07 Oktober 2019

Besok Dodi Reza Ikuti Ujian Naskah Disertasi Tertutup di Unpad

Liputansumsel.com

MUBA-liputanssumsel-Berdasarkan Surat Nomor: 14956/U6.G/DL/2019 yang ditandatangani Dekan FISIP Universitas Padjajaran Dr A Widya Setiabudi Sumadinata, Selasa (8/10/2019) Bupati Muba Dodi Reza akan mengikuti sidang tertutup naskah disertasi di Ruang Sidang Program Pascasarjana FISIP Universitas Padjajaran Gedung A Lantai 2.

Hal ini pula dibenarkan oleh Kadinkominfo Muba Heryyandi Sinulingga AP didampingi Plt Kabag Humas Muba Yettria SKM MSi. Ia membenarkan, saat ini Bupati Muba Dodi Reza sedang melaksanakan cuti untuk mengikuti sidang tertutup naskah disertasi.

"Ya benar, Selasa (8/10/2019) pak Bupati Dodi Reza ikut sidang tertutup naskah disertasi untuk menyelesaikan program Doktor di Universitas Padjajaran," ungkapnya.

Lingga Menjelaskan Bahwa Dalam surat tersebut Bupati Muba Dodi Reza yang juga alumni S-2 Libre De Brussel Belgia ini akan dihadapkan kepada sebanyak tujuh penguji.

Di jenjang pendidikan Doktor jurusan Administrasi Publik Program Pascasarjana FISIP Unpad ini, putra sulung mantan gubernur Sumsel dua periode Alex Noerdin tersebut mengambil judul naskah disertasi Jejaring Kebijakan dalam Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Studi Kasus di KEK Tanjung Api-Api Sumsel.(agung/rill).

06 Oktober 2019

IKA Muba Jabodetabek Bangga Kemajuan di kabupaten Muba

Liputansumsel.com
JAKARTA-liputansumsel-Sangat ramai, beginilah suasana Ballroom Balai Sudirman Jakarta, Minggu (6/10/2019). Ribuan masyarakat Bumi Serasan Sekate yang tergabung dalam organisasi Ikatan Keluarga Musi Banyuasin (IKA-Muba) se Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi)  berkumpul untuk mengikuti rangkaian Silaturahmi bersama Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin.

"Kami bangga dengan Bupati sekarang, melalui informasi yang kami dapat bahwa telah banyak pembangunan infrastruktur jalan, listrik dan sarana umum lainnya yang sudah dicapai. Ungkap Ketua IKA-Muba di Jabodetabek, Ibrahim Gause di sela sambutan Silaturahmi bersama Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin.

Dikatakan, saat ini tercatat ada lebih kurang 5000 warga Muba yang berdomisili di Jabodetabek dan tergabung dalam organisasi IKA-Muba."Meski kami jauh disini, tapi kami sangat memantau informasi dan perkembangan di Muba,"ucapnya.

"Alhamdulillah selama dua tahun belakangan ini telah sangat banyak terobosan serta kemajuan, Kabupaten Muba sekarang sudah berkembang pesat pembangunannya. Kami turut bangga sebagai orang Muba. IKA Muba sudah ada 40 tahun yang lalu dan alhamdullilah kami masih saling berkomunikasi. Selanjutnya kami juga ucapkan terimakasih kepada Pemkab Muba atas terselenggaranya acara silaturahmi ini,"kata Ibarahim.

Sementara itu Bupati Muba, H Dodi Reza Alex Noerdin menyampaikan bahwa pogram prioritas, Pemkab Muba saat ini fokus pada pembangunan infrastruktur, listrik dan air bersih yang saat ini sedang gencar dilakukan. "Salah satu contohnya di Lalan kita ada BUMD sendiri PT MEP untuk suplay listrik tapi kendala mahal, jadi sekarang kita kejar PLN, dan Alhamdulillah sedang dibangun jaringan PLN dari Banyuasin (Penugukan) untuk menerangi 8000 KK di Lalan," jelasnya.

Selanjutnya Kabupaten Muba tepatnya di Kecamatan Bayung Lencir merupakan pemasok dan penyuplay gas terbesar, lanjut Dodi hal ini harus dimanfaatkan untuk kawasan sekitar. "Kita sudah bekerjasama dengan  PT Medco untuk membangun kilang LPG  di Kecamatan Bayung Lencir,"ujar Dodi.

Sementara itu di bidang kesehatan Pemkab Muba melalui Dinas Kesehatan Muba sudah menerapkan program UHC. "Jadi kami Alhamdulillah sudah 100% seluruh warga Muba di cover oleh asuransi, dan Muba dapat predikat UHC," bebernya.

"Untuk di sektor pendidikan kita sangat fokus, tidak hanya dari segi alokasi anggaran tapi kami juga telah banyak kerjasama dengan lembaga pendidikan untuk membangun SDM yang unggul, tidak hanya  guru-guru dilatih dengan lembaga nasional agar berkualitas dalam mendidik, tapi juga  kerjasama dengan Sampoerna Foundation kelas Internasional. Siswa-siswi juga, baru-baru ini kita beri beasiswa kepada 6 orang peserta didik untuk kuliah double degree di Arizona University kerjasama Sampoerna University," tambahnya.

Dikatakan Dodi, Muba bukan hanya kaya akan minyak bumi, gas, batu bara, akan tetapi punya potensi kearifan lokalnya juga seperti Bongen, Bekarang dan Jumputan Gambo Muba serta kuliner, cita rasa, kekhasan lainnya.

"Maka dari itu kita sebagai orang Muba patut berbangga, karena telah banyak hal yang kita perbuat untuk memajukan daerah kita. Saya meminta kepada warga Muba yang tergabung dalam IKA Muba Jabodetabek untuk menyampaikan ke warga di Jabodetabek bahwa Muba banyak berikan kontribusi ke republik ini, jadi kita patut bangga menjadi orang Muba. Kami sadar apa yang kami lakukan belum sempurna, tapi paling tidak sudah berada di jalur yang benar. Maka dari itu butuh dukungan dari semua pihak, "ucap Dodi.(agung/rill).

Antisipasi Harta Karun Dikeruk Orang Asing

Liputansumsel.com
OKI - liputansumsel.com -  Penemuan harta karun berupa benda-benda diduga cagar budaya di Kecamatan Cengal Kabupaten OKI dikhawatirkan akan memicu kerawanan sosial juga menghindari barang-barang bersejarah itu di keruk orang asing melalui dijual ke orang asing

Untuk itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri melakukan pantauan udara di kawasan Cengal Kabupaten OKI.

“Kerawanan itu yang kami antisipasi. Sudah menjadi atensi langsung pak Polda,” ungkap Sekda OKI, Husin usai menyambut kunjungan Kapolda di Mapolres OKI, Minggu (6/10).

Menurut Sekda, Kapolda Sumsel memerintahkan Kapolres OKI dan jajaran untuk terus memantau lokasi penemuan. Demikian halnya Bupati juga meminta camat dan kepala desa untuk menjaga keamanan kawasan serta mengantisipasi orang luar dan warga negara asing (WNA) yang berdatangan tanpa izin untuk berburu harta karun.

Patroli udara Kapolda dibenarkan Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra SH Sik MM.

“Beliau (Kapolda) tidak ke sana (Cengal). Hanya memantau dari udara,” ungkap Kapolres.

Kapolres mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas penggalian massal serta melaporkan penemuan benda-benda bersejarah atau cagar budaya kepada pihak berwajib.

“Kami (Polres OKI) mengimbau warga untuk tidak melakukan tindakan (penggalian massal), melaporkan kepada aparat (bila menemukan benda bersejarah), serta saling berjaga-jaga di kawasan tersebut, bersama-sama aparat dan pemda,” tegasnya.

Sebelumnya, Bupati OKI, H Iskandar SE juga mengimbau warga tidak melakukan penggalian massal serta melaporkan setiap penemuan benda diduga cagar budaya di lokasi yang tersebar di Kecamatan Cengal.

Iskandar menjelaskan, berdasarkan undang-undang, setiap orang wajib melaporkan jika menemukan benda-benda yang bisa dikategorikan sebagai benda cagar budaya.

“Karena itu kami meminta supaya dilaporkan, kalau ada penemuan,” kata Iskandar, Minggu (6/10).

Masyarakat, tambahnya, bisa melaporkan temuan benda diduga cagar budaya itu kepada pemerintahan desa untuk diteruskan kepada pemerintah daerah atau melaporkannya ke kepolisian. Perlindungan benda cagar budaya diatur dalam pasal 23 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Pelaporan penemuan benda kuno yang diduga sebagai benda cagar budaya menurut dia penting agar bisa diselamatkan dari kerusakan, serta bisa dilestarikan.

Berulangnya pencarian benda diduga peninggalan sejarah di Kecamatan Cengal dan sekitarnya didorong motif ekonomi serta akibat kurangnya pemahaman warga terhadap pentingnya menyelamatkan serta melestarikan benda-benda cagar budaya.

Untuk itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata OKI, Nila Maryati mengungkap pihaknya bersama BPCB telah melakukan sosialisai dan edukasi kepada masyarakat soal barang temuan tersebut agar jangan dijual pada pihak asing dan didaftarkan.

"Tak boleh dijual ke kolektor asing. Kalau kami sudah sosialisasikan, boleh barang itu dimiliki masyarakat, tapi tahu barang itu nanti kepemilikan sama siapa. Kalau mau penelitian mudah dicari," imbuh Nila.(PD)

Marak Penemuan Benda Purbakala, Bupati OKI Himbau Warga Wajib Lapor

Liputansumsel.com
KAYUAGUNG —LiputanSumSel.Com Bupati OKI, H. Iskandar, SE menghimbau warganya untuk tidak melakukan penggalian massal serta melaporkan setiap penemuan benda di duga cagar budaya di Kecamatan Cengal Kabupaten OKI.

Iskandar menjelaskan berdasarkan undang-undang, setiap orang wajib melaporkan jika menemukan benda-benda yang bisa dikategorikan sebagai benda cagar budaya.

“Karena itu kami meminta supaya dilaporkan, kalau ada penemuan," kata Iskandar, Minggu, (6/10).

Masyarakat tambahnya bisa melaporkan temuan benda diduga cagar budaya itu kepada pemerintahan desa untuk diteruskan kepada pemerintah daerah atau melaporkannya ke kepolisian.

Perlindungan benda cagar budaya diatur dalam pasal 23 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Pasal tersebut meminta kepada warga negara  yang menemukan benda yang diduga cagar budaya, bangunan yang diduga bangunan cagar budaya, struktur yang diduga struktur cagar budaya, dan/atau lokasi yang diduga situs cagar budaya wajib melaporkannya kepada instansi yang berwenang di bidang kebudayaan, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan/atau instansi terkait paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak ditemukannya.

“Pelaporan penemuan benda kuno yang diduga sebagai benda cagar budaya penting agar bisa diselamatkan dari kerusakan, serta bisa dilestarikan” Ungkap Iskandar.

Berulangnya pencarian benda diduga peninggalan sejarah di Kecamatan Cengal dan sekitarnya karena motif ekonomi dan akibat kurangnya pemahaman warga terhadap pentingnya menyelamatkan serta melestarikan benda-benda cagar budaya.

Untuk itu, upaya edukasi terus dilakukan Pemkab OKI

“Kejadian ini sejak 2015, kita sudah edukasi warga warga untuk melaporkan setiap penemuan benda-benda yang diduga peninggalan sejarah” Ungkap Iskandar.

Selain edukasi, upaya pendataan juga telah dilakulan Pemkab OKI bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

“Kita terus lakukan koordinasi dengan BPCB yang di Jambi maupun Balai Arkeologi Palembang. Tahun 2017 lalu Dinas Kebudayaan bersama peneliti BPCB turun ke lokasi” Ujar Iskandar.

Sementara itu, Camat Cengal, M. Taufik mengungkap penemuan benda diduga cagar budaya berawal dari galian alat berat Perusahaan di wilayah tersebut.

“Kalau berbondong-bendong kesana (mencari harta karun) tidak ada, ada beberapa yang mencoba mencari peruntungan awalnya dari galian alat berat itu”ungkapnya.

Taufik mengungkap pihaknya bersama pemerintah desa terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas warga yang melakukan pencarian.

 Tungkasnya.

Antisipasi Kerawanan Sosial

Penemuan benda-benda diduga cagar budaya di Kecamatan Cengal Kabupaten OKI dikhawatirkan akan memicu kerawanan sosial.

Untuk itu, Kapolda Sumsel, Irjen. Pol. Firli Bahuri melakukan pantauan langsung ke lokasi.

“Kerawanan itu yang kita antisipasi dan ini Sudah menjadi atensi langsung Bapak ka Polda” Ungkap Sekda OKI usai menyambut kunjungan Kapolda di Mapolres OKI, pada Sabtu, (6/10).

Kapolda menurut Husin memerintahkan Kapolres dan jajaran untuk terus memantau lokasi penemuan.

Bupati menurut dia juga meminta kepada camat dan kepala desa untuk menjaga keamanan kawasan serta mengantisipasi orang luar yang berdatangan untuk berburu harta karun.(PD)

05 Oktober 2019

Pemkab Muba Akui TNI Andil Besar Padamkan Karhutla di Muba

Liputansumsel.com
PALEMBANG-liputansumsel-Kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu lalu yang menyelimuti sebagian wilayah Sumsel khususnya di Muba membuat para pihak turut berjibaku memadamkannya. Seperti misalnya di Muba Jajaran OPD Muba bersama Polri dan TNI all out berusaha memadamkan api karhutla.

Dalam kesempatan menghadiri Upacara Parade dan Defile Serta Syukuran Dalam Rangka Peringatan HUT ke-74 TNI Tahun 2019 di Lapangan Jasdam II/Sriwijaya Km 9 Palembang, Sabtu (5/10/2018) Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin yang diwakili Wakil Bupati Muba Beni Hernedi mengaku proses pemadaman karhutla di lapangan tidak bisa dipisahkan dari peran TNI yang sangat all out bekerja memadamkan api.

"Dalam kesempatan HUT TNI ke-74 ini saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas peran TNI yang bekerja sangat ekstra memadamkan api di wilayah Muba beberapa waktu lalu, dan Alhamdulillah saat ini karhutla di Muba sudah bisa diatasi," ujar Beni Hernedi.

Selain itu, komitmen zero konflik di Muba juga tidak bisa dipisahkan dari andil TNI yang selalu bersama-sama dengan Polri serta warga Muba menjaga keamanan dan kenyamanan.

"Semoga di HUT TNI ke-74 ini TNI makin kuat bersama rakyat untuk menjaga zero konflik terutama di Muba," ujarnya.

Secara terpisah, Dodi Reza Alex Noerdin Bupati Musi Banyuasin  Mengucapkan Dirgahayu TNI Ke 74 Kami Bangga Dengan TNI yang Profesional TNI akan kuat Bersama Rakyat dan Kami Pemkab Muba Akan terus bersinergi bersama untuk memberikan rasa aman rasa nyaman dan bersama menjaga Bumi Serasan Sekate yang Kita Banggakan daerah yang zero konflik dan kami yakin dengan Menjalankan Tugas Sesuai dengan Tugas Pokok Fungsi Kita bersama yakin kita bisa memberikan Pelayanan terbaik khususnya rasa aman , nyaman  dan damai buat warga masyarakat yang berdomisili khususnya Daerah kita Musi Banyuasin  semua ini berkata sinergi Pemkab Muba TNI dan POLRI dan Warga Masyarakat MUBA tentunya, sekali atas nama Warga Musi Banyuasin kami Ucapkan Dirgahayu TNI ke 74 TNI sebagai Pemersatu Bangsa pungkas Dodi Reza

Sementara itu, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan mengatakan TNI akan selalu bersama masyarakat untuk bersama-sama menciptakan kondisi yang aman dan damai.

"Bersama rakyat,TNI Kuat. Momentum di usia ke-74 ini kita semua komitmen menjadikan Indonesia ini semakin lebih baik lagi ke depan," pungkasnya.(agung/rill).