12 Oktober 2019

Dodi Lepas Peserta Kejurda Ranggonang Off-Road Challenge

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel-Bupati Musi Banyuasin H Dodi Reza Alex melepas peserta Kejuaraan Daerah Ranggonang Off-Road Challenge di Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate, Sabtu (12/10/2019).

Peserta Kejurda Ranggonang Off-Road Challenge ini berasal dari 17 Kabupaten Kota dalam Provinsi Sumatera Selatan.

Bupati Dodi berharap melalui penyelenggaraan kegiatan tersebut akan timbul offreader yang baik dan mengenalkan track yang ada di Muba sehingga menjadi kombinasi antara olahraga dan pariwisata.

"Kita kedepan bersama offreader mengexplor track yang ada di Muba, sehingga menambah nilai jual bukan hanya olahraga tapi juga pariwisata untuk menarik pecinta Off-Road datang ke Muba," ujarnya.

Ia juga menghimbau kepada peserta untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang.

Penyelenggaraan event ini berlangsung selama dua hari 12-13 Oktober 2019, di track Taman Selarai Sekayu, dan Talang Salaburau Kelurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu.

Pelepasan turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi, Irdam II Sriwijaya Kol Inf Isman, Wakil Ketua DPRD Muba H Rabik, para Assten Setda Muba dan para peserta dari 17 Kabupaten/Kota Provinsi Sumsel.(agung/rill)

Milenial Ubah Purun Lebih Bernilai agar Gambut Makin Lestari

Liputansumsel.com
OKI — LiputanSumSel.Com Iqbal (23) bersama enam temannya sibuk menata olahan purun yang dipamerkan pada ajang OKI Expo 2019 yang digelar di Halaman Parkir GOR Perahu Kajang Kayuagung, Jum’at, (11/10) malam.

Beragam hasil olahan purun dipajang di stan ukuran 4x4 milik BUMdes Desa Menang Raya Kecamatan Pedamaran OKI tersebut.

Hasil olahan bermacam-macam. Ada tas cantik, tempat tisu, sandal, hingga rompi. Semua berbahan dasar purun. 

Namun berbeda dari kebanyakan olahan purun, hasil karya pengerajin dari Desa Menang Raya ini tampak lebih Eye Cathing.

“Tas ini kami kirim ke Palembang Harganya 150 ribu, ada langganan yang setiap bulan butuh pasokan” Ungkap Iqbal.

Purun merupakan jenis tumbuhan rawa yang banyak tumbuh di lahan gambut sekitar Kecamatan Pedamaran Kabupaten OKI. Bertahun-tahun warga setempat mengolah gambut dengan bijak agar semakin lestari.

Meski mudah mendapat bahan purun, proses pembuatan kerajinan tangan tak semudah yang dipikirkan. Sebab setelah Purun dicabut dari lahan gambut, perajin harus menjemurnya selama tiga hari. Kemudian menghaluskan menggunakan mesin, lalu dianyam sesuai jenis pesanan.

Tanpa kreativitas purun yang dianyam akan lebih rendah nilainya bila dibandingkan dengan purun yang diwarnai diolah menjadi produk siap pakai.

Untuk itu, Iqbal bersama teman-temannya merasa terpanggil untuk mendampingi pengerajin purun di desa di desanya mulai pembinaan hingga pemasaran melalui media sosial.

“Kalau tidak diolah dengan baik hasilnya tidak memuaskan. Jadi kami lakukan pendampingan dan bantu pemasaran melalui medsos” tungkasnya.

Iqbal mengungkap upaya milenial di Desa ini diawali keprihatinan terhadap terpuruknya olahan purun oleh gempuran produk berbahan sistesis maupun plastik.

“Kita ingin kearifan lokal terjaga, meski tidak mungkin menolak produk-produk luar yang sudah bagus itu” Katanya.

Dalam pendanaan menurut dia, kelompok-kelompok pengerajin tersebut dibina melalui dana Desa serta bimbingan dari program Tim Restorasi Gambut (TRG) Sumsel.

“Kami disuport oleh Pak Kades, BUMdes ini wadahnya juga dibimbing oleh TRG Sumsel” Tungkasnya.

Kepala Desa Menang Raya, Suparedi mengaku bersyukur dengan keterlibatan milenial di desanya dalam membina pengerajin tikar untuk menyelamatkan gambut.

Dia juga berterimakasih dengan program Tim Restorasi Gambut (TRG) Sumsel di desanya, sehingga pengelolaan lahan gambut lebih bijaksana dan mencegah terjadinya kebakaran hutan rawa gambut.

“Kalau lahan nggak terbakar, kita bisa gunakan bahan bakunya (purun) untuk buat kerajinan tangan," tuturnya.

Dukungan masyarakat dalam mewujudkan restorasi gambut menurutnya penting. Namun masyarakat juga butuh jaminan sosial, ekonomi, dan budaya guna mendukung upaya tersebut.

“Terimakasih kepada TRG Sumsel yang menjalankan program pengembangan ekonomi kreatif bagi masyarakat kami agar masyarakat semakin arif terhadap lingkungan, khususnya lahan gambut” Kata Suparedi.

Selama puluhan tahun, masyarakat di Pedamaran menurut dia telah mengembangkan usaha kerajinan purun.

Hanya saja, sumber ekonomi yang arif dengan lingkungan tersebut mulai ditinggalkan masyarakat karena hasilnya tidak memuaskan.

“Masyarakat banyak beralih mata pencaharian karena purun tidak lagi menjanjikan dengan pembinaan ini warga antusias kembali” ujarnya.

Dalam mengembangkan tersebut, TRG Sumatera Selatan menurut dia bukan hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga pelatihan terkait manejemen dan peningkatan kualitas produksi juga melibatkan kaum melenial.

“Mereka (TRG) membimbing para pengerajin juga libatkan anak-anak muda agar terlibat melestarikan kearifan lokal” tutupnya.

Selain mengolah purun, warganya juga akan mengolah eceng gondok. Dalam waktu dekat tambahnya anak-anak muda di desa akan dikirim ke Jogjakarta untuk dilatih. Program ini tambahnya juga didukung BRG

“Kita kirim anak-anak Karang Taruna ke Jogja biar dilatih mengolah eceng gondok” ujar Suparedi.

Selain pelatihan desanya juga mendapat bantuan mesin pemintal eceng gondok.

“Eceng gondok jangan lagi merobohkan jembatan, kita olah jadi bahan yang bernilai” Tutupnya.(PD)

CEGAH PEREDARAN NARKOBA SELURUH PETUGAS LAPAS SEKAYU JALANI TES URIN

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel-Menyambut Hari Ulang Tahun Kementerian Hukum dan HAM RI atau dikenal dengan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) Tahun 2019, Lapas Kelas IIB Sekayu menggandeng Puskesmas Balai Agung, melakukan kegiatan tes urine bagi seluruh petugas. Acara dibuka dengan Apel Pagi Petugas, dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Sekayu Ronaldo De Vinci Talesa, A.Md.IP., SH., MH, dan diikuti oleh seluruh Kasi, Kasubsi dan seluruh petugas, Jum’at (11/10/2019).

Kepala Lapas Kelas IIB Sekayu, Ronaldo, menyampaikan, kegiatan tes urine ini dalam rangka percepatan tercapainya program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). Dalam momen menyambut HDKD 2019 ini, jajaran Lapas Kelas IIB Sekayu melakukan komitmen bersama untuk menunjukan semangat dan minat bekerja yang tinggi.

“Ditengah-tengah isu peredaran narkoba yang begitu masif, kami berusaha memaksimalkan bakat dan kemampuan seluruh aparatur dalam menjalankan Transformasi Kementerian Hukum dan HAM RI, demi mencapai cita-cita bangsa dan negara,” ungkap Ronaldo.

Kegiatan tes urine ini juga sebagai wujud implementasi dari surat edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-4.PK.01.04.01 Tahun 2013 tentang pedoman Lapas/Rutan/Cabang Rutan bebas dari handphone, pungutan liar (Pungli) dan Narkoba (Halinar) dan surat edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-126.PK.02.10.01 Tahun 2019 tentang Langkah-langkah Progresif Dan Serius Upaya Pemberantasan Narkoba Di Rutan/Cabang Rutan/Lapas Dan LPKA.

Ronaldo menambahkan, sebanyak 66  petugas Lapas Sekayu mengikuti Tes Urine yang di gelar di aula Lapas Sekayu.  Dari 73 petugas ada 7 orang pegawai lapas sekayu yang tidak dapat melakukan tes urine dikarenakan 5 orang sedang melaksanakan cuti melakukan ekspedisi Pendakian gunung dempo Pagar Alam dalam rangka memperingati Hari  Dharma Karya Dhika dan dua orang cuti  tahunan.

Kegiatan yang sifatnya dadakan ini merupakan rangkaian kegiatan dari Hut Kemenkumham RI dan dilaksanakan secara serentak di Seluruh Rutan/Cabang Rutan/Lapas dan LPKA di  seluruh Indonesia .

“Untuk menciptakan suatu instansi yang bersih, maka harus dimulai dari petugasnya itu sendiri” terangnya.
“Tim Kesehatan dari Puskesmas Balai Agung mengatakan, secara teknis pelaksanaan kegiatan tes urine kepada seluruh petugas Lapas Sekayu berjalan dengan lancar”. Pungkasnya.
(Agung/rill).

Dorong Ekonomi Desa, Ekpose Produk BUMDes

Liputansumsel.com
KAYUAGUNG---Keseriusan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir  dalam membangun OKI dari Desa dilakukan dengan mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa melalui promosi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sosialisasipun dilakukan melalui even OKI Expo 2019.

“OKI Expo pada tahun ini difokuskan pada promosi produk BUMDes ada 18 Kecamatan ditambah 87 BUMDes ambil bagian untuk menampilkan dan memperkenalkan produk-produk unggulanya” Ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten OKI, Sudiyanto Djakfar pada pembukaan OKI Expo 2019, di Halaman Parkir GOR Perahu Kajang Kayuagung, Jum’at, (10/11) malam.

Tujuannya menurut Sudiyanto untuk memperkenalkan dan memasarkan keragaman usaha BUMDes dari desa kepada potensial buyer,” tambahnya.

Peserta Expo BUMDes ini diikuti BUMDes-BUMDes se Kabupaten OKI. Beberapa stand menampilkan produk unggulan dari tiap desa. Selain itu, terdapat juga Klinik BUMDes sebagai tempat konsultasi mengenai BUMDes, termasuk kerjasama dengan Bank BUMN dan perusahaan swasta dalam rangka pengembangan usaha BUMDes.

Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE mengungkap BUMdes Expo di tahun ini menjadi motivasi agar masyarakat semangat membangun desanya,

"Jadi HUT OKI tahun gerakan bersama dari Pemda hingga ke desa bersama berkinerja mencapai kemajuan, kami berharap menjadi motivasi agar masyarakat desa semangat membangun wilayah dengan mengelola dana desa sebaik-baiknya," Kata Iskandar.

Selain itu, sasaran dari kegiatan tersebut yakni mengenalkan pada masyarakat mengenai program dana desa yang dilaksanakan pemerintah untuk mencapai pemerataan pembangunan di Indonesia.

"Agar masyarakat tau adanya dana desa serta berperan aktif ikut membangun wilayahnya agar berkembang," katanya.


Sementera Ketua DPRD OKI, Abdiyanto Fikri, SH mengajak semua elemen berkontribusi untuk kemajuan Kabupaten OKI.

“Kebersamaan kita semua dibutuhkan untuk percepatan pembangunan dalam visi yang sama OKI lebih maju, mandiri dan sejahtera (Mandira)” Ungkap Abdiyanto

Sebelumnya, Gubernur Sumsel, H. Hermanderu mengaku bangga dengan perkembangan pembangunan di Ogan Komering Ilir. Sejumlah capaian menurut dia menunjukkan tren peningkatan.

“Seperti indikator kemiskinan sudah berangsur menurun dan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Ini membanggakan Sumatera Selatan” Tungkas Deru.

Deru menambahkan angka-angka pada tingkat provinsi disebabkan adanya angka di Kabupaten, kota.

“Kondisi daerah akan menjadi angka provinsi maka tema HUT OKI kali ini menjadi pelecut semangat kerja kita semua” Ungkap Deru.

Pengurus IOF Komcab Muba Resmi Dilantik, Dodi Ingin Muba Telurkan Offroader

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel-Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sebagai kota olahraga terus menggalakkan berbagai kegiatan olahraga, selain ada 16 cabang olahraga yang dibina Pemkab Muba, namun olehraga dibidang otomotif juga tidak ketinggalan.

"Kita ingin memasyarakatkan kegiatan olahraga ini, terkhusus kali ini akan digelar event olahraga di bidang otomotif yaitu Offroad Challenge. Muba ditunjuk sebagai tuan rumah karena sesuai dengan kondisi alam kita, maka olahraga ini perlu disosialisakan juga ke masyarakat," ujar Bupati Muba H Dodi Reza Alex pada Welcome Dinner Ranggonang Offroad Challenge 2019 dan Pengukuhan pengurus Indonesia Offroad Federation (IOF) Komcab Musi Banyuasin di Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate, Jumat Malam (11/10/2019).

Dikatakan Dodi, semangat offroader dalam melewati rintangan yang ada, bisa mencontohkan, diterapkan semangatnya dalam berprilaku sehari-hari. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini,  harapan 2-3 tahun kedepan di Muba bisa muncul offroader yang bisa diandalkan baik di skala nasional bahkan internaisonal.

"Kami ucapkan terimakasih telah dilantiknya kepengurusan IOF Muba, mudah-mudahan komunitas offroader bisa berkembang sama seperti daerah lain.
Betul apa yang dikatakan ketua IOF pengurus daerah Sumsel, bahwa  kepedulian pemerintah sangat penting dalam memajukan dan mengembangkan olahraga di daerahnya. Kepada peserta selamat bertanding, have fun dan nikmati kuliner di Kota Sekayu dan mari sama-sama kita memajukan olahrga offroad ini,"ucapnya.

Sementara itu Ketua IOF Pengurus Daerah Sumatera Selatan, Alpian Maskoni SH menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Muba atas telah dilaksanaknanya Ranggonang Offroad Challenge 2019. Kedepan setiap daerah di Sumsel akan terbentuk Pengcab IOF, maka dengan demikian tahun depan bisa gelar kejurda IOF .

"Kami ucapkan terimakasih kepada pak Dodi Reza telah menyambut kami malam ini, dan menjamu dengan acara sungguh luar biasa, semoga tahun berikutnya kami bisa kembali ke Muba dengan mengikuti event olahraga lainnya. Jadi warga Muba patut berbangga karrna punya sosok pemimpin yang peduli untuk memajukan dunia olahraga di daerahnya," ujar Alpian.

Lanjutnya, "dengan dikukuhnya pengurus cabang Muba, diharapkan teman-teman yang hobby offroad bisa tersalurkan disini. Offroad ada kompetensi dan non kompetensi, nah non ini bisa ajang kita untuk kembali menikmati hutan, memanfaatkan suasana bisa bicara santai dan satu keyakinan tidak merusak hutan dengan tidak membuang sampah sembarangan di sirkuit,"tandasnya.

Menurut laporan Sekda Muba, Drs H Apriyadi MSi selaku ketua pelaksana, kegiatam offroad challange ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT Muba ke 63 dan HUT TNI ke 74. Ucapan terimakasih kepada Bupati dan Dandim 0401 Muba atas dukungan penuh, sehingga mulai proses persiapan sampai besok pelaksanan insyaallah bisa terlaksana dengan baik.

"Kami laporkan bahwa kegiatan offroad dibagi dua bagian, pertama offroad extrim yang diikuti beberapa offroader dari Provinsi Bangka Belitung, Bengkulu dan dari Kota Pagar Alam. Lubuk Linggau, Palembang, Prabumulih dan Baturaja.
Jumlah peserta extrim under 200, dan up 200 berjumlah 41 peserta. Kemudian offroad untuk pencinta otomotif non extrim, jumlah peserta  diluar dugaan berjumlah 67 peserta. Nyatanya semangat kawan-kawan cukup banyak dan antusias untuk mengkuti  fun offroad ini,"bebernya.(agung/rill).