08 Maret 2020

Herman Deru Minta Insentif Dokter Umum Dinaikkan

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Kesejahteraan dokter umum yang bertugas melayani di seluruh pelosok Sumsel menjadi perhatian tersendiri bagi Gubernur Herman Deru. Karena itu saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Konferensi Cabang Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sumsel 2020 di Hotel Aryaduta, Sabtu (7/3) pagi, Ia berjanji segera mengirimkan surat edaran ke seluruh Bupati dan Walikota se Sumsel untuk menjadikannya panduan pemberian insentif bagi para dokter umum yang baru di daerah-daerah.

" Minggu ini juga, saya akan kirim surat edaran kepada Bupati /Walikota agar mereka memberikan standar minimal insentif untuk para dokter ini. Besarannya ya disesuaikan dengan kemampuan daerah masing-masing," tegas HD.

Menurut HD besaran standar minimal itu mengacu kemampuan keuangan daerah masing-masing sehingga dengan tambahan pendapatan di luar gaji ini dapat memenuhi kebutuhan dasar para dokter-dokter baru tersebut.

"Biar mereka nyaman melaksanakan kerjanya. Paling tidak kebutuhan dasar para dokter ini terpenuhi  supaya mereka melayani dengan happy" tambahnya.
 
Dikatakan Gubernur acara seperti ini patut diapresiasi karena dapat membuka mata pemerintah bahwa masih banyak persoalan yang dihadapi para dokter seperti lemahnya pendapatan juga lemahnya peralatan.

" Tapi bukan berarti ini melemahkan semangat mereka melayani. Karena kita juga tidak menutup mata. Pokoknya segera minggu ini kita kirim edarannya," ujar HD.

Sebagai orang yang memiliki saudara dan anak yang juga berprofesi sebagai dokter, Gubernur mengakui bahwa mereka adalah orang-orang yang sibuk. Namun demikian dalam kesempatan itu Ia meminta agar para dokter tetap bekerja ikhlas dan tak melupakan sapaan dan sentuhan kepada pasien yang membutuhkan. Karena hal yang kecil itu sangat berpengaruh bagi kesembuhan pasien.

" Bekerjalah dengan ikhlas. Karena dengan keikhlasan itu pula banyak dokter yang menjadi legendaris di Sumsel ini. Tetaplah  memberikan layanan terbaik meskipun imbal baliknya belum sesuai," pesan HD kepada ratusan dokter dari sejumlah kabupaten di Sumsel dan provinsi tetangga yang berkesempatan hadir.

Sementara itu Ketua Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat , Dr Daeng M Faqih membenarkan bahwa penghasilan pokok dokter umum khususnya yang baru lulus berkisar Rp2,4-Rp2,7 juta perbulan. Kalaupun ada jasa tambahan, nilainya kata Daeng beekisar Rp500.000- Rp 1 juta. Karena itu rencana Gubernur Sumsel yang ingin membuatkan formulasi standar minimal insentif bagi dokter umum di Sumsel sangat melegakan mereka.

" Saya sangat yakin kepada Pak Herman Deru karena sewaktu menjadi Bupati saja sudah begitu perhatian dengan dokter umum apalagi sekarang sudah menjadi Gubernur. Dokter umum ini memang ujung tombak makanya selain soal reward Saya titip juga soal peningkatan kompetensi mereka. Sebab dengan penghasilan yang demikian mereka kesulitan meningkatkan kompetensi," kata Daeng.

Paling tidak Pemprov kata Daeng dapat membantu para dokter ini dwngan kwrjasama antara PDUI dengan Pemda setempat sehingga mereka terbantu mengadakan workshop dan pelatihan.

Terkait Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Konferensi Cabang Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sumsel 2020, merupakan acara yang digelar Harian Sumatra Expresa bekerjasama dengan Pemprov Sumsel dan PDUI serta IDI Sumsel. Ada sebanyak 250 peserta yang ikut ambil bagian dari di antaranya Prabumulih, Lubuk Linggau, Batam dan banyak lagi yang lainnya.

Selain dari pengurus PDUI, pertemuan tersebut juga tampak dihadiri Wakil Ketua III Pengurus Besar IDI Dr Prasetyo Widhi Buwono, Sekretaris Pengurus Pusat Persatuan  Dokter Umum Indonesia Dr Ardiansyah, juga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumsel Pangdam II Sriwijaya yang diwakili Kolonel CKM Dr Asep Usmanto, dan Kapolda Sumsel yang diwakili Kepala Bidang Dokkes Kombes Pol Dr Syamsul Bahar

Herman dan Feby Deru Kompak Hadiri Tasyakuran Cucu Wagub

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya menggelar Tasyakuran Aqiqah cucunya yang diberi nama Abdul Fawwas Atharizz putra dari pasangan Wahyudi, S.Si dan Isnaini, M.Si sekaligus tasyakuran 4 bulan kehamilan anak pertama dari pasangan Ahmad Wazir Noviadi dan Anggita Dwi Pratiwi,  di Kediaman Pribadi Wakil Gubernur Gandus Palembang, Sabtu (7/3) Pagi. 


Turut hadir pada Tasyaquran aqiqah tersebut, Gubernur Sumsel H. Herman Deru beserta istri, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel H. Nasrun Umar beserta istri, serta sejumlah pejabat tinggi Provinsi Sumsel, keluarga besar, dan tamu hadirin yang berkesempatan hadir. 


Gubernur Sumsel H. Herman Deru ditemui usai menghadiri tasyakuran mengaku bangga dan turut berbahagia. Menurutnya, siapapun akan merasakan suka cita yang luar biasa ketika mendapatkan cucu, dari keluarga manapun dari strata manapun mereka akan merasakan ada satu rahmat karunia berkah yang diberikan oleh Allah SWT melalui sang cucu.


“Kepada orangtuanya tentu akan menjadi penerus dari keberlangsungan susunan keluarga. Kegembiraan ini melibatkan kita yang terlibat saja bahagia, apalagi yang menjadi keluarga."katanya 


Herman Deru menuturkan, generasi penerus akan menjadi kebanggaan bagi keluarga besar dimana akan memenuhi semua harapan untuk keluarga. 


“Sebagai orang tua tentu memiliki tanggung jawab terhadap keberlangsungan pertumbuhan anak, namun yang paling penting adalah tanggung jawab dalam memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat terutama ilmu agama,” tuturnya 


Sementara Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya dalam kata sambutannya mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan yang telah hadir, menurutnya, hari ini merupakan hari yang sangat berbahagia bagi keluarga besarnya beserta besan.


“Suatu peristiwa yang sangat bersejarah, sebagai ungkapan rasa syukur kami kepada Allah SWT karena sudah banyak nikmat yang diberikan kepada kami sekeluarga besar, sehingga patut kiranya itu di syukuri,” katanya

07 Maret 2020

Walikota Palembang Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan Sebagai Pola Hidup Sehat

Liputansumsel.com
Palembang,Liputan Sumsel.Com--Walikota Palembang H.Harnojoyo menilai memborong masker dalam jumlah yang banyak hanya akan merugikan banyak kalangan, bahkan aksi borong masker yang terjadi usia pengumuman Presiden RI Joko Widodo menyebutkan dua warga terjangkit corona langsung berdampak sulitnya masker ditemui dipasaran.

“Jangan ikut mempengaruhi kelangkaan masker dipasaran, karena pembelian masker dalam jumlah yang besar ini menimbulkan kelangkaan,” kata Harnojoyo, Rabu (4/3/2020).

Menurut orang nomor satu di Kota Palembang ini, warganya jangan terlalu berlebihan menghadapi isu corona, dan jangan hanya corona saja yang perlu diantisipasi akan tetapi harus lebih membentengi diri dari segala penyakit.

“Karena masker ini dari yang saya baca dan menurut pendapat ahli tidak bisa dipakai sepenuhnya untuk menghindari virus corona. Baik memang dalam mencegah tetapi, jangan jadi terlalu sekali, gunakan masker sewajarnya dan masyarakat jangan salah kaprah,” tegasnya.

Pola hidup sehat menurutnya paling penting, menjaga kebersihan diri haruslah diutamakan.

“Hal paling penting adalah memperhatikan kesehatan diri dan jangan lupa berdoa. Sebab bukan hanya corona baru menjaga. Setiap penyakit lainnya juga, sebab penyakit kalau sudah bersarang di tubuh sangat mengangu aktivitas,” kata dia.

Harnojoyo menjelaskan, menghadapi virus corona ini, masyarakat jangan sampai panik. Apalagi mengpengaruhi  jumlah masker yang menipis.

“Tanpa masker bisa cari alternatif lain, misal menggunakan saputangan atau kain untuk menjaga udara kotor masuk. Jadi janganlah sampai membuat takut diri sendiri,” jelasnya.

Meski Kota Palembang terbilang aman, kata Harnojoyo, antisipasi harus tetap dilakukan.

“Melihat situasi ini, sudah jelas Dinas Kesehatan pun bakal lakukan tindakan. Masalah posko kesehatan, sekarang puskesmas dan rumah sakit sudah sangat aktif dan untuk penambahan (posko) bisa saja nanti,” tandas dia.(Rl/A2).

KPU Prabumulih Launching Program Sekolah Demokrasi 2020

Liputansumsel.com
PRABUMULIH,liputansumsel.com--Komisi Pemiluhan Umum (KPU Kota Prabumulih menggelar
Launching Program Sekolah Demokrasi diresmikan langsung oleh Anggota KPU RI Divisi SDM Organisasi Litbang dan Diklat Ilham Saputra. bertema "Penguatan Demokrasi dan Partisipasi Masyarakat, Peran Millenial Ditengah Arus Politik Pragmatis".

Acara tersebut diselenggarakan di Pendopoan Rumah Dinas Walikota Prabumulih Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur. Sabtu (7/3/20),
Tampam hadiri dalam acara tersebut, Ketua KPU Sumsel Kelly Mariana, Komisioner KPU Sumsel dan  Komisioner KPU Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan. Serta unsur Muspida Kota Prabumulih, perseta siswa sekolah demokrasi ,Siswa/i SMA dan SMK yang ada di Kota Prabumulih.

Program Sekolah Demorasi sendiri akan berjalan selama enam bulan yang diikuti 16 Sekolah Menengah Atas (SMA), Organisasi Masyarakat (Ormas), masyarakat umum Dan Sekolah Demokrasi KPU.
Komisioner KPU RI Divisi SDM, Organisasi Litbang dan Diklat Ilham Saputra menjelaskan sekolah Demokrasi harus mampu meningkatkan partisipasi pemilih melalui sosialisasi dan edukasi kepada pemilih.

"Program Sekolah Demokrasi nantinya dapat berperan aktif untuk menyukseskan Pemilihan Umum dan bisa menjadi contoh bagi masyakarat lainnya untuk memilih calon yang mempunyai visi dan misi yang tepat," ucap Komisioner KPU RI.

Sementara, Marjuansyah S IP Ketua KPU Kota Prabumulih Menyampaikan, diadakannya Program Sekolah Demokrasi di Kota Prabumulih dapat mendukung suksesnya Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih dan Pemilihan Umum nantinya. 

"Adanya program sekolah Demokrasi ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat akan nilai - nilai demokrasi dan Perbaiki Kualitas Demokrasi untuk Indonesia Maju," jelasnya.(01).

Saat Hendak Pesta Sabu Ke Dua Pelaku Di Amankan Polsek Batman

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com-Kepolisian Sektor Babat Toman berhasil mengungkap kasus Penggelapan dan Penyalahgunaan Narkoba jenis sabu, penangkapan tersebut terjadi pada Kamis 05 Maret 2020 sekitar pukul 00.30 Wib di Dusun III Desa Sungai Angit Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin.
Akibat ulahnya, Akrim alias Krim (28) warga Desa Srimulyo dan Dede Fransisko (27) warga Dusun III Desa Sungai Angit. Keduanya akhirnya harus mendekam dibalik jeruji.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem,Sik melalui Kapolsek Babat Toman AKP Ali Rojikin SH MH saat dikonfimasi, Jumat (06/20) Menuturkan bahwasanya, tersangka Akrim yang melakukan penggelapan sepeda motor.

"Awalnya kita tangkap berkat informasi warga, tentang ada dua orang yang akan pesta narkoba. Lalu kita amankan didalam rumah beserta barang bukti sabu siap pakai," bebernya.

Masih jelas Ali, tersangka Akrim pada Senin (25/11/2019) malam kerumah Sulihun (48) meminjam sepeda motor. Waktu terus berjalan sehingga korban yang merasa dirugikan oleh tersangka melaporkan kejadian yang menimpanya ke Mapolsek Babat Toman.

Kemudian, Akrim ditangkap, Rabu 04 Maret 2020 sekitar pukul 01.00 WIB bersama rekannya saat hendak pesta narkoba.

"Motor korban itu pak, aku barter dengan sabu seharga Rp.1.000.000,- biar pacak makek. Ketangkap ini aku samo Dede nak make sabu, kami CK-CK beli sabu tu pak," ujar Akrim.

Selanjutnya, Kapolsek menjelaskan bahwasannya saat penangkapan kedua tersangka didapati barang bukti sabu sabu serta alat hisap.

"Korban sendiri mengalami kerugian sebesar Rp.4000.000 (empat juta rupiah). Akibat perbuatannya kedu tersangka dikenakan pasal yang telah ditentukan dan didapatkan barang bukti berupa 1 buah kantong plastik bening kecil yang berisikan paket kecil sabu, dengan berat bruto 0,25 beserta alat hisap," pungkasnya.(agung/rill).