02 Juli 2019

HUT BHAYANGKARA K-73 POLRES MUBA LAKSANAKAN UPACARA KENAIKAN PANGKAT

Liputansumsel.com


Musi Banyuasin –liputansumsel. Com-- Hut Bhayangkara ke- 73, Polres Muba laksanakan Upacara Korp Raport kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dan Tradisi Wisuda Purna Bhakti Personil Polres Muba, Selasa (02/07/2019)

Pukul 08.00 wib di lapangan Apel Mako Polres Muba Jl. Merdeka No. 494 Kel. Serasanjaya Kec. Sekayu Kab. Muba Kapolres Muba AKBP ANDES PURWANTI,SE.MM pimpin Upacara Korp Raport kenaikan Pangkat Personil dan ASN Polres Muba satu tingkat lebih tinggi, Sebanyak 46 Personil yaitu dari BRIPKA ke AIPDA sebanyak 18 orang, dari BRIGADIR ke BRIPKA sebanyak 24 orang, dari BRIPTU ke BRIGADIR sebanyak 2 orang, Dari BRIPDA ke BRIPTU sebanyak 2 orang, dan 4 ASN Polres Muba dari PENGATUR ke PENGATUR TK 1 sebanyak 2 orang, ASN dari  PENGDATU ke PENGATUR sebanyak 1 orang, ASN dari  PENGDA ke PENGDA TK 1 sebanyak 1 orang

Tak hanya Upacara Korp Raport saja Polres Muba juga mengadakan acara Tradisi Wisuda Purna Bhakti 6 Personil Polres Muba dengan melewati barisan pedang pora

Kegiatan ini dilaksanakan untuk pelepasan 6 anggota Polres Muba yang telah memasuki masa purna bakti, kegiatan ini juga telah menjadi tradisi bagi personel yang menjalani wisuda purnabakti

Setelah melewati barisan pedang pora, para purna bakti juga dilepas secara simbolis oleh Kapolres Muba dengan naik becak hias

Kapolres Muba AKBP ANDES PURWANTI,SE.MM menjelaskan “upacara wisuda purnabakti dengan pedang pora ini kita laksanakan adalah untuk memberikan penghargaan dan penghormatan terhadap anggota, Tradisi pedang pora itu disimbolkan sebagai upacara penghormatan atas jasa-jasa serta pengabdian anggota yang telah selesai melaksanakan masa tugasnya.” Ujar Kapolres Muba.(agung/rill).

Tak Berizin Tambang Pasir Dan Batu Di Tutup Oleh Polres Pagaralam

Liputansumsel.com

Pagaralam,Liputansumsel.com.com - Usaha penambangan pasir dan batu ilegal alias yang tak mengantongi ijin di Sungai Hulu Endikat, persisnya di wilayah Kecamatan Dempo Selatan, ditutup paksa aparat. Penutupan paksa ini dilakukan Polres Pagaralam, Senin (1/7/2019).

Saat itu, petugas Reskrim Polres Pagaralam yang mendatangi lokasi, berhasil mengamankan 3 orang yang dalam hal ini masih sebagai saksi dan kendaran 2 alat berat turut diamankan. Hingga ini semua barang bukti tersebut masih di garis Police Line di lokasi penambangan.

Kapolres Pagaralam AKBP Tri Saksono Puspo Aji melalui Kasat Reskrim Polres Pagaralam, Iptu Acep Yuli Sahara menyampaikan, tambang pasir itu ditutup lantaran tidak mengantongi perijinan. Seperti  Ijin Usaha Pertambangan (IUP), Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan Ijin Pertambangan Rakyat (IPR).

Acep mengatakan, terbongkarnya kasus penambangan ilegal ini berasal dari adanya informasi masyarakat. Yakni tentang adanya aktifitas penambangan pasir ilegal Desa Bandar Kelurahan Kance Diwe Kecamatan Dempo Selatan.

Usai menerima informasi tersebut Petugas dari Polres Pagaralam di bawah pimpinan langsung  Kanit Reskrim Ipda Dian Rana Alip S.Tr.K melakukan penyelidikan. Setelah di lakukan penyelidikan didapati terdapat pelaku pekerja usaha Penambangan pasir tanpa di lengkapi ijin IUP, IPR atau IUPK yang di duga milik Pandin dan Jufri di sebabkan kedua orang tersebut berada di lokasi saat penutupan tambang ilegal.

 " Pada saat kita berada di lokasi dan melakukan penutupan secara paksa nampak 2 orang yang diduga pemilik tambang atas nama Pandin dan Jufri,akan tetapi pihak kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut." ujarnya

Melakukan penambangan ilegal atau tanpa dilengkapi IUP, IPR dan IUPK merupakan tindak pidana pelaku usaha penambangan. Ini sesuai yang dimaksud dalam Pasal 158 Undang-undang RI Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara disisi lingkungan hidup UDD 32 Tahun 2008 tentang PPLH (Pelindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup). “Adapun ancamannya yakni dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar,” tegas Iptu Acep.

Selain tak berizin tambang Batu dan Pasir Ilegal yang banyak beraktifitas di sepanjang aliran sungai dikota Pagaralam tidak berkontribusi terhadap Pendapatan Daerah dan paling utama dapat merusak ekosistem yang berpotensi mengakibatkan bencana alam.

Diplomasi Apik Dodi Reza Alex di Kawasan Nordic

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Pekan ini, di penghujung bulan Juni, Musi Banyuasin ikut ambil bagian secara masif pada acara “Wonderful Indonesia 2019 : A Land of Diversity”  di Oslo, Norwegia. Kenapa Oslo? Ya betul, Oslo adalah  melting pot bangsa Viking. Tak bisa dielakkan,  kota ini kaya perpaduan budaya yang berakar dari bangsa Skandinavia dan nilai-nilai kontemporer.  Festival Indonesia 2019 kali ini dipusatkan pas digelar di Oslo.

Munculnya Kabupaten Musi Banyuasin yang kaya akan seni, budaya, dan kuliner  dalam Festival Indonesia 2019 di Oslo Norwegia menjadi klop karenanya.  Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin didampingi Ketua TP PKK Muba, Hj Thia Yufada Dodi Reza punya jurus jitu menangkap peluang ini. Dodi yang paham betul perkembangan Norwegia bergegas menyiapkan ramuan diplomasi negara. Menggandeng Thia, yang juga inisiator Gambo Muba, diboyonglah  membawa sejumlah benda seni budaya dan kesenian dalam rangkaian fashion show bertajuk Gambo Muba. Tari Setabek memdapat kehormatan tampil pada acara pembukaan festival Indonesia di Oslo Norwegia. 

"Jadi, Muba dalam festival ini membawa Gambo Muba, Kesenian daerah dan budaya Muba serta cemilan sehat produk petani lahan gambut Muba. Memperkenalkan kesenian daerah yang dimiliki Muba seperti tari Setabek, Tari Dana dan lainnya,"  bebernya.


Dodi Reza yang juga alumni University Libre de Bruxelles Belgia tak sekedar bangga berpidato pada Malam Inagurasi Festival Indonesia di Felix Conference Bryggetorget Oslo Norwegia. Ia sesungguhnya sedang mengayunkan panji-panji keberadaan Muba. Betul,  Dodi memang menindaklanjuti undangan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis. Hebatnya, acara seremonial pun bisa mewujud layaknya doa yang mustajab.  Tiba di Norwegia Tim Muba disambut Walikota Oslo Norwegia Fabian Stang.

"Produk Gambo Muba yang ditampilkan yakni diantaranya
clutch, tas, boneka, payung, dan gantungan kunci. Selain itu juga
disiapkan foto booth baju adat  Muba untuk memahatkan kenangan  pengunjung dengan berfoto memakai pakaian tersebut," bebernya.


Kenapa Musi Banyuasin tampil all out dengan seabrek kekayaan seni, budaya dan produk turunannya di sektor industri busana?

Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini buka rahasia kenapa harus jauh-jauh ke negeri Eropa.

Begini ya, kata Dodi, di negara paling utara Eropa, sejarah mencatat bangsa Viking, olahraga salju, dan teluk yang terbentuk dari lelehan gletser, Norwegia kini dikenal sebagai satu-satunya negara maju di Eropa yang berpenghasilan tinggi.
Ternyata, penduduk berusia di 30 tahun awal di Norwegia memiliki pendapatan siap pakai ( disposable income ) per tahun sekitar US$56 ribu atau Rp814 juta.

Angka yang mengejutkan ini bisa di kroscek dari data komperatif persebaran kekayaan terbesar, yaitu pusat data penghasilan Luxemburg. Data itu dianalisis dalam laporan terakhir tentang pendapatan per generasi untuk lembaga riset berbasis di Inggris, The Resolution Fondation


Nah, jadi nyambung ya. Ada peluang investasi yang nyata bisa digarap.
"Hasil olahan produk pangan sehat atau eco food dari lahan gambut di Kecamatan Lalan, mulai Nanas Kering, Keripik Kelapa, Beras Merah, Beras Hitam, Beras Putih, Sambal Tabur Nanas, dan Selai Nanas kita kenalkan," kata Dodi.

Alih-alih asal dibawa dan ditampilkan, Dodi tak mau sembarangan mengenalkan produk Muba di negeri orang. Apalagi Norwegia adalah negeri di Eropa yang paling tajir kaum mudanya.
"Dibawah binaan Badan Restorasi Gambut (BRG) RI, produk cemilan gambut sehat ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung festival di Oslo," jelasnya.

Dodi menambahkan, keikutsertaan Muba dalam Festival Indonesia 2019 di Oslo tersebut diharapkan  produk-produk Muba dikenal di mancanegara.

"Selama ini di mancanegara, orang hanya mengenal Bali. Nah, ke depan wisatawan mancanegara tidak hanya kenal Bali namun juga kenal Muba sebagai daerah yang sustanaible dan kaya akan sumber daya alam serta kreatif," jelasnya.

Sehebat Apa Norwegia?
Masih ingat tentang kesepakatan Muba dengan UNDP perihal dana abadi sumber migas? Salah satu opsi pertimbangan dana abadi migas, menurut Dodi bisa mengambil sebagian keuntungan migas untuk pembangunan dan sisanya disimpan di dana abadi.

"Faktanya hingga saat ini, kontribusi pendapatan migas terhadap total pendapatan Muba mencapai 80 persen. Kalau habis gimana?"

 Untuk itu, Dodi merasa dana abadi merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar daerah setempat tidak lagi bergantung pada sektor migas.
Nah di sini benang merah pertemuan budaya dan kerjasama bilateral Indonesia-Norwegia. Sektor minyak dan gas Norwegia jelas merupakan faktor yang mendorong kemajuan ekonomi negara itu selama tiga dekade terakhir. Apalagi sejak penemuan besar di North Sea, meski kejatuhan harga energi beberapa tahun terakhir sebenarnya juga berdampak pada mereka.

Menyitir pendapat Hilde Bjørnland, profesor di BI Norwegian Business School, menyebut signifikansi itu bukan hanya soal seberapa banyak uang yang dihasilkan negaranya, tapi apa yang diperbuat olehnya. Demikian  jurnal itu menuliskan dalam sebuah edisi terbitannya.

Dana itu kini mencapai sekitar US1 triliun. Pendekatan egaliter--distribusi kesejahteraan antargenerasi--berkontribusi pada tingkat kepuasan hidup yang besar dan ketiadaan keresahan sosial di Norwegia tampaknya jadi nilai lebih negara ini.

"Norwegia sukses mengelola uang minyak untuk tabungan dan menggunakan sebagian porsinya untuk kesejahteraan masyarakat," kata Dodi.


"Di negara ini dan kawasan Nordic lainnya pemerintah menggratiskan semua biaya pendidikan hingga kuliah. Persis yang dilakukan Musi Banyuasin dengan program berobat dan pendidikan gratis yang di kemudian hari diadopsi sebagai kebijakan nasional dan menular hingga antero kota, kabupaten dan provinsi di Indonesia," jelas Dodi.


Duta Besar Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis mengatakan tema dari Festival Indonesia 2019 ini adalah “Wonderful Indonesia: A Land of Diversity”.

Todung berharap masyarakat Norwegia dan pengunjung festival mengetahui bahwa Indonesia tidak hanya terdiri dari Bali saja, tetapi juga wilayah dan budaya lain yang juga menarik yang juga diantaranya dimiliki Kabupaten Muba.Di Oslo tak hanya ada festival penuh gebyar saja. Ada juga seminar bisnis dan pertemuan bisnis untuk menarik minat pebisnis Norwegia invest di Indonesia.

Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri RI, Hendra Halim, menggarisbawahi bahwa meskipun terpisah jarak yang sangat jauh, hubungan bilateral Indonesia-Norwegia semakin erat dari tahun ke tahun. Sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1950, hubungan kedua negara semakin berkembang ke arah strategis. Pada tahun 2010, kedua negara meningkatkan derajat kerja sama menjadi kemitraan dinamis (Joint Declaration on Cooperation Towards a Dynamic Partnership in the 21st Century).

“Hubungan Indonesia-Norwegia memasuki babak baru dengan ditandatanganinya Comprehensive Economic Partnerhsip Agreement (CEPA) dengan European Free Trade Association (EFTA),” tutur Hendra Halim. “Norwegia adalah salah satu anggotanya.” EFTA adalah asosiasi perdagangan bebas yang beranggotakan Norwegia, Islandia, Swiss, dan Liechtenstein.

“Festival Indonesia di Oslo ini akan menjadi penanda dimulainya rangkaian peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Norwegia yang akan jatuh pada tahun 2020,” pungkas Hendra Halim.(agung/rill).

1.460 Anggota BPD Bakal Dilantik Serentak

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel, Setelah melalui pesta demokrasi Pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) oleh Pemeritah Desa (Pemdes) di Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin sejak awal 2019 yang lalu. Sebanyak 1.460 anggota BPD yang terpilih dari 197 Desa di 15 Kecamatan bakal dilantik serentak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) melalui Sekretaris Dinas PMD, Agus Kurniawan SIP MSi menjelaskan bahwa pelantikan anggota BPD dalam Kabupaten Muba serentak akan dilaksanakan bertempat di Stable Berkuda Sekayu, diperkirakan pada tanggal 9 atau 11 Juli tahun 2019.

"Jadwal pelantikan masih tentatif karena menyesuaikan jadwal Bupati Muba, maka masih perlu berkoordinasi lagi dengan pihak protokol. Anggota BPD yang akan dilantik kami instruksikan untuk menggunakan seragam atasan putih, bawahan hitam dan dasi, kemudian kerudung hitam bagi yang menggunakan kerudung.

Mewakili Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Muba, H Rusli SP MM mengatakan, agar Dinas PMD menyiapkan administrasi pelantikan dan undangan siapa saja yang akan dihadirkan.

"Saya minta agar OPD yang termasuk dalam kepanitiaan dapat bertanggung jawab dalam menjalankan tugas masing-masing, serta berkoordinasi dengan OPD terkait supaya pelantikan dapat berjalan dengan baik, lancar dan sukses, "ujar Rusli.

Rapat koordinasi berlangsung dengan diskusi antar perwakilan OPD dan Camat yang hadir. Pada prinsipnya semua OPD dan Camat yang ditunjuk dalam kepanitiaan menyatakan siap untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya.(agung/rill).

Sekda Muba : Penerima PKH Harus Tepat Sasaran

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel,Mewakili Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin, Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Drs H Apriyadi MSi menegaskan, Program Keluarga Harapan (PKH) harus tepat sasaran. Jika ada data penerima PKH yang tidak akurat, maka bisa dievaluasi dan diganti.

"Kami minta kita berusaha memegang komitmen, yang tidak layak menerima bantuan PKH bisa dikeluarkan, dan yang layak namun belum menerima kita usulkan," ujar Sekda Muba pada Acara Pembukaan Sosialiasi Kegiatan Verifikasi dan Validasi Basis Data Terpadu (BDT) Kabupaten Musi Banyuasin, di Wisma Atlet Sekayu, Senin (1/7/2019).

Dikatakannya dalam proses validasi dan validasi BDT fakir miskin yang dilakukan oleh Pendamping PKH dan TKSK dilapangan, harus berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa agar data yang didapatkan lebih akurat.

"Karena data ini akan kita gunakan untuk semua kebijakan dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Muba," imbuh Apriyadi.

Plt Kadinsos Muba Drs Ahmad Nasuhi menuturkan sosialisasi diikuti Pendampingan PKH, TKSK, dan Kasi Kesos Kecamatan.

"Tujuan kegiatan ini untuk memverifikasi dan memvalidasi mengumpulkan data rinci rumah tangga menuju satu data yang tepat sasaran, akurat, up to date dan terintegrasi," pungkasnya.(agung/rill).