30 April 2020

23 Pasien Positif Covid di Sumsel Dinyatakan Sembuh

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Kepala Dinas Kominfo Sumsel H. Achmad Rizwan S.STP MM mengumumkan perkembangan rilis Corana Virus Disease19 (Covid19) di Provinsi Sumsel, kepada awak media Melalui video conference. 

Bertempat di Command Center, Rabu (29/4) Sore, Ia menguraikan pertanggal 29 April 2020 sebanyak 23 pasien positif covid 19 dinyatakan sembuh. 23 pasien sembuh tersebut berasal darin Kabupaten OKI 2 Orang, Palembang 16 orang, Kabupaten OKU 1 Orang, Kota Pagaralam 1 Orang, dan Luar kota 1 Orang, Prabumulih 1 Orang.

“Kasus sembuh pertanggal 29 April 2020 1 Orang dari Prabumulih, Kasus meninggal 4 Orang, kasus meninggal pertanggal 29 April 2020 Nihil,” tambahnya


Untuk informasi saat ini sebanyak 779  sampel sedang diperiksa, terdiri dari 502 sampel Orang Tanpa Gejala (OTG), 219 sampel Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 59 sampel Orang Dalam Pemantauan (ODP). 

“Sebanyak 144 sampel dinyatakan positif Covid-19, 158 orang sampel negatif dan 477 sampel masih dalam proses pemeriksaan. Dan terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1 orang yang diketahui berdomisili di Kota Palembang,” katanya 

Rizwan menghimbau agar masyarakat Provinsi Sumsel tetap selalu mematuhi peraturan pemerintah untuk memutuskan rantai penyeberan covid 19 atau virus corona. 

Mengingat pandemi covid 19 ini jika tidak disikapi dengan baik, akan menyebabkan penambahan pasien yang cukup signifikan. 


“Penyakit ini setiap hari selalu bertambah , mencegah agar tidak bertambah kami meminta masyarakat untuk mematuhi aturan pemerintah, pakailah masker terutama berada di tengah kerumunan, Selalu cuci tangan di air mengalir, perkuat daya tahan tubuh, tidur dan istrahat yang cukup. Kemudian beraktifita yang teratur, tidak stress dan tidak panik. Semuanya bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan virus,”pungkasnya

Antisipasi Karhutla, Gubernur HD Tunjuk Bupati/Wako Jadi Bagian Satgas Provinsi

Liputansumsel.com
Palembang -liputansumsel.com-- Gubernur Sumsel Herman Deru mengundang langsung Kepala BMKG Nugo Putratijo di ruang tamu gubernur, Selasa (28/4). Pertemuan tersebut salah satunya membahas antisipasi anomali cuaca di Provinsi Sumsel kedepan. 

Berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, Gubernur Herman Deru ingin mengantispasi sejak dini. Oleh karena itu dia meminta kepada pak Nuga bersama teman-teman untuk melaporkan tentang keadaan cuaca yang sekarang, baik itu tentang dampak badai La Nina, El Nino dan sebagainya. 

"Kita harus punya perhitungan dengan teknologi yang ada, kira-kira curah hujan itu kapan dan kapan berhentinya sehingga kita mengantisipasinya termasuk memberikan bantuan -bantuan peralatan di kabupaten / kota,"ungkapnya.

Seperti pada tahun lalu (2019) misalnya di cuaca Sumsel cenderung minim musim hujan bahkan didominasi musim kemarau hingga sepanjang sembilan bulan yang mengakibatkan panas, rawa kering dan ancaman karhutla. 

"Pada 2019 kita termasuk lahan yang sangat banyak terbakar akibat karhutla. Pada tahun ini atas dasar pengalaman 2019 kamarin bahkan puncaknya karhutla pada tahun 2015 maka kita harus punya perhitungan yang tepat,"ungkapnya.

Menurutnya, ada 10 kabupaten di Sumsel yang rawan terjadi Karhutla, artinya modal perhitungan cuaca kedepan sangat penting. Terlebih  dalam waktu dekat pihaknya akan segera memperbaruu lagi Satgas Karhutla. 

"Disini karena belajar dari tahun-tahun sebelumnya saya akan tunjuk para Bupati/Walikota dalam 10 kabupaten terpapar itu akan menjadi bagian dari satgas Provinsi, tapi dia juga menjadi ketua di satgas kabupatennya,"katanya.

"Ini bedanya, kalau dulu bupati /walikota hanya menjadi ketua satgas di daeranya sendiri, kalau sekarang kita jadikan Bupati/Walikota yang terpapar karhutla menjadi bagian dari kesatgasan Karhutla di Provinsi,"sambungnya.

Semua yang berpotensi Karhutla seperti ini menurutnya adalah kehutanan, maka dia meminta Dinas Kehutanan untuk menginventarisasi hutan yang mana dapat diproduktifkan dengan keanekaragaman apa saja yang penting itu menjadi produktif. 

Kemudian yang memang lingkungannya harus di restorasi, dia juga meminta badan restorasi gambut dibawah kendali Dinas Lingkungan agar betul-betul bisa bekerja optimal temasuk mengedukasi masyarakat agar tidak merusak rawa dan membuatnya menjadi profuktif.


"Untuk membuatnya produktif salah satu yang kita coba kopi Liberica yang tumbuh dilahan gambut untuk di optimalkan. Dengan sebesar 1,4 juta hutan kita ini, yang rata rata sudah kondisi parah bagaimana kita restorasi minimal tidak menghasilkan asap lagi dengan cara lahan itu dipelihara,"tuturnya.

Dalam kesempatan itu Ia juga menegaskan kepada seluruh korporasi yang bergerak di bidang perkebunan atau yang sudah memiliki HGU untuk segera produktif.

"Jika kalau terjadi kebakaran percayalah tahun ini akan di cabut izinya. jadi kita tidak bercanda dalam hal ini,"pungkasnya.

Ada Ketidak Sinkronan Antara Data Di PEMDES Dan DINSOS

Liputansumsel.com
Muara Enim, Liputansumsel.com
Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin ini, banyak di temukan tidak tepat sasaran setelah di verifikasi ulang.

Perihal ini di temukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Hujan Mas Baru saat melakukan pendataan dan verifikasi penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) belum lama ini di wilayah Desa Hujan Mas Baru, penjelasan Samsir selaku Kepala Desa (Kades) di Desa Hujan Mas Baru saat wawancara di kantornya, Kamis (30/4/2020).

"Ada sekitar 100 Kepala Keluarga yang seharusnya layak mendapatkan PKH malah tidak menerima bantuan tersebut padahal mereka sudah lanjut usia,sakit menahun dan ada juga yang cacat seumur hidup layak sekali menikmati manfaat dari program tersebut,"terang Samsir.

Selain itu tidak adanya koordinasi ke Pemdes setempat dan terkesan Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Kabupaten Muara Enim di nilai MENEMBAK PUCUK KUDA mengenai data-data penerima PKH tersebut istilahnya,"ujar Samsir.

Harapan kami, apapun itu bantuannya mau berupa barang atau uang tunai harus melalui Pemerintah Desa setempat,"tegas Samsir mengakhiri wawancara kepada tim awak media yang datang.

Jurnalis Pemkot Palembang Berikan Bantuan ke Posko Covid-19

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com - Tidak hanya sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi terkini di tengah wabah Covid 19, jurnalis di lingkungan Pemkot Palembang juga peduli dengan warga yang terdampak Covid 19.

Sebagai bentuk kepedulian kepada warga yang terdampak Covid-19, Jurnalis lingkungan Pemkot Palembang membagikan 85 karung beras masing-masing seberat 5 kilogram kepada gugus tugas penanganan Covid-19 kota Palembang di rumah dinas Waikota Palembang.

Menurutnya, para jurnalis merasa terpanggil menyelenggarakan bantuan tersebut karena sebagian masyarakat ekonominya sedang turun.

“Meski jumlahnya tidak banyak, kami merasa senang bisa membantu masyarakat membutuhkan. Sehingga semua bisa menghadapi pandemi ini,” katanya.

Sementara Wakil Ketua Gugus Tugas Covid 19 di Kota Palembang Dandim 0418/Palembang Kolonel Arm Widodo Noercahyo mengapresiasi inisiatif yang dilakukan forum jurnalis pemkot Palembang.

“Terima kasih untuk rekan-rekan jurnalis, semoga menjadi berkah kita semua untuk membantu masyarakat,” ujarnya.

Di tempat yang sama Asisten III Bidang Administrasi dan Keuangan Setda Palembang, Agus Kelana menambahkan, sejauh ini gugus tugas Palembang telah menerima banyak bantuan dari 39 donatur.

“Dari 39 donatur ini, diantaranya ada APD, beras, disinfektan 50 liter, 400 liter Hand Sanitizer, 350 masker, ribuan masker kain, 1000 liter minyak goreng,  suplemen 100 paket, sarung tangan medis, dan wastafel portabel 25 unit,” tutur Agus

Jumlah yang ada saat ini terang Agus, belum termasuk dengan bantuan yang diterima hari ini karena selain forum jurnalis gugus tugas juga menerima APD dan masker dari Forum Bangso Batak Indonesia dan Forum CPNS 2018.(Rl/A2)

Wawako Palembang Salurkan APD Ke RS Baru Kota Palembang

Liputansumsel.com
Palembang, Liputan Sumsel.Com –  Wakil Waliikota Palembang, Fitrianti Agustinda menyerahkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker pelindung wajah ke Rumah Sakit (RS) Bari. APD ini merupakan bantuan dari Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas  Muhammadiyah.


Fitri mengapresiasi tindakan Fakultas Teknik, karena APD diproduksi ini diinisiasi oleh sejumlah mahasiswa dan dosen Fakultas Teknik.


“Alhamdulillah bantuan berdatangan berupa APD yang kita harapkan dapat melindungi tenaga medis. Karena kita tahu APD sangat dibutuhkan di rumah sakit dalam rangka pencegahan Covid-9,” ujar Fitri, usai menerima bantuan APD dari Fakultaa Teknik Universitas Muhammadiyah.


Sebanyak 100 APD kata Fitri akan dibagikan langsung ke RS Bari untuk digunakan para tenaga medis.


“Para tenaga medis,  baik dokter dan perawat menjadi garda terdepan untuk melawan wabah tersebut. Untuk itu, saya tidak henti-hentinya mengajak seluruh instabsi swasta,  pemerintahan dan donatur lainnya untuk bekerja sama memenuhi kebutuhan APD maupun bantuan dalam bentuk apapun. Harapan kita,  dapat memotivasi siapa saja untuk saling membantu,” ungkapnya.


Sementara itu Kepala RS Bari Kota Palembang, Makiani mengatakan, APD sangat dibutuhkan oleh tim medis. Apalagi kata Makiani, APD ini hanya boleh dipakai satu kali.


“Sudah dipakai langsung dibuang,  hanya satu kali pakai. Jadi APD ini sangat kami butuhkan,” katanya.


Sehingga lanjut dia,  ketersediaan APD menjadi bahan utama dalam pencegahan Covid-19.


Terlebih dokter dan perawat yang merawat pasien Covid-19. Saat ini RS Bari memiliki 14 tempat tidur dan dua ruang isolasi yang diperuntukkan pasien gagal nafas.


“Sekarang kita menangani 13 pasien, jadi APD serupa sangat kita butuhkan sekali. Mari doakan pasien yang PDP dapat sembuh dan kembali normal,” harapnya.


Makiani mengimbau,  agar masyarakat jangan panik karena orang yang terkena virus corona bukanlah aib dan masyarakat yang terpapar juga harus jujur.


“Mari kita beri semangat dan bantu mereka untuk sembuh seperti sediakala, ” ucap Makiani.


Di tempat yang sama Wakil rektor bidang III, DR Muchtarudin Mukhsiri  Wakil Dekan Fakultas Teknik,  Zulkiffli Saleh M Eng mengatajan,  pihaknya sudah membagikan APD kurang lebih 250 buah.


Kegiatan ini diinisiasi jajaran dosen bersama mahasiswa dari hasil donatur yang dikumpulkan. Perhari kata dia,  mahasiswa mauoun dosen bisa memproduksi APD 100 buah perhari.


APD sudah diberikan di, RS Paru,  Muhammadiyah Palembang, RSMh,  Ar-Rasyid dan dua klinik yakni Sehat Mulia dan Aisyah Ghani dan ada juga ke daerah tetangga.


“Ini sudah minggu ketiga kita memproduksi APD dan kita akan terus mempeoduksi APD jika donasi terus masuk, ” tukasnya. (Rl/A2)