13 Mei 2020

Antisipasi Krisis Pangan,Petani OKI Lakukan Percepatan Tanam

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Lembaga pangan dunia (FAO) mengeluarkan imbauan krisis pangan akibat pandemi virus corona. Menghadapi itu pemerintah melalui kementrian pertanian melakukan percepatan tanam terutama pada daerah-daerah lumbung pangan nasional termasuk Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Bersama Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo 2 Gubernur dan 15 Bupati se Indonesia Wakil Bupati (Wabup) OKI, HM Dja'far Shodiq turut melakukan tanam serentak padi dan jagung secara daring di Desa Sungai Belida Kecamatan Lempuing Jaya, Selasa (12/5)

Pada kesempatan itu Menteri Pertanian, Yasin Limpo mengingatkan untuk menyegerakan percepatan tanam mengingat di Bulan Juni diperkirakan akan lebih kering.

“Siapkan lahan yang sudah dipanen untuk segera ditanam. Prediksi BMKG Juni dan seterusnya akan lebih kering” Pungkasnya.

Kementerian Pertanian tambah dia juga akan membantu dukungan sarana produksi (Saprodi) pertanian untuk mendukung percepatan itu.

“Bibit, pupuk untuk segera disalurkan” Penting lagi tambah dia soal pengaturan air (water management)

Guna mendukung ketahanan pangan dan swasembada pangan nasional, di tahun 2020 Pemkab OKI menarget produksi gabah kering panen sebesar 874.869 ton, sedangkan target produksi beras sebesar 557.729 ton, dengan asumsi kebutuhan beras 96.725 ton/tahun, sehingga dapat surplus sebanyak 461.004 ton beras.

Wakil Bupati OKI, HM. Dja'far Shodiq berharap kepada para petani OKI dan dinas terkait agar benar-benar menggerakkan program percepatan tanam di wilayah OKI.

"Jika melihat produksi di tahun-tahun sebelumnya, kami optimis Kabupaten OKI bisa terus menjadi lumbung pangan di Sumsel dan produsen padi Nasional," ungkapnya.

Kepada Mentan Wabup meminta dukungan saprodi seperti combain harvester dan pengolaan irigasi untuk memudahkan petani mengolah lahan mereka.

“Untuk lahan kami sangat luas, bahkan kami siap jika harus mencetak sawah baru. Untuk itu petani kami sangat membutuhkan dukungan dari Pak Menteri agar semakin cepat mengolah lahan” ungkapnya melalui video confrance.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura OKI, Ir Sahrul optimis mampu mencapai target yang diminta, mengingat luasnya lahan pertanian di OKI.

"Dari target tahun 2020, saat ini produksi gabah kering panen sudah terealisasi 219.432 ton, sedangkan produksi beras telah terealisasi 139.088 ton. Dengan sisa waktu 7 bulan, kami optimis target ini tercapai, sebab ada beberapa daerah di OKI yang masih melakukan puncak panen di bulan ini," pungkasnya.(PD)

Pemkab OKI Sudah Distribusikan Bansos ke 29.833 KK Sejak 8-11 Mei

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus mendistribusikan Bantuan Sosial (Bansos) Sembako kepada warga yang terdampak wabah virus corona.

Tercatat pada 8 hingga 11 Mei 2020. Pemkab OKI sudah menyalurkan bansos kepada 29.833 KK atau mencapai 50 persen dari sebanyak 67.394 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bansos Pemkab OKI pada tahap pertama ini.

Bantuan tersebut disalurkan ke Sembilan kecamatan antara lain Kecamatan Jejawi, Sirah Pulau Padang, Air Sugihan, Pampangan, Pedamaran Timur, Tanjung Lubuk, Teluk Gelam, Mesuji Raya, Kayuagung dan Kecamatan Mesuji.
“Pemkab OKI berupaya maksimal agar distribusi bantuan sosial dapat dilaksanakan sesuai jadwal," Ungkap kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI, H. Reswandi pada Senin, (11/5).

Pihaknya akan terus mengebut penyaluran bantuan hingga ke 18 Kecamatan di Kabupaten OKI
"Total paket yang sudah didistribusikan sebanyak 29.833 paket. Kita lakukan bertahap hingga ke 18 Kecamatan" kata Reswandi

Reswandi menyebut bansos yang berasal dari dana refocusing APBD OKI ini menyasar sebanyak 67.394 KK. Ada perubahan data penerima menurut dia karena disinkronasi dengan data penerima BLT Dana Desa dan Bansos lainnya.

“Kita lakukan sinkronasi dengan data BLT-DD dan Bansos lainnya agar tidak tumpang tindih” tandas dia.
Untuk memastikan masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19 benar-benar menerima bantuan sembako, Pemkab OKI membuka data penerima bantuan sosial. Bupati OKI, H. Iskandar, SE juga memerintahkan kepada para Camat dan Kepala Desa mengumumkan data penerima alokasi bantuan sosial.

“Nama-nama penerima bantuan sosial dibuka dimuka umum, nama-nama itu di tempel di ruang publik. Sembako diberikan berdasar nama yang ada dipengumuman tersebut” tambah dia.(PD)

Inspektorat Kawal Ketat Dana Penanganan Covid-19

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP) atau Inspektorat Kabupaten OKI akan melakukan pendampingan dan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan dan penggunaan anggaran penanggulangan wabah virus corona (Covid-19).

Inspektur Kabupaten OKI, Syarifudin, SP, M. Si mengatakan dalam pengawasan ini pihaknya Didukung penuh oleh Badan Pemeriksa Keuangan & Pembangunan  (BPKP) Perwakilan Sumsel dan koordinasi intensif dengan Kejari dan Polres OKI

"Dengan  didistribusikannya bantuan sembako baik dari Bansos Pemda OKI maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa, ini kami mengingatkan para kepala desa, lurah dan relawan di lapangan  agar menyampaikan bantuan tepat sasaran, sesuai data penerima hasil Musyawarah Desa (Musdes) dan (data itu) harus diumumkan kepada masyarakat agar tidak tumpang tindih dengan sumber bantuan lain," Ungkap Syarifudin, Minggu, (10/5).

Bantuan sembako tambah Sarifudin juga harus dilengkapi dengan bukti penerimaan yang ditanda tangani oleh penerima. 

"Dengan demikian diharapkan bantuan itu dapat membantu warga  OKI yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup" terang dia.

Syarifudin juga mengingatkan jangan sampai ada potongan dalam bentuk dan alasan apapun, Untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa.

"Boleh diserahkan melalui rekening Bank atau secara tunai oleh Bendahara desa langsung ke penerima sesuai dengan daftar tanda terima" terang nya.
.
Bila ada potongan Warga tambah dia diharapkan segera melapor ke Aparatur Pengawas Internal Kabupaten OKI melalui SMS kepada ke nomor 081278518713.

Dalam penyaluran tambah dia Aparat desa agar didampingi oleh Babinsa dan Babinkamtibmas.

Syarifudin juga meminta kepada semua elemen masyarakat baik tokoh agama, LSM, tokoh Adat, BPD, karang taruna serta kaum milinial untuk turut mengawasi program bantuan yang dikucurkan pemerintah.

Peringkat Tiga, Refocusing Dana APBD di Sumsel

Pada Rakor Pencegahan Korupsi Terintegrasi wilayah Sumatera Selatan 6 Mei lalu KPK mencatat Realokasi anggaran APBD Kabupaten Kota se Sumatera Selatan dalam menangani Covid 19.

Berdasarkan data KPK, Daerah yang paling banyak mengalokasikan anggaran penanganan Corona antara  lain Pemerintah Kota Palembang di urutan pertama  dengan pagu anggaran mencapai 200 Milyar Rupiah disusul Provinsi Sumsel dan Kabupaten Ogan Komering Ilir di angka lebih dari 100 Milya Rupiah.

Dalam rakor virtual itu Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) agar bijak dalam membelanjakan dana KPK juga memastikan akan terus mengawasi.

Besarnya anggaran yang dialokasikan oleh Pemkab OKI menurut Syarifudin merupakan komitmen pemerintah daerah dalam melawan pandemi corona baik untuk penanganan kesehatan, Pemulihan Ekonomi hingga jaring pengaman sosial.

Tingkat Kepatuhan LHKPN Tinggi

Selain menyoroti refokusing APBD untuk menanggulangi Covid-19 pada rakor tersebut KPK juga mengekspos Kepatuhan Pemda di Sumsel dalam menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Berdasarkan data KPK, tingkat kepatuhan jajaran eksekutif di OKI mencapai 100 persen, yakni 128 wajib lapor kesemuanya sudah melaporkan dengan baik sementara di jajaran legislatif dari 45 wajib lapor sudah melaporkan sebanyak 35 orang atau mencapai 77,78 %.

Tingginya tingkat kepatuhan LHKPN di OKI diharapkan mampu menumbuhkan tingkat kepercayaan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan terutama penanganan Covid-19.(PD)

BLT Dana Desa di OKI Sudah Mulai Disalurkan, Sasar 32.408 Keluarga

Liputansumsel.com
OKI---LiputanSumSel.Com Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang dialokasikan untuk masyarakat desa yang terdampak Covid-19 (virus Corona) di Kabupaten Ogan Komering Ilir mulai disalurkan. BLT dana Desa ini menyasar 32.408 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 314 desa dan 18 Kecamatan.

Di Desa Anyar Kecamatan Kota Kayuagung sebanyak 134 Kepala Keluarga (KK) menerima bantuan. Pihak desa menganggarkan dana desa mencapai 241 juta untuk mengcover 134 warganya yang terdampak Covid-19.

Bantuan ini sangat berarti bagi warga yang sedang menghadapi masa sulit.
“Kami berterimakasih atas kebijakan pemerintah pusat juga pemerintah daerah yang mempercepat penyaluran bantuan” Ungkap Andi (37) warga Desa Anyar Kayuagung, Kamis, (7/5).

Di Kecamatan Cengal, beberapa desa yang berada di pesisir timur OKI itu juga telah menyalurkan bantuan antara lain, Desa Sungai Ketupak, Kuala Sungai Pasir, juga desa Pantai Harapan.

Sementara di Kecamatan Lempuing Jaya, Pemerintah kecamatan menginisiasi Pemdes setempat untuk menyampaikan bantuan tersebut door to door. Penyaluran BLT-DD Bulan April itu dihantar langsung oleh aparat desa didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas ke rumah-rumah warga.

“Menerapkan Fisikal Distancing juga menghindari kerumunan” Ungkap Camat Lempuing Jaya Hendra Anggara.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten OKI, Hj. Nursula, S. Sos mengatakan BLT dana Desa di OKI BLT-DD ini besarannya Rp 600 ribu per KK per bulan, selama tiga bulan yaitu April, Mei, dan Juni 2020.

"Sudah mulai disalurkan sejak minggu ini. Ada sebanyak 32.408 Kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) disasar yang merupakan hasil dari pendataan relawan desa yang sebelumnya telah di musyawarahkan melalui Musdes yang kemudiaan dituangkan dalam Perkades yang disahkan oleh camat setempat," ungkap Nursula, Minggu, (10/5).


Dijelaskannya, hal tersebut karena Dana Desa Tahap Pertama sudah masuk Rekening Desa dan desa sebagian besar sudah melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes).

Di Kabupaten OKI terang dia dari 314 desa yang telah menerima transfer dana desa ke Rekening Kas Desa (RKD) sebanyak 232 desa dan sudah mulai mencairkan dan salurkan BLT-DD sebanyak 176 desa
“Sisanya masih berproses.  Penyaluran berdasarkan proses verifikasi dengan prinsip kehati-hatian” tambahnya.

Nursula menegaskan bahwa masyarakat yang berhak mendapatkan BLT DD harus memiliki beberapa kriteria. Mulai kehilangan mata pencaharian, punya penyakit menahun /kronis, belum terdata sama sekali mendapatkan BLT DD dan  belum masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

"Kriteria sudah jelas. Sekarang tinggal pendataan dibawah secara valid," ujar dia.

Nursula sangat mengapresiasi kinerja para kepala desa di kabupaten OKI yang sigap mengawal penyaluran BLT DD.

"Dikondisi saat ini masyarakat sangat membutuhkan bantuan. Kinerja kepala desa yang telah menyalurkan patut kita apresiasi karena serius dengan prinsip hati-hati” jelasnya.

Pemkab OKI melalui DPMD menurut dia akan mengawal proses pendataan maupun penyaluran BLT DD, “kami lakukan pemantauan," ujar dia.

Nursula juga menghimbau agar proses penyaaluran BLT bisa berjalan kondusif dan tetep sesuai dengan imbauan Pemerintah tentang pencegahan Covid-19.

"Proses penyaluran BLT desa ke masyarakat harus tetap mamatuhi protokol covid-19, transparan dan melibatkan unsur intansi terkait agar berjalan dengan baik," pungkasnya.(PD)

Belum Membayar Sewa,Tenda Relawan Covid 19 diBongkar,Pemerintah Kecamatan Pedamaran Tutup Mata

Liputansumsel.com

OKI- LiputanSumSel.Com Berbagai kèndala yang telah dihadapi oleh Relawan Apedas dalam menjalankan tugas kemanusian untuk berjuang dalam mengantipasi menyebaran wabah corana di kecamatan Pedamaran.

Secara kelengkapan APD Relawan tersebut sudah dibantu oleh sekretris Covid kabupaten OKI dan mereka sangat berterimakasih, namun kendala yang sangat Riskan dihadapi saat ini oleh relawan diantaranya pembayaran tenda untuk operasional keseharian yang di gunakan.


Menurut Predy ketua Relawan Apedas  menyamapikan.”kami kecewa dengan pemerintahan kecamatan atas hal ini , Walaupun nantinya tenda akan di bongkar, kami akan adakan Rapat dulu dengan anggota Apakah harus di teruskan atau Bubar. sebenarnya kami sudah melakukan koordinasi dengan SekCam Pedamaran tapi tetap gantung artinya tidak ada titik temu sementara Camat pedamaran sudah di beritahukan juga tapi kelihatannya Belum bisa di Jawab secara tegas. Untuk itu kami tetap akan berusaha semaksimal mungkin walaupun apa yang akan terjadi nanti. ungkap predi

Hasil pantauan Media Portal ini beberapa pekan ini bahwa pemerintah Pusat/Provinsi/kabupaten/kota telah melakukan Pendanaan yang cukup Besar serta Berbagai Pergeseran yang dilakukan Mulai dari Dana Desa Bahkan setiap OPD melakukan  pergeseran Dana atau Pengalihan Dana  untuk penanggulangan covid 19 di wilayah masing masing.

Sementara hasil pantauan Relawan Apedas terhadap  Gugus Tugas kecamatan Pedamaran sampai sekarang belum bisa dirasakan oleh masyarakat.

Yang nyatanya hanya sebatas Retorika Belaka sehingga Relawan Apedas merasa Khawatir Sebab dengan jumlah ODP Semakin Meningkat Sementara tindakan Pemerintah Kecamatan hanya sebatas Himbauan Bahkan Terkesan Kurang Respon  Dalam Penangan Pencegahan Covid 19 yang  dikecamatan Pedamaran.(Povi)