19 April 2020

Umumkan Penambahan Pasien Covid, Jubir Gugus Ingatkan Pentingnya "Jago Jarak"

Liputansumsel.com
Palembang - Sabtu (18/4) sore, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui juru bicara (jubir) Tim Percepatan Penanganan Covid 19 di Provinsi Sumsel merilis up date jumlah kasus Covid-19. Hasilnya terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 baru sebanyak 30 orang.

Jubir Tim Percepatan Penanganan Covid 19 di Provinsi Sumsel, dr Zen Ahmad SpPD (K) menjelaskan penambahan pasien terkonfirmasi ini  tersebar di sejumlah Kabupaten dan Kota seperti Palembang sebanyak 22 orang (20 transmisi lokal dan 2 impor, Kabupaten Muara Enim 1 orang (masih dalam penyelidikan, Kabupaten OKI 1 orang (kasus impor), Kota Prabumulih 1 orang (masih dalam penyelidikan),  Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) 3 orang (kasus transmisi lokal), Kabupaten Banyuasin 1 (masih dalam penyelidikan) orang dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) 1 orang (transmisi lokal).

" Jadi kalau kemarin kita umumkan 54 orang. Dengan total jumlah 84 yang terkonfirmasi positif hari berarti ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid yang baru sebanyak 30 orang," terangnya.

Dengan adanya penambahan ini, dokter senior itu kembali menghimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan physical distancing dengan menjaga jarak antara satu orang dengan seseorang lainnya. Mengingay virus ini paling jauh menyebar dalam jarak 1-2 meter.

" Kalau kita berada jarak lebih dari 1-2 meter itu kemungkinan masuknya virus ke saluran pernapasan menjadi sangat kecil. Itu makanya physical distancing ?(jaga jarak) ini sangat penting," tegasnya.

Tak hanya menjaga jarak, upaya menghindari penyebaran virus ini kata dr Zen adalah dengan rutin dan disiplin menggunakan masker kemanapun. Kemudian menghindari keramaian, dan tidak bepergian ke tempat ramai tanpa alasan yang jelas.

" Biasakan mencuci tangan selepas berkegiatan dan menjalani pola hidup sehat. Pesna ini tak jenuh kami ulang-ulang karena penting untuk mengurangi  penyebaran Covid di Palembang fan Sumsel," terangnya.

Selanjutnya didampingi Jubir Tim Percepatan Penanganan Covid 19 di Provinsi Sumsel lainnya yakni, Yusri dan dr Nur Purwoko, dr Zen Ahmad Sp.PD(K) menjelaskan bahwa hingga Sabtu (18/4) terdata kasus ODP di Sumsel berjumlah 2.422 orang. Dimana dari jumlah tersebut ada 1.844 orang yang selesai pemantauan sehingga jumlah ODP yang terdata kini berjumlah 578 org. 

Sedangkan jumlah PDP seluruhny hingga Sabtu  ada sebanyak 94 orang, dimana 63 orang diantaranya sudah pulang ke rumah karena  negatif Corona. Serta yang masih dalam proses pengawasan menjadi 31 orang. 

" Serta ada penambahan PDP sebanyak 8 orang," jelasnya.

Sementara itu untuk jumlah sample yang sudah diperiksa di lab ada sebanyak 278 dengan hasil pemeriksaan  108 orang negatif serta  86 sample lagi masih dalam proses pemeriksaan. Sementara itu untuk kasus pasien sembuh berjumlah 4 orang dan yang meninggal 3 orang.

 " Dari hasil pemeriksaan itulah jumlah sample positif mencerminkan jumlah kasus yang terkonfirmasi ada total sebanyak 84 orang," jelasnya.

Terkait banyaknya penambahan pasien ini, dr Zen menjelaskan bahwa pasien yang terkonfirmasi Covid memiliki beberapa macam gejala. Mulai dari ringan, swdang hingga berat atau bahkan tidak bergejala sama sekali.

"Nah untuk gejala klinis berat memang harus dirawat di RS rujukan utama soalnya ada kemungkinan terjadi gagal napas sehinggva membutuhkan ventilator. Kalau gejalaklinis sedang cukup dirawat di RS second line," jelasnya.

Dalam kesempatan itu Jubir lainnya dr Nur Purwoko juga mengingatkan kembali agar masyarakat tidak melakukan kegiatan dalam bentuk yang ramai. Himbauan ini diharapkannya dapat juga terus diintensifkan rekan media agar sampai kepada masyarakat. " Secepatnya kami akan membuat rekomendasi ke Gubernur untuk penanganan Covid ini," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut sejumlah perwakilan dari PT Bank pembangunan Daerah  (BPD) Sumsel Babel juga memberikan klarifikasi terkait berita mengenai Dirut BSB yang beredar di masyarakat.

Melalui juru bicaranya Direktur Operasional BSB, Apriandi menjelaskan bahwa tidak benar kabar yang menyebutkan bahwa penularan Covid Dirut BSB oleh transmisi lokal. Karena sejak pulang dari Jakarta pada (Sabtu 11/4) lalu, Dirut sudah mengikuti protap perusahaan untuk pencegahan Covid dengan melakukan isolasi mandiri.

" Rabu nya atas inisiatif pribadi, Pak Dirut periksa dan dinyatakan positif. Jadi kasusnya impor bukan lokal seperti yang beredar. Dan sejak Sabtu itu beliau memang tidak ke kantor karena rapat dilakukan secara online," terangnya.

Sementara itu Gubernur Sumsel H.Herman Deru meminta masyarakat untuk tetap tenang karena pemerintah terus melakukan upaya pencegahan. Selain pengetatan di pintu-pintu masuk, seperti perbatasan daerah, bandara dan pelabuhan Pemprov juga sejak awal sudah melakukan langkah antisipasi dengan menyedikan ODP center di Jakabaring. Serta mempersiapkan RS rujukan utama dan RS second line.

Dokter RSUD HM Rabain Positif Terpapar Corona Virus

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Menyikapi hasil positif swab dari dokter intensif di RSUD Rabain Muara Enim, tim gugus tugas covid-19 merekomendasikan langkah-langkah yang harus dilakukan manajemen Rumah Sakit tersebut.

Hal ini disampaikan juru bicara gugus tugas covid 19 Muara Enim Panca Surya Diharta kepada awak media, Sabtu (18/4/2020) malam.

Pertama melakukan pendataan OTG (Orang Tanpa Gejala) yaitu siapa saja orang di lingkungan rumah sakit yang pernah melakukan kontak erat dengan dokter yang bersangkutan dalam 14 hari terakhir.

"Kontak erat meliputi pernah bersentuhan (jabat tangan) misalnya dan berbicara dengan jarak kurang dari 1 meter,"Kata Panca.

Pengumpulan data OTG ini diharapkan dikumpulkan oleh koordinator UGD dokter Ulil, koordinator dokter intensif, koordinator SMF yang menjadi tempat magang intensif yang bersangkutan, kalau tidak salah bagian ke penyakit dalam dan OBG, koordinator keperawatan silakan ditunjuk.

Data tersebut kemudian diserahkan ke Kabid yanmed. "Kabid yanmed mengatur agar data ini juga diberikan ke Dinkes untuk administrasi penyelidikan epidemiologi (PE) dan Kabid yanmed atas persetujuan direktur menerbitkan daftar nama karyawan rumah sakit yang dilakukan tindakan karantina," terang Panca.

Lanjut Panca, karantina dilakukan di rumah (Isolasi Mandiri) pada OTG yang tidak ada gejala isolasi Mandiri dilakukan jika kondisi rumah tempat tinggal memungkinkan untuk isolasi.

"Bagi OTG yang kondisi tempat tinggalnya tidak memungkinkan untuk isolasi, karantina dilakukan di Islamic Center. Bila Islamic Center belum siap kita usulkan Rumah Sakit menyediakan tempat bagi karyawan rumah sakit sendiri untuk isolasi,"ujarnya.

Bila diantara daftar kontak erat tersebut diatas ada yang disertai gejala demam dan atau gangguan pernapasan batuk sesak sakit tenggorokan maka statusnya menjadi ODP atau PDP ringan.

Untuk pasien ODP atau PDP ringan dari karyawan rumah sakit yang rumahnya tidak memenuhi syarat isolasi diusulkan diisolasi di rumah sakit tempat yang diusulkan adalah di ruang Paviliun lantai 2.

"Pada tiap ODP dan PDP ringan lakukan tatalaksana medis sesuai kondisi klinis masing-masing, PDP sedang dan berat dirawat di ruang isolasi covid-19 (eks ruangan isolasi TB).

Kemudian melakukan pemeriksaan rapid test pada semua orang yang masuk dalam daftar karantina jadi yang urgent untuk dilakukan adalah karantina dulu baru kemudian rapid test karena hasil rapid test negatif belum jaminan bahwa OTG yang bersangkutan tidak menular,"ucapnya.

Jadwal pemeriksaan rapid test dilaksanakan sesuai kesiapan bagian laboratorium dan ketersediaan alatnya bila laboratorium sudah siap melakukan mulai hari ini (Sabtu, 18 April) maka dilakukan mulai dari hari ini.

Pengambilan darah sampel rapid test dilakukan di box pemeriksaan di ruang isolasi covid-19 oleh analis lab dengan APD lengkap dan Jangan melakukan pengambilan servis di ruang laboratorium.

Jika karyawan rumah sakit yang berstatus ODP atau PDP ringan atau OTG dengan hasil rapid test positif maka di tindakan-tindakan keputusan dan sampel dikirim ke BBLK Palembang.

Jadwal pelaksana answer di RSUD Rabain kita koordinasikan dengan bblk Palembang mengingat adanya kabar bahwa urgent urgent pemeriksaan PCR masih sedang habis dan saat ini masih ada antrian pemeriksaan PCR di BBLK sampai dengan 300 sample.

Setelah semua karyawan yang dikarantina sudah diperiksa kemudian lakukan pemeriksaan terhadap Setiap karyawan yang tidak kontak tetapi berpotensi tertular melalui lingkungan yang pernah disentuh dokter intensif yang bersangkutan yaitu setiap orang yang pernah berada dalam satu ruangan dengan yang bersangkutan lebih dari 1 jam.

Prioritas berikutnya lagi setelah karyawan yang masuk daftar seleksi selesai diperiksa adalah memeriksa rapid test secara massal karyawan rumah sakit yang lain sebagai skrining umum.

"Bila ada yang terjadi positif masuk daftar karantina dan dijadwalkan pemeriksaan swab,"tegasnya.

Pada kesempatan itu Panca juga menghaturkan permohonan maaf atas keterlambatan dan info profil ini karena untuk memastikan suatu kasus harus dilakukan bukti yang lengkap dan akurat sehingga dapat informasikan,"jelasnya.

Terkait salah satu medis tenaga medis di rumah sakit rabain setelah dilakukan Penelusuran benar yang bersangkutan positif covid dari hasil tes swab di BBLK Palembang

"Yang bersangkutan transmisi impor tertular dari keluarganya di Palembang dan yang bersangkutan berdomisili di Palembang,"tutur Panca.

Terkait data salah satu bayi 4 bulan yang berasal dari Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim sedang melakukan tracking terpaparnya bayi tersebut.

Hal ini untuk mengetahui transmisi penyebarannya Apakah impory atau lokal. "Sebagai sebagai daerah yang bersebelahan dengan daerah zona merah kita harus ekstra hati-hati dan mengikuti protokol kesehatan serta senantiasa menyampaikan bahwa pendemi ini harus lebih serius kita hadapi dan tidak menyepelekan anjuran pemerintah agar dapat memutus rantai penyebaran,"ujar Panca.

Pemkot Palembang Salurkan Bantuan Beras Kemasyarakat

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Dengan arahan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk membatasi kegiatan diluar rumah, hal tersebut berdampak pada warga kurang mampu yang tidak memiliki penghasilan tetap.


Maka dari itu, Pemkot Palembang melakukan Penyerahan beras langsung kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan Walikota Palembang H.Harnojoyo, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda dan Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa, serta Camat se-Kota Palembang di Pokso gabungan Covid 19 rumah dinas Walikota Palembang di Jalan Tasik, Jumat (17/04/2020).


Harnojoyo mengungkapkan, Mudah-mudahan bantuan dari para donatur terus berdatangan dan kita harapkan wabah ini cepat berlalu, karena dampaknya secara kompleks sangat menakutkan, baik itu dari sisi kesehatan serta perekonomian negara itu sendiri,” Ungkapnya.


Untuk bantuan diberikan dari yayasan Buddha Tzu Chi,komunitas Jeep Palembang Nian (JPN) dan beberapa organisasi dan perkumpulannya lainnya yang peduli akan pentingnya berbagi disaat Covid 19 ini.


Lanjut Harno, “Pembagian kita salurkan melalui camat, dan camat akan meneruskannya kepada lurah, dan seterusnya akan disalurkan ke tingkat RT untuk dibagikan ke warga, dengan pengawalan pihak polisi dan koramil. Pembagiannya jangan ada sistem pilih-pilih, harus menyeluruh dan tepat sasaran,” tegasnya.


Ditempat yang sama, Wakil ketua yayasan Buddha Tzu chi Suharjo menambahkan total bantu kemanusian yang kita berikan 100 ton yang akan kita berikan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan perkecamatan dikoordinir oleh anggota polsek dan koramil diwilayah masing-masing.(Rl/A2).

Fitri : Mari Kita Bermunajat Bersama Kepada Allah SWT Agar Virus Ini Segerah Hilang

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Palembang akan diberlakukan mengingat jumlah kasus fositif Covid 19 terus merangkak naik, segala persiapan untuk penerapan itu harus benar benar matang dilakukan.


Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda usai memberikan bantuan sembako dan penyemprotan disinfektan di Jalan Candi Welan, Jumat (17/04), “Kalau virus ini terus menyebar dan meluas kita harus siap untuk PSBB,” tegasnya.


Lanjut Fitri, beberapa syarat jika memang harus PSBB itu harus diberlakukan salah satunya akan meminta dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19.


Kalau harus PSBB kita akan meminta izin dengan Kemenkes, artinya jika harus diterapkan akan berdampak sekali, kepada seluruh sektor yang ada selama 14 hari kedepannya, seperti usaha usaha harus banyak yang tutup dan tentunya tidak boleh lagi adanya kerumunan massa, selama PSBB itu diberlakukan.


“persiapan dan pencukupan sembako untuk warga selama PSBB itu diberlakukan, mulai dari kesiapan stok sembako hingga pendistribusiannya harus dikaji dengan sangat matang,” tambahnya.


Sembako dan pendistribusian harus siap,jangan sampai PSBB diberlakukan kita tidak siap,’ jelasnya.

Fitri mendata ada 38 ribu Kepala Keluarga (KK) yang siap mendapat bantuan sembako, sambil menyebutkan ada tambahan lonjakan warga yang harus ditangangi yang kini sudah mncapai 47 ribu lebih yang harus mendapat sembako.


Fitri menambahkan, virus yang kini terus menjangkit agar segera berlalu, terlebih tidak lama lagi umat muslim diseluruh belahan dunia akan merayakan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Kita harap ini tidak terjadi, mari kita bermunajat bersama kepada Allah SWT agar virus ini segera hilang dari muka bumi,” tutupnya.(Rl/A2)

Lawan Covid 19, Karang Taruna Bagikan Masker dan Lakukan Penyemprotan

Liputansumsel.com
MUBA-liputansumsel.com- Semakin gencarnya aksi lawan penyebaran Virus Covid 19 ini, diikuti juga oleh Karang Taruna Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), bersama Karang Taruna Kecamatan Sekayu, dan Pemerintah Kecamatan.

Kali ini, aksi lawan Covid 19 yang dilaksanakan oleh organisasi kepemudaan tersebut, bersama unsur pemerintahan kecamatan dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan pembagian masker gratis kepada masyarakat.

Ketua Karang Taruna Muba, Chandra Wijaya, SH mengungkapkan, aksi yang dilakukan merupakan bentuk dukungan terhadap kegiatan dan program pemerintah dalam melawan virus yang kini jumlah korbannya terus bertambah. "Aksi ini merupakan bentuk dukungan, sekaligus kegiatan nyata Karang Taruna Muba," katanya Minggu, (19/4).

Ditambahkan Chandra, bahwa sebelumnya beberapa Karang Taruna kecamatan, sudah mulai bergerak bersama unsur pemerintahan, TNI, Polri dan sejumlah organisasi kemasyarakatan lainnya.

"Sebagai generasi muda, kami ingin berpartisipasi dalam mencegah penyebaran corona, salah satunya dengan kegiatan seperti ini," bebernya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Sekayu, M. Tanzil Asrori mengatakan upaya meredam penyebaran Covid-19 merupakan tanggungjawab semua elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah.

"Kami tidak ingin Muba masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19. Ayo dong sadar. Jangan sepelekan, ini darurat, perlu kesadaran tinggi dari warga," kata dia di lokasi penyemprotan.

Dia melanjutkan, pihaknya juga mengimbau kepada warga, khususnya pemuda untuk patuh terhadap imbauan pemerintah. Karena kesadaran akan wabah ini, dimulai dari diri sendiri.

"Kita lakukan penyemprotan, disekitar lingkungan perkampungan, selain itu pembagian masker secara gratis yang diikuti dengan sosialisasi tentang ajakan berdiam di rumah dan selalu mengedepankan Ajakan berdiam di rumah dan selalu mengedepankan social distancing " bebernya.

Camat Sekayu, Marko Susanto, S.STP, M.M, sesuai himbuan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin Ia pun mengimbau agar warga tetap melakukan physcal distancing hingga pandemi ini berakhir. “Isolasi diri di rumah juga perlu agar penyabaran virus tidak merebak ke lingkungan sekitar,” ujarnya.

“Tidak ada lagi cara lain dengan melakukan physical distancing, isolasi di rumah dengan tidak lagi terima tamu dari luar kepada warga yang bermukim di situ,” terangnya.(agung/rill).