28 Februari 2020

Tingkatkan Daya Saing, Wagub Mawardi Lepas 336 Siswa Prakerin

Liputansumsel.com
OGAN ILIR - liputansumsel.com--Wagub Sumsel Mawardi Yahya menghimbau kepada siswa-siswi yang hendak melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya sebagai modal untuk memasuki dunia kerja. Hal itu dikatakannya
saat membuka 1 Tahun Competition Intan Cup dan Pelepasan siswa-siswi Prakerin Kelas XI dan XII Mekatronika di SMK Negeri 1 Desa Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir (OI), Selasa (25/2).

"Kepada anak-anak saya minta untuk hati-hati dan menggali ilmu untuk modal kedepan nantinya, ini penting untuk kedepan karena persaingan globalisasi semakin maju oleh sebab itu galilah ilmu sebanyak-banyaknya," kata Wagub Sumsel Mawardi Yahya.

Tak hanya itu kehadiran dari sekolah SMK-SMK ini, lanjut Mawardi agar anak-anak ini kedepan mampu berbuat inovasi, kreatif dan siap bekerja secara profesional.

"Saya akan akan melapaskan anak didik kita dalam praktek lapangan atau praktek kerja industri (prakerin) tujuan tidak ada lain melalui sekolah kejuruan SMk ini akan mampu mempunyai inovasi- inovasi dan siap bekerja secara profeisonal,"ucapnya.

Dia meyakini, kepada orang tua yang telah mensekolahkan anak-anaknya di SMK merupakan hal tepat dalam menghasilkan skill dan bekerja secara profesional di bidangnya nanti.

"Saya yakin kejuruan SMK yang dipilih seusai skillnya masing- masing dan dicintai oleh anak itu sendiri, saya harap dalam bekerja mendapatkan hasil yang baik dan profesional di bidangnya masing masing,"tutupnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Indralaya Selatan, Jon Heri mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wagub Sumsel Mawardi Yahya untuk dapat membuka 1 Tahun Competition Intan Cup dan Pelepasan siswa-siswi Prakerin Kelas XI dan XII Mekatronika SMK Negeri 1 Indralaya Selatan.

"Hari ini juga akan dilepas sebanyak 336 siswa-siswi ke dunia usaha dan dunia industri,"katanya.

Lanjut Jon Heri untuk tempat Prakerin disebar dibeberapa di dunia usaha dunia industri yaitu Indralaya, Kayu Agung, Palembang, Prabumulih, Tanjung Enim, Bogor dan Jakarta yang terdiri dari 11 Unit Industri, 15 Unit Usaha dan 25 Instansi Perkantoran dengan keseluruhan sebanyak 51 Dunia Usaha dan Dhnia Industri

Sumsel Sudah Siapkan Perda Zona Pesisir

Liputansumsel.com
J
AKARTA -liputansumsel.com-- Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Mawardi Yahya menghadiri langsung undangan rapat rvaluasi RANPERDA oleh Kementerian Dalam Negeri tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (RZWP-3-P) Sumatera Selatan di The Acacia Hotel Jakarta, Kamis (27/02).


Rapat Evaluasi RANPERDA Ini dibuka oleh  Dirjen Pembangunan Daerah Dr. Ir. H Muhammad Hudori, Kasubdit Kelautan dan Perikanan Hendri Erafat, Kasubdit Zonasi Daerah KKP Dr Krishna Samudra S.Pi, M.Si.


Wakil Gubernur Mawardi Yahya disela-sela acara ini menyebut,  zona pesisir dan pulau kecil yang ada di Sumsel ini sudah ada taman nasional dan sudah banyak kegiatan di pulau tersebut. 


"Pemprov  sangat komitmen untuk mewujudkan zona pesisir ini. Dan jika ini terwujud kita akan jalankan sebagaimana seharusnya," tegas Mawardi.


Pada rapat evaluasi ini Dirjen Pembangunan Daerah Hudori menyampaikan jika nanti Perda tentang RZWP-3-P sudah jadi, jangan sampai rencana yang sudah berjalan di batalkan oleh pemerintah provinsi.


"Jangan sampai ada konflik baik persoalan  Pemanfaatan dan perizinan. Semoga nanti tidak ada tumpang tindih soal Perda ini di Sumsel," ujar Hudori.


Dirjen Pembangunan Daerah juga menyampaikan bahwa evaluasi ini akan selesai dalam 15 hari. Dari 34 Provinsi, sudah 24 Provinsi yang sudah menyelesaikan perda dan Kemudian aceh di 25 di perbaikan pasca evaluasi. Jika nantinya Perda Sumsel telah selsai makan sumsel akan menjadi provinsi ke 26 yang telah menyelesaikan.


Zona Pesisir dan Pulau Kecil Sumsel ini di bagi dalam 3 Alokasi. Pertama alokasi pemanfaatan umum, Kedua Kawasan Konservasi  dan ketiga Alur laut.


"RZWP-3-K Sumsel ini yang terbaik. Kami siap mempertanggung jawabkan secara teknis," ujar Kasubdit Krishna. (ril humas)

Feby Deru Gandeng Balitbangda Pasarkan Pindang Patin Kalengan

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Sumatera Selatan memiliki khasanah kuliner yang beragam dengan berbagai cita rasa. Selain pempek, ada menu masakan wajib lainnya yang layak dicoba dan terkenal lezat, tak lain dan tak bukan adalah pindang patin. Masakan yang cocok dimakan saat sarapan hingga makan malam ini mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat Sumsel.Tua muda, lelaki perempuan, dari berbagai lapisan menggemari masakan ini.


Melihat peluang ini, Ketua TP PKK Sumsel Febrita Lustia Herman Deru mencoba membaca pasar dan memanfaatkan celah yang ada. Wanita yang kesehariannya akrab disapa Feby Deru mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat kampung Talang Kepuh Kelurahan Gandus Kecamatan Gandus melalui kuliner pindang patin. 


"Kampung Talang Kepuh ini adalah Kelurahan percontohan. Kita tahu juga tak ada yang tak kenal dengan masakan pindang patin. Jadi kali ini kita adakan seleksi masakan pindang patin untuk kemasan kalengan. Diikuti oleh 7 tim dari dasa wisma yang ada di lingkungan RT 18 RW 005  Talang Kepuh", kata Feby Deru saat dibincangi usai penyeleksian pindang patin, di Talang Kepuh, Kamis (27/02) siang.


Masakan pindang patin tak hanya digemari masyarakat Sumsel saja, namun lanjut Feby juga disukai para wisawatan atau tamu yang berkunjung ke Palembang. Tidak sedikit orang yang kerap ingin membawa pindang patin sebagai oleh-oleh saat mereka datang ke sini.


 "Ini peluang yang harus kita manfaatkan. Tidak hanya pempek yang bisa dijadikan oleh-oleh. Peminat pindang patin dari luar kota banyak yang menyukainya. Untuk itu kita (PKK Sumsel) bekerjasama dengan Balitbangda Sumsel mencoba menciptakan inovasi pindang patin dalam kemasan kaleng," jelas Feby . 


Pindang patin kalengan tersebut, selanjutnya akan coba dipasarkan dan di distribusikan tidak hanya di pasar tradisional saja, tetapi juga akan di pasarkan ke mini market. 


"Memudahkan masyarakat untuk menikmati pindang patin, mudah dan gampang tanpa perlu repot. Juga memunculkan rasa bangga bagi masyarakat khususnya bagi para ibu anggota PKK yang memproduksi. Ada produk unggulan yang dapat kita jual yang pada akhirnya turut meningkatkan pendapatan bagi keluarga," imbuhnya.


Sementara Kepala Balitbangda Sumsel Ekowati Retnaningsih mengungkapkan inovasi untuk menciptakan pindang patin kalengan telah melalui proses penelitian selama setahun melalui berbagai tahapan dan percobaan. "Kita mempelajari ini selama satu tahun, bagaimana agar pindang patin dapat dikemas dalam kalengan, seperti produk ikan kalengan lainnya", kata Ekowati.


Menurutnya pindang patin kalengan bisa awet dikonsumsi untuk jangka waktu 1 tahun, tanpa mengurangi cita rasanya. 


"Bisa dikonsumsi dan awet. Pindang patinnya telah matang, tinggal saja bagaimana selera konsumen saat mengkonsumsinya dapat disesuaikan. Jika ingin menikmati dalam keadaan hangat cukup dipanaskan kembali," bebernya.


Adapun seleksi pindang patin kalengan yang diikuti 7 tim dari dasa wisma PKK kampung Talang Kepuh di lingkungan RT 18, hanya diambil tiga terbaik yang berhak memperoleh proses pindang patin kalengan setelah melalui proses penilaian juri oleh Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI). Tiga kelompok terbaik tersebut adalah tim Asoka dengan nilai 85,  tim Anggrek mendapat skor 80, dan tim Cempaka dengan nilai 70. (ril humas

HD Minta Program Pengembangan Perumahan untuk Petugas Kebersihan di Prabumulih Jadi Percontohan

Liputansumsel.com
PRABUMULIH - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyambut baik Pembangunan Perumahan Komunitas Pertugas Kebersihan Kota Prabumulih yang diinisiasi Walikota Prabumulih H. Ridho Yahya.

Bahkan, Herman Deru berkomitmen untuk mendorong hal tersebut agar dapat lebih berkembang dan dicontoh serta diikuti daerah lain sehingga kesejahteraan masyarakat dapat lebih meningkat.

"Pembangunan perumahan untuk petugas kebersihan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah kota, pemerintah provinsi, pusat dan pihak lainnya yang diinisiasi Walikota Prabumulih. Ini patut kita dorong. Bukan hanya sebatas moril namun juga materil nanti akan kita berikan," kata Deru, disela Ground Breaking Pembangunan Perumahan Komunitas Pertugas Kebersihan Kota Prabumulih.

Dia berharap, inovasi dan kreatifitas kepala daerah bukan hanya dilakukan sebatas pembangunan rumah saja, namun diberikan fasilitas pendukung lainnya.

"Mungkin juga bisa dilengkapi dengan fasilitas lain seperti mushola, masjid, atau bahkan sekolah untuk pendidikan," terangnya.

Setelah pembangunan ini terselesaikan, lanjut Deru, para petugas hendaknya bisa diedukasi agar mempunyai penghasilan tambahan.

"Penghasilan tambahan bisa melalui ekonomi kreatif seperti mengedukasi keluarga petugas kebersihan untuk berdagang. Modalnya bisa melalui kerjasama dengan pihak lain. Untuk fasilitas, tentu Pemprov Sumsel akan membantu. Yang pasti saya harapkan ini terus dikembangkan," tuturnya.

Walikota Prabumulih H. Ridho Yahya menambahkan, inisiasi untuk membangun perumahan bagi komunitas petugas kebersihan itu didasari atas keprihatinannya kepada masyarakat.

"Prabumulih ini kaya akan Sumber Daya Alam namun disini masih banyak rumah tak layak. Karena itu kami berupaya agar Prabumulih ini tidak kumuh," kata Ridho.

Dia menjelaskan, rencana untuk merenovasi rumah bagi masyarakat ekonomi ke bawah itu pun direalisasikan dengan mengajak jajarannya untuk menyisihkan penghasilan.

"Saat ini kami bisa membangun dan merenovasi 10 rumah perbulan dari infaq pegawai," tuturnya.

Tidak hanya itu, Pemkot Prabumulih juga merenovasi ratusan rumah ibadah yang ada di wilayahnya.

"Kita juga mengandeng sejumlah pihak agar program ini berjalan lancar," bebernya.

Kedepan, pihaknya berencana akan membangun perumahan untuk para penarik becak dan pemulung.

"Selanjutnya kita akan mendorong agar bisa membangun 125 rumah bagi pemulung dan penarik becak. Untuk itu kita bantuan dari Kementerian PUPR dan Pemprov Sumsel," pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR RI Dr. Khalawi, Perwakilan Bank, Forkompimda dan sejumlah perwakilan pihak lainnya

Sumsel Jadi Lumbung Sapi, Herman Deru Diganjar MURI

Liputansumsel.com
MARTAPURA-liputansumsel.com-- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mengakui Kabupaten OKU Timur saat ini sudah jauh mengalami kemajuan dari Kabupaten/kota lainnya di Sumsel. Bahkan pondasi pembangunan yang dibangunnya pada saat menjabat Bupati OKU Timur dua periode tahun 2005-2015 lalu  terus dilanjutkan oleh penggantinya HM Kholid Mawardi.


"Saat ini OKU Timur tidak lagi mengejar kesetaraan dengan daerah lain. Malah OKU Timur jauh lebih maju dengan terobosan inovatif yang dilakukan pak Kholid," tegas Herman Deru saat menyampaikan sambutan  pada acara 

Sinkronisasi Estrus Inseminasi Buatan Pecahkan Rekor Muri serta Pelaksanaan Gema Musi Elok Kab. OKU Timur desa Sukaraja Kecamatan Buay Madang Kabupaten OKU Timur,  Kamis (27/2).


Menurut Herman Deru,  terobosan Pemkab OKU Timur melakukan estrus inseminasi buatan  patut dicontoh bagi daerah lainnya. Apalagi OKU Timur pada era tahun 80-an menjadi sentara daging di Sumsel untuk menyuplai sejumlah daerah di Sumatera dan Jawa. Namun dikarenakan adanya faktor keamanan pada tahun 2000-an terjadi penurunan drastis jumlah ternak sapi  warga di OKU Timur jumlahnya tidak lebih dari 8 ribu ekor.


"Nah sekarang ini jumlah ternak sapi di OKU Timur kembali menggeliat. Selain melalui gerakan inseminasi buatan juga ditunjang faktor keamanan. Saya terimakasih bayak dengan Kapolres yang telah menjaga keamanan," tegas Herman Deru.


Herman Deru berharap produksi daging sapi, ikan dan hasil pertanian di OKU Timur tidak hannya selalu untuk dijual. 

Atau jika diistilahkan jangan sampai jual beras makan tiwul. Artinya pemerintah harus mendorong agar  masyarakat gemar mengkonsumsi daging, ikan, minum susu dan telur.


"Hasil produksi itu jangan semuanya di jual, tetapi bagaimana kita juga  gaungkan agar masyarakat kita juga gemar makan daging. Ini juga salah satu cara kita menekan jumlah penderita stunting," imbuh Herman Deru.


Terkait dengan diberikannya Penghargaan Rekor Muri kepada dirinya sebagai Gubernur yang sukses  dalam meningkatkan populasi ternak di Sumsel bersama dengan Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi dan Kadis Perikanan dan Peternakan OKU Timur Tubagus Sunarseno. Gubernur Herman Deru mengaku ini merupakan apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas inovasi yang dilakukan dalam rangka meningkatkan populasi ternak di Sumsel melalui inseminasi buatan terbanyak di Indonesia  yang dilakukan di OKU Timur.


"Bayangkan saja pada tahun 2020 ini  melalui inseminasi buatan yang telah berjalan ditarget 11 ribu ekor sapi anakan di OKU Timur. Ini patut kita apresiasi," tandasnya.


Sementara itu sebelumnya Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi dalam sambutannya menegaskan, seluruh daging dan produksi ikan patin OKU Timur akan ditampung oleh salah satu pengusaha dari Jakarta. Bukan itu saja OKU Timur akan menjadi salah satu daerah yang akan menjadi lokasi pembuatan mobil bekerjasama dengan PT SMK.


"Lahan yang telah disiapkan untuk lokasi Kompleks pergudangan 50 hektar. Jadi jadi  produksi daging dan ikan akan kita ekspor ke  Arab Saudi. 440 ton sudah dijatah untuk ekspor per tahunnya," tegas Kholid.


Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan OKU Timur Ir H. Tubagus Sunarseno dalam laporannya menyebutkan,  target OKU Timur anak sapi  11 ribu ekor pada tahun 2020 terbanyak di Indonesia.

Wujud komitmen pemerintah mengejar swasembada daging.


"Estrus Inseminasi  buatan digelar serentak di 20 Kecamatan di OKU Timur. Selain itu hari ini kita juga  resmikan gerakan minum susu dan makan telok "Musi Elok" yang dilakukan melalui pembagian paket bagi balita dan penyandang stunting di OKU Timur," tandasnya. (ril humas