29 Juli 2019

Studi Tiru Dianggap Pemborosan Anggaran

Liputansumsel.com


Indralaya.lipitansumsel.com--Keberangkatan ratusan Kepala Desa dikabupaten Ogan Ilir (OI) jilid II kembali menjadi perhatian publik. Keberangkatan 113 Kades kedesa Cibodas kota Bandung yang berkedok study tiru ini dianggap hanya menghambur-hamburkan dana desa yang mestinya digunakan sebesar-besarnya bagi kemaslahatan masyarakat desa.


Diketahui, Kabupaten Ogan Ilir terdapat 227 desa yang tersebar di 16 kecamatan. Kesemuanya mengirim perwakilan dan juga didampingi camat masing – masing. Adapun keberangkatan kegiatan studi tiru ini terbagi dalam dua gelombang, yang pertama pada Jumat (16/7) lalu dan gelombang kedua pada Jumat (26/7) kemarin.


Menurut salah satu Kades yang dirahasiakan namanya mengaku, keberangkatan Studi tiru ini menggunakan Dana Desa yang baru dicairkan sebesar 40 persen oleh Dinas PMD OI. "Ya memang menggunakan dana desa yang diambil dari perjalanan dinas. Ini baru pencairan tahap ke II sebesar 40 persen," akunya.


Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten OI, Trisnofilhaq, dibincangi awak media di sela pelepasan keberangkatan kepala desa gelombang ke-2, Jumat (26/7) mengatakan,  alasan dipilihnya Desa Cibodas sebagai tujuan studi tiru karena desa tersebut pernah mendapatkan gelar terbaik tingkat nasional dalam pengelolaan BUMDes.


“Desa Cibodas merupakan salah satu binaan Kementerian Pedesaan RI yang meraih desa terbaik dalam bidang pengelolaan Bumdes, dan juga desa tersebut pernah mendapatkan penghargaan lomba desa tingkat nasional pada tahun 2017,” ujarnya.


Trisnofilhaq berharap, seluruh peserta dapat mengambil pelajaran dari tata kelola dan managemen keuangan Desa Cibodas, sehingga kedepannya nanti BUMDes desa mereka bisa memberikan pemasukan bagi desa dan dapat memberikan kesejahteraan. “Baik pengurus, perangkat dan masyarakat di desa tersebut,” tukasnya.


Menanggapi hal ini salah satu warga dikecamatan Indralaya, Andi menyayangkan Studi Tiru yang dianggap hanya penghamburan dana desa saja. Menurutnya masih banyak jalan-jalan didesa yang rusak yang lebih bermanfaat menggunakan dana desa. Keberangkatan para kades ini dipertanyakan sejauh mana azas manfaat bagi desa.


"Apalagi keberangkatannya didaerah yang tidak sama dengan geografis diogan ilir. Menurut saya ini hanya penghamburan dana desa saja untuk kepentingan pribadi. Kita mempertanyakan, jangan-jangan dana yang harusnya dibangunkan kedesa tapi dipakai untuk jalan-jalan," tegasnya.


Dirinya juga meminta kepada Aparat penegak hukum untuk memantau penggunaan dana desa diogan ilir, jangan sampai dana desa yang mencapai milyaran rupiah dikorupsi dan digunakan untuk kepentingan pribadi. "Kejari dan Polres OI harus sigap dalam memantau penggunaan dana desa diogan ilir. Saya menduga banyak penyelewengan dana desa yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.(rul)

Ahmad Kabul SH Somasi Telkom Baturaja

Liputansumsel.com

OKU, Liputansumsel.com,-Kuasa Hukum H. Erwandi Bachtiar, Ahmad Kabul SH  melayangkan somasi kepada PT Telkom Baturaja, Senin (29/7).

Somasi tersebut dilayangkan terkait adanya dugaan pemasangan box MRY Baturaja milik PT Telkom Baturaja yang sudah terpasang puluhan tahun diatas tanah milik (Alam)  H Bachtiar Wahab.

"Kita layangkan somasi kepada PT Telkom Baturaja karena perusahaan ini memasang box MRY ditanah klien kami yang sudah terpasang sejak puluhan tahun silam," kata Kabul.

Padahal klien kami, Erwandi selaku ahli waris  sudah berupaya menyelesaikan masalah ini dengan menyurati pihak PT Telkom, bahkan sudah mengajak pihak PT Telkom untuk menyelesaikan persoalan ini,  namun hingga kini tidak ada tanggapan sama sekali, dan niat baik pihak Telkom untuk memindahkan box itu.

"Jika somasi klien kami masih tidak diindahkan oleh pihak Telkom, maka tidak menutup kemungkinan persoalan ini nantinya akan kita bawa ke jalur hukum," lowyer yang naik daun berkat sukses menjadi pengacara masyarakat yang memenangkan gugatan  Rp. 3,5 miliar terhadap PLN Ranting Baturaja beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Erwandi bersama kuasa hukumnya langsung menunjukkan lokasi tempat pemasangan Box MRY Telkom Baturaja yang terpasang di tanah alm. Bakhtiar Wahab yang saat ini dikuasai ahli warisnya Erwandi dilokasi pintu masuk perumahan RS Holindo, Jalan Imam Bonj  Kelurahan Baturaja Permai Kecaman Baturaja Timur.

Erwandi meminta kuasa hukumnya, Ahmad Kabul untuk segera mesomasi PT Telkom agar segera memindahkan Box MRY itu.

Sementara itu, Kepala Cabang PT Telkom Baturaja, Agus Setiawan melalui Pelaksana Tugas, Heri Mulia mengatakan pihaknya akan melanjutkan surat somasi itu ke Palembang.

Mengenai Box BMY Milik Telkom yang diklaim berdiri diatas tanah milik Erwandi, pihaknya sedang menunggu hasil dari BPN Pusat. "Telkom mendirikan Box MBY itu karena dapat tanah  hibah dari Holindo. Kalau tanah hibah itu salah, kita siap saja memindahkan tapi karena itu milik negara, jadi kita menunggu keputusan BPN dan pimpinan pusat," jelas Heri diruang kerjanya. (Ben)

KETUA DPRD SANGAT MENDUKUNG PENUH PROGRAM PWI MUBA

Liputansumsel.com


Muba -liputansumsel,Ketua DPRD Musi Banyuasin Abusari SH MSi sangat mendukung dan mensuport apapun kegiatan dan langkah yang di kerjakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Muba, bahkan apapun usulan yang di ajukan pada Kegiatan ABPD P menjadi prioritas utama demikian diungkapkan Ketua usai memimpin Rapat Badan Anggaran di Komisi 2 Minggu 28 / 07/2019 .

Lanjut Abusari DPRD siap mendukung dan tidak akan menghambat apapun kegiatan PWI, apalagi PWI merupakan salah satu  Wadah Wartawan , kami berharap PWI terus bisa bersinergi dengan DPRD Muba, proses ini memang ada tahapan-tahapannya  tapi saya yakinkan harapan rekan - rekan PWI akan kami upayakan , kami sangat tahu jika suatu daerah ingin besar  tulisan wartawan lah yang sangat dibutuhkan, begitu juga tanpa wartawan masyarakat tidak tahu kalau wakil rakyat di DPRD sudah memperjuangkannya

Ketua PWI Muba Herlin Koisasi SH sangat berterima kasih atas dukungan dan Suport yang dilakukan ketua DPRD Muba, kami berharap program yang kami rencanakan dapat kami jalankan dengan permintaan yang telah kami ajukan

Apalagi di pengajuan kami ada peningkatan dan pelatihan wartawan .kedepan kami berharap wartawan yang tergabung di PWI akan menjadi PWI yang Smart and Positive journalist sesuai program kami, terakhir benar kata ketua DPRD, bisa karena biasa, jika ormas lain bisa kenapa organisasi PWI Tidak bisa,  kami PWI siap bersinergi bahkan kami akan menjadi mitra baik untuk DPRD Muba ungkapnya (agung/rill).

28 Juli 2019

Teknologi Mososa Berbasis Limbah Diharapkan dapat Mendambah Income Warga

Liputansumsel.com


MUBA-liputansumsel,Teknologi Mososa adalah teknologi berbasis limbah (solid sawit/limbah decanter) sebagai bahan dasar pembuatan pakan ternak & pupuk organik menjadi murah (60% dibawah harga standar) kualitas SNI.

Hal itu disampaikan Hary Agus Wibowo pemilik hak paten Teknologi Mososa disela Kunjungan Bupati Musi Banyuasin (Muba) pada Gebyar Pajak Daerah 2019 di Desa Tanjung Agung Barat Kecamatan Lais, Selasa (23/7/2019).

Hary mengatakan, formulasi komplet​ (complet feed) yang dipergunakan yakni bekicot/keong/cacing, magot bsf dan semua jenis vegetasi dialam seperti daun pisang, enceng gondok, rumput- rumputan/alang-alang, daun karet/sawit dan lain lain.

“Bahan ini diperoleh dengan membeli di masyarakat.​ Diperkirakan perhektar masyarakat dapat untung minimal 4 – 6 juta perbulan. Dengan demikian, semua harga ternak/ikan akan turun tetapi peternak tidak dirugikan. Demplot percontohan ada di belakang Makam Pahlawan Kelurahan Kayuara Kecamatan Sekayu,” jelas Hary.

Lebih lanjut menurut Hary, pihaknya akan mengadakan Expo yang rencananya akan dilaksanakan dengan memamerkan diantaranya, pembuatan pakan ternak ayam, pakan ikan lele, ikan patin dan lain lain, pakan kambing dan sapi, pembuatan pupuk, obat tradisional ternak, teknologi modern berternak serta budi daya keong,

Sementara, materi Expo nantinya akan mengupas tentang pengentasan kemiskinan dengan memamerkan Teknologi Mososa berbasis Iimbah Solid Sawit. Penampilan pakan ternak dengan harga Rp 3.500 hingga Rp 5.000, sementara harga dipasaran Rp 8.000 hingga Rp. 10.000.

“Bahan baku semua ada di Muba seperti keong sawah, siput darat, rumput/semak blukar, daun pisang, daun karet, daun hidrilla, cebok pisang, daun sawit, enceng gondok, cacing,  belatung lalat BSF, dan lain lain,” imbuhnya.

Kedepan, dengan ikutnya warga masyarakat menjalankan usaha ini menjadi lapangan kerja baru dan salah satu upaya untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Muba yang saat ini gencar mengentaskan kemiskinan dan yang paling utama adalah meningkatkan pendapatan atau penghasilan, masyarakat. Dengan ikut berperan aktif juga melihat peluang yang ada jelasnya lagi.

“Kami berharap Kalau seluruh perusahaan di Muba khususnya di ring 1 wilayah kerjanya kiranya menberikan dorongan serta bantuan sehingga kedepanya bersama Pemerintah Daerah untuk  membuat pabrik pakan ternak, mudah mudahan pabrik tersebut akan berdiri. Pembuatan pabrik sendiri berkisar 500 milyar,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, Kecamatan Lais menjadi perhatian khusus karena angka kemiskinan paling tinggi di Kabupaten Muba. Oleh karena itu tidak bisa membiarkan demikian, maka dari itu diharapkan masyarakat dapat berkembang sendiri dibawah bimbingan dan bantuan Pemkab Muba.

"Disini dapat dilihat ada beberapa potensi yang dapat mengentaskan kemiskinan, inovasi berupa prototype project yaitu bagaimana kita memanfaatkan sumber daya lokal berupa bekicot dan keong menjadi pakan ternak untuk ikan dan kambing. Tentu ini produk yang bisa membawa ekonomi masyarakat di Kecamatan Lais jadi meningkat, "ucap Dodi.

Kemudian ada pohon sawit yang sudah tumbang bisa diolah dengan teknologi tepat guna terkini menjadi nira untuk dijadikan gula merah, dan kita tahu proyek peremajaan sawit di Muba menghasilkan puluhan ribu batang kelapa sawit yang dibiarkan membusuk, ataupun menjadi sarang kumbang tapi ternyata bisa dimanfaatkan dengan teknologi tepat guna yang sangat simple bisa menjadi gula merah, sehingga nanti bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Ini nanti akan menjadi program yang kita bahas tindak lanjuti bersama sehingga semua potensi desa-desa miskin yang ada di Muba bisa memanfaatkan sumber daya alam nya. Tentu banyak, baik sumber protein yang ada di sungai dan disawah bisa dikelola sehingga memiliki nilai jual yang tinggi seperti pakan ternak dan gula merah tadi, "ujarnya.

"Kita akan berikan anggaran khusus bantuan inovasi pengelolaan sumber daya lokal ini karena sebuah projek teknologi tepat guna yang pasti memberikan manfaat langsung ke masyarakat,"pungkas Dodi.

Sementara itu, Camat Lais Drs Deni Sukmana mengatakan sangat mendukung karena konsep peningkatan pendapatan perkapita untuk membangkitkan semangat ekonomi masyarakat disekitarnya.

“Untuk memaksimalkan potensi didesa dengan konsep sederhana, tinggal bagaimana kita menciptakan sumber pendapatan dari sekitar kita,” ujarnya

Sementara, untuk pabrik pakan sudah ada dipetaling tapi pakan ikan, oleh karena itu bila perlu pabrik pakan ikan tersebut diubah menjadi pabrik pakan ternak, dan saya akan kordinasikan dengan seluruh perusahan yang ada di wilayah kerjanya sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik kedepanya harap Deni Sukmana.(rill).

Ganasnya CA Nasofaring,Mahasiswa Ners STIKES Prima Nusantara Bukit Tinggi Adakan Seminar.

Liputansumsel.com

MUBA-liputansumsel,,Palembang,- Mahasiswa Ners Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Prima Nusantra Bukit Tinggi akan mengadakan seminar   keperawatan yang mengusung tema "Penatalaksanaan Keganasan Pada CA NASOFARING Dalam Keperawatan" Minggu (25/82019) bertempat di Hotel Princes Jalan 24 Ilir Komplek Ilir Barat Permai Blok D2 No 608 Bukit Kecil Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.

Acara yang diadakan ini merupakan salah satu bentuk dari kegiatan tugas akhir stase Seminar Keperawatan para mahasiswa Prima Nusantara Bukit Tinggi Angkatan Ke II di Kota Palembang.

Dalam seminar ini akan hadir pemateri yang berkompeten di bidangnya seperti dr Denny Satria Utama M.Si.Med.,FICS,SP.T.H.T.K.L(K) mengupas tentang Penatalaksanaan CA Nasofaring,M Yamin.SKM.M.Kes mengupas tentang peran perawat tentang Implementasi Asuhan Keperawatan CA.Nasofaring,NS.Haria Prima Hendra.M.Kep mengupas tentang Asuhan Keperawatan,Indah Dusanti,S.Kep mengupas tentang Perawatan Paliatif.

Dedi Herdianto S.Kep Salah satu Mahasiswa  STIKES Prima Nusantara Bukit Tinggi saat dijumpai wartawan Mengatakan,"Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk menambah wawasan teman teman sejawat dan tentunya saat selesai seminar kita akan membagikan Sertifikat PPNI 2 SkP yang mungkin akan berguna bagi jenjang kerja bagi teman teman peserta.

Dedi menambahkan Saat ini animo peserta yang ikut sudah terbilang cukup banyak dan kita masih terus membuka pendaftaran hingga waktu pelaksanaan dimulai semoga dengan adanya seminar ini bisa membantu perawat-perawat dan peserta yang hadir untuk lebih baik kedepannya," ujarnya.(rill).