi Balai Besar Cagar Budaya untuk menindak lanjuti penemuan Megalith di Desa Lubuk Buntak," ujarnya.

Temuan arca tersebut membuka idenditas budaya megalitik besemah khususnya Kota Pagaralam yang wajib dipelihara dan dilestarikan.
Masyarakat terdahulu telah mengajarkan kepada generasi saat ini bahwasanya untuk hidup dan bekerja sama dalam membangun Kota Pagaralam.



Jauh sebelumnya, di tempat yang berbeda juga ditemukan patung prajurit, batu gong, rumah batu, patung gajah, dan lain-lain.

Sebagai informasi, Pagaralam merupakan wilayah yang paling banyak ditemukan arca peninggalan era megalitik Bukitbarisan Pasemah. Tradisi ini berkembang sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi. Meski belum belum ada benang merahnya, sejumlah sejarawan di Palembang menyakini masyarakat yang mengembangkan tradisi tersebut juga menjadi kekuatan yang mendirikan Kerajaan Sriwijaya