10 Oktober 2019

Gara-Gara Hutang Warga Tanjung Seteko Ditusuk

Liputansumsel.com
Indralaya - liputansumsel. com - Gara-gara Hutang, Adi Candra (21) warga Dusun 2 Desa Tanjung Seteko Kecamatan Indralaya OI ditusuk oleh  Suryadi (22) warga Lorong II Rt.04  kelurahan Indralaya Mulya kecamatan Indralaya kabupaten Ogan Ilir.

 Akibat perbuatannya, Suryadi terpaksa mendesak dalam sel tahanan beberapa saat setelah ia menyerahkan dirinyadirinya ke Polsek Indralaya, Selasa (8/10)

Suryadi sudah melakukan penganiayaan itu dengan menggunakan senjata tajam terhadap korban Adi Candra  dengan menusuk sebanyak tiga kali di depan halam rumahnya.


Kapolsek Indralaya, AKP Bambang Julianto SH mengatakan, pada saat korban dan pelaku bertemu dikarenakan sebelunya antara korban dan pelaku ada permasalahan hutang piutang hingga terjadi perselisihan dan pertengkaran antara korban dan pelaku yang berujung terjadi perkelahian antara korban dan pelaku hingga dilerai oleh para saksi.


"Kemudian pelaku pulang kerumah dan mengambil pisau dapur dan kembali mendatangi korban dan langsung menusuk korban sebanyak 3 kali masing-masing dibagian dada dan paha kiri dan kanan hingga korban dirawat dirumah sakit charitas palembang,"kata Kapolsek Indralaya, Kamis (10/10).


Lanjutnya mengatakan, pada hari yang sama pihak sat reskrim polsek Indralaya yang dipimpin oleh kapolsek melakukan pendekatan kepada pihak keluarga pelaku.

"Kemudian pada hari itu juga pelaku menyerahkan diri kepolsek Indralaya dengan didampingi oleh pihak keluarganya tanpa ada melakukan perlawanan," jelasnya.(rul)

Armada Batubara Parkir di Badan Jalan, Warga Mintak Pemerintah Tindak Tegas

Liputansumsel.com
MUBA, liputansumsel- Disinyalir kuat sebagai salah satu penyebabnya debu dan rusaknya jalan akhirnya Masyarakat Sereka dan Sugiwaras Bersatu (MSSB) melarang Armada Batubara melintas, sehingga
membuat puluhan Armada Angkutan Batubara akhirnya parkir di badan jalan di Desa Keban Dua Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin, Kamis 10/10/19.

Menurut salah satu pengguna jalan yang enggan menyebutkan namanya, ketika di wawancarai awak media, mengatakan bahwasanya mobil truk Batubara parkir sembarangan sehingga mengganggu pengendara baik roda dua maupun roda empat.

"Sudah dua hari ini banyak mobil muatan Batubara Parkir di badan jalan di Desa Keban dua lebih jelasnya di lubukbon sehingga sangat mengganggu lalulintas, dan kami berharap agar pemerintah dapat menindak tegas mobil mobil yang parkir sembarangan, apalagi mobil batu bara yang besar seperti ini kan sangat mengganggu  mobil dan motor yang lewat," Ujarnya.

Sementara itu, Menurut Iyon salah satu supir pengangkut Batubara ketika di wawancarai awak media, Ia sangat berharap agar mobilnya dapat melintas.

Disini ada sekitar 50 mobil pak dan sebagian lagi parkir di jalan yang ngarah ke Pinago, Kami tidak boleh melintas pak. Ya kami sangat berharap permasalahan ini cepat selesai sehingga kami bisa melintas karena uang jalan kami sudah habis," Ungkap sang supir sambil menundukkan kepala. (TIM)

HUT ke 74 OKI, Ini Makna Filosopi Logo dan Tagline-nya

Liputansumsel.com
OKI —LiputanSumSel.Com  Kabupaten Ogan Komering Ilir akan memperingati Hari Jadi ke 74 pada, Jum’at, (11/10). Pemkab OKI menetapkan logo, tema dan tagline yang memiliki nilai filosofis tersendiri.

Tim branding logo, tema dan tagline HUT ke 74 OKI, Adi Yanto mengatakan proses pembuatan logo dan tema tersebut melalui proses yang panjang.

“Kami mengusulkan setiap tahun ada perancangan identitas untuk memberikan implementasi program, kinerja pemerintah yang ingin disampaikan ke masyarakat,” kata Adi, Kamis, (10/11).

Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan pentingnya proses profesional terkait perancangan identitas oleh lembaga pemerintah.

“Kami berupaya ada proses profesional dalam perancangan identitas daerah. Jadi bukan sekedar pembuatan logo, tapi penyampaian makna, Pesan yang akan disosialisasikan kepada masyarakat,” imbuh dia.

Makna dan Filosofi

Tema dan tagline HUT OKI 74 “Bergerak Maju Bersama.

“Semangatnya adalah gerakan untuk maju bersama” Kata Adi.

Tema ini tambahnya sejalan dengan visi OKI Mandira, Visi Sumsel Maju untuk Semua dan Indonesia Maju, Berdaulat, Berkepribadian.

Adi menyebut makna angka 74 dengan garis-garis hexigonal menggambarkan tentang gerakan energik, gerakan bersama.

“Jadi kerja pembangunan bukan hanya kinerja Kepala Daerah, Eksekutif, Legilatif, Yudikatif tapi kerja semua elemen masyarakat” Kata Adi.

Adi menjelaskan nilai filosofis dari logo 74 juga terdapat pada garis elevasi dalam logo, hal tersebut melambangkan visi untuk selalu menjadi lebih maju.

“Di dalam logo terdapat garis elevasi melambangkan visi untuk selalu menjadi yang terbaik, dan garis yang bergerak ke kanan melambangkan pergerakan ke arah yang lebih baik,” tuturnya.

Dari angka 4 yang membentuk garis petir melambangkan gerak, kerja, energi yang menginspirasi dari atas ke bawah.

Sedangkan warna garis hexagonal tambahnya mengacu ke warna branding OKI Mandira dengan tujuh warna dasar.(PD)

Arkeolog Apresiasi Upaya Pemkab dan Polres OKI

Liputansumsel.com
*Antisipasi Kerawan Sosial di Lokasi Penemuan Benda Bersejarah

OKI—LiputanSumSel.Com Tim arkeologi yang terdiri dari  Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumbagsel, mengapresiasi upaya sigap Pemerintah Daerah dan Polres OKI dalam mengantisipasi kerawanan sosial lokasi ditemukannya benda-benda yang diduga cagar budaya di Kecamatan Cengal.

“Kami apresiasi upaya sigap Pak Bupati dan Kapolres untuk mengantisipasi kerawanan di lokasi tersebut, bahkan Kapolres turun langsung ke lokasi sebelum kami” Ungkap Budi Wiyana Kepala Balai Arkeologi Sumsel di Kantor Bupati OKI, Rabu, (09/10).

Budi mengungkap tidak mudah untuk menyebutkan benda-benda yang ditemukan warga di beberapa di lokasi di Kecamatan Cengal sebagai cagar budaya atah harta karun.

“Jadi kalau penyebutannya harta karun maka konotasinya barang yang perlu dicari, kami peniliti sangat berhati-hati dalam penyebutan itu” tungkasnya.

Sementara Itu, Ignatius Suharno peniliti dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbagsel menyarankan penguatan dan sosilasi kepada masyarakat di sekitar lokasi penemuan.

“Langkah yang dilakukan oleh Polsek dan Polres berupa himbauan dampak hukum pencarian atau pengerusakan lokasi yang diduga cagar budaya sangat apresiasi, edukasi dan penyadaran kepada masyarakat sangat penting” Ungkap Suharno.

Sebelumnya, Bupati OKI, H. Iskandar, SE menghimbau warganya untuk tidak melakukan penggalian massal serta melaporkan setiap penemuan benda di duga cagar budaya di Kecamatan Cengal Kabupaten OKI.

Iskandar menjelaskan berdasarkan undang-undang, setiap orang wajib melaporkan jika menemukan benda-benda yang bisa dikategorikan sebagai benda cagar budaya.

“Karena itu kami meminta supaya dilaporkan, kalau ada penemuan," kata Iskandar, minggu, (6/10).

Kapolres OKI, AKBP Dony Eka Saputra yang turun langsung kelokasi  juga menghimbau warga tidak tergoda untuk melakukan pencarian

“Nanti sudah keluarkan uang ternyata tidak ada, ini bisa berakibat adanya gesekan antara warga lokal dan pendatang,” ujar Kapolres dilansir dari Beritaanda.

Apalagi jika warga berbondong-bondong datang tambahnya akan dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab

“seperti menyatroni rumah yang kosong akibat warga berbondong-bondong kelokasi pencarian” tuturnya.(PD)

Dengan Taman Hijau SMP Negeri 2 Teluk Gelam Tampak Elok dan Asri

Liputansumsel.com
OKI TelukGelam - LiputanSumSel.Com Sebagai sarana penunjang keindahan sekolah, SMPN 2 Teluk Gelam OKI membangun taman sekolah. Pembuatan taman tersebut merupakan salah satu upaya agar sekolah lebih terlihat nyaman, hijau, dan asri.

Lindawati Sp.d MP.d selaku kepala sekolah SMPN 2 Teluk Gelam saat di wawancarai diruang kerjanya Rabu 09/10/19 mengatakan" tak hanya membangun taman sekolah, selain itu juga kami warga sekolah melakukan penambahan tanaman, Sebab tanaman hijau dapat menghasilkan zat oksigen (O2) yang dapat di manfaatkan oleh manusia untuk proses pernafasan"Ungkapnya.

Lanjut Linda"Taman sekolah adalah salah satu penunjang keindahan sekolah, untuk itu taman sekolah harus ditata sedemikian rupa agar terlihat indah dan asri, dan iya, terbangunya Taman ini Adalah hasil kerja sama dengan para Guru dan Siswa yang ada di SMP Negeri 2 Teluk Gelam OKI, jika  sekolah sudah terlihat indah dan asri, otomatis seluruh warga sekolah akan betah berada disekolah, dan saya sengaja Mendesain taman seperti ini ,”ujarnya.

Ia menjelaskan, sekolah merupakan tempat yang digunakan oleh para siswa untuk belajar dan menuntut ilmu. Tak terkecuali itu penyediaan fasilitas penunjang kenyamanan dan keindahan seperti taman sekolah. Oleh karena itu, terang Linda, sekolah haruslah dibuat senyaman mungkin dan disediakan fasilitas dan sarana yang dapat menunjang proses belajar mengajar.

“Selain itu juga untuk menambah kegiatan lain bagi siswa yaitu agar dapat merawat dan memelihara tanaman yang ada di lingkungan sekolah mereka,”pungkasnya.(PD)