02 Agustus 2019

Masyarakat ringin agung harapkan Normalisasi sungai

Liputansumsel.com
Sekayu Muba.liputansumsel.com
Program pemerintah meningkatkan
Pemerataan pembangunan  di segala bidang ternyata belum seluruhnya tersentuh oleh masyarakat Muba khususnya.hal ini diungkapkan Kades ringin agung kecamatan lalan,Tukiman saat dibincangi portal ini jumat (2/8).

Tukiman berharap kepada pemerintah daerah agar bisa membantu menormalisasi sungai yang ada di desa ringin agung.

"Hampir 2 tahun ini,jika tiba air pasang di daerah ulu saja yang terali air sedangkan di bagian hilir kami dangkal sehingga kami sering kebanjiran," ujarnya.

 Terpisah aktivis Muba,Hendra Imron mengatakan seharusnya  Pemerintah lebih memperhatikan serta memprioritaskan pembangunan di daerah pelosok,yang masih belum sepenuhnya tersentuh oleh pemerintah. bukan hanya masalah normalisasi sungai di desa ini saja tetapi daerah lain nya juga di MUBA.
" Tak hanya itu masalah lampu sering mati yang menjadi masalah yang sering terjadi  di desa ini dan sekitar,"Tuturnya.

Muba Segera Bangun Pabrik Aspal Karet Berbasis Lateks

Liputansumsel.com




#Muba Jadi Pilot Project Tekan Cost Hilirisasi Karet

BOGOR- Setelah berhasil merealisasikan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet di Desa Mulyorejo B4 Kecamatan Sungai Lilin pada Oktober 2018 lalu, kini Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin bakal menggarap pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi.

Realisasi pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi di Kabupaten Muba tersebut tertuang dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Antara Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia yang dilakukan Jumat (2/8/2019) di Pusat Penelitian di Bogor, Provinsi Jawa Barat.

"Pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini juga bagian upaya untuk meningkatkan harga karet di kalangan petani," ujar Dodi.

Dikatakan Dodi, dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi tersebut juga merupakan upaya untuk menggencarkan kelanjutan inovasi pembangunan jalan aspal karet.

"Dalam waktu dekat ini Pemkab Muba sudah menganggarkan untuk melanjutkan pembangunan jalan aspal karet di beberapa wilayah. Nah dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini akan menjadi lebih mudah realisasi pembangunan jalan aspal karet nantinya," ungkapnya.

Lanjutnya, di Muba tercatat ada sekitar 337 ribu hektar lahan perkebunan karet yang 90 persen merupakan milik petani rakyat.

"Kalau ini sudah berjalan, bayangkan saja akan ada ratusan ton karet petani yang terserap, dan tidak hanya karet dari Muba tetapi karet petani rakyat dari daerah lain yang ada di Sumsel bahkan juga dari luar Sumsel," bebernya.

Kandidat Doktor Universitas Padjajaran ini juga menambahkan, target pembangunan pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi ini ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga bulan dan di awal 2020 sudah operasional.

"Untuk alat operasional nantinya akan di support oleh pihak Pusat Penelitian Karet, sambil menunggu operasional berjalan Pusat Penelitian Karet juga akan melatih petani karet di Muba," terangnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Penelitian Karet, Dr M Supriyadi menyebutkan dalam upaya hilirisasi karet, menurutnya Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin sangat konsisten dan patut menjadi contoh bagi kepala daerah lainnya khususnya di daerah perkebunan karet.

"Kami sangat apresiasi Pak Bupati Dodi Reza. Ini satu-satunya Kepala Daerah di Indonesia yang sangat konsisten dan komitmen dalam upaya hilirisasi perkebunan karet yang tentunya akan berkontribusi untuk petani rakyat," tuturnya.

Menurutnya, realisasi pembangunan pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi tersebut juga menjawab keinginan Presiden RI Joko Widodo dan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian PUPR dalam meminta daerah di Indonesia melakukan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet.

"Jadi, Muba ini bisa dikatakan trigger dalam implementasi program inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet di Indonesia," ulasnya.

Kepala Dinas Perkebunan Muba, Drs Iskandar Syahrianto mengatakan nantinya dalam berjalannya pembangunan pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi akan ada sebanyak 58 UPPB yang tersebar di Kabupaten Muba untuk terlibat secara langsung.

"Selain itu, petani-petani karet mandiri di Muba juga dapat meng-upgrade hasil perkebunan karet mereka," bebernya.

Kemudian, Plt Kepala Dinas PUPR Muba, Herman Mayori mengungkapkan di tahun 2019 ada beberapa pembangunan infrastruktur jalan aspal karet yang akan dilakukan. Diantaranya,
Peningkatan jalan dikelurahan Mangun Jaya Kec. Babat Toman, Lanjutan Peningkatan Jalan Sp Gardu Harapan KUD Trijaya - Tanjung Agung Selatan Kecamatan Lais, Peningkatan Jalan Halaman Rumah Dinas Bupati Musi Banyuasin, Kec Sekayu Kecamatan Sekayu, Lanjutan Peningkatan Jalan SD Model - Sp AMD Kecamatan Sekayu.

Selain itu, Lanjutan Peningkatan Jalan Kasmaran - Pinggap (DAK) Kecamatan Babat Toman, Peningkatan Jalan Talang Bayung - Lubuk Buah (DAK) Kecamatan Babat Toman dan Batanghari Leko, Peningkatan Jalan Rantau Sialang - C 5 (DAK) Kecamatan Sungai Keruh dan Sekayu.

Kemudian, peningkatan jalan KH Ahmad Dahlan - Jalan Kol Wahid Udin yang berasal dari reward dari Kementerian PUPR. "Nah, dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks Pravulkanisasi nantinya dapat lebih memudahkan dan memaksimalkan realisasi pembangunan jalan aspal karet di Muba," pungkasnya.

Pada kesempatan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Antara Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia tersebut Bupati Muba Dodi Reza turut didampingi Kepala Bapeda Muba Ir Zulfakar MSi, Plt Kepala Dinas PUPR Herman Mayori ST MT, Kepala Dinas Perkebunan Drs Iskandar Syahrianto, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Azizah ST MT, Kabag Hukum Muba Yudi Herzandi SH MH, Plt Kabag Humas Yettria SKM MSi.(agung/rill)

PMII Sumsel Gelar Pelatihan Kader Lanjut Demi Ciptakan SDM yang Siap Menghadapi Era Milenial.

Liputansumsel.com

Palembang, Liputan Sumsel.Com -- Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda sangat mengapresiasi adanya pergerakan-pergerakan mahasiswa yang ada di Sumatera Selatan khususnya di Kota  Palembang.


Hal itu diungkapkan Fitri saat menghadiri sekaligus membuka pelatihan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Sumsel Babel di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sumatera Selatan Bukit Siguntang, Kamis (1/08/2019).


"Saya atas nama Pemerintah Kota Palembang sangat mendukung dan sangat mengapresiasi pergerakan mahasiswa-mahasiswa demi kemajuan kita bersama. Semoga kelak akan tumbuh tunas-tunas baru untuk menjadi pemimpin, "harapnya.


Lanjut Fitri, Semoga nanti dapat bersaing ditingkat nasional maupun internasional dapat mengharumkan nama Palembang maupun nama negara Indonesia tercinta.


"Nanti lebih maju exis dimanapun berada dan dapat bersinergi antara Pemkot dengan seluruh pergerakan mahasiswa Indonesia khususnya di Kota Palembang, "tambahnya.

Ketua Pembina PMII Sumsel Sutami Ismail saat diwawancarai menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan yang terlaksana ini, dirinya juga menyebutkan bahwa kegiatan yang terlaksana ini merupakan suatu program sekaligus menjadi ajang silaturahmi dalam sebuah organisasi.

"Tujuan terselenggara kegiatan ini adalah sebagai ajang silaturahmi antar sesama anggota, selain itu Pelatihan Kader Lanjut ini merupakan suatu program dari PMII dalam membentuk karakter kader-kader yang militan, Jadi jika ingin menjadi ketua  harus mengikuti PKL agar mereka tau tujuan dari PMII ini"pungkas Sutami.

Sementara itu, ditempat yang sama Ketua PMII Sumsel Husin Rianda yang diwakili oleh Ketua Satu Kaderisasi PKC PMII Sumsel Sumantri mengatakan, tujuan dengan adanya pelatihan PKC Sumsel yang pertama ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia kader PMII Sumsel agar mampu bersaing dan menghadapi persaingan global yang terjadi di era milenial saat ini.

Sambung Sumantri, untuk semua kader-kader dapat menjaga marwah ideologi Al Sunnah Waljama’ah diperadapan jaman yang semakin tua dengan tema Merumuskan Taktik dan Strategi Gerakan untuk Menghadapi Era Milenial.

"Saya rasa itu adalah tema yang sangat pas untuk situasi dengan keadaan perubahan zaman saat ini, karena mengingat era milenial ini sangat rentan dengan beberapa dampak dari perubahan zaman pada saat ini. Kader PMII harus mampu menjaga ideologinya yaitu Al Sunnah Waljama’ah untuk pegangan dan pondasi hidup, "tambahnya.

Lebih lanjut Sumantri mengatkan, kepada seluruh kader PMII setelah dengan adanya pelatihan ini kader mampu menjadi pelopor, dan menjadi kader terbaik yang mampu menjaga marwah dan ideologi serta menjadi kebanggaan untuk Agama, dan Bangsa khususnya diri sendiri.

Ada 50 peserta yang terdiri dari beberapa Daerah yang ikut dalam pelatihan kali ini, baik itu dari cabang Oku Timur, OKI, OI, OKU, Lubuk Linggau, Palembang, Pekanbaru dan cabang Bangka Belitung, dari pelatihan ini juga kami menghimbau kepada seluruh kader agar tetap menjaga kekompakan, tetap jalin silaturahmi, dan persaudaraan dalam kader PMII,” tutupnya. (Ali)

Sekda Muba Gowes Bareng SGC dan Senam Bersama Dispopar

Liputansumsel.com

SEKAYU - lipitansumsel.com--Jumatj (2/8/2019) Kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari Jumat pagi oleh Jajaran Pemkab Muba yaitu berolahraga bersama. Olahraga yang dilakukan kali ini yaitu bersepeda atau yang kekinian disebut gowes. Kegiatan pagi ini diberi tema Gowes Bareng Sky Gowes Comunity (SGC) dan Senam bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispopar) Kabupaten Muba.

Garis start dimulai Gerbang Kantor Dispopar Muba Dibuka langsung oleh Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi didampingi Plt Kadispopar Muba Muhammad Faris SSTP MSi dan Jajaran Kepala PD Pemkab Muba, gowes melalui jalan Kolonel Wahid Udin sampai ke jalan Pasar Perjuangan dan finish  kembali lagi ke halaman Dispopar Muba.

Start dimulai pada pukul 06:00 wib pagi dengan keadaan cuaca cerah dan suasana yang segar. Puluhan orang ASN Pemkab Muba dan SGC yang mengikuti kegiatan ini mulai mengayuh pedal sepedanya dengan semangat melewati keramaian lalu lintas di Kota Sekayu.

Sekitar jam 07:30 pagi tibalah di titik finish, setelah beristirahat sebentar dilanjutkan dengan senam bersama Pegawai Dispopar. Kegiatan senam berlangsung semangat dengan kebersamaan antar pegawai dan dipandu seorang instruktur yang profesional.

Setelah kegiatan senam yang berlangsung sekitar 30 menit selesai, acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah doorprize bagi para peserta yang mengikuti senam dan gowes. Acara senam bersama turut diikuti peserta capas paskibra 2019.(agung/rill).

Mobil Angkutan Batubara PT GPP Tetap Dilarang Melintas

Liputansumsel.com

Muara Enim, Liputansumsel.com--Wakil Bupati Kabupaten Muara Enim,
H. Juarsah, SH, memimpin rapat terkait keluhan masyarakat akan aktivitas PT.GPP yang mengangkut Batu Bara melewati jalan pemukiman warga Trans Sosial .

Acara bertempat di Ruang Rapat Bupati Muara Enim, pada Jumat (2/8/2019) yang di hadiri oleh Kadishub Riswandar, SH dan Camat Muara Enim, Drs. Asarli Manudin, Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Pemkab Muara Enim, Andri dan Jajaran dari Pemkab Muara Enim lainnya beserta beberapa perwakilan tokoh masyarakat.

Menurut keterangan resmi Kadiskominfo Muara Enim Ardian Arifandi.Msi kepada awak media bahwasanya dari hasil rapat terkait permasalahan yang dikeluhkan warga Trans Sosial, Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, terhadap PT Ganendra Pasopati Prawara (GPP) yang melintasi jalan pemukiman, wakil Bupati H.Juarsah SH, menjelaskan bahwa telah mengirimkan surat kepada Manajemen PT. GPP yang menegaskan bahwa perusahaan batubara PT. GPP tetap dilarang menggunakan jalan pemukiman hingga keluar keputusan dari Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru.

Menurut Wabup, sama seperti rapat terdahulu bahwa Pemkab Muara Enim telah mengirimkan rekomendasi ke Gubernur Sumsel H. Herman Deru guna menindaklanjuti permasalahan tersebut.

Namun sementara ini, belum keluar keputusan final dari Gubernur Sumsel, H. Herman Deru sebagai pemegang puncak keputusan.

Jadi, selama belum keluar keputusan dari Gubernur tersebut, untuk menghindari tindakan yang diluar keinginan, maka PT. GPP dilarang melewati jalan pemukiman. Kecuali, ada kesepakatan antara PT GPP dengan warga untuk diperbolehkan jalan warga.

" Kesimpulan nya PT.GPP di minta untuk stop dulu menggunakan jalan warga selama belum keluarnya rekomendasi dari Gubernur Sumsel, H. Herman Deru terkait kebijakan penggunaan jalan warga oleh PT.GPP," tegas Juarsah.