14 Maret 2019

KNPI PALI Gelar festival kuliner Kerajinan Tangan berbagai Khas daerah

Liputansumsel.com


PALI .liputan Sumsel -Com.Ketua Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesi (KNPI)  Kabupten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menggaler Kerajian Kreatif Kuliner Berbagai khas PALI pada Hari Kamis (14/03) 2019 di senggarakan sanggar pramuka.Komperta Pendopo PALI

Acara di Hadirkan Langsung  Oleh Bupati Ir H Heri amalindo MM di dampingi Ketua KNPI M.Ansrul .Dwi. N serta Pelajar Berbagai SMA  SMK dan SMA Swasta  Serta Masyarakat

Ketua KNPI PALI M.Anasrul DWI .N  mengatakan juga berharap dengan banyaknya pelaku usaha kerajinan kreatif atau kuliner khas PALI, Pemkab PALI bisa membangun Sentral atau tempat untuk menampung produk hasil kerajinan masyarakat.

"Jadi apabila ada sentral pusat kerajinan atau oleh-oleh khas Pali, maka pengunjung atau wisatawan akan mudah mendapatkan buah tangan saat berkunjung ke PALI," imuhnya.

Terpisah , Bupati PALI sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi KNPI dan T - P(.PKK )PALI tersebut. "Acara festival kuliner dan kerajinan tangan khas PALI ini sangat bagus, cara ini bisa mendorong keratifitas masyarakat dalam menciptakan produk kreatif lainnya," ujar Bupati.

Menanggapi permintaan ketua KNPI, Bupati PALI langsung merespon dengan berjanji bakal membangun gerai kerajinan dan kuliner sebagai sentral bagi pelaku usaha tersebut.

"Sebagai wadah pengrajin atau pelaku usaha kuliner untuk menjajakan produknya. Juga sebagai pusat oleh-oleh khas PALI. Diharapkan dengan banyaknya kegiatan yang menampilkan kerajinan dan kuliner seperti ini, menambah promosi Kabupaten PALI disamping promosi produk hasil karya masyarakat," pungkas Bupati.(  Lend)

Segera Siagakan Layanan Darurat, PSC 119

Liputansumsel.com


KAYUAGUNG--liputansumsel. Com---Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Kesehatan bersama instansi terkait akan meluncurkan layanan emergency terpadu atau disebut Public Safety Center-Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (PSC-SPGDT) melalui call center 119.
Layanan gawat darurat berupa layanan medis cepat, ambulans, kebakaran dan layanan kepolisian ini bisa diakses melalui telepon rumah maupun telepon selular secara gratis melalui line 119.

"Kita sedang siapkan pirantinya. Masyarakat dapat melaporkan kejadian gawat darurat baik pertolongan medis, kebakaran, kemacetan lalulintas maupun kecelakaan melalui PSC 119. Bebas biaya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, H.M. Lubis, M. Kes diruang kerjanya, Kamis, (14/3/19).
Lubis mengatakan, layanan tersebut merupakan hasil kerjasama Pusat Komando Nasional (NCC) Kemenkes dengan Public Safety Center (PSC) yang ada di kabupaten dan kota. Layanan tersebut akan mulai diluncurkan tahun ini.
"Alur pelayanan dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dimulai saat NCC menerima telepon dari masyarakat. Kemudian meneruskan ke PSC di kabupaten dan Kota yang akan segera menangani keadaan gawat darurat tersebut melalui sarana layanan terdekat," jelas lubis.
Untuk memberikan layanan maksimal kepada masyarakat tambah Lubis pihaknya bersama instansi terkait seperti Pemadamkebakaran, Dinas Perhubungan, Rumah Sakit dan Kepolisian akan membentuk unit khusus penanggulangan gawat darurat kilat.
“Kita sudah siapkan sarana prasarananya. Ada petugas medis, damkar, Dishub dan kepolisian yang siaga. Petugas ini akan segera memberikan pendampingan melalui layanan telepon atau datang langsung jika dalam keadaan darurat,” tutur Lubis.
Dirinya menambahkan, dengan layanan tersebut diharapkan masyarakat dapat terbantu dan lebih mudah dalam mengatasi gangguan dan mendapat layanan terpadu.(Povi)

Polres Pagaralam Menggelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2019

Liputansumsel.com

Pagaralam,Liputansumsel.com -
Simulasi pengamanan dilakukan mulai dari masa penyelenggaraan kampanye Pilpres, kerusuhan antar pendukung sampai ancaman kelompok kepada salah satu calon presiden.

Disimulasikan juga penanganan terhadap kelompok yang memproduksi hoax. Simulasi juga menampilkan prosedur polisi mengamankan unjuk rasa akibat kelompok yang tak puas dengan hasil pemilihan.

Ditampilkan prosedur pengamanan dalam situasi terburuk ancaman penyanderaan terhadap  dan ancaman teror bom.

Kapolres Pagaralam AKBP Tri Saksono Puspo Aji dalam arahannya meminta personel kepolisian di jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi gelaran Pemilu 2019. Personel diminta tidak menyepelekan setiap kejadian di tengah warga.

Integritas dan netralitas juga diminta menjadi pegangan setiap personel. Dia meminta ada deteksi dini dalam setiap persoalan juga menghindari munculnya ego sektoral.


"Kita pengawal demokrasi, jaga netralitas dan integritas," kata Tri Di kantor BAWASLU, Rabu (13/3/2019).

Terakhir, Tri meminta jajarannya meningkatkan komunikasi khususnya penanggulangan unjuk rasa. Personel harus mengedepankan langkah persuasif dan humanis.

Iskandar: Turunkan Angka Kemiskinan 1 Digit Bukan Mustahil

Liputansumsel.com


KAYUAGUNG---Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE mengungkapkan tantangan untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit bukan hal yang mustahil.
Menurut Iskandar kesulitan dalam menurunkan angka kemiskinan selama ini berkaitan dengan verifikasi dan validasi data.

“Kemiskinan in soal data. Ada simpang siur data. Sekarang sudah ada Basis Data Terpadu (BDT). Artinya target-target itu bukan hal yang mustahil” Ungkap Iskandar saat membuka Musrenbang RPJMD 2019-2024 di Aula Bappeda OKI, Rabu, (13/3/19).

Sebagai gambaran, Iskandar menjelaskan dengan menggunakan contoh kasus.
“Lihat program ranstra yang kita intervensi di Kecamatan Mesuji Makmur mampu turun drastis hingga 40 persen. Kalau setiap kecamatan sebesar itu angka kemiskinan 1 digit bukan hal mustahil di OKI” Ungkap Iskandar.

Pada tahun ini angka kemiskinan di OKI mencapai 15,28 persen.Di Sumsel, OKI berada pada urutan ke empat kabupaten dengan tingkat kemiskinan tinggi.
Tahun 2024 pemerintah setempat menargetkan penurunan hingga 5,30 persen atau turun menjadi 9.98 persen.

"Saya berkeyakinan jika kita semua bekerjas keras, memaksimalkan potensi yang serta besinergi, penurunan kemiskinan 1 digit bisa kita capai” tambahnya.
Sebelumnya Wakil Bupati OKI H.M. Djakfar Shodiq, mengungkapkan pemerintah telah berupaya menekan angka kemiskinan melalui program pro poor yand digulirkan.

“Semua sudah bekerja sekarang, kita pastikan agar program pro kemiskinan itu tepat sasaran. Data kemiskinan jangan ditutup-tutupi, dan OPD diminta untuk evaluasi output program yang sudah digelontor ke masyarakat sudah mengena belum” kata Shodiq.

Sementara itu Kepala Bappeda OKI, Makruf mengungkapkan, penanganan masalah kemiskinan di Ogan Komering Ilir dihadapkan beberapa persoalan seperti basis data kemiskinan yang belum satu data, kondisi masyarakat yang dinamis, dan data masih bersifat rahasia.

“Khusus di OKI penurunan angka kemiskinan sudah ada namun belum signifikan yang disebabkan beberapa faktor,” ungkap Makrup.
Faktor tersebut dijelaskan makruf antara lain kondisi geografis Kabupaten OKI, program penanganan kemiskinan dari kementrian dan Lembaga yang masih belum terintegrasi, ego sektoral, serta belum optimalnya Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang ada di Ogan Komering Ilir.

Untuk itu menurut Makruf Pemkab OKI telah merancang langkah strategis penurunan kemiskinan melalui 3 (tiga) langkah, yaitu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin melalui program perbaikan rumah layak huni, Jamkesmas dan Pendidikan Gratis.

Peningkatan Pendapatan keluarga miskin melalui bantuan sarana prasana pertanian/perkebunan, bantuan ternak, kelompok usaha kreatif dan program padat karya serta akan membentuk Unit Penanganan Teknis (UPT) penanggulangan kemiskinan.
“Seperti daerah lain sudah berhasil menangani kemiskinan, kami sarankan untuk dibentuk UPT khusus penaggulangan kemiskinan yang tugasnya mengupdate data kemiskinan, evaluasi kualitatif dan kuantitatif program-program pro poor” tutup Makruf. (Povi)

Kebut RPJMD, Tunaikan Janji Kampanye

Liputansumsel.com


KAYUAGUNG--liputansumsel.com---Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir mempercepat penyusunan Rencana Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 bahkan  “Kitab Suci” arah pembangunan OKI 5 tahun mendatang dapat dirampungkan dalam tempo 57 hari.

Penyusunan tersebut lebih cepat dari amanat Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 yang menyaratkan agar Kepala Daerah terpilih menuangkan visi-misi dalam Rencana Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) paling lambat enam bulan setelah dilantik.

“Harus diakui OKI terdepan dari Kabupaten/Kota lain termasuk pemerintah provinsi Sumsel, dalam menyelesaikan rumusan RPJMD yang memiliki proses Panjang. Bahkan mendahului kepala daerah yang dilantik sebelum Januari 2019” ungkap Kepala Bappeda Provinsi Sumsel yang diwakili sekretaris Badan Ir. Hendrian, MT pada acara pembukaan Musrenbang RPJMD 2019-2024 di Aula Bappeda OKI, Rabu, (13/3/19).

Bupati OKI, H. Iskandar, SE mengungkapkan percepatan penyusunan RPJMD tersebut agar harapan-harapan masyarakat yang terangkum dalam visi dan misi bupati dan wakil bupati OKI terpilih segera terealisasi.

“Saya tekankan kepada semua OPD agar segera merealisasikan visi-misi OKI Mandira 2024. Visi dan misi itu adalah harapan-harapan masyarakat yang segera dituangkan dalam program-program pembangunan” Ungkap Iskandar saat membuka Musrenbang RPJMD 2019-2024 di Aula Bappeda OKI, Rabu, (13/3/19).

Arah kebijakan pembangunan OKI 5 tahun mendatang dititik beratkan pada penguatan ekonomi untuk menekan angka kemiskinan, peningkatan kualitas infrastruktur, penguatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, serta penguatan pengelolaan lingkungan.

“Khusus mewujudkan kemiskinan 1 digit menurut saya itu bukan yang mustahil. Tinggal kita kuatkan data kemiskinan terpadu. Contohnya saja  program PKH yang kita intervensi di Kecamatan Mesuji mampu turun drastis hingga 40 persen. Kalau setiap kecamatan sebesar itu angka kemiskinan 1 digit bukan hal mustahil di OKI” Ungkap Iskandar.

Terkait infrastruktur Iskandar mengklaim ruas jalan kabupaten dalam kondisi mantap sudah mencapai 70,47 persen dan menyisakan kurang dari 29,53 persen masih dalam kondisi rusak. Untuk jaringan listrik sudah dibangun sepanjang 397,563 Km sementara persentase penduduk dengan sumber air minum yang layak mencapai 65,90 persen dan sanitasi layak mengalami peningkatan sebesar 68,17 persen. (Povi)